pernikahan, tidak sedikit calon pengantin yang melupakan satu hal yang sangat penting dan harus dilakukan sebelum memasuki pernikahan. Sebelum membina rumah tangga bersama, tentunya Anda dan pasangan harus telah resmi dinyatakan sebagai suami istri secara hukum negara dan hukum agama. Proses pengumpulan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk menerbitkan akte nikah sebelum melangsungkan pencatatan sipil dan upacara pernikahan inilah yang kerap kali dianggap enteng bahkan dilupakan oleh pasangan, padahal sebenarnya sangatlah krusial.
Maka dari itu, sebaiknya Anda dan
pasangan meluangkan waktu sedikitnya satu hingga tiga bulan. Dalam jangka waktu tersebut, Anda harus mengumpulkan dokumen pribadi serta surat-surat keterangan yang diperlukan agar proses pencatatan sipil dan upacara pernikahan dapat dilangsungkan dengan lancar dan tanpa gangguan.
Perlu diperhatikan bahwa proses ini dapat
berbeda tergantung dengan agama yang Anda anut, status kenegaraan, rumah ibadah atau lokasi upacara pernikahan dilaksanakan, dan ketentuan dari kantor kelurahan di mana Anda akan menumpang nikah. Perhatikan baik-baik setiap syarat yang ada dan segeralah melengkapinya, bahkan jika memungkinkan, lakukan sebelum merencanakan detail pernikahan lainnya. Karena faktanya, banyak pasangan yang menunggu hingga detik terakhir untuk mengurus hal ini dan akibatnya kehabisan waktu sehingga menimbulkan stres yang sebenarnya tidak perlu. Bereskan hal ini terlebih dahulu sebelum melakukan hal lainnya agar seluruh persiapan lain dapat Anda kerjakan dengan nyaman.
Selengkapnya tentang prosedur
mempersiapkan surat-surat untuk pernikahan Anda, simaklah infografik di bawah ini!
Dengan adanya akte nikah yang sah baik
secara hukum negara maupun agama, ke depannya akan lebih mudah jika Anda memerlukan dokumen ini untuk keperluan lainnya. Sebagai salah satu dokumen yang penting, jasa calo dalam mengurus akte pernikahan sebaiknya dihindari. Selain karena biaya yang Anda keluarkan akan lebih besar dan segala sesuatu yang bersangkutan dengan data pribadi tidak seharusnya dipegang oleh pihak asing. Ditambah lagi dengan maraknya kasus pencatatan sipil palsu. Jika nantinya pernikahan Anda tidak tercatat oleh negara, maka pernikahan tersebut meskipun telah disahkan secara hukum agama, tidak akan dianggap sah oleh negara.