Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018

SENSITEK 2018
STMIK Pontianak, 12 Juli 2018

Pemantauan Suhu Pada Sistem Pemanas Air Menggunakan


Temperatur Kontrol Dengan Metode PID Ziegler Nichols Berbasis
Web
Agus Riyanto1) , M.Syafrullah 2)

Program Studi Magister Ilmu Komputer, Program Pascasarjana, Universitas Budi Luhur
Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12260
Telp. (021) 5853753, Fax. (021) 5869225
E-mail: agusriyanto.ubl@gmail.com1), mohammad.syafrullah@budiluhur.ac.id2)

Abstrak berjalan dengan semestinya [1]. Kebutuhan teknologi


yang semakin maju, menuntut berkembangnya sistem
Banyak industri menggunakan pemanas untuk proses kendali yang handal. Sistem kendali yang baik sangat
produksinya. Namun masalahnya adalah pemanas ini diperlukan dalam meningkatkan efisiensi dalam proses
harus dikendalikan suhunya supaya suhu panasnya produksi, Sebagai contoh adalah otomatisasi
sesuai dengan yang diinginkan, karena jika tidak pengendalian suhu dalam bidang industri [2].
terkendali panasnya akan mengakibatkan overheating Dalam hal pengendalian suhu atau mengontrol suhu
dan over pressure yang akan menyebabkan proses merupakan salah satu pengaturan yang amat penting
produksi menjadi gagal. Pada hasil kendali untuk membangun sebuah alat yang dapat bekerja
menggunakan metode on-off menujukan waktu ketika secara otomatis untuk mengendalikan suhu sistem
proses pemanasan air dari suhu awal 36,69 hingga pemanas air dan memantau atau memonitor temperatur,
nilai suhu yang diinginkan 73 yaitu 8 menit 14 detik serta memberikan informasi secara kontinue. Dalam
sedangkan pada proses pemanasan menggunakan PID pengendalian suhu sering terjadi permasalahan
dari suhu awal 29.56 hingga nilai suhu yang diantaranya:
diinginkan 73 yaitu 19 menit 14 detik. Nilai suhu dapat 1. Sering terjadi overheating pada metode on off
dilihat pada tampilan web baik dalam bentuk angka sehingga suhu tidak bisa diatur sesuai dengan suhu
dengan satuan derajat celcius maupun dalam bentuk yang diinginkan, ketika relay off maka tegangan
grafik. Sedangkan hasil pengujian alat terhadap yang masuk pada heater berhenti namun panas masih
penerimaan pengguna/responden menunjukan bahwa tetap naik.
variabel PU (X1) dan variabel PEU (X2) terhadap 2. Sering terjadi overpressure yang diakibatkan oleh
penerimaan pengguna BITU (Y) dapat diterima. Hal ini overheating pada metode on off.
ditunjukan dengan pengujian realibilitas dengan nilai Selain permasalahan diatas peneiti juga igin mengetahui
croncbach’s alpa PU 0,759>0,60, PEU 0,669>0,60, bagaimana mendapatkan informasi waktu yang
validitas PU dan PEU menunjukan nilai r tabel lebih dibutuhkan dalam memanaskan air sampai pada nilai
tinggi dari t tabel, uji regresi linear berganda PU (X1) suhu yang diinginkan, bagaimana mengatur suhu pada
dan PEU (X2) terhadap penerimaan pengguna BITU pemanas air secara otomatis, bagaimana melakukan
(Y) menunjukkan nilai signifikan 0,000<0,05, model pengujian kuisioner mengenai alat yang dibuat kepada
summary summary menujukan nilai ( )= 0.262 dan pengguna menggunakan metode Technology
anova menujukan nilai Sig. F sebesar 0,000 < α = 0,05. Acceptance Model (TAM)[3].

Kata kunci: Sistem Kendali, PID, Node Mcu esp8266, Landasan teori
suhu, Monitoring Temperatur
Pengukuran temperatur adalah suatu hal yang sangat
1. Pendahuluan penting dalam proses industri bahkan sering kali sangat
menentukan jalanya proses itu sendiri. Ada bermacam
Banyak industri saat ini memanfaatkan kemajuan macam alat pendeteksi temperatur diantaranya:
elektronika untuk proses produksinya. Akibatnya 1. Alat pendeteksi temperatur yang berdasarkan kepada
mereka tidak memerlukan banyak karyawan untuk sifat pemuaian zat padat, cair dan gas. Alat ini
proses produksi tersebut. Salah satu contoh adalah disebut thermometer ekspansi (Expansion
industri yang membutuhkan pemanas (heater) da1am Thermometer).
proses industrinya. Penggunaan pemanas dalam industri 2. Alat pendeteksi temperatur yang berdasarkan kepada
tidak 1epas dari beberapa permasa1ahan diantaranya perubahan sifat listrik suatu zat, bila terjadi
pemanas tidak mampu untuk mendapatkan suhu optimal perubahan temperature. Alat ini disebut thermometer
yang telah ditentukan sehingga proses industri tidak listrik (Electrical thermometer).

682
Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018
SENSITEK 2018
STMIK Pontianak, 12 Juli 2018

3. Alat pendeteksi temperatur yang berdasarkan kepada


perubahan warna zat pada temperature yang tinggi.
Alat ini disebut pyrometer. Pyrometer ini hanya
digunakan pada pengukuran temperature yang sangat
tinggi.
Sistem Pengendali Elektronik
Pengendali elektronik pada saat ini terdapat di hampir
setiap aplikasi kontrol. Oleh karena itu, pemahaman
terhadap alat pengendali ini menjadi sangat penting bagi
para pelaksanan tugas di lapangan. Pada sistem
pengendali elektronik ini diantaranya meliputi
pengendali tidak kontinyu (pengendali metode on-off)
dan pengendali kontinyu (pengendali metode PID).
Pengendali-pengendali ini sangat populer di dunia
industri karena realisasi dan keandalan kinerjanya.
Khususnya pengendali kontinyu, walaupun tergolong
konvensional, namun mempunyai kelebihan. Ini semua
membuat kebanyakan praktisi kontrol sangat mengenal
pengendali kontinyu jenis ini[4].
1. Pengendali Proporsional (P)
Pengendali proporsional (P) merupakan pengembangan
dari pengendali dua posisi (On-Off). Pada pengendali
duaposisi, keluaran pengendali adalah 100 % atau 0%
tergantung pada sinyal error atau sinyal yang masuk ke
pengendali. Jika sinyal error lebih besar dari daerah
netral ma-ka keluaran pengendali adalah 100%,
sebaliknya bila sinyal error lebih kecil dari daerah netral
maka keluaran pengendali 0%.
2. Pengendali Integral (I)
Pengendali integral (I) merupakan pengembangan dari
pengendali P dan pengendali multi-posisi.
Dibandingkan pengendali P, pengendali ini mampu
menghilangkan kesalahan statis.
3. Pengendali Deferensial (D)
Keluaran pengendali diferensial (derivatif) tergantung
pada "kecepatan" perubahan error. Pengendali ini tidak
bisa digunakan sendiri karena bila error sama dengan
nol atau tetap maka keluaran pengendali akan nol.
Teori Ziegler Nichols
Teori Ziegler-Nichols adalah salah satu solusi untuk
mencari nilai Kp, Ki, dan Kd. Nilai PID diperoleh
dari hasil percobaan dengan masukan unit step, hasilnya
nanti akan terbentuk kurva berbentuk huruf S, Jika
kurva ini tidak terbentuk maka metoda ini tidak bisa
diterapkan. Kurva bentuk S memiliki karakteristik
dengan 2 buah konstanta, yaitu waktu tunda L dan time Gambar 1 Konsep Pola Pikir
constant T. Kedua parameter tersebut diperoleh dengan
menggambar garis tangensial pada titik infleksi kurva S 2. Pembahasan
[5]. Rancangan
Pola Pikir Pemecahan Masalah Rancangan pada penelitian ini dilakukan dengan cara
Untuk membangun penelitian ini, kerangka konsep mendesain gambar tata letak komponen yang akan
yang akan digunakan adalah sebagai berikut: dipasang agar pada pengaplikasiannya tidak salah
penempatan komponen. Dalam proses design juga
dilakukan design wiring single line kabel dari alat yang
akan dibuat dengan tujuan menghindari kesalahan
pemasangan kabel yang akan mengakibatkan terjadinya
short circuit yang dapat mengakibatkan kerusakan pada
komponen.

683
Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018
SENSITEK 2018
STMIK Pontianak, 12 Juli 2018

Pengujian Prototype/Model direncanakan, selain itu apakah dengan diaplikasikanya


Pengujian prototipe pada penelitian ini diakukan dengan metode tersebut alat ini mampu memperkecil error dan
mengkonfigurasi alat dan mencoba mengaplikasikan mampu meredam overshoot.
metode on –off dan metode PID pada alat pemantau Pada tahap ketiga ini akan di dilakukan uji coba alat
suhu yang dibuat, apakah alat yang dibuat dapat dan juga kuisioner kepada responden untuk meyakinkan
memantau perubahan suhu pada pemanas dan responden mengenai kegunaan dan manfaat alat yang
mendeteksi kejadian perubahan derajat panas suhu dibuat.
tersebut secara kontinyu dan mampu meredam
terjadinya overshoot. Analisa Sistem Kerja Alat
2.1.1 Tahapan Pengujian Dalam sistem kerja alat dan pemilihan komponen yang
akan digunakan, diperlukan perhitungan perhitungan
seperti perhitungan daya, arus, serta mengetahui input
tegangannya. Disamping itu perlu diperhitungkan aspek
lain seperti, ketersediaan material dari supplyer,
tersedianya costumer service apabila ada masalah
dengan material tersebut, dan lain sebagainya. Dalam
pemilihan komponen ini dibagi menjadi 2 bagian
berdasarkan fungsinya, yaitu pemilihan komponen
kontrol dan komponen daya.
Konsumsi daya :
1. Heater = 300 watt
2. Pilot lamp = 30 watt
Total konsumsi daya yang terhitung adalah 330 watt.
Dimana P = V x I
Gambar 2 Persiapan Tahapan Pengujian = 220 V x I = 330 watt
Maka I=P/V
Penjelasan dari tahapan tersebut yaitu: I=330 : 220 V I = 1.5 A
1. Tahap Design Jadi, batasan arus yang masuk pada MCB 1 harus lebih
Dalam tahap ini dilakukan penyiapan hardware besar dari 1.5 Ampere, dan yang dipilih adalah MCB 2
hardware yang dibutuhkan untuk membuat alat A dengan memperhitungkan lonjakan arus ketika awal
monitoring suhu pada pemanas air heater serta start heater. Komponen hardware yang digunakan
dilakukan pengecekan pada hardware yang akan dalam pembuatan alat untuk pemantauan suhu
dipasang apakah kondisi hardware dalam keadaan baik diantaranya:
atau tidak, dan dilakukan perencanaan desaign gambar Tabel 1 Tabel Komponen Alat PemantauSuhu
wiring pada alat yang dibuat agar pada proses No Nama Hardware Spesifikasi
1 Tempeatur Control Autonics TZN4S-
pembuatan nanti tidak terjadi kesalahan pemasangan 14R
kabel yang dapat mengakibatkan rusaknya hardware 2 Mcb Schneider 2A
yang akan dipasang. 3 Selector Switch CR 253
2. Tahap Pembuatan alat 4 Relay Omron 24 VDC
Pada Tahap ini dilakukan perakitan atau perancangan 5 Kontaktor Mitsubishi K12 220
V
hardware yang telah disiapkan untuk dibuat suatu alat 6 Lampu Indikator 22 mm Led
yang mampu memonitor suhu maupun mengendalikan schneider
suhu pada alat pemanas air heater. 7 Rel Omega standart
3. Tahap Pengujian 8 Stop Kontak Broco 220 V
Pada tahap pertama dilakukan pengujian alat 9 Electric Heater Cup Steel EC-12
10 Rel Mcb Panel 1.1 mm
monitoring suhu yang telah dibuat dengan Alumunium
menggunakan metode on –off, apakah dengan 11 Sensor Suhu PT 100
menggunakan metode ini suhu dapat dimonitoring 12 Kabel Kabel NYAF 220 V
sesuai dengan yang direncanakan. Setelah itu dilakukan 13 Kabel Utp
pengamatan apakah kondisi heater akan off atau on 14 Node Mcu esp 8266 ESP 8266 V01 12E
15 Project Board 830 point
setelah set point suhu dan nilai histerisis atau disebut 16 Resistor 4,7K
juga nilai ambang batas dan ambang bawah di tentukan. 17 Sensor Suhu DS 18B20
Pada tahap kedua dilakukan pengujian alat
monitoring suhu yang telah dibuat dengan Pengujian Setiap Blok
menggunakan metode PID dan metode pencarian nilai Pengujian pada blok –blok fungsi kerja diagram
parameter kp,ki dan kd menggunakan metode Ziegler rangkaian dilakukan agar mengetahui apakah fungsi
Nichols. Apakah dengan menggunakan metode tersebut kerja bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Blok
suhu dapat dimonitoring sesuai dengan yang diagram tersebut bisa dilihat pada gambar 3

684
Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018
SENSITEK 2018
STMIK Pontianak, 12 Juli 2018

Gambar 6. Diagram Metode PId

Tabel 2 Suhu Terukur dan Waktu YangDitempuh


Saat Pemanasan Air Menggunakan metode PID

Gambar 3. Diagram Blok Rangkaian

Hasil Pengujian Rangkaian Kontrol Alat Sistem


Pemantau Suhu
Perbandingan Kinerja Metode On-Off dan PID
Pada pengujian ini dilakukan perbandingan kinerja
metode on-ff dengan PID alat diset mulai dari 29
sampai 73 dan diperhatikan pada masig masing
metode baik metode on –off dan juga PID apakah dalam
suhu yang diset terjadi oversheating yang akan
amengakibatkan overpressure atau tidak, berikut hasil
perbandingan kinerja metode on-off dan pid.

Gambar 4. Hasil Rangkaian Kontrol Alat


Pemantau Suhu
Uji Penerapan Metode On-Off Untuk Mengatur Suhu
Pemanas Air

Gambar 7 Grafik Perbandingan Metode On-Off


dan PID

Hasil Uji Aplikasi Web


Uji coba dilakukan dengan melakukan akses dari
komputer client, kemudian halaman web akan ditelusuri
satu per satu untuk mengetahui apakah seluruh halaman
web berfungsi dengan baik tanpa adanya error.

Gambar 8 Tampilan Halaman Utama Login


Gambar 5. Diagram Metode On-Off
Uji Penerapan Metode PID Untuk Mengatur Suhu Hasil pengujian Alat Pada Responden Menggunakan
Pemanas Air Metode TAM

685
Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018
SENSITEK 2018
STMIK Pontianak, 12 Juli 2018

Dalam peneltian ini, peneliti memilih model TAM


sebagai suatu dasar teoritis yang memiliki kemampuan
kuat untuk menjelaskan pemakaian teknologi oleh
pengguna. Penelitian ini menggunakan 3 (tiga) variabel
yang telah dimodifikasi yaitu: Kebermanfaatan
(Perceived Usefulness) sebagai variabel bebas pertama
(X1), kemudahan (Perceived Ease of Use) sebagai
variabel bebas kedua (X2), dan penerimaan penggunaan
(Behaviour Intention to Use) alat pemantau suhu sistem
pemanas air sebagai variabel terkait (Y) dimana
menurut teori TAM secara signifikan variabel
kebermanfaatan dan variabel kemudahan berpengaruh Tabel 8. Perbandingan R Tabel Dengan Coorected
terhadap penerimaan pengguna dalam menggunakan Item variable PEU
alat pemantau suhu pemanas air.
A. Hasil uji Realibilitas
1. Variabel BITU (Behaviour Intention to Use)
Tabel 3. Reliability Statistics variable BITU

2. Variabel PU (Perceived Usefulness)


Tabel 4 Reliability Statistics PU
C. Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Tabel 9. Correlations

3.Variabel PEU (Perceived Ease Of Use)


Tabel 5. Reliability Statistics PEU

B. Hasil uji Validitas


D. Hasil Uji Model Summary
Tabel 6 Perbandingan R Tabel Dengan Coorected Item
Tabel 10. Model Summary
Variable BITU

Corrected Items- R tabel Keterangan


No Total
Pertanyaan Correlation
P1 0,257 0,21 Valid
E. Hasil Uji Anova (Analiysis of Variance)
P2 0.325 0,21 Valid
Tabel 11 Anova
P3 0,407 0,21 Valid
P4 0,330 0,21 Valid
P5 0,230 0,21 Valid
P6 0,298 0,21 Valid
P7 0,241 0,21 Valid

3. Pembahasan
Pembacaan sensor dilakukan dengan mengukur suhu
Tabel 7. Perbandingan R Tabel Dengan Coorected
pada air yang sedang dipanaskan dengan metode on-off
Item variable PU
dengan penentuan input setpoint pada alat pemantau
suhu sebesar 73 dimulai dari suhu awal air terukur

686
Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018
SENSITEK 2018
STMIK Pontianak, 12 Juli 2018

36.69 sampai pada 73.19 hasil pemantauan dari sebesar 26,2 %. Pada uji Analysis of Variance
suhu awal terukur sampai pada nilai setpoint (ANOVA) menujukan nilai Sig. F sebesar 0,000 < α =
memerlukan waktu 8 menit 14 detik. Sedangkan Hasil 0,05 ini menujukan varibel X1dan X2 memiliki
pengujian menggunakan metode PID dengan pengaruh yang signifikan secara bersama sama terhadap
penentuan input setpoint pada alat pemantau suhu variabel Y.
sebesar 73 dimulai dari suhu awal air terukur 29.56
sampai pada 73.19 hasil pemantauan dari suhu awal Berikut adalah saran yang untuk pengembangan sistem
dan aplikasi ini selanjutnya:
terukur sampai pada nilai setpoint memerlukan waktu
1. Penambahan alarm pada aplikasi untuk memberikan
19 menit 14 detik.
peringatan ketika suhu melebihi nilai setpoint yang
Dengan menggunakan metode PID pengaturan suhu
ditetapkan.
dapat dikendalikan secara otomatis, terlihat pada sistem
2. Jika memungkinkan bisa dibuat aplikasi android
yang akan berkerja jika suhu melebihi setpoint maupun
untuk memantau suhu pada pemanas air yang
kurang dari setpoint yang ditentukan.
nantinya bisa memberi notifikasi ketika suhu
Hasil pengujian alat terhadap penerimaan
melebihi nilai setpoint yang ditetapkan.
pengguna/responden menunjukan bahwa variabel PU
(X1) dan variabel PEU (X2) terhadap penerimaan
pengguna dapat diterima, hal ini ditunjukan dengan Daftar Pustaka
pengujian realibilitas, validitas, uji regresi linear
[ 1.] S. Iwan, Sumardi, B. Zabib. 2013, Pengendalian Temperature
berganda, model summary dan anova. Pada variabel PU Pada Plant Sederhana Electric Furnace Berbasis Sensor
(X1) pada pengujian relibilitas menunjukan nilai Thermocouple Dengan Metode Control Pid, Jurnal Transient,
croncbach’s alpanya 0,759>0,60 sedangkan pada Vol.2 No.1 ISSN: 2302-9927 ,2
veriabel PEU (X2) pada pengujian relibilitas [ 2.] L. Yamao, X. Jianjun, An On-Off Control Strategy To Reduce
Returnwater Temperature, Energy procedia 116 elsevier
menunjukan nilai croncbach’s alpanya 0,669>0,60 dan (2017)452-459
pada uji validitasnya pada variabel PU (X1) dan PEU [ 3.] K. Any, M. Yulisdin. 2014, Pemanas Dengan System
(X2) menunjukan nilai r tabelnya lebih tingi dari nilai t Pendeteksi Suhu Otomatis Dan Pengaman Kebocoran Panas,
tabel. Pada uji regresi linear berganda variabel Jurnal Ilmiah Teknolog dan Rekayasa , Vol.5 No.2
[ 4.] S. Luca, B. Manuel, L. Geovanni, V. Antonio, On the Inclusion
kebermanfaatan PU (X1) dan kemudahan PEU (X2) of Temperature in Friction Model of Industrial Robots, IFAC
terhadap penerimaan pengguna BITU (Y) PapersOnLine 50-1, Elsevier 2017; 3482–3487
menunjukkan nilai signifikan 0,000<0,05 yang berarti [ 5.] S.W. Agung, S. Erwin, H. Tommy. 2015, Pengendalian
bahaw dari variabel PU dan PEU terdapat korelasi yang Temperature Pada Plant Sederhana Electric Furnace Berbasis
Sensor Thermocouple Dengan Metode Control Pid, Jurnal E-
signifikan. Pada uji model summary menujukan nilai Proceeding of engineering , Vol.2 No.2
( )= 0.262 ini berarti bahwa secara bersama-sama X1
dan X2 mampu menjelaskan variasi perubahan Y

687

Anda mungkin juga menyukai