Anda di halaman 1dari 20

TEKNOLOGI AKSES BROADBAND

LAPORAN TUGAS BESAR


DIAJUKAN SEBAGAI SYARAT UNTUK MEMENUHI PELAKSANAAN
MATA KULIAH JARINGAN DATA BROADBAND

OLEH:
MUHAMMAD ILHAM PANUTAN (6705160013)
KRISNA WAHYU MURTI (6705160097)
FIQHI ANUGERAH (6705160133)
AINUR RIZQI AULIA (6705161141)
DHEA ANJAR SARI (6705164169)

TELKOM UNIVERSITY
FAKULTAS ILMU TERAPAN
2018

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era digital ini, semakin hari teknologi semakin berkembang. Seperti halnya
teknologi akses wireline (kabel) dan wireless (nirkabel). Teknologi wireline yang dulunya
masih menggunakan kabel tembaga biasa dalam mentransmisikan informasi, sekarang
berkembang menjadi kabel serat optik yang menggunakan cahaya sehingga proses
transmisi semakin cepat, dan banyak inovasi baru bermunculan seperti xDSL, FTTX,
CATV hingga HFC. Begitupun dengan teknologi akses wireless, dimana telepon seluler
menjadi barang yang wajib dibawa ketika bepergian.
Dengan kemajuan teknologi, telepon seluler-pun bahkan dilengkapi dengan pemutar
MP3, kamera, video, radio, games, jam, kalkulator hingga GPS. Seiring dengan kemajuan
kecanggihan gadget, kemampuan jaringan wireless pun berkembang pesat, dari AMPS,
GSM, GPRS, EDGE, UMTS, HSPA, HSPA+ hingga yang sekarang berkembang yaitu
LTE dan WiMAX. Dalam Tugas Besar ini, akan membahas tentang Teknologi Akses
Broadband wireline hingga wireless.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Tugas Besar Jaringan Data Broadband ini, adalah :
a. Mampu mengetahui perkembangan Teknologi Akses Broadband.
b. Mampu mengetahui perbedaan Teknologi Akses wireline dan wireless.
c. Mampu mengetahui jenis-jenis Teknologi Akses Wireline.
d. Mampu mengetahui jenis-jenis Teknologi Akses Wireless.

1.3 Manfaat
Adapun tujuan dari Tugas Besar Jaringan Data Broadband ini, adalah :
a. Dapat mengetahui perkembangan Teknologi Akses Broadband.
b. Dapat mengetahui perbedaan Teknologi Akses wireline dan wireless.
c. Dapat mengetahui jenis-jenis Teknologi Akses Wireline.
d. Dapat mengetahui jenis-jenis Teknologi Akses Wireless.

2
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Teknologi Akses Broadband


Teknologi broadband secara umum didefinisikan sebagai jaringan atau servis
internet yang memiliki kecepatan transfer yang tinggi karena lebar jalur data yang besar.
Meskipun jalur data yang disediakan untuk penggunanya sangat lebar, teknologi
broadband biasanya membagi jalur lebar tersebut dengan pengguna sekitarnya. Namun jika
tidak ada yang menggunakan, pengguna akan menggunakan sepenuhnya jalur lebar
tersebut.
Teknologi broadband atau pita lebar merupakan salah satu teknologi media transminsi
yang mendukung banyak frekuensi, mulai dari frekuensi suara hingga video. Teknologi ini
bisa membawa banyak sinyal dengan membagi kapasitasnya (yang sangat besar) dalam
beberapa kanal bandwidth. Setiap kanal beroperasi pada frekuensi yang spesifik. Secara
sederhana, istilah teknologi broadband digunakan untuk menggambarkan sebuah koneksi
berkecepatan 500 Kbps atau lebih. Tetapi FCC mendefenisikan broadband dengan
kecepatan minimal 200 Kbps. Ada dua jenis jalur lebar yang umum, yaitu DSL dan kabel
modem, yang mampu mentransfer 512 Kbps atau lebih, kira-kira 9 kali lebih cepat dari
modem yang menggunakan kabel telepon standar. Saat ini, teknologi broadband wireless
merupakan tujuan utama dari evolusi teknologi telekomunikasi.
Apa yang ditawarkan oleh layanan broadband? Tentunya akses data multimedia
berkecepatan tinggi berupa layanan gambar, audio, dan video, termasuk video streamming,
video downloading, video telephony, dan video messaging. Melalui perangkat yang
mendukung teknologi tersebut, pengguna juga bisa mengakses hiburan mobile TV dan
mengunduh musik, serta melakukan komunikasi real-time menggunakan teknologi fixed-
mobile, seperti webcam melalui ponsel.
Broadband adalah koneksi kecepatan tinggi yang memungkinkan akses internet secara
cepat dan selalu terkoneksi atau “Always On”. Kalau dirunut ke belakang, sejarah
broadband bergerak mulai dari ditemukannya kabel serat optik pada tahun 1950, dimana
sebelumnya kebutuhan komunikasi data belum dibutuhkan dalam kecepatan tinggi. Baru
pada 1990an muncul kebutuhan yang besar terhadap transfer data kecepatan tinggi dan era
broadband mulai. Saat itu, andalannya lebih pada kabel serat optik.

3
Tahun 1999, perkembangan transfer data kapasitas besar dan kecepatan tinggi mulai
banyak digunakan, utamanya dengan maraknya layanan TV kabel yang membutuhkan
kabel modem. Saat itu, tak kurang dari 1,5 juta pelanggan TV kabel semakin
menyemarakkan era baru, broadband. Namun, karena kabel serat optik ini cukup mahal,
maka perkembangan broadband boleh dikatakan relatif lambat, dan penggunanya pun
terbatas.
Perkembangan ke depan, tampaknya tak lagi terjebak dalam mempertentangkan antara
DSL vs cable modem atau fixed-line vs wireless. Meski perkembangan nirkabel menuju
layanan 3G atau 4G juga tak kalah serunya. Saat ini ke depan, tampaknya akan ada banyak
pilihan, mulai dari sambungan kabel hingga nirkabel, mulai dari ADSL, ADSL2+, VDSL,
VDSL2, Ethernet, hingga Wi-Fi, 802.16 (WiMAX), dan FTTH (fiber-to-the-home) atau
FTTB (fiber-to-the-building). Nantinya, juga akan berkembang MBWA (mobile
broadband wireless access). Pendekatan campuran, yang memadukan beberapa
kapabilitas, oleh John Giametto, Presiden Nortel Networks Asia, disebut sebagai
“ultrabroadband”. Ini merupakan pendekatan yang logis untuk melayani beragam
kebutuhan terhadap broadband. Ultrabroadband merujuk pada berbagai kombinasi
kebutuhan penyedia layanan.

2.2 Teknologi Wireline


Wireline adalah media transmisi dengan menggunakan kabel sebagai perantara antara
pengirim dan penerima.Wireline biasanya digunakan untuk jaringan dalam jarak dekat
seperti dalam satu kantor atau gedung. Akan tetapi,tidak menutup kemungkinan wireline
dapat digunakan untuk jaringan komunikasi jarak jauh,seperti pada pesawat telepon dan
sambungan internet.
Jenis Wireline :
 Kabel Terpilin
Kabel ini biasa dipakai sebagai penghubung telepon dengan jalur telepon.
Setiap dua kabel saling dipilin dengan tujuan untuk mengurangi interferensi
elektromagnetik terhadap kabel lain atau dengan sumber eksternal. Kabel ini juga
dapat dipakai untuk menghubungkan komputer dalam suatu jaringan dengan
menghubungkannya dengan hub dan switch.

4
 Kabel Coaxial
Kabel ini merupakan kabel yang dibungkus dengan metal yang lunak dan
mempunyai tingkat transmisi yang tinggi jika dibanding kabel terpilin. Akan tetapi
harganya relatif lebih mahal. Kabel ini biasa dipakai untuk menghubungkan
peralatan video, jaringan radio, dan juga untuk jaringan komputer, khususnya
Ethernet
 Kabel Serat Optik
Kabel ini terbut dari serat optik yang terbuat dari serabut kaca (optical fibers)
yang sangat tipis. Kabel ini memiliki kecepatan transfer data 10 kali lipat kabel
coaxial. Kabel ini biasa digunakan untuk transmisi data digital jarak jauh dengan
kecepatan yang lebih tinggi dari jaringan kabel lain atau tanpa kabel.

2.2.1 XSDL (Digital Subscriber Digital Line)

xDSL adalah istilah untuk menyebut semua tipe teknologi digital subscriber
lines. Dua jenis utama adalah ADSL dan SDSL. Dua jenis lainnya adalah High-
data-rate DSL (HDSL) dan Very high DSL (VDSL). Teknologi xDSL termasuk
teknologi VoIP (Voice over IP) yang sedang trend dikembangkan.
Awalnya tujuan dari penggunaan teknologi xDSL adalah untuk Video on
demand (VoD) dan TV interaktif (ITV). Dengan hadirnya world wide web
kebutuhan baru akan bandwith untuk akses internet sekarang dirasakan sebagai satu
dari kebutuhan utama untuk menggunakan teknologi xDSL. Potensi aplikasi
broadband untuk perumahan telah dirasakan, yaitu termasuk: video on demand;
near video on demand; delayed broadcast; internet access; broadcast video;
teleshopping; telework; games; karaoke on demand.

5
xDSL menawarkan kapasitas yang lebih tinggi sampai 32 Mbps untuk
downstream traffic dan dari 32 Kbps sampai lebih 1 Mbps untuk upstream traffic.
Implementasi xDSL bisa menjadi salah satu alternatif teknologi jaringan akses
untuk memenuhi data high-bandwidth. Teknologi ini merupakan teknologi modem
yang menggunakan line telepon (twisted-pair) eksisting untuk mengirimkan data
high bandwidth, seperti multimedia dan video ke pelanggan.

Alasan Penggunaan Teknologi xDSL


 x-DSL mempunyai Bite Rate yang tinggi (asymetric dan symetric)
 x-DSL melayani multimedia akses (suara, data, video) secara simultan.
 x-DSL menggunakan aplikasi Mode IP dan ATM
 x-DSL memanfaatkan jaringan tembaga (saluran telepon eksisting / yang
telah terpasang)
 x-DSL mudah dipasang dan langsung dapat dipakai
 x-DSL mudah diinstalasi.

Keuntungan xDSL
 Menggunakan infrastruktur (kabel pair) eksisting.
 Layanan dapat seketika diberikan kepada setiap pelanggan yang telah
mempunyai sambungan telepon baik perumahan maupun
bisnis/perkantoran.
 Tidak perlu meng-upgrade sentral seperti layanan ISDN, karena trafik
DSL tidak masuk ke sentral.
 Layanan baru yang diberikan tidak mengganggu layanan telepon eksisting
(ADSL).
 Mampu memberikan kanal akses digital kecepatan tinggi secara dedicated
untuk setiap pelanggan

Terdapat jenis teknologi DSL berdasarkan perbedaan kecepatan data dan jarak
maksimum yang disebabkan usaha untuk meningkatkan kecepatan pengiriman data
dengan menggunakan jaringan telepon yang ada. Berikut adalah beberapa contoh
teknologi xDSL :
6
 High data rate Digital Subscriber Line (HDSL)
Merupakan teknologi lanjutan dari DSL dan menggunakan 2 twisted
pair cooper cable. HDSL cukup baik digunakan untuk menyalurkan sinyal
T1 atau E1. HDSL menggunakan lebar pita yang lebih sempit dan tidak
membutuhkan repeater seperti saluran T1 atau E1 pada umumnya. Biasanya
perangkat pada saluran E1 atau T1 menggunakan protocol AMI (self-
clocking Alternate Mark Inversion) dan membutuhkan repeater pada jarak
1000 meter dari sentral dan tiap 2000 meter selanjutnya. AMI membutuhkan
lebar pita 1,5MHz pada T1sedangkan untuk E1 adalah 2MHz. Aplikasi
tipikal untuk HDSL adalah seperti koneksi PBX, stasiun antenna selular,
sistem DLC yang telah cukup matang dalam memberikan layanan dengan
bit rate di atas 1 Mbps, dan telah banyak dipakai dalam aplikasi remote
LAN access serta internet.

 Single line Digital Subscriber Line (SDSL)


SDSL akan banyak dibutuhkan pada aplikasi yang memerlukan akses
simetris dan karena itu dapat dikatakan bahwa layanan SDSL adalah
komplementari dari aplikasi ADSL. Hal yang perlu diperhatikan
bahwajangkauan dari SDSL tidak akan melebihi 3000 m, di mana pada
jaraktersebut ADSL mampu mencapai bit rate 6 Mbps.

 Very high data rate Digital Subscriber Line (VDSL)


Pada awalnya VDSL mempunyai nama Very high data rate Asymmetric
Digital Subscriber Line (VADSL) karena mereka menganggap VDSL tidak
akan menggunakan transmisi simetris dan sudah pasti asimetris sehingga tak
perlu membagi dalam dua nama, VDSL (untuk simetris) dan VADSL (untuk
asimetris). VDSL akan menyalurkan data secara asimetris pada kecepatan
transmisi yang lebih cepat daripada ADSL dengan panjang saluran yang
lebih pendek. Secara umum VDSL diproyeksikan untuk memiliki kecepatan
downstream dan upstream sebagaimana diperlihatkan dalam tabel 1. Masih
banyak hal yang perlu diperjelas dalam VDSL, baik mengenai standar,
service environment, antar muka, serta mengenai biaya.

7
2.2.2 FTTX (Fiber to the X)

Fiber to the x (FTTx) adalah istilah umum untuk setiap arsitektur jaringan
broadband yang menggunakan serat optik untuk menggantikan seluruh atau
sebagian dari kabel metal lokal loop yang digunakan untuk telekomunikasi last
mile. Istilah umum berasal dari generalisasi beberapa konfigurasi penyebaran fiber
(FTTN, FTTC, FTTB, FTTH), semua dimulai dengan FTT tapi dibedakan oleh
huruf terakhir, yang digantikan oleh x pada generalisasi tersebut.
Industri telekomunikasi membedakan antara beberapa konfigurasi yang
berbeda. Istilah-istilah yang digunakan paling luas saat ini adalah :
 FTTN (Fiber-To-The Node): Fiber diterminasikan pada kabinet di jalan
hingga beberapa kilometer jauhnya dari tempat pelanggan, sedang koneksi
akhir dengan tembaga.
 FTTC (Fiber-To-The-Cabinet) atau ke-tepi jalan: ini sangat mirip dengan
FTTN, tapi kabinet lebih dekat ke tempat pengguna, biasanya dalam 300
m.
 FTTB (Fiber-To-The-Building): serat mencapai batas gedung, seperti di
basement, lalu didistribusikan ke ruangan-ruangan yang dilakukan melalui
beberapa alternatif.
 FTTH (Fiber-To-The Home): fiber mencapai ke rumah, diterminasikan
pada kotak di dinding luar rumah.
 FTTP (Fiber-To-Premises): sebagai istilah untuk FTTH dan FTTB, atau
dimana jaringan fiber meliputi rumah dan usaha kecil.

8
Koneksi internet yang selalu terhubung “Always On” dipasangkan dengan
penyebaran aplikasi seperti IPTV, VOIP, dan lain-lain, membawa kepada
peningkatan bandwidth transmisi access network dengan percepatan perpindahan
dari kabel metal yang conventional ke FTTH. Menurut data ITU-T pada juni 2008
terjadi peningkatan jumlah pelanggan FTTH/B di seluruh dunia. Ini menadai
peningkatan kebutuhan broadband access dari tahun ke tahun. Pekerjaannya saat
ini, adalah meningkatkan skala nasional untuk menggunakan fiber optic melalui
yang disebut “last mile” ke pelanggan rumahan.

2.2.3 CATV (Cable Antenna Television)


Televisi kabel atau sering dikenal dengan Cable Antena Television (CATV)
adalah sistem penyiaran acara televisi lewat isyarat frekuensi radio yang
ditransmisikan melalui serat optik yang tetap atau kabel coaxial dan bukan lewat
udara seperti siaran.
Cable Antenna Television, dalam mekanismenya terdiri atas sebuah headend
pengendali siaran dan sistem distribusi yang digunakan agar siarannya dapat
dinikmati oleh para pelanggannya.
Cable antenna television yang seperti sesuai penjelasan diatas identik dengan
sistem televisi kabel yang kita kenal, yaitu sistem televisi kabel yang menggunakan
media kabel sebagai media distribusi dan bukan televisi kabel dengan sistem Direct
To Home seperti halnya INDOVISION, TELKOMVISION, dan SKYNINDO.
Sistem CATV itu sendiri terdiri atas :

a. Headend CATV

9
Headend dapat dikatakan pengendali, pengumpul adalah sebuah
susunan peralatan pengendali atau peralatan sumber siaran dari sebuah
sistem cable antenna television (CATV). karena sebagai pengendali maka
dalam urusan channel-channel siaran yang akan disiarkan dalam sebuah
sistem CATV otomatis pengaturannya hanya pada headend.seperti pada
gambar diatas, Headend sistem catv terdiri atas, parabola, receiver, dan
modulator.

 Antena Parabola
Antenna parabola digunakan sebagai antenna receive sinyal dari
satelit. Diketahui bahwa dalam sebuah satelit terdapat banyak
transponder yang mempunyai alokasi frekuensi baik untuk sinyal data,
video, dan gambar. sebuah sistem CATV biasanya lebih dari satu
antenna parabola yang digunakan dan biasanya sinyal yang digunakan
dalam sistem CATV adalah dari satelit, PALAPA D, TELKOM-1,
ASIASAT3S, TELSTRA18, AGILA 2, dll.

 Receiver Satelit
Receiver satelit adalah alat yang digunakan untuk merubah sinyal
satelit yang ditangkap oleh antenna parabola menjadi sinyal audio dan
video sehingga dapat dilihat melalui televisi. untuk mengeluarkan
sinyal televisi, sebuah receiver harus disetting dulu baik dengan blind
scanning maupun dengan manual scanning guna mencari siaran televisi
yang hendak ditayankan nantinya.

 Modulator
Modulator adalah sebuah modulation yang diaplikasikan untuk
merubah sinyal audio video dari receiver satelit menjadi sinyal RF,
dalam pengaturan alokasi frekuensi dari siaran, modulator yang
memegang peranan penting, disamping itu pada modulator ini kita
dapat menguatkan atau melemahkan sinyal audio maupun video sesuai
dengan keinginan akan kekuatan sinyal RF yang kita harapkan.

10
b. Sistem Distribusi CATV

Sistem distribusi CATV kebanyakan adalah sebuah jaringan yang


memadukan semua system Topologi dari LAN (Local Area Network) yang
ada pada jaringan komputer, seperti STAR, BUS, dan TOKEN RING.
Sebuah distribusi CATV memang sangat kompleks dan penuh perhitungan,
kebanyakan, dari sebuah headend CATV jaringan yang keluar adalah
menggunakan sistem STAR yang artinya output sebuah headend atau server
pasti mempunyai minimal dua keluaran yaitu kanan dan kiri, sedangkan
jaringan distribusinya kebanyakan adalah BUS dan TOKEN RING. Sesuai
dengan gambar diatas maka dalam hal pendistribusian ada dua faktor yang
menjadi bahan dasar dari sistem distribusi CATV yaitu :

 Kabel
Sistem distribusi CATV menggunakan media kabel baik kabel RG
maupun kabel fiber optic yang tentunya mempunyai fungsi dan
karateristik yang berbeda, untuk kabel RG yang digunakan adalah kabel
RG 6 maupun RG 11 dengan impedansi ohm yaitu 75 Ohm.
 Amplifier
Kebanyakan dalam sistem distribusi CATV, amplifier dipasang
dengan sistem series pada jalur kabel yang terpasang, pemasangan ini
harus terukur dengan tepat, kalau tidak akan timbul noise pada sistem
distribusinya.

11
2.2.4 HFC (Hybrid Fiber Coaxial)

Hybrid Fiber Coaxial atau HFC adalah teknologi jaringan telekomunikasi


broadband yang menggabungkan kabel koaksial dan kabel serat optik. Kombinasi
antara kabel koaksial dan serat optik ini digunakan untuk membawa konten-konten
broadband seperti video, data, suara, dan layanan interaktif lainnya yang
menggunakan kabel koaksial dan serat optik. Hybrid Fiber Coaxial dioperasikan
secara global oleh jaringan kabel. HFC dikenal pula dengan nama Hybrid Fiber
Coax. Jaringan serat optik pada HFC dapat memanjang dari head-end operator
kabel utama hingga ke node-node serat optik yang dapat melayani kira-kira 25
hingga 2000 rumah. Head-end utama terdiri dari piring-piring satelit yang berfungsi
untuk menerima sinyal-sinyal video jarak jauh.
Dengan menggunakan HFC, sebuah perusahaan CATV lokal dapat menginstall
kabel serat optik dari kabel head-end (kabel utama pendistribusi) untuk melayani
node-node yang terletak di dekat wilayah industri dan pemukiman pengguna.
Keunggulan HFC adalah memiliki bandwidth yang besar, tingkat kebisingan yang
rendah, dan tahan terhadap gangguan cuaca. HFC juga memiliki beberapa
karakteristik yaitu kabel serat optik dapat dibawa ke dekat pengguna tanpa harus
mengganti kabel koaksial yang telah diinstal di wilayah pemukiman dan industri

2.3 Teknologi Wireless


Teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel.
Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra

12
merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan
ponsel) dengan frekuensi tertentu.
Kelebihan Teknologi Wireless
 Mengeliminasi penggunaan kabel, yang bisa cukup menganggu secara estetika.
 Tidak rumit instalasinya.
Kekurangan Teknologi Wireless
 Kemungkinan interferensi terhadap sesama hubungan nirkabel pada piranti
lainnya.
 Lebih rawan terhadap cuaca.

2.3.1 WiMAX

WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave


Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access
atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan
yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan
fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu
diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti
komunikasi perangkat WiMAX di antara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat
dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70
MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun
backhaul.

13
a. 802.16d (Fixed WiMAX)

Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d.


66 GHz. 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal
juga dengan 802.16d) menambahkan rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam
spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax. Ini ditujukan untuk
aplikasi tetap dan menyediakan data broadband DSL nirkabel setara.
Bahkan WiMAX forum menggambarkan teknologi sebagai teknologi
berbasis standar yang memungkinkan pengiriman akses broadband nirkabel
mil terakhir sebagai alternatif untuk kabel dan DSL.
802.16d mampu memberikan kecepatan data hingga 75 Mbps dan
hasilnya sangat ideal untuk aplikasi penggantian DSL yang tetap. Ini juga
dapat digunakan untuk backhaul di mana data final dapat didistribusikan
lebih lanjut ke masing-masing pengguna. Radius sel biasanya mencapai 75
km.

b. 802.16e (Mobile WiMAX)

14
Diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal
dengan mobile WiMax) dan menggunakan orthogonal frequency-division
multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan dengan
standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers. Penggunaan
OFDM yang baru ini memberikan keuntungan dalam hal cakupan, instalasi,
konsumsi daya, penggunaan frekuensi, dan efisiensi pita frekuensi. WiMax
yang menggunakan standar 802.16e memiliki kemampuan hand over atau
hand off, sebagaimana layaknya pada komunikasi selular. 802.16e mampu
memberikan kecepatan data hingga 15 Mbps dan jarak radius sel biasanya
antara 2 dan 4 km.

c. 802.16m (4G)

Ada dua kandidat untuk standar IMT-Advanced (4G), LTE-Advanced


oleh 3 GPP dan 802.16 m oleh IEEE. Pada dasarnya, 16 m relay dan LTE-A
Release 10 relay adalah teknologi yang sangat mirip di mana relay pada
dasarnya merupakan stasiun basis akses multi-frekuensi ortogonal dengan
sambungan backhaul nirkabel. Namun, beberapa masalah terbuka, seperti
mobilitas, penghematan daya, arsitektur multihop, relay transparan,
transmisi multi-kedatangan, dan transmisi kooperatif, masih tersisa sebagai
tantangan bagi para insinyur dan peneliti.

2.3.2 LTE (3.9G)


3.9G adalah kemajuan dari HSPA+, dan awal mula dari teknologi LTE untuk
meningkatkan kapasitas dan kecepatan. LTE sendiri berada pada release 8 yang
memiliki spesifikasi dan fitur sebagai berikut :
a. Permintaan pengguna untuk kecepatan data yang lebih tinggi dan kualitas
layanan.
b. Sistem packet Switch dioptimalkan.
c. Lanjutan permintaan untuk pengurangan biaya (CAPEX dan OPEX).
d. Kompleksitas rendah.
e. Memiliki kecepatan 100Mbit/s pada downlink dan 50Mbit/s pada uplink
untuk bandwidth 20Mhz.
f. Latensinya dibawah 10 ms.

15
g. Multiple acces pada downlink OFDMA, dan SC-FDMA pada uplink.

Lalu 3GPP mengeluarkan kembali release 9 sebagai perkembangan dari


release 8 yang memiliki spesifikasi dan fitur sebagai berikut :
a. Diperkenalkannya teknologi femtocell.
b. Adanya fitur SON (Self Organizing Network).
c. Adanya fitur LCS (Location Services).

2.3.3 LTE-Advanced (4G)


4G LTE Advanced disebut juga dengan 4G+ yang merupakan perbedaan yang
signifikan dibanding dengan 4G LTE biasa. Perbedaan mendasar dari 4G LTE dan
LTE Advanced terletak pada kecepatan dan juga kestabilan. LTE-Advanced sendiri
muncul pada release 10.
Berikut merupakan spesifikasi dan fitur dari LTE-Advanced :
a. Dukungan untuk jaringan heterogen.
b. Bandwidth yang lebih lebar, untuk mendukung carrier aggregation, lalu
kemudian carrier aggregation ini dikembangkan menjadi Intersite Carrier
aggregation, untuk mencampur dan mencocokkan kemampuan sel yang
berdekatan.
c. Efisiensi yang lebih tinggi.
d. Interworking diantara WiFi dan LTE.

2.3.4 WiFi
Wi-Fi adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk
bertukar data secara nirkabel (menggunakan gelombang radio) melalui sebuah
jaringan komputer, termasuk koneksi internet berkecepatan tinggi. Wi-Fi Alliance
mendefinisikan Wi-Fi sebagai "produk jaringan wilayah lokal nirkabel (WLAN)
apapun yang didasarkan pada standar Institute of Electrical and Electronics
Engineers (IEEE) 802.11. Meski begitu, karena kebanyakan WLAN zaman
sekarang didasarkan pada standar tersebut, istilah "Wi-Fi" dipakai dalam bahasa
Inggris umum sebagai sinonim "WLAN".

16
a. 802.11e
802.11e adalah peningkatan yang diusulkan untuk spesifikasi
802.11a dan 802.11b LAN nirkabel (WLAN). Ini menawarkan fitur
kualitas layanan (QoS), termasuk prioritas transmisi data, suara, dan video.
Standar 802.11a, 802.11b, dan 802.11e adalah elemen dari keluarga
spesifikasi 802.11 untuk jaringan area lokal nirkabel (LAN nirkabel atau
WLAN). Bisnis dan produk konsumen yang menggunakan 802.11e
diharapkan akan tersedia secara luas pada akhir 2004 atau pada tahun
2005.
802.11e meningkatkan lapisan MAC dengan konstruksi TDMA,
dan menambahkan mekanisme koreksi kesalahan untuk aplikasi yang peka
terhadap waktu seperti suara dan video. Spesifikasi 802.11e menyediakan
interoperabilitas tanpa batas antara lingkungan bisnis, rumah, dan publik
seperti bandara dan hotel, dan sangat cocok untuk digunakan dalam
jaringan yang mencakup kemampuan multimedia. Ini menawarkan semua
pelanggan akses Internet berkecepatan tinggi dengan video gerak penuh,
audio berkualitas tinggi, dan voice over IP.
Jaringan yang menggunakan 802.11e beroperasi pada frekuensi
radio antara salah satu dari dua rentang: 2.400 GHz hingga 2.4835 GHz
(sama dengan jaringan 802.11b), atau 5.725 GHz hingga 5.850 GHz (sama
dengan jaringan 802.11a). Ada keuntungan tertentu pada rentang frekuensi
yang lebih tinggi, termasuk kecepatan transfer data yang lebih cepat, lebih
banyak saluran, dan kerentanan yang berkurang terhadap interferensi.

b. 802.11m
802.11m, kadang-kadang disebut "802.11 housekeeping" atau
"pembersihan 802.11," dimulai pada tahun 1999 oleh IEEE Task Group M,
bagian dari Kelompok Kerja IEEE 802.11. Keluarga 802.11 adalah
seperangkat standar yang terus berkembang untuk jaringan area lokal
nirkabel (WLAN).

17
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan dari laporan Tugas Besar Jaringan Data Broadband ini adalah:
1. Yang menjadi ciri dari teknologi akses broadband adalah servis internetnya yang
memiliki kecepatan transfer yang tinggi karena lebar jalur data yang besar, serta
selalu terkoneksi atau “always on”.
2. Teknologi akses broadband sendiri terbagi atas 2 yaitu wireline dan wireless,
perbedaannya terletak pada wireline yang menggunakan media transmisi beruba
kabel, sedangkan wireless menggunakan gelombang radio. Selain itu wireline biasa
digunakan pada komunikasi jangkauan dekat (terjangkau kabel), sedangkan
wireless digunakan pada jangkauan jauh.
3. Diantara teknologi akses broadband yang menggunakan kabel (wireline) adalah
xDSL, FTTX, CATV (Cable Antenna Television), dan HFC(Hybrid Fiber
Coaxial).
4. xDSL adalah istilah untuk menyebut semua tipe teknologi digital subscriber lines,
alasan penggunannya adalah x-DSL mempunyai Bite Rate yang tinggi (asymetric
dan symetric), dapat melayani multi media akses (suara, data, video)
secara simultan, serta memanfaatkan jaringan tembaga (saluran telepon eksisting /
yang telah terpasang).
5. FTTX(Fiber To The x) yang merupakan arsitektur jaringan broadband yang
menggunakan serat optik untuk menggantikan seluruh atau sebagian dari kabel
tembaga yang digunakan untuk telekomunikasi last mile, dibedakan berdasarkan
konfigurasinya yaitu FTTN (Fiber-To-The Node), FTTC (Fiber-To-The-Cabinet), FTTB
(Fiber-To-The-Building), FTTH (Fiber-To-The Home), dan FTTP (Fiber-To-Premises).
6. Pada sistem CATV (Cable Antenna Television) terdapat Headend CATV yang
terdiri atas antenna parabola, receiver, dan modulator.
7. Diantara teknologi akses broadband yang tidak menggunakan kabel(wireless)
adalah Wimax, Wifi, dan Teknologi komunikasi seluler (LTE & LTE Advanced).
8. Yang menjadi perbedaan dari LTE dan LTE Advanced adalah pada LTE Advanced
adalah bandwidthnya yang lebih lebar sehingga mendukung carrier aggregation
(kemampuan untuk menggunakan dua frekuensi yang berbeda), serta mendukung
pada jaringan heterogen.

18
9. LTE Advanced dan Wimax(802.16m) sama sama berada pada generasi ke 4 dan
menjadi kandidat 4G.

19
DAFTAR PUSTAKA

[1] http://hamam21.blogspot.co.id/2009/03/apa-itu-broadband.html
[2] https://lenterakecilku.blogspot.co.id/2012/05/teknologi-akses-internet.html
[3] http://vindaaa.blogspot.co.id/2009/04/teknologi-wireless-dan-wireline.html
[4] https://id.wikipedia.org/wiki/WiMAX
[5] https://www.lifewire.com/wireless-standards-802-11a-802-11b-g-n-and-802-11ac-
816553
[6] http://www.radio-electronics.com/info/wireless/wimax/wimax.php
[7] http://www.cse.wustl.edu/~jain/cse574-10/ftp/wimax2/index.html

20

Anda mungkin juga menyukai