Menimbang
Mengingat
keno
PT PLN (PERSERO)
PERATURAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR: 0283.P/DIR/2016
TENTANG
PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK PT PLN (PERSERO)
‘OLEH PENYEDIA TENAGA LISTRIK NON PT PLN (PERSERO)
DIREKS! PT PLN (PERSERO)
bahwa dalam rangka menjaga dan memastikan ketersediaan daya pada
Pembangkit Listrik Non PT PLN (Persero), yang mengalirkan daya ke sistem
kelisrikan PT PLN (Persero), khususnya pada saat terjadinya gangguan dan
pemeliharaan pada pembangkit tersebut atau akibat pola operasi sistem kelistrikan,
maka dibutuhkan aliran energi listik dari sistem kelistrkan PT PLN (Persero) ke
Pembangkit Listrik Non PT PLN (Persero):
bahwa setiap pemakaian energi listrik yang disalurkan dari sistem kelistrikan PT
PLN (Persero) kepada Pembangkit Listrik Non PT PLN (Persero) sebagaimana
dimaksud dalam huruf a di atas, akan dikenakan biaya sesuai dengan ketentuan
Tarif Tenaga Listrik yang berlaku;
bahwa sehubungan dengan belum seragamnya perlakuan terhadap Tarif kWh impor
yang dikenakan kepada Pembangkit Listrik Non PT PLN (Persero) dalam hal
mengalirkan daya ke sistem kelisrikan PT PLN (Persero), maka dibutuhkan
pengaturan atas pemakaian tenaga listrik PT PLN (Persero) oleh penyedia tenaga
list Non PT PLN (Persero).
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan c di
tas, maka periu menetapkan Peraturan Direksi PT PLN (Persero) tentang
Pemakaian Tenaga Listrik PT PLN (Persero) Oleh Penyedia Tenaga Listrik Non PT
PLN (Persero),
Undang-undang RI Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara;
Undang-undang Ri Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
Undang-undang RI Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan;
Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk
Perusahaan Umum (Perum) Listik Negara Menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero);
Peraturan Pemerintah RI Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga _Listrik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2014;
Peraturan Pemerintah RI Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa Penunjang
Tenaga Listrk;
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI Nomor 31 Tahun 2014
tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan Oleh Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perusahaan Listrik Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral RI Nomor 09 Tahun 2015;
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Rl Nomor 33 Tahun 2014
tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya Yang Terkait Dengan Penyaluran
‘Tenaga Listrik Oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara
‘sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral RI Nomor 08 Tahun 2016
‘Anggaran Dasar PT PLN (Persero);
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Sk-179/MBU/2013 tentang
Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan dan Pengangkatan Anggota-
‘Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara,
11. Keputusan..11. Keputusan Menteri Badan Usaha Milk Negara Nomor : SK-272/MBU/12/2014
‘Tanggal 23 Desember 2014 Tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Anggota-
‘Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara,
Menteri Badan Usaha Milk Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Sanam
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara;
12. Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Mik Negara Nomor SK-211/MBU/10/2018
tentang Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perusahaan Listrik Negara;
13. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 304.K/DIR/2009 tentang Batasan
Kewenangan Pengambilan Keputusan di Lingkungan PT PLN (Persero) yang telah
bbeberapa kali diubah, terakhir dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor
0313.K/DIR/2014;
14, Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0179.P/DIR/2016 tentang Organisasi
dan Tata Kerja PT PLN (Persero),
Memperhatikan = Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Di Luar Rapat (Sirkuler) Nomor 139/DIR/2015,
Tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Serta Tempat Kedudukan Anggota
Direksi PT PLN (Persero).
MEMUTUSKAN :
Menetapkan PERATURAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) TENTANG PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK
PT PLN (PERSERO) OLEH PENYEDIA TENAGA LISTRIK NON PT PLN (PERSERO).
Pasal 1
Ketentuan Umum
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1
2
10.
1"
12
13,
PLN adalah PT PLN (Persero) yang didirikan dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H., Nomor 169 tanggal 30
Juli 1994 beserta perubahannya,
‘Sistem Kelistikan PLN adalah sistem kelistikan yang dimilki oleh PLN yang meliputi pembangkit tenaga
listrik, transmisi dan distribusi tenaga listrk, dan usaha penjualan tenaga listrik kepada pelanggan.
Penyedia Tenaga Listrik Non PLN adalah pinak yang melakukan usaha penyediaan pembangkitlistrik dan
memproduksi tenaga listrik untuk disalurkan ke Sistem Kelistrkan PLN melalui mekanisme Sewa
Pembangkit, IPP atau Excess Power.
Auxiliaries Equipment adalah peralatan bantu yang pengoperasiannya tidak bisa dipisahkan dengan
pengoperasian mesin pembangkit listik, yang meliputi antara lain Lube Oil Pump, Jaket Water Pump,
‘Motor Radiator, Fuel Pump, Generator Heater, peralatan Fuel Treatment.
Office Facilities adalah fasiitas atau instalasi yang pengoperasiannya bisa terpisah dengan
pengoperasian mesin pembangkit listrik tetapi secara tidak langsung mendukung proses bisnis
Penyediaan tenaga listrik, yang meliputi antara lain peralatan administrasi dan kebutuhan Kantor,
peralatan bengkel, gudang.
Pemakaian Sendiri adalah tenaga listrik yang dikonsumsi sendiri oleh Penyedia Tenaga Listrik untuk
auxiliaries equipment dan office facilites.
Titik Transaksi adalah suatu tik serah terima tenaga listrik antara PLN dengan Penyedia Tenaga Listrik.
kWh Meter Transaksi adalah suatu alat ukur energi listrik yang dipasang pada titik transaksi yang
mengukur besarnya tenaga listrk yang masuk atau yang keluar dari atau ke dalam Sistem Kelistrikan
PLN.
kWh Expor adalah tenaga listrik yang mengalir dari instalasi Penyedia Genset dan diterima oleh Sistem
Kelistrikan PLN yang besarya terukur pada kWh Meter Transaksi.
kWh Impor adalah tenaga listrik yang mengalir dari Sistem Kelistikan PLN dan diterima oleh instalasi
Penyedia Tenaga Listrik Non PLN yang besamya terukur pada kWh Meter Transaksi
Independent Power Producer (IPP) adalah pembelian tenaga listrik oleh PLN dari pembangkit tenaga
list swasta/Non PLN.
Excess Power adalah pembelian kelebihan daya listrik oleh PLN dari pembangkit tenaga listrik
swasta/Non PLN.
Mesin Sewa adalah mesin pembangkit list yang disewa oleh PLN untuk membangkitkan energi listrik
‘guna memasok sistem kelistrixan pada wilayah kerja PLN.
Pasal 2.a)
2)
()
@.
@).
4).
.
(2),
(3).
0)
2)
a
Pasal 2
Maksud Dan Tujuan
Maksud ditetapkannya Peraturan ini adalah sebagai pedoman dalam pemakaian tenaga listrik PLN oleh
Penyedia Tenaga Listrik Non PLN.
Tujuan ditetapkannya Peraturan ini adalah untuk membakukan dan menyeragamkan pertakuan
pemakaian atas tenaga listrk PLN oleh Penyedia Tenaga Listrik Non PLN.
Pasal 3
Pemakaian Sendiri Untuk Auxiliaries Equipment
Pemakaian Sendiri tenaga listrik untuk Auxiliaries Equioment bersumber dari generator Penyedia Tenaga
Listrik Non PLN.
Apabila dalam kondisi tertentu terjadi gangguan atau pemeliharaan pada instalasi Penyedia Tenaga
Listrik Non PLN atau karena pengaturan pola operasi sistem kelistrikan PLN, yang mengakibatkan
ketidakmampuan pembangkit Penyedia Tenaga Listrik Non PLN untuk menghasilkan tenaga listrik yang
diperiukan untuk Auxiliaries Equipment, maka secara otomatis tenaga listik akan mengalir dari sistem
PLN ke Auxiliaries Equioment dimaksud.
Tenaga listik Pemakaian Sendiri untuk Auxiliaries Equipment yang bersumber dari Sistem Kelistrikan
PLN dinyatakan sebagai kWh Impor yang besamya diukur oleh kWh Meter Transaksi pada Titik
Transaksi
Diagram Auxiliaries Equipment adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini
Pasal4
Pemakaian Sendiri Untuk Office Facilities
Kebutuhan energi istrik Pemakaian Sendiri untuk Office Facilities pada Penyedia Tenaga Listrik Non PLN
dapat disediakan sendiri atau dapat diperoleh dari Sistem Kelistrikan PLN.
Energi listik Pemakaian Sendiri Pembangkit untuk Offices Facilities yang bersumber dari generator
Penyedia Tenaga Listrik Non PLN dalam Kondisi tertentu dimana terjadi gangguan atau pemeliharaan
pada instalasi Penyedia Tenaga Listrik Non PLN atau karena pengaturan Pola Operasi Sistem Kelistrikan
PLN yang mengakibatkan ketidakmampuan pembangkit Penyedia Tenaga Listrik Non PLN. untuk
menghasilkan tenaga listrik yang diperlukan Offices Facilities, maka secara otomatis tenaga listrik akan
mengalir dari Sistem Kelistrikan PLN ke Offices Facilities dimaksud dan terukur sebagai kWh Impor pada
kWh Meter Transaksi atau meter Pelanggan.
Diagram Office Facilities adalah sebagaimana tercantum datam Lampiran Peraturan ini
Pasal 5
Biaya Tenaga Listrik Pemakaian Sendiri Untuk Auxiliaries Equipment
Pemakaian tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (2) dan pasal 4 ayat (2)
diperlakukan/dikenakan layanan khusus expor impor dengan Tarif Layanan Khusus yang berlaku di Tarif
Tenaga Listrik (TTL) tanpa dikenakan batasan energi minimal (Emin) dengan faktor pengali N=1,5,
Pemakaian kelebihan daya reaktif (kVArh) untuk Auxiliaries Equipment dikenakan dalam hal faktor daya
rata-rata setiap bulan kurang dari 0,85 dengan tarif sesuai pemakaian kVArh yang berlaku pada Tarif
Industri dengan daya tersambung yang setara.
Pasal 6
Blaya Tenaga Listrik Pemakaian Sendiri Untuk Office Facilities
Pemakaian tenaga listrik untuk Office Facilities yang diperoleh dari Sistim Kelistrikan PLN dipertakukan
sebagai pemakaian tenaga listrk oleh Pelanggan PLN dan dikenakan Tarif Reguler atau Premium sesuai
ketentuan Tarif Tenaga Listrk yang berlaku.
Pasal 7.
L.