Anda di halaman 1dari 18

TUGAS GIZI

GIZI DEWASA

Disusun Oleh:
Syeba Jochebed (1061050028)
Firda Diah Utami (1261050045)
Stephanie Roseline Damanik (1261050144)
Aji Sukmo Wicaksono (1261050108)
Gita Pangestu Hapsari (1261050246)
Lestari Kanti Wilujeng (1361050082)
Salma Yunita Rahanyamtel (1361050283)
Shani Qisthina (1361050261)
Priscilla Melinda Mangiri (1361050092)

KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KELUARGA


PERIODE 24 JULI 2017 – 26 AGUSTUS 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
STATUS GIZI DEWASA

Pengertian Status Gizi

Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari
makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Status gizi dibagi
menjadi tiga kategori, yaitu status gizi kurang, gizi normal,dan gizi lebih (Almatsier, 2005).
Status gizi normal merupakan suatu ukuran status gizi dimana terdapat keseimbangan
antara jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh dan energi yang dikeluarkan dari luar tubuh
sesuai dengan kebutuhan individu. Energi yang masuk ke dalam tubuh dapat berasal dari
karbohidrat, protein, lemak dan zat gizi lainnya (Nix, 2005).
Status gizi kurang atau yang lebih sering disebut undernutrition merupakan keadaan gizi
seseorang dimana jumlah energi yang masuk lebih sedikit dari energi yang dikeluarkan. Hal ini
dapat terjadi karena jumlah energi yang masuk lebih sedikit dari anjuran kebutuhan individu
(Wardlaw, 2007).
Status gizi lebih (overnutrition) merupakan keadaan gizi seseorang dimana jumlah energi
yang masuk ke dalam tubuh lebih besar dari jumlah energi yang dikeluarkan (Nix, 2005). Hal ini
terjadi karena jumlah energi yang masuk melebihi kecukupan energi yang dianjurkan untuk
seseorang, akhirnya kelebihan zat gizi disimpan dalam bentuk lemak yang dapat mengakibatkan
seseorang menjadi gemuk (Apriadji, 1986).

Status Gizi Orang Dewasa

Status gizi pada orang dewasa dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah
kebiasaanya dalam mengkonsumsi makanan sehari-hari. Kebiasaan makan tidak dipengaruhi
oleh zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan. Namun banyak faktor yang mempengaruhi
terbentuknya kebiasaan makan, salah satunya adalah lingkungan.

Orang dewasa cenderung kurang memperhatikan asupan makanan. Umumnya orang


dewasa lebih suka mengkonsumsi makanan berlemak, berenergi gurih dan manis. Sementara
makanan kaya serat seperti sayur dan buah diabaikan. Akibatnya, asupan energi (kalori) yang
masuk ke dalam tubuh berlebih (Kurniasih dkk, 2010). Padahal pada usia ini dianjurkan
mengkonsumsi makanan yang tinggi serat namun rendah lemak, ini dikarenakan pertumbuhan
dan perkembangan tidak lagi terjadi dan hendaknya pemenuhan zat gizi dipusatkan untuk
pemeliharaan kesehatan agar terbentuk status gizi yang baik.

Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Seimbang Dewasa

Dalam pemenuhan gizi orang dewasa harus memperhatikan kandungan makanan yang
dikonsumsi dan aktivitasnya sehari – hari agar sesuai dengan kebutuhan.
1. Kebutuhan gizi seimbang
Kebutuhan energi pada orang dewasa 1700-2250 Kalori. Untuk mencegah terjadinya
penyakit gangguan metabolisme perlu menyeimbangkan masukan energi sesuai dengan
kebutuhan tubuh, agar tidak terjadi penimbunan energi dalam bentuk cadangan lemak dalam
tubuh.
a. Karbohidrat
Merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Faktor yang perlu diperhatikan
untuk menentukan adalah aktivitas fisik angka kecukupan gizi energi untuk dewasa
2000-2200 kkal ( untuk perempuan ) dan untuk laki-laki antara 2400-2800 kkal setiap
hari. Energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat. Bahan makanan
sumber energi : padi, gandum, kentang, singkong, ubi jalar, roti dll
b. Protein
Zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan jaringan tubuh, Kebutuhan
protein pada usia dewasa adalah 50-60 g per hari atau berkisar 11% dari total masukan
energy. Angka kecukupan protein ( AKP ) orang dewasa menurut hasil-hasil penelitian
keseimbangan nitrogen adalah 0,75 g/Kg berat badan, berupa protein patokan tinggi yaitu
protein telur ( mutu cerna dan daya manfaat telur adalah 100 ). Sumber protein dari susu,
putih telur, jagung, kacang – kacangan, gandum dll
c. Lemak
Termasuk sumber energi bagi tubuh, Kebutuhan lemak pada orang dewasa tidak
boleh melebihi 630 kkal atau sekitar 30 % dari total kalori. Konsumsi lemak yang tinggi
dari makanan kemungkinan akan menaikkan kadar lipid darah yang disertai peningkatan
risiko terserang penyakit jantung koroner. sumber lemak berasal dari daging, telur,
minyak jagung, minyak kacang, kedelai, ikan, susu dll
d. Vitamin
Kebutuhan juga meningkat selama dewasa muda karena pertumbuhan dan
perkembangan cepat terjadi, karena energi yang meningkat, maka pertumbuhan
kebutuhan beberapa vitamin pun meningkat antara lain yang berperan dalam metabolisme
karbohidrat menjadi energi seperti : vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan niacin.
Untuk pertumbuhan tulang diperlukan vitamin D yang cukup, vitamin A, dan C, E.
e. Mineral
Konstituen esensial pada jaringan lunak, jaringan, dan skeleton (kerangka)
sumber mineral : Fe, Cu, Co, Se, Zn, J, F, Cr, Mo

f. Air
Bagian terbesar zat pembentuk tubuh manusia, sumbr air dari air teh, air putih, air
susu dll.
2. Aktivitas
Dalam kegiatan sehari – hari orang dewasa melakukan kegiatan untuk membakar kalori
berikut tabel jumlah kalori yang diperlukan orang dewasa Berdasarkan aktivitas orang dewasa
berikut gambaran bagaimana kegiatan laki-laki dan perempuan rata-rata menggunakan waktunya

selama 24 jam dengan empat macam jenis kegiatan.


Penentuan Kebutuhan Kecukupan Energi
1. Teori RBW (Teori Berat Badan Relatif)
𝐵𝐵 (𝑘𝑔)
RBW = x 100%
𝑇𝐵 (𝑐𝑚)−100

BB = Berat Badan TB = Tinggi Badan


2. Kebutuhan gizi berdasarkan Angka Metabolisme Basal (AMB)
Pengitungan berdasakan AMB dipengaruhi oleh umur, berat badan, dan tinggi badan
a. Menggunakan Rumus Harris Benedict
Laki-laki= 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
Perempuan = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
Ket: BB = berat badan dalam kg
TB = tinggi badan dalam cm
U = umur dalam tahun
b. Cara Cepat
(a) Laki-laki = 1 kkal x kg BB x 24 jam
Perempuan = 0,95 kkal x kg BB x 24 jam
(b) Laki-laki = 30 kkal x kg BB
Perempuan = 25 kkal x kg BB
3. Cara FAO/WHO/UNU
Cara ini memperhatikan umur, gender, dan berat badan

4. Cara menentukan kebutuhan energi untuk aktivitas fisik

Pola Menu Seimbang Untuk Dewasa


Menu adalah susunan makanan yang digunakan atau dikonsumsi seseorang untuk sekali makan
atau untuk sehari. Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam
jumlah dan porsi yang sesuai. Sehingga memenuhi kebutuhan gizi guna pemeliharaan dan perbaikan
sel-sel tubuh yang rusak, dalam proses kehidupan. Pola pemenuhan gizi seimbang pada orang
dewasa:
1. Makanan pokok untuk memberi rasa kenyang : nasi, jagung, ubi jalar, singkong, dll.
2. Lauk untuk memberi rasa nikmat sehingga makanan pokok pada umumnya mempunyai rasa
netral, lebiih terasa enak seperti : lauk hewani berupa daging ayam, ikan dll, serta lauk nabati
seperti kacang-kacangan, hasil olahan tahu, tempe, oncom, dll.
3. Sayur, yaitu untuk memberi rasa segar dan melancarkan proses menelan makanan, karena
biasanya dihidangkan dalam bentuk berkuah : sayur dan umbian, kacang-kacangan.
4. Buah, untuk pencuci mulut : pepaya, nenas, pisang, jeruk dan lainnya.
Berikut contoh menu makan dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan kalori bagi orang dewasa :
Contoh Menu Sehari untuk Dewasa
Seorang pelajar wanita yang berumur 25 tahun dengan tinggi badan= 155, berat badan=45, maka
menu makanannya adlah sebagai berikut:
- AMB (menurut Harris Benedict) = 655+(9,6x45)+(1,8x155)-(4,7x25)
=1248.5
- AF ringan = 1,55 x 1248.5 = 1935 kal
Waktu Menu Makanan Energi (kal)
Pagi Nasi uduk (200gr) 653 kkal
Empal daging (100gr)
Air putih

Snack Pagi Getuk lindri ( 60gr ) 127 kkal


Siang Nasi putih ( 100 gr ) 605,8 kkal
Ayam goreng kecap (75gr)
Tumis buncis (100gr)
Air putih
Snack Siang Crackers ( 50gr ) 229 kkal
Malam Bihun goreng (150gr) 296 kkal
Air putih
Total keseluruhan (menu makanan sehari ) 1910 Kkal
DIET PADA HIPERTENSI

I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Tn. J
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Waktu Pemeriksaan : 2 April 2014

II. Anamnesis
a. Keluhan utama : Nyeri kepala
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Nyeri kepala dikeluhkan ± 1 minggu yang lalu, ketika nyeri kepala muncul keringat
dan Os merasa sesak. Keluhan ini diakui berlangsung terus menerus dan semakin berat
ketika os sedang stress. Selain itu os juga mengeluhkan nyeri pada bagian belakang leher
dan rasa pegal-pegal pada punggung serta kaki. Os juga merasa pusing berputar dan
merasa kelelahan, kesemutan ditangan dan kaki, namun os mengaku tidak merasa mual
atau sampai muntah. Jantung berdebar-debar (-), gangguan penglihatan (-), BAB dan
BAK normal.
c. Riwayat Pengobatan :
Os mengaku bahwa ia terkadang mengkonsumsi obat sakit kepala yang dijual di
warung untuk mengatasi nyeri kapala yang dialaminya. Seminggu yang lalu, Os sudah
berobat ke puskesmas diberi captopril tapi tidak ada perubahan. Os tetap merasakan
pusing dan nyeri kepala.
d. Riwayat Penyakit Dahulu :
Sering merasakan keluhan yang sama karena mempunyai riwayat hipertensi.
Kemudian Os berobat dan kambuh lagi. Riwayat penyakit jantung (-), DM (-), riwayat
operasi (-), asma (-), bronkitis (-).
e. Riwayat Penyakit Keluarga :
Os mengaku ayahnya dulu pernah menderita tekanan darah tinggi. Saat ini tidak
ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama seperti os.
f. Riawayat Alergi :
Os tidak mempunyai riwayat alergi.
g. Riwayat Psikososial :
Os mengaku seringkali mengkonsumsi makanan yang asin seperti ikan asin
hampir setiap hari. Os juga sering mengkonsumsi makanan yang digoreng, jarang
mengkonsumsi buah dan sayur serta jarang berolahraga. Makan teratur sehari 3 kali, os
mengaku mengkonsumsi rokok sehari 1 bungkus, mengkonsumsi kopi 2 gelas perhari,
alkohol (-),ventilasi rumah yang kurang dan udara dalam ruangan yang panas.

III. Pemeriksaan Fisik


Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 170/110 mmHg
Frekuensi nadi : 92 x/menit
Frekuensi nafas : 20 x/menit
Suhu : 36,7oC
Berat badan : 91,4 Kg
Tinggi badan : 167 cm
Status gizi : Obes II dengan IMT 32,8 kg/m2
Status generalis
Kepala-Leher
Kulit : Berwarna sawo matang, ikterus (-), sianosis (-)

Kepala : Bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut berwarna hitam


terdistribusi merata, tidak mudah dicabut

Mata OD : Bentuk normal, Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik,


palpebral superior et inferior tidak edema, pupil bulat dengan
diameter kurang lebih 3 mm, reflek cahaya (+), mata cekung (-)
OS : Bentuk normal, Konjungtiva anemis, skelra tidak ikterik,
palpebral superior et inferior tidak edema, pupil bulat dengan
diameter kurang lebih 3 mm, reflek cahaya (+), mata cekung (-)
Telinga : Bentuk normal, liang telinga lapang, tidak ada sekret, tidak ada
serumen
Hidung : Bentuk normal, tidak ada deviasi septum nasi, tidak ada sekret
Mulut : Bentuk normal, perioral tidak sianosis, bibir lembab, lidah tidak
kotor, arkus faring simetris, letak uvula di tengah, faring tidak
hiperemis, tonsil T1-T1, mukosa mulut tidak ada kelainan
Leher : Pembesaran KGB -/-

Thorax
Inspeksi :
 Bentuk dan ukuran : Bentuk dada kiri dan kanan simetris, barrel chest (-),
pergerakan dinding dada simetris
 Permukaan dada : Papula (-), purpura (-), ekimosis (-), spider naevi (-), vena
kolateral (-), massa (-).
 Iga dan sela iga : Pelebaran ICS (-)
 Fossa supraclavicularis, fossa infraclavicularis : cekung, simetris kiri dan kanan
Fossa jugularis : Tidak tampak deviasi
 Tipe pernafasan : Torako-abdominal

Palpasi

 Trakea : Tidak ada deviasi trakea, iktus kordis teraba di ICS V


linea parasternal sinistra
 Nyeri tekan (-), massa (-), edema (-), krepitasi (-).
 Gerakan dinding dada : Simetris kiri dan kanan
 Fremitus vocal : Simetris kiri dan kanan

Perkusi

 Sonor seluruh lapang paru


 Batas paru-hepar : Inspirasi ICS VI, Ekspirasi ICS VI
 Batas paru-jantung :
 Kanan : ICS II linea parasternalis dekstra
 Kiri : ICS IV linea mid clavicula sinistra

Auskultasi

 Cor : S1 S2 tunggal regular, Murmur (-), Gallop (-).


 Pulmo :
 Vesikuler (+) pada seluruh lapang paru
 Rhonki (-/-)
 Wheezing (-/-)

Abdomen

Inspeksi :

 Bentuk : Simetris
 Umbilicus : Masuk merata
 Permukaan Kulit : Tanda-tanda inflamasi (-), sianosis (-), venektasi (-),massa (-),
vena kolateral (-), papula (-), petekie (-), purpura (-), ekimosis (-),spider navy (-).
 Distensi (-)
 Ascites (-)

Auskultasi

 Bising usus (+) normal

Perkusi

 Timpani pada seluruh lapang abdomen (+)


 Nyeri ketok (-)

Palpasi

 Nyeri tekan epigastrium (-)


 Massa (-)
 Hepar / lien : tidak teraba

Ekstremitas

Akral hangat, CRT <2 detik, edema -/-/-/-

Inguinal-genitalia-anus : tidak diperiksa

IV. Pemeriksaan Penunjang


Tidak dievaluasi
V. Diagnosis Kerja
Hipertensi derajat 2
VI. Anjuran Penatalaksanaan Penyakit
a. Promotif : Menjelaskan tentang penyakit hipertensi
b. Preventif : Diet rendah garam, olahraga teratur, menghindari faktor risiko seperti
merokok, alkohol dan stress
c. Kuratif :
 Terapi Medikamentosa :
- Captopril 25 mg 3x1
- Amlodipin 5 mg 1x1
- Parasetamol500 mg 3x1 tab
 Terapi nonmedikamentosa :
- Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh. Harus memperhatikan
kebiasaan makan penderita hipertensi
- Menghindari stress. Ciptakan suasana yang menenangkan bagi pasien
penderita hipertensi
- Memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat. Anjurkan kepada pasien
penderita hipertensi untuk melakukan olahraga senam aerobic atau jalan
cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu. Selain itu
menghentikan kebiasaan merokok dan mengurangi minum minuman
beralkohol.
d. Rehabilitatif :-
VII. Prognosis : Dubia at bonam
VIII. Konseling :
a. Penyakit yang diderita adalah penyakit hipertensi yang tidak menular dan tidak
bisa sembuh dan hanya bisa di kontrol
b. Menjelaskan kepada os tentang gejala-gejala pada penyakit hipertensi dan risiko
penyulit yang mungkin terjadi
c. Menganjurkan pasien agar mengurangi konsumsi makanan yang asin, serta
mengurangi konsumsi makanan yang digoreng dan makanan yang berlemak
d. Menjelaskan kepada os agar tekun meminum obat dan rutin memerikasan dirinya
di puskesmas kelurahan Duren Sawit, meskipun os sudah merasa sehat.
e. Menganjurkan pasien mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan untuk
meningkatkan daya tahan tubuh.

PENATALAKSANAAN DIET BAGI PENDERITA HIPERTENSI

Pada penderita hipertensi dimana tekanan darah tinggi > 160 /gram mmHg, selain
pemberian obat-obatan anti hipertensi perlu terapi dietetik dan merubah gaya hidup. Tujuan dari
penatalaksanaan diet adalah untuk membantu menurunkan tekanan darah dan mempertahankan
tekanan darah menuju normal. Disamping itu, diet juga ditujukan untuk menurunkan faktor
risiko lain seperti berat badan yang berlebih, tingginya kadar lemak kolesterol dan asam urat
dalam darah. Harus diperhatikan pula penyakit degeneratif lain yang menyertai darah tinggi
seperti jantung, ginjal dan diabetes mellitus.
Prinsip diet pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut :
• Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang.
• Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita.
• Jumlah garam dibatasi sesuai dengan kesehatan penderita dan jenis makanan dalam
daftar diet.
Yang dimaksud dengan garam disini adalah garam natrium yang terdapat dalam hampir
semua bahan makanan yang berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan. Salah satu sumber utama
garam natrium adalah garam dapur. Oleh karena itu, dianjurkan konsumsi garam dapur tidak
lebih dari ¼ - ½ sendok teh/hari atau dapat menggunakan garam lain diluar natrium.
A. MENGATUR MENU MAKANAN
Mengatur menu makanan sangat dianjurkan bagi penderita hipertensi untuk menghindari
dan membatasi makanan yang dpat meningkatkan kadar kolesterol darah serta meningkatkan
tekanan darah, sehingga penderita tidak mengalami stroke atau infark jantung.
Makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah:
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih).
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, craker, keripik
dan makanan kering yang asin).
3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buahbuahan
dalam kaleng, soft drink).
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang,
udang kering, telur asin, selai kacang).
5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani
yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta
bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium.
7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.

80
IMT = 1,75 𝑥 1,75 = 26,13 (gemuk)

BB ideal = (175-100) – 10% (175-100) = 67,5 kg


Penurunan BB menjadi 75 kg masih dalam batas > 10%.
Jadi kebutuhan energi dari laki-laki tersebut diatas adalah :
BMR = (11,6 x 75) + 879 = 870+ 879 = 1749
AKG = 1,56 x 1749 = 2728 Kkal.
Karena kegemukan, sehingga total kalori diturunkan menjadi 2500 Kkal .
Kebutuhan karbohidrat : 65% x 2500 = 1625 kkal = 406,25 gram (60-65%)
Kebutuhan protein : 20% x 2500 = 500 kkal = 100 gram (15-25%)
Kebutuhan lemak : 15% x 2500 = 375 kkal = 41,66 gram (10-15%)

Anda mungkin juga menyukai