Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

METODE DIAGNOSTIK KOMUNITAS

4.1 Analisis masalah


4.1.1 Alur pemecahan masalah
Adapun alur kerangka pemikiran pendekatan sistem dapat diselesaikan dengan
menggunakan algoritma problem solving cycle di bawah ini:

Gambar 6. Problem Solving Cycle.


4.1.2 Kerangka Pikir Masalah
Masalah yang didapatkan di puskesmas bukit duri adalah kurangnya partisipasi
pemeriksaan IVA dimana pencapaian pemeriksaan IVA tahun 2016 adalah 10,5% dengan
target yang sudah ditentukan sebesar 50%. Sedangkan pada bulan Agustus sampai dengan
Oktober 2017 , dengan target pencapaian 30%, pencapaiannya hanya 16,10%. Hasil
pencapaian tersebut merupakan masalah yang perlu dicari pemecahannya.
Untuk memecahkan masalah tersebut digunakan kerangka pendekatan sistem yang
terdiri dari input, proses, output, dan lingkungan yang mempengaruhi input dan proses. Input
terdiri dari Man (Tenaga Kerja), Money (Pembiayaan), Material (Perlengkapan), Method
(Metode), Market (Masyarakat) Sedangkan dari proses terdiri dari P1 (Perencanaan), P2
(Penggerakan dan Pelaksanaan ) , P3 (Penilaian, Pengawasan, dan Pengendalian). Adapun
faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap input dan proses yaitu kurangnya kesadaran
masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan IVA.
Setelah ditentukan penyebab masalah, selanjutnya menentukan alternatif pemecahan
masalah dan menentukan prioritas pemecahan masalah yang terbaik dengan rumus M x I x
V/C. Kemudian membuat rencana penerapan pemecahan masalah yang dibuat dalam bentuk
POA (plan of action).Kegiatan tersebut dipantau apakah penerapannya sudah baik dan apakah
masalah tersebut sudah dapat dipecahkan.

4.1.3 Cakupan program Puskesmas yang bermasalah


Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis data SPM Puskesmas
Kelurahan Cilandak Barat tahun 2017, hampir dari setiap program komponennya
belum mencapai hasil yang ditargetkan. Komponen-komponen program tersebut
meliputi:

Tabel 25. Daftar Pencapaian Program Pelayanan Puskesmas Kelurahan Cilandak Barat Bulan
Agustus- Oktober tahun 2017.
Indikator Target Sasaran Cakupan Pencapaian
(%) dalam 3 Kegiatan Persen (%)
bulan (%)
Kunjungan K1 100 3.366 2.647 78,63 78,63
Kunjungan K4 100 3.366 1.961 58,26 58,26
Persalinan oleh tenaga kesehatan 98 1.071 229 21,38 21,81
Kunjungan Nifas 98 1.071 193 18,02 18,38
Cakupan penanganan komplikasi 97 2.970 1.587 53,43 55,08
neonatus
Cakupan kunjungan bayi 97 2.970 2.180 73,40 75,67
Manajemen terpadu balita sakit 92 4.101 3.060 74,61 81,09
KB aktif 76 28.596 5.591 19,55 25,72
Imunisasi Campak 98 1.130 1.028 90,97 92,83
Imunisasi Campak ulangan 95 1.130 864 76,46 78.37

Pemberian tablet tambah darah 20 7.440 1.025 13,77 68,85


pada remaja putri
Bayi (6-11 bulan) yang diberi 84 2.517 1.170 45,50 54,16
kapsul vitamin A dosis tinggi
1x/tahun
Bayi 0-6 bulan yang 44 2.520 310 12,30 27,95
mendapatkan ASI ekslusif
Pengobatan ODGJ berat 100 141 10 7,09 7,09
Pasien TB diobati selama 6 bulan 90 109 20 18,35 20,38
Rumah yang memenuhi syarat 73 3.015 951 31,54 43,21
rumah sehat
Tempat-tempat umum yang 67 31 5 16,13 24,07
memenuhi syarat
Pengunjung Posbindu 90 14.772 1.562 10,41 11,74

4.1.4 Penentuan prioritas masalah (berdasarkan Hanlon kuantitatif)


Setelah masalah ditemukan, selanjutnya dapat ditentukan prioritas dan
diurutkan sesuai presentasi tinggi rendahnya masalah. Penentuan prioritas
menggunakan metode Hanlon kuantitatif, dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria A: besarnya masalah
2. Kriteria B: kegawatan masalah
3. Kriteria C: kemudahan dalam penanggulangan
4. Kriteria D: PEARL factor
Langkah 1: Menentukan besarnya masalah dengan cara menghitung selisih
presentase pencapaian dengan target.

Tabel 26. Besar Masalah Program Puskesmas Kelurahan Bukit Duri


Indikator Target Pencapaian Besar
(%) (%) Masalah

Kunjungan K1 100 78,63 21,37


Kunjungan K4 100 58,26 41,74
Persalinan oleh tenaga kesehatan 98 21,81 76,19
Kunjungan Nifas 98 18,38 79,62
Cakupan penanganan komplikasi 97 55,08 41,92
neonatus
Cakupan kunjungan bayi 97 75,67 21,33
Manajemen terpadu balita sakit 92 81,09 10,91
KB aktif 76 25,72 50,28
Imunisasi Campak 98 92,83 5,17
Imunisasi Campak ulangan 95 78.37 16,63

Pemberian tablet tambah darah 75 68,85 6,15


pada remaja putri
Bayi (6-11 bulan) yang diberi 84 54,16 29,84
kapsul vitamin A dosis tinggi
1x/tahun
Bayi 0-6 bulan yang 44 27,95 16,05
mendapatkan ASI ekslusif
Pengobatan ODGJ berat 100 7,09 92,91
Pasien TB diobati selama 6 bulan 90 20,38 69,62
Rumah yang memenuhi syarat 73 43,21 29,79
rumah sehat
Tempat-tempat umum yang 67 24,07 42,93
memenuhi syarat
Pengunjung Posbindu 90 11,74 78,26

Langkah 2: Menentukan kelas dengan menggunakan rumus Strurgess.


K = 1 + 3,3 log n
Keterangan:
K= jumlah kelas
n = jumlah masalah

Dalam contoh masukan ke rumus:


K = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 18
= 5,14

Langkah 3: Menentukan interval dengan menghitung selisih persentase masalah


terbesar dengan masalah terbesar dengan masalah terkecil kemudian dibagi dengan
nilai kelas.
Nilai besar masalah terbesar : 92,91
Nilai masalah terkecil : 5,17
Interval = nilai terbesar – nilai terkecil
k
= 92,91 – 5,17
5,14
= 17,07

Langkah 4: Menentukan nilai tiap masalah sesuai dengan kelasnya.

Setelah didapatkan nilai dari kriteria A, B, C, dan D, hasil tersebut dimasukan


dalam formula Nilai Prioritas Dasar (NPD), serta Nilai Prioritas Total (NTP) untuk
menentukan priotas masalah yang dihadapi:
NPD = (A+B) x C
NPT = (A+B) x C x D
Tabel 27. Pembagian Interval Kelas.
Kolom/kelas skala interval nilai
Skala 1 1-17,07 1
Skala 2 17,08=34,15 2
Skala 3 34,16-51,23 3
Skala 4 51,24-68,31 4
Skala 5 68,32-85,39 5
Skala 6 85,40-102,47 6

Tabel 28. Nilai Masalah Sesuai Kelas.


1-
17,08- 34,16- 51,24- 68,32- 85,40-
No. Program 17,0 Nilai
34,15 51,23 68,31 85,39 102,47
7
1 Kunjungan K1 X 2
2 Kunjungan K4 X 3
3 Persalinan oleh tenaga
X 5
kesehatan
4 Kunjungan Nifas X 5
Cakupan penanganan
5 X 3
komplikasi neonatus
6 Cakupan kunjungan bayi X 2
7 Manajemen terpadu balita sakit X 1
8 KB Aktif X 3
9 Imunisasi campak X 1
10 Imunisasi campak ulangan X 1
11 Pemberian TTD remaja putri X 1
Bayi (6-11 bulan) yang diberi
12 kapsul vitamin A dosis tinggi X 2
1x/tahun
Bayi 0-6 bulan yang
13 X 1
mendapatkan ASI ekslusif
14 Pengobatan ODGJ berat X 6
Pasien TB diobati selama 6
15 X 5
bulan
Rumah yang memenuhi syarat
16 X 2
rumah sehat
Tempat-tempat umum yang
17 X 3
memenuhi syarat
18 Pengunjung Posbindu X 5

Kriteria B. Kriteria ini dilakukan dengan cara menentukan keganasan, tingkat


urgensi, dan tingkat penyebaran/meluasnya tiap masalah dengan sistem scoring
dengan skor 1-5.

Tabel 29. Kriteria B.


No. Program U S G P Total
1 Kunjungan K1 1 3 2 4 10
2 Kunjungan K4 2 3 1 4 10
3
Persalinan oleh tenaga kesehatan 4 3 1 3 11
4 Kunjungan Nifas 3 2 1 3 9
5 Cakupan penanganan komplikasi neonatus 4 3 2 2 11
6 Cakupan kunjungan bayi 2 3 1 3 9
7 Manajemen terpadu balita sakit 4 3 3 3 13
8 KB Aktif 1 2 2 4 9
9 Imunisasi campak 2 3 3 3 11
10 Imunisasi campak ulangan 2 3 2 4 11
11 Pemberian TTD remaja putri 1 4 1 5 11
Bayi (6-11 bulan) yang diberi kapsul
12 1 2 1 5 9
vitamin A dosis tinggi 1x/tahun
Bayi 0-6 bulan yang mendapatkan ASI
13 1 2 1 5 9
ekslusif
14 Pengobatan ODGJ berat 5 5 2 5 17
15 Pasien TB diobati selama 6 bulan 5 3 4 2 14

16 Rumah yang memenuhi syarat rumah sehat 2 2 1 5 11


Tempat-tempat umum yang memenuhi
17 2 2 1 5 11
syarat
18 Pengunjung Posbindu 4 4 1 3 12

Kriteria C. Kemudahan penanggulangan masalah diukur dengan sistem scoring


dengan skor 1-5.
Tabel 30. Kriteria C.
No. Program Total
1 Kunjungan K1 4
2 Kunjungan K4 4
3
Persalinan oleh tenaga kesehatan 3
4 Kunjungan Nifas 4
5 Cakupan penanganan komplikasi neonatus 3
6 Cakupan kunjungan bayi 5
7 Manajemen terpadu balita sakit 3
8 KB Aktif 3
9 Imunisasi campak 5
10 Imunisasi campak ulangan 5
11 Pemberian TTD remaja putri 4
Bayi (6-11 bulan) yang diberi kapsul vitamin A dosis
12 3
tinggi 1x/tahun

13 Bayi 0-6 bulan yang mendapatkan ASI ekslusif 3


14 Pengobatan ODGJ berat 3
15 Pasien TB diobati selama 6 bulan 3

16 Rumah yang memenuhi syarat rumah sehat 4

17 Tempat-tempat umum yang memenuhi syarat 3


18 Pengunjung Posbindu 4
Kriteria D. Terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan dapat atau tidaknya
suatu program dilaksanakan. Faktor tersebut meliputi Propriety (P), Economic (E),
Acceptability (A), Resources availability (R), Legality (L)

Tabel 31. Kriteria D (PEARL factor).


No. Program P E A R L Hasil Kali
1 Kunjungan K1 1 1 1 1 1 1
2 Kunjungan K4 1 1 1 1 1 1
3
Persalinan oleh tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1
4 Kunjungan Nifas 1 1 1 1 1 1
Cakupan penanganan komplikasi
5 1 1 1 1 1 1
neonatus
6 Cakupan kunjungan bayi 1 1 1 1 1 1
7 Manajemen terpadu balita sakit 1 1 1 1 1 1
8 KB Aktif 1 1 1 1 1 1
9 Imunisasi campak 1 1 1 1 1 1
10 Imunisasi campak ulangan 1 1 1 1 1 1
11 Pemberian TTD remaja putri 1 1 1 1 1 1
Bayi (6-11 bulan) yang diberi
12 kapsul vitamin A dosis tinggi 1 1 1 1 1 1
1x/tahun
Bayi 0-6 bulan yang mendapatkan
13 1 1 1 1 1 1
ASI ekslusif
14 Pengobatan ODGJ berat 1 1 1 1 1 1
15 Pasien TB diobati selama 6 bulan 1 1 1 1 1 1
Rumah yang memenuhi syarat
16 1 1 1 1 1 1
rumah sehat
Tempat-tempat umum yang
17 1 1 1 1 1 1
memenuhi syarat
18 Pengunjung Posbindu 1 1 1 1 1 1

Tabel 32. Urutan Prioritas Berdasarkan Perhitungan Hanlon Kuantitatif.


Urutan
No. Program A B C D NDP NPT
Prioritas
1 Kunjungan K1 2 10 4 1 48 48 XII
2 Kunjungan K4 3 10 4 1 52 52 IX
3
Persalinan oleh tenaga kesehatan 5 11 3 1 48 48 XIII
4 Kunjungan Nifas 5 9 4 1 56 56 VI
5 Cakupan penanganan komplikasi neonatus 3 11 3 1 48 48 XIV
6 Cakupan kunjungan bayi 2 9 5 1 55 55 VII
7 Manajemen terpadu balita sakit 1 13 3 1 52 52 VIII
8 KB Aktif 3 9 3 1 36 36 XVI
9 Imunisasi campak 1 11 5 1 60 60 III
10 Imunisasi campak ulangan 1 11 5 1 60 60 IV
11 Pemberian TTD remaja putri 1 11 4 1 48 48 XV
Bayi (6-11 bulan) yang diberi kapsul vitamin
12 2 9 3 1 33 33 XVII
A dosis tinggi 1x/tahun
Bayi 0-6 bulan yang mendapatkan ASI
13 1 9 3 1 30 30 XVIII
ekslusif
14 Pengobatan ODGJ berat 6 17 3 1 69 69 I
15 Pasien TB diobati selama 6 bulan 5 14 3 1 39 57 V

16 Rumah yang memenuhi syarat rumah sehat 2 11 4 1 52 52 X

17 Tempat-tempat umum yang memenuhi syarat 3 11 3 1 52 52 XI


18 Pengunjungan Posbindu 5 12 4 1 68 68 II

Tabel 33. Urutan Prioritas Masalah.


Urutan
No. Program
prioritas
1 Pengobatan ODGJ berat I
2 Pengunjungan Posbindu II
3 Imunisasi Campak III
4 Imunisasi Campak ulangan IV
5 Pasien TB diobati selama 6 bulan V

Anda mungkin juga menyukai