File II (BAB I)
File II (BAB I)
PENDAHULUAN
untuk dapat memperbaiki proses belajar yang ada. Perbaikan tersebut dengan
pada mata pelajaran kimia khususnya pada materi koloid menunjukkan bahwa
aktivitas dan hasil belajar peserta didik masih kurang. Peserta didik mengalami
kesulitan dalam memahami materi koloid. Kesulitan yang sering dihadapi oleh
peserta didik pada materi tersebut adalah cara membedakan jenis-jenis koloid
yang memerlukan daya ingat yang baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar
peserta didik pada saat ulangan harian jauh di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
1
2
(KKM). Hal ini dapat dilihat dari jawaban peserta didik pada materi koloid saat
dievaluasi hanya 45,95% dari 37 peserta didik yang mendapatkan nilai di atas
KKM.
Hasil belajar yang rendah dapat ditinjau penyebabnya dari aktivitas guru
dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Pada proses pembelajaran peserta
didik kurang aktif, kurang memahami dan kurang mampu mengolah data yang ada
terjadi satu arah dalam penyampaian informasi. Adapun peserta didik yang
bertanya dalam kelas saat pembelajaran hanya beberapa saja, itupun yang
berpikir secara kritis pada materi koloid membuat peserta didik sulit memahami
materi yang disampaikan. Hal ini dapat dilihat dari tes awal tentang keterampilan
berpikir kritis di kelas XI PMIA 2 SMAN 3 Banjarmasin, hasil tes tersebut hanya
8 peserta didik yang tergolong cukup kritis atau sekitar 21,6% dari 37 peserta
didik, sedangkan yang lainnya tergolong tidak kritis. Keterampilan berpikir kritis
yang rendah dapat dilihat juga dari analisis soal ulangan pada materi koloid. Dari
analisis soal, soal tersebut tidak mengembangkan peserta didik untuk berpikir
kritis. Soal hanya berada pada tingkatan C1-C3 saja, padahal untuk mengem-
2
3
didik dan memaksimalkan keterlibatan peserta didik agar hasil belajar meningkat
dengan begitu akan tercipta pembelajaran yang aktif di kelas. Hal itu sejalan
model inkuiri terbimbing peseta didik dilibatkan secara aktif dalam memberikan
menghasilkan suasana pengajaran yang baru bagi peserta didik. Hal ini bisa
pembelajaran menjadi aktif. Hal ini sependapat dengan penelitian Umami &
Jatmiko (2013), menyatakan peserta didik merasa lebih senang dan termotivasi
3
4
lebih kontekstual dan peserta didik dapat menghubungkan konsep yang telah
(2005a), visi SETS digunakan sebagai cara pandang yang memandang bahwa
konsep sains tidak berdiri sendiri, tetapi selalu berhubungan dengan lingkungan,
kan isu atau masalah-masalah yang berkaitan dengan teknologi, serta pengaruhnya
berpikir kritis dan hasil belajar peserta didik. Dengan demikian, penulis tertarik
4
5
2017/2018?
5
6
2017/2018.
2017/2018.
antara lain:
(1) Sebagai salah satu pertimbangan dalam penerapan model pembelajaran yang
(3) Sebagai pengetahuan bagi pembaca khususnya guru dan calon guru, dalam
6
7
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
kan guru membimbing peserta didik. Sintaks dari model pembelajaran inkuiri
(2) Visi SETS adalah cara pandang ke depan yang membawa ke arah pemahaman
bahwa segala sesuatu yang kita hadapi dalam kehidupan ini mengandung
(3) Inkuiri terbimbing bervisi SETS ialah guru tetap memberikan pengajaran
berfokus pada pola pengambilan keputusan tentang apa yang harus diyakini
Ennis. Adapun indikator berpikir kritis yang diambil menurut Ennis terdapat
7
8
(5) Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki setiap individu setelah proses
pengetahuan yang dikuasai peserta didik. Adapun hasil belajar yang akan