Kelompok 5
Nama Anggota :
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
Bab I
Pendahuluan
Dimana :
permintaan tenaga kerja adalah hubungan antara tingkat upah (yang dilihat
dari perspektif seorang majikan adalah harga tenaga kerja) dan kuantitas tenaga
kerja yang dikehendaki oleh majikan untuk dipekerjakan (dalam hal ini dapat
dikatakan dibeli). Pertambahan permintaan pengusaha terhadap tenaga kerja,
tergantung dari pertambahan permintaan masyarakat terhadap barang yang
diproduksinya (derived demand). Permintaan tenaga kerja berkaitan dengan :
1) Tingkat upah, Makin tinggi tingkat upah makin sedikit tenaga kerja yang
diminta. Begitu pula sebaliknya.
2) Teknologi, Kemampuan menghasilkan tergantung teknologi yang dipakai.
Makin efektif teknologi, makin besar artinya bagi tenaga kerja dalam
mengaktualisasi ketrampilan dan kemampuannya.
3) Produktivitas, Produktivitas tergantung modal yang dipakai. Keleluasaan
modal akan menaikkan produktivitas kerja.
4) Kualitas tenaga kerja, Latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja
yang merupakan indeks kualitas tenaga kerja mempengaruhi permintaan
tenaga kerja. Begitu pula keadaan gizi mereka.
5) Fasilitas modal, Dalam realisasinya, produk dihasilkan atas sumbangan
modal dan tenaga kerja yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hal ini
dikarenakan peranan input yang lain dapat merupakan faktor penentu lain.
permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh perubahan tingkat upah dan perubahan
faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan hasil.
Dimana :
e adalah elastisitas permintaan akan tenaga kerja,
N adalah perubahan jumlah pekerja yang terjadi,
N adalah jumlah yang bekerja mula- mula,
W adalah besarnya perubahan tingkat upah,
W adalah tingkat upah yang sedang berlaku.
Permintaan terhadap tenaga keria selain dapat dilihat secara mikro yaitu dari
segi perusahaan juga dapat dilihat secara makro baik secara sektoral. jenis jabatan,
pendidikan, status hubungan kerja dan lain-lainnya. Pendekatan secara makro
melihat permintaan tenaga kerja menurut propinsi, kabupaten, maupun Negara.
Permintaan tenaga kerja secara makro juga sering dikenal dengan istilah
kesempatan keria atau jumlah orang yang bekeria atau pekeria. Konsep bekeria atau
kesempatan kerja mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Konsep bekerja ini
digunakan oleh Badan Pusat Statistik BPS) dalam mendata jumlah penduduk yang
bekerja baik dan sensus penduduk maupun survai penduduk. Berikut ini akan
disampaikan konsep penduduk yang bekeria pada beberapa periode sensus
penduduk.
3.1 Kesimpulan
Permintaan tenaga kerja merupakan keputusan pengusaha yang
berkaitan dengan kepentingan perusahaannya yakni berkaitan dengan
tingkat kesempatan kerja optimal yang diinginkan oleh perusahaan. Untuk
memenuhi kesempatan kerja yang optimal ini perusahaan akan memberikan
respon terhadap perubahan dalam upah, biaya modal dan input-input
lainnya, tingkat penjualan perusahaan dan perkembangan teknologi.
Permintaan tenaga kerja berarti hubungan antara tingkat upah dan jumlah
tenaga kerja yang dikehendaki oleh pengusaha untuk dipekerjakan. Hal
tersebut terjadi dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu : 1) Perubahan
tingkat upah, 2) Perubahan permintaan hasil akhir produksi oleh konsumen,
3) Harga barang modal turun. Selain itu permintaan tenaga kerja juga
dikatagorikan dalam dua hal yaitu permintaan tenaga kerja dalam jangka
pendek, dalam jangka pendek, modal adalah konstan. Karena modal konstan
maka dalam jangka pendek perusahaan tidak dapat meningkatkan atau
menurunkan skala usaha atau melakukan pembelian atau penjualan
peralatan. Perusahaan hanya dapat meningkatkan produksi yang dihasilkan
dengan cara menambah input tenaga kerja dan bahan baku. Selanjutnya
permintaan tenaga kerja dalam jangka panjang, dalam jangka panjang,
modal adalah tidak konstan. Perusahaan dapat melakukan ekspansi atau
penurunan skala usaha dan peralatan, perusahaan dapat melakukan
perubahan semua input selain perubahan tenaga kerja. Dalam permintaan
tenaga kerja juga terdapat kurva dimana kurva tersebut bisa mengalami
perubahan atau pergeseran, perubahan permintaan tenaga kerja dapat
digambarkan oleh pergeseran kurva tenaga kerja. Permintaan terhadap
tenaga keria selain dapat dilihat secara mikro yaitu dari segi perusahaan juga
dapat dilihat secara makro baik secara sektoral. jenis jabatan, pendidikan,
status hubungan kerja dan lain-lainnya. Pendekatan secara makro melihat
permintaan tenaga kerja menurut propinsi, kabupaten, maupun Negara.
Permintaan tenaga kerja secara makro juga sering dikenal dengan istilah
kesempatan keria atau jumlah orang yang bekeria atau pekeria. Konsep
bekeria atau kesempatan kerja mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Konsep bekerja ini digunakan oleh Badan Pusat Statistik BPS) dalam
mendata jumlah penduduk yang bekerja baik dan sensus penduduk maupun
survai penduduk
3.2 Saran
saran dari kelompok kami, permintaan tenaga kerja harus di imbangi
oleh kemampuan dari tenaga kerja itu sendiri agar sesuai dengan penawaran
yang di berikan oleh perusahaan. Sedangkan pihak perusahaan
menginginkan produktifitas dalam perusahaanya optimal, jadi tenaga kerja
harus menyesuikan dengan kepentingan perusahaan. Oleh karena itu tenaga
kerja harus meningkatkan kualitas mereka baik softskill maupun hardskill
nya.
Daftar Pustaka