Mekanisme bio-psikososial:
Biologik:
Akibat redistribusi ini bisa menyebabkan wajah tampak pucat, telapak tangan
dan telapak kaki menjadi lebih dingin (sebagai indikasi adanya kecemasan dan
kegugupan).Selain itu pada saat yang bersamaan berkaitan dengan respon
menghadapi emosi takut, hormon ACTH (Adreno Corticotropl1ic Hormone)
dilepas. Hormon ini akan mengaktifkan kelenjar adrenal, yang selanjutnya
akan melepaskan kortikoid ke dalam darah. Kortikoid akan membawa pesan
untuk disampaikan ke kelenjar yang lain maupun ke organ tubuh lainnya.
Psiko-sosial
Gangguan pikiran dan emosi yang terjadi, berupa waham kebesaran,
gangguan pertimbangan, impulsivitas, membuat terganggunya interaksi
dengan lingkunan, yang memicu perilaku agresif dan kemarahan
Prognosis
Dengan pendekatan yang tepat dan penanganan yang tepat, penderita gaduh
gelisah biasanya menunjukan prognosis yang baik meskipun tetap harus diawasi
untuk perkembangan emosinya.
Psikosis karena gangguan mental organik (delirium)
Delirum ialah suatu gangguan mental organik yang akut dan reversibel, ditandai
oleh kebingungan dan penurunan kesadaran. Delirium biasanya dihubungkan
dengan tingkah laku yang mengancam, tak-rasional, impulsif disertai dengan
halusinasi dan/atau ilusi serta keadaan emosi yang labil.
Ada empat fase delirium:
Fase pertama - pasien gelisah, banyak bicara, kesukaan untuk mengingat
apa yang dipikirkan dan dikatakan, rasa curiga ringan, lebih sensitif
terhadap rangsangan, menunjukkan alam perasaan rriulai dari elasi hingga
mudah tersinggung.
Fase kedua - pasien menjadi inkoheren, kemampuan konsentrasi semakin
menurun, disorientasi waktu, tempat dan perorangan meningkat, sehingga
terjadi salah intepretasi terhadap lingkungan lebih nyata. Aktivitas
meningkat, tetapi masih tampak bertujuan dan emosi labil.
Fase ketiga - pasien menjadi hiperaktif tanpa tujuan yang jelas,
disorganisasi dalam berbicara, disorientasi, disamnesia dan mudah
terganggu, terdapat halusinasi dan delusi.
Fase keempat - pasien mengalami stupor dan tidak ada kontak dengar,
lingkungan.
Gejala dan hendaya harus sudah nyata setidaknya dalam waktu 6 bulan. Problem
perilaku dan psikologik yang sering ditemukan pada orang dengan demensia di
antaranya gangguan persepsi, proses pikir, suasana perasaan, dan perilaku sering
pulan disalahartikan sebagai skizofrenia.
Gangguan skizotipal
Bila kesadaran tidak menurun, maka biasanya keadaan gaduh gelisah merupakan
manifestasi suatu psikosis yang tidak berhubungan dengan suatu penyakit
badaniah seperti pada gangguan mental organik.
Gangguan skizotipal merupakan gangguan yang ditandai secara khas oleh
perilaku yang eksentrik dan anomali-anomali dalam berpikir dan dalam afek yang
menyerupai yang terdapat pada skizofrenia, walaupun anomali skizofrenik yang
khas dan nyata tidak pernah terjadi pada stadium manapun.
Skizofrenia
Skizofrenia merupakan psikokis yang paling sering terdapat di negara kita. Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa bila kesadaran tidak menurun dan terdapat
inkoherensi serta afek-emosi yang inadekuat, tanpa frustasi atau konflik yang
jelas, maka hal ini biasanya suatu skizofrenia. Diagnosis kita diperkuat bila
kelihatan juga tidak ada perpaduan (disharmoni) antara berbagai aspek
kepribadian seperti proses berfikir, afek-emosi, psikomotor dan kemauan
(kepribadian yang retak, terpecah-pecah atau bercabang = schizo; jiwa = phren),
yaitu yang satu meningkat, tetapi yang lain menurun. Pokok gangguannya terletak
pada proses berfikir.
Dalam berbagai jenis skizofrenia, yang sering menimbulkan keadaan gaduh-
gelisah adalah episode skizofrenia akut dan skizofrenia jenis gaduh-gelisah
katatonik. Disamping psikomotor yang meningkat, pasien menunjukkan
inkoherensi dan afek-emosi yang inadekuat. Proses berfikir sama sekali tidak
realistik lagi.