Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TUGAS KELOMPOK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Etika, Moral dan Akhlak

Disusun oleh :

 M. Taufik (09011281823073)
 M. Furqan Rabbani (09011281823054)
 Dwi Lingga Hanayudha (09011281823051)
 Tri Putri Ramadhani (09011281823063)

Kelompok :4

Kelas : SK 1 B

Jurusan : Sistem Komputer

Dosen Pembimbing:

( diisi kawan ) KAWAN TOLONG SEBELUM DI PRINT STEL KE


DULU HALAMANNYO BLM AKOR

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
segala puji hanya bagiNya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan
kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para
sahabatnya, dan juga kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan segala rahmat,hidayah,inayah-Nya. Sehingga penulisan
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Makalah dengan judul “IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM” sebagai
tugas mata kuliah Agama.
Dalam penulisan makalah ini kami bayak menerima bantuan bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini ,kami tidak lupa mngucapkan
terima kasih yang sedalam- dalamnnya kepada Bapak Khoirun Nasik, MHI.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa
Universitas Trunojoyo Madura. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini masih jauh dari sempurna, karena masih banyak kekurangan dan kesalahan.
Maka penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
meyempurnakan makalah ini.
Dengan makalah ini, penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi penulis serta pembaca pada umumnya.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................ iii

PENDAHULUAN...................................................................................... iv
A. Latar Belakang ................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah............................................................................ 4
C. Tujuan............................................................................................... 4

PEMBAHASAN........................................................................................... v
A. Pengertian IPTEK............................................................................... 5
B. Pandangan Islam terhadap IPTEK..................................................... 5
C. Pengertian Seni.................................................................................. 6
D. Pandangan Islam Terhadap Seni......................................................... 6
E. Keutamaan Orang Berilmu................................................................. 7
F. Ilmuwan Muslim................................................................................. 7
G. Keselarasan IMTAQ dan IPTEK....................................................... 8

PENUTUP.................................................................................................... xi

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... xii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama,
menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma Islam
ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah
fikriyah) bagi seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam
sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi
segala ilmu pengetahuan. Pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak lain untuk
beribadah kepada Allah SWT. Ada banyak cara untuk beribadah kepada Allah SWT
seperti sholat, puasa, dan menuntut ilmu. Menuntut ilmu ini hukumnya wajib.
Seperti sabda Rasulullah SAW: “ menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban atas
setiap muslim laki-laki dan perempuan”. Ilmu adalah kehidupanya islam dan
kehidupanya keimanan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pandangan islam terhadap IPTEKS?


2. Bagaimana tanggung jawab ilmuwan terhadap lingkungan?
3. Bagaimana keutamaanorang berilmu?

C. Tujuan

1. Untuk megetahui pandangan islam terhadap IPTEKS.


2. Untuk megetahui tanggung jawab ilmuwan terhadap lingkungan.
3. Untuk mengetahui keutamaan orang berimu.
4. Untuk memahami integrasi iman, ilmu, teknologi, dan seni.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian IPTEK
Sains atau ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang teratur (sistematik)
yang telah diuji atau bisa dibuktikan kebenarannya. Menurut Filsafat Ilmu,
Pengetahuan dan Ilmu itu beda. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui
manusia melalui tangkapan panca indra, intuisi dan firasat. Sementara Ilmu adalah
pengetahuan yg sdh diklarifikasi, diorganisasi sehingga menghasilkan kebenaran
obyektif, dan sudah diuji kebenarannya.

Setiap ilmu membatasi pada satu bidang kajian saja. Orang yang
memperdalam ilmu tertentu disebut spesialis, sedangkan orang yang banyak tahu
tetapi tidak mendalam disebut generalis. Bidang-bidang keilmuan meliputi
misalnya sains fisika, kimia,biologi, astronomi, termasuk-lah cabang-cabang yang
lebih detil lagi seperti hematologi (ilmu tentang darah), entomologi, zoologi, botani,
cardiologi, metereologi (ilmu tentang kajian cuaca), geologi, geofisika, exobiologi
(ilmu tetang kehidupan di angkasa luar), hidrologi (ilmu tentang aliran air),
aerodinamika (ilmu tentang aliran udara) dan lain-lain.

Teknologi adalah aktifitas atau kajian yang menggunakan pengetahuan


sains untuk tujuan praktis dalam industri, pertanian, perobatan, perdagangan dan
lain-lain. Teknologi merupakan pengejawantahan ilmu pengetahuan dalam bentuk
alat dan wahana kehidupan, juga dapat dianggap sebagai wujud peradaban manusia
dalam setiap zamannya. Ia juga dapat didefinisikan sebagai kaedah atau proses
menangani suatu masalah teknis yang berasaskan kajian saintifik termaju seperti
menggunakan peralatan elektronik, proses kimia, manufaktur, permesinan yang
canggih dan lain-lain.

B. Pandangan Islam terhadap IPTEK

Ilmu dalam Islam diartikan sebagai : Segala pengetahuan yang bersifat dapat
menjelaskan/memberi kejelasan terhadap segala sesuatu yang dihadapi atau
dibutuhkan oleh manusia baik dalam kapasitasnya sebagai hamba ataupun khalifah
Allah. Sumber ilmu dalam pandangan Islam adalah berasal dari wahyu, pemikiran
(akal), serta pengalaman manusia. Ilmu yang berasal dari wahyu bersifat
perennial/abadi, mutlak, dan berfungsi sebagai pedoman hidup manusia. Sedangkan
ilmu yang berasal dari akal ataupun pengalaman manusia itu bersifat aquired/
perolehan, relatif, dan berfungsi sebagai sarana dalam kehidupan manusia. Dalam
pandangan Islam, Ipteks itu bersifat terikat nilai (tidak bebas nilai), yaitu harus
disesuaikan dengan nilai-nilai ajaran islam. Ipteks merupakan hasil olah pikir dan
rasa manusia, karenanya harus dikembangkan sesuai dengan perkembangan akal
budi manusia. Pengembangan ipteks merupakan bagian dari pelaksanaan kewajiban
manusia sebagai makhluk Allah yang berakal. Ipteks merupakan pedoman dan
sarana bagi manusia dalam melaksanakan tugasnya sebagai hamba dan khalifah
Allah, agar kualitas ibadah dan kesejahteraannya meningkat. Islam sangat
mendorong pengembangan ipteks, terbukti dengan banyaknya ayat Al-Qur’an atau
Hadits Nabi yang memerintahkan untuk memperhatikan penciptaan atau
keberadaan alam semesta, bahkan ayat yang pertama adalah perintah untuk
membaca (dalam arti luas) bukan perintah tentang ibadah ritual tertentu.

Sesungguhnya manusia diutus ke bumi untuk dua hal berikut:

1. Sebagai hamba Allah

“Tidak Aku jadikan jin dan manusia itu melainkan agar mereka beribadah
kepadaKu” (Ad Dzariat: 56)

2. Sebagai khalifah Allah

“Sesungguhnya Aku hendak menciptakan seorang khalifah di muka bumi ini.”


(Al Baqarah: 30)

C. Pengertian Seni

Seni adalah ekspresi jiwa dalam bemtuk keindahan. Seni adalah hasil
ungkapan akal budi manusia dengan segala prosesnya. Seni merupakan ekspresi
jiwa seseorang yang identik dengan keindahan. Keindahan yg hakiki adalah
kebenaran. Bentuk-bentuk seni antara lain: lukisan ukiran, kata-kata, gerakan,dll.
Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti
berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk
yang indak atau dihiasi dengan indah.
D. Pandangan Islam terhadap Seni

Manusia terbentuk dari jiwa dan raga, dimana keduanya memiliki


kebutuhan yang berbeda.Hukum asal dari seni adalah mubah/boleh, akan tetapi bisa
menjadi makruh atau haram apabila seni tersebut menyimpang dari prinsip
tauhidullah.

Pandangan Islam tentang seni. Seni merupakan ekspresi keindahan. Dan


keindahan menjadi salah satu sifat yang dilekatkan Allah pada penciptaan jagat raya
ini. Allah melalui kalamnya di Al-Qur’an mengajak manusia memandang seluruh
jagat raya dengan segala keserasian dan keindahannya. Allah berfirman: “Maka
apakah mereka tidak melihat ke langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami
meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada baginya sedikit pun retak-retak?”
[QS 50: 6].

Seni berkembang di islam pada masa Bani Umayyah, terutama seni bahasa,
seni suara, seni rupa, dan seni bangunan (Arsitektur).

E. Keutamaan Orang Berilmu

Orang yang berilmu mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia di sisi
Allah dan masyarakat. Al-Quran menggelari golongan ini dengan berbagai gelaran
mulia dan terhormat yang menggambarkan kemuliaan dan ketinggian kedudukan
mereka di sisi Allah SWT dan makhluk-Nya. Mereka digelari sebagai “al-
Raasikhun fil Ilm” (Al Imran : 7), “Ulul al-Ilmi” (Al Imran : 18), “Ulul al-Bab”
(Al Imran : 190), “al-Basir” dan “as-Sami' “ (Hud : 24), “al-A'limun” (al-A'nkabut
: 43), “al-Ulama” (Fatir : 28), “al-Ahya' “ (Fatir : 35) dan berbagai nama baik dan
gelar mulia lain.
Dalam surat ali Imran ayat ke-18, Allah SWT berfirman: "Allah
menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah),
Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang- orang yang berilmu (juga
menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". Dalam ayat ini ditegaskan
pada golongan orang berilmu bahwa mereka amat istimewa di sisi Allah SWT .
Berikut adalah ayat-ayat dari Al Quran dan hadist yang menerangkan keutamaan
orang berilmu:

• Orang yang beriman dan berilmu dijamin oleh Allah akan


ditinggikan derajatnya, bahkan tidurnya orang yang berilmu itu
lebih utama daripada ibadahnya orang bodoh. (QS. Al Mujadalah
:11)

• Di antara yang lebih berhak untuk dijadikan sebagai pemimpin


adalah mereka yang lebih tinggi ilmunya (Q.S. Al Baqoroh : 247)

• Orang yang berilmu merupakan salah satu pilar dalam tegaknya


kehidupan dunia (Al-Hadits)

• Orang yang paling takut kepada Allah adalah orang yang berilmu
(Q.S. Al Fatir : 28)

• Manusia diangkat sebagai khalifah Allah adalah karena ilmunya


(Q.S. Al Baqoroh : 30-32)

F. Keselarasan IMAQ dan IPTEK


“Barang siapa ingin menguasai dunia dengan ilmu, barang siapa ingin
menguasai akhirat dengan ilmu, dan barang siapa ingin menguasai kedua-duanya
juga harus dengan ilmu” (Al-Hadist). Dalam pandangan Islam ,antara agama,Ilmu
pengetahuan ,teknologi dan seni terdapat hubungan yg harmonis dan dinamis yg
terintegrasi dlm suatu sistem yg disebut dinul Islam.Di dalamnya terkandung tiga
unsur pokok yaitu akidah,syariah dan akhlak(iman ,ilmu&amal shalih).

Islam merupakan ajaran yang sempurna,kesempurnaannyanterkandung dlm


inti ajarannya .Ada 3 intiajaran Islam yaitu Iman,Islam dan Ikhsan,ketiga inti ajaran
itudisebut Dinul Islam.Sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur’an “Tidakkah
kamu perhatikan Allah telah membuat perumpamaan kalimat yg baik(Dinul Islam)
seperti sebatang pohon yg baik,akarnya kokoh(menghujam ke bumi)dan cabangnya
menjulang ke langit.pohon itu mengeluarkan buahnya setiap musim dengan seizin
Tuhannya.Allah membuat perumpamaan –perumpamaan itu agar manusia selalu
ingat” (QS>14;24-25). Ayat diatas mengindentikkan bahwa Iman adalah akar,Ilmu
adalah pohon yg mengeluarkan dahan dan cabang-cabang ilmu
pengetahuan.Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu identik dg teknologi dan
seni.Ipteks dikembangkan diatas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal
saleh bukan kerusakan alam.

BAB III
PENUTUP
Perkembangan iptek dan seni, adalah hasil dari segala langkah dan
pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek dan seni.
Dari uraian di atas dapat dipahami, bahwa peran Islam yang utama dalam
perkembangan iptek dan seni setidaknya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan Aqidah
Islam sebagai paradigma pemikiran dan ilmu pengetahuan. Kedua, menjadikan
syariah Islam sebagai standar penggunaan iptek dan seni. Jadi, syariah Islam-lah,
bukannya standar manfaat (utilitarianisme), yang seharusnya dijadikan tolok ukur
umat Islam dalam mengaplikasikan iptek dan seni.
Untuk itu setiap muslim harus bisa memanfaatkan alam yang ada untuk
perkembangan iptek dan seni, tetapi harus tetap menjaga dan tidak merusak yang
ada. Yaitu dengan cara mencari ilmu dan mengamalkanya dan tetap berpegang
teguh pada syari’at Islam.
DAFTAR PUSTAKA

Samantho, Y.Ahmad.IPTEK dari Sudut Pandang

Islam.http://ahmadsamantho.wordpress.com

Taher, Tarmizi.Ummatan Wasathan.www.republika.co.id

http://aguscahyono-artikel-online.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai