Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN JIWA PADA Tn.

T
DENGAN RESIKO BUNUH DIRI DI RUANG 8
RSJD AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH SEMARANG

Ruang rawat : 8
Tanggal rawat : 29/8/ 2018
A. Identitas klien
Nama : Tn. T
Umur : 42 tahun
Informan : Pasien dan Rekam Medis
Tgl pengkajian : 17/9/2018
Jenis kelamin : Laki-laki
Diagnosa : Skizofrenia Paranoid

B. Alasan Masuk
Marah-marah tanpa sebab

C. Faktor Predisposisi
Sekitar 2 tahun yang lalu klien bercerai dari istrinya, istri pasien sering
menuntut uang dari pasien. Pasien sering mengurung diri dikamar dan sering
mengucap kalimat mati saja. 2 minggu yang lalu klien mengamuk dan memukuli
orang. Klien sudah pernah dirawat inap sebanyak 2 kali tetapi pengobatan
sebelumnya kurang berhasil. Sebelumnya klien pernah melakukan pemukulan
terhadap istrinya. Terakhir ini klien tiba-tiba marah dan memukuli orang yang ada
dihadapannya.
Klien pernah melakukan percobaan bunuh diri sebanyak 2 kali yakni pertama
tahun 2016 dengan cara menggunakan tali diikatkan dikayu namun tidak jadi.
Klien merasa takut. Kemudian yang kedua pada tahun 2018 dengan menggunakan
ikat pinggang yang telah digantungkan ke pohon namun tidak jadi.
Di dalam anggota keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa
seperti klien.
Pengalaman masa lalu klien yang tidak menyenangkan adalah mengalami
sakit seperti sekarang.
Masalah keperawatan : resiko bunuh diri, resiko perilaku kekerasan
D. Stressor Presipitasi
Klien setelah pulang dari Rs tidak kontrol untuk kondisinya sehingga obatnya
habis. Selain itu klien punya riwayat bercerai dari istrinya hidupnya terasa hampa
dan sedih.
Maslah keperawatan : harga diri rendah
E. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda tanda vital
TD = 110/70 RR = 20x/mnt
N =84x/mnt
2. Antropometri
TB = 166 cm
BB = 59 Kg
3. Keluhan umum
Klien ketika dalam keadaan pikiran kosong merasa isi pikirannya
dikendalikan, klien biasa mendengar bisikan yang aneh yang menyuruhnya
melakukan sesuatu yakni berkata mati saja.Klien biasa bicara sendiri dan
selalu menyendiri. Klien tiba-tiba marah sampai memukuli orang lain dan
sudah pernah melakukan usaha bunuh diri namun tidak berhasil
Masalah keperawatan : resiko bunuh diri, halusinasi, resiko perilaku
kekerasan
F. Psikososial
1. Genogram

Keterangan :
: laki-laki : meninggal
: perempuan ………. : tinggal serumah
: klien

2. Konsep Diri
a) gambaran diri : klien senang dan bersyukur dengan kondisi tubuhnya
b) identitas : klien menyadari bahwa dirinya adalah seorang laki-laki
yang sedang mengalami gangguan jiwa
c) peran : klien merasa masih mampu melakukan perannya yakni
bekerja namun klien masih bingung mau bekerja seperti apa
d) ideal diri : klien kadang masih merasa bingung dan tidak tahu harus
melakukan hal apa
e) Harga diri : klien mengalami kegagalan yakni bercerai dengan istrinya
Masalah keperawatan : harga diri rendah
3. Hubungan social
a) orang yang berarti adalah kedua orang tua yaitu ibu dan bapak
b) peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat adalah klien selama
sakit tidak pernah terlihat dalam kegiatan di masyarakat
c) hambatan dalam berhubungan dengan orang lain adalah lingkungan
tempat tinggal klien responnya berbeda-beda danada juga yang enggan
untuk berkomunikasi sedangkan dilingkungan rumah sakit klien mudah
dalam berkomunikasi dengan klien lainnya maupun dengan perawat.
4. Spiritual
a) nilai dan keyakinan adalah klien menganut agama islam
b) kegiatan ibadah adalah klien tidak pernah melakukan kegiatan ibadah baik
dirumah maupun dirumah sakit karena klien tidak hafal bacaan sholat dan
disertai rasa malas
Masalah keperawatan : deficit spiritual

G. Status Mental
1. Penampilan: rapi, bersih
Klien berpenampilan sesuai seragam RSJD. Klien berambut pendek
Masalah keperawatan: -
2. Pembicaraan: koheren
Klien berbicara baik, dapat menjawab pertanyaan, selalu bertanya kapan bisa
pulang
Masalah keperawatan: -
3. Aktivitas Motorik: aktif
Klien terlihat semaunya sendiri, terkadang keluar nada tinggi bila tidak sesuai
keinginannya, wajah tampak tegang saat ada sesuatu yang tidak sesuai dengan
keinginannya.
Masalah keperawatan: resiko perilaku kekerasan
4. Alam perasaan: sedih dan kadang bingung
Pasien tampak sedih karena pasien ingin segera pulang
Masalah keperawatan: -
5. Afek: normal
Pasien tampak tenang
Masalah keperawatan: -
6. Interaksi selama wawancara: kooperatif
Saat wawancara klien kooperatif, kontak mata dengan lawan bicara cukup
baik.
Masalah keperawatan: -
7. Persepsi: pendengaran
Pasien biasa mendengar bisikan-bisikan yang aneh, yang menyuruhnya
melakukan sesuatu yakni berkata mati saja.
Masalah keperawatan: halusinasi dengar, resiko bunuh diri
8. Proses piker: sirkumtansial
Pada saat wawancara klien mengatakan sebenarnya tidak ada masalah sama
istrinya. Istrinya baik, saya itu sebenarnya seorang imam yang baik. Istri saya
harusnya menuruti saya. Intinya kami sudah tidak cocok. Saya merasa malu
sama lingkungan karena tidak bisa mendidik istri dan harus cerai.
Masalah keperawatan: harga diri rendah
9. Isi piker: phobia
Klien mengatakan takut untuk berumah tangga lagi, karena takut gagal lagi
dan menjadi perbincangan tetangga.
Madalah keperawatan: harga diri rendah
10. Tingkat Kesadaran: mampu mengingat nama, hari, tanggal
Klien mampu mengingat keluarganya, hari dan waktu, ketika diajak kenalan
klien mampu mengingat nama orang lain.
Masalah keperawatan: -
11. Memori
Klien masih mampu mengingat kejadian yang terjadi.
Masalah keperawatan: -
12. Tingkat Konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berkomunikasi, tidak mampu berkonsentrasi lama dan sering
memutuskan pembicaraan secara sepihak, mampu berhitung.
Masalah keperawatan: -
13. Kemampuan penilaian
Pasien mengalami gangguan kemampuan penilaian ringan, karena pasien
masih bisa mengambil keputusan sendiri dengan sedikit bantuan dari perawat.
14. Daya tilik diri
Klien sadar bahwa dirinya telah berbuat salah karena telah berperilaku
kekerasan dan merasa menyesal akan tetapi klien tidak tahu tujuannya di RS

H. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. makan : mandiri
2. BAB/BAK : Mandiri
3. Mandi : mandiri
4. Berpakaian : mandiri
5. Istirahat tidur :
- Tidur siang : jam 14.00 – 15.00
- Tidur malam : jam 19.00 – 04.00
6. penggunaan obat : mandiri
7. Pemeliharaan kesehatan :
- perawatan lanjutan : Ya
- perawatan pendukung : Ya
8. Kegiatan dalam rumah
- mempersiapkan makan : Ya
- menjaga kerapihan rumah : Ya
- mencuci pakaian : tidak
- pengaturan keuangan : tidak

9. kegiatan diluar rumah


- belanja : tidak
- transportasi : Ya

I. Mekanisme koping
1. Adaptif : bicara dengan orang lain, olah raga, kooperatif, berkomunikasi
secara baik, sopan
2. Mal adaptif : menceederai diri sendiri

J. Masalah psikososial dan lingkungan


- masalah dengan dukungan kelompok : klien kadang merasa malas bergabung
dalam sebuah kelompok karena takut gangguan akan muncul
- masalah dengan lingkungan : klien mengatakan ada tetangga yang senang dengan
dirinya da nada juga yang enggan menyapa dan bergaul dengan klien
- masalah pendidikan : klien pendidikannya hanya sekolah dasar dan sudah tidak
bersekolah
- masalah pekerjaan : klien sudah lama tidak bekerja sehingga tidak mendapat
penghasilan sendiri
- masalah dengan pelayanan kesehatan : klien dan keluarga kurang mengontrol
masalah kesehatannya sehingga klien sudah 3x rawat inap

K. Pengetahuan Kurang Tentang


- penyakit Jiwa - system pendukung
- factor presipitasi - obat-obatan
- koping

L. Aspek Medik
- Diagnosa medic : skizofrenia paranoid
- Terapi: Risperidon 2x2mg
Skelazin : 2x5 mg
Hexymer : 2x2 mg
Pemberian tindakan ECT Non premedikasi
M. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1 DS : Resiko bunuh diri
 Klien mengatakan pernah berusaha
bunuh diri sebanyak 2x
 Klien biasa mengatakan mati saja
DO :
 Ada isyarat bunuh diri
 Pernah mencoba bunuh diri sebanyak
2x

2 DS : Gangguan persepsi sensori

 klien mengatakan biasa mendengar halusinasi


bisikan yang aneh, suara tersebut biasa
menyuruhnya untuk mengakhiri hidup
DO :
 klien sering melamun
 Klien terlihat kebingungan

3 Harga diri rendah


DS :
 klien senang dan bersyukur dengan
kondisi tubuhnya
 Klien menyadari bahwa dirinya adalah
seorang laki-laki yang sedang
mengalami jangan jiwa
 Klien masih merasa kadang bingung
DO :
 klien pernah mengalami kegagalan
yakni bercerai dengan istrinya
 Klien sudah lama tidak bekerja

N. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Resiko bunuh diri
2. gangguan persepsi sensori : halusinasi
3. Harga diri rendah

POHON MASALAH
Resiko bunuh diri

Gangguan persepsi sensory : halusinasi

Harga diri rendah

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. RBD
2. HALUSINASI
3. HDR
O. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
TGL Dx. Kep INTERVENSI TINDAKAN KEPERAWATAN
TUJUAN KRITERIA HASIL
Selasa, Resiko TUM Setelah dilakukan tindakan 1. bina huungan saling percaya
18/9/18 bunuh diri klien tidak melakukan percobaan selama 6 hari interaksi 2. bantu klien terlindung dari
bunuh diri dengan klien diharapkan perilaku bunuh diri, usaha
TUK klien dapat mengontrol bunuh diri maupun resiko
- Klien mampu membina dirinya untuk tidak lagi mencederai orang lain dan
hubungan saling percaya melakukan usaha bunuh lingkungan.
- Klien cepat berindung dari
diri. 3. dorong klien untuk
percoban bunuh diri
mengekspresikan perasaannya.
- Klien dapat mengekspresikan
4. dorong klien untuk
perasaannya
- Klien dapat meningkatkan harga meningkatkan harga dirinya.
diri 5. bantu klien untuk
- Klien dapat menggunakan
menggunakan koping yang
koping yang adaptif
adaptif

P. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


TGL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
Selasa, Resiko bunuh diri 1. BHSP S=
18/9/2018 SP 1 P 2. Membantu klien terlindung dari - klien menjawab salam dari perawat
- Klien menyebutkan nama lengkap dan
perilaku bunuh diri
nama panggilan
3. Mendorong klien untuk
- Klien mengatakan pernah berusaha
mengekspresikan perasaannya.
bunuh diri sebanyak 2x
O=
- Nampak ada bekas jeratan pada leher
pasien
- Kooperatif
- Aktif dalam beraktifitas
A=
- klien mampu membina hubungan saling
percaya denga perawat
- Klien mampu mengungkapkan
perasaannya

P=
Klien = klien mengulang kegiatan
yang telah dilakukan berdasarkan
jadwal kegiatan harian yang telah
dibuat bersama perawat

Perawat = mengevaluasi kegiatan


yang telah dilakukan dan melanjutkan
tindakan selanjutnya.

S=
- Klien mengatakan sudah tidak ada
SP1 Bercakap-cakap untuk melindungi klien pikiran untuk bunuh diri
- Klien merasa kadang-kadang masih
dari percobaan bunuh diri
bingung
O=
- Kooperatif
- Menjawab sesuai dengan pertanyaan
- Pasien aktif
- Tidak ada benda tajam disekitar klien
A=
- Klien mampu bercakap-cakap dengan
baik dan kooperatif
- Klien menjawab dengan baik sesuai
pertanyaan yang diberikan
P=
Klien = klien mendengar secara baik,
bercakap-cakap dengan kooperatif dan
terlindung dari alat percobaan bunuh
diri

Perawat = mengevaluasi kegiatan


yang telah dilakukan dan melanjutkan
tindakan selanjutnya.

S=
- Klien mengatakan selama rutin minum
obat isyarat bunuhdiri sudah tidak pernah
SP2 Percakapan melindungi klien dari muncul
- Klien mengatakan masih kadang merasa
isyarat bunuh diri
bingung dengan perasaan yang biasa
muncul
O=
- Klien kooperatif
- Aktif
- Menjawab sesuai dengan pertanyaan
- Pasien menyampaikan perasaannya
dengan mudah
A=
- Klien beracakap-cakap dengan sangat
kooperatif
- Sudah tidak ada isyarat bunuh diri yang
muncul selama dirawat dan rutin minum
obat
P=
Klien = klien mendengar dengan
sangat baik cara untuk melindungi
diri dari isyarat bunuh diri
Perawat = mengevaluasi kegiatan
yang telah dilakukan dan me;anjutkan
tindakan selanjutnya

S=
- Klien mengatakan sudah merasa lebih
baik dan nyaman dari sebelumnya
- Klien mengatakan jika minum obat
SP3 Untuk meningkatkan harga diri klien perasaannya dapat dikontrol dengan baik
- Klien mengatakan kadang masih bingung
isyarat bunuh diri
dengan dirinya
O=
- Klien mudah bersosialisasi dengan
perawat maupun klien lainnya
- Sopan-santun
- Murah senyum
A=
- Klien merasa harga dirinya menjadi lebih
baik selama dirawat dan minum obat
P=
Klien = klien sudah merasa lebih
nyaman selama dirawat, harga diri
semakin baik dan semakin kooperatif
Perawat= mengevaluasi kegiatan
yang telah dilakukan dan melanjutkan
tindakan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai