Bab 2 PDF
Bab 2 PDF
TINJAUAN PUSTAKA
perilaku kelompok.
Dengan kata lain pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang
kepemimpinan.
setiap saat siap melaksanakan perintah atau tugas yang telah disepakati
secermat mungkin.
tahun yang lalu tentunya tidak sama dengan yang dilakukan pada saat
pimpinan, bawahan dan situasi merupakan unsur yang saling terkait satu
Kepala Pekon Kubuliku Jaya adalah suatu cara yang dikembangan oleh
organisasi.
bersifat menghukum.
11
lebihan; Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan; Sukar
tahu.
12
jumlahnya yang sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula
selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk
lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat
yang demokratis.
a. Kepemimpinan direktif
c. Kepemimpinan partisipasif
a. Kepemimpinan direktif
relatif lebih cepat mencapai tujuan atau hasil pekerjaan, sebab tidak
pemimpin memutuskan suatu tujuan, maka hal itu adalah harga mati,
c. Kepemimpinan partisipasif
menjadi teladan dan contoh yang baik kepada para bawahan dalam bekerja
adalah:
kemampuannya.
(3) Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih
harus ditakuti dan disegani oleh bawahan, tetapi sebagai mitra kerja
organisasi
kerja dan tujuan yang ingin dicapai, dan memandang umpan balik
dapat dipilih.
3) Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih
bawahan.
sendiri
(2007), memiliki ciri-ciri yang meliputi : (1) Instruksi ditandai dengan : (a)
dengan : (a) Tinggi tugas dan tinggi hubungan, (b) Komunikasi dua arah,
masukan, dan menampung keluhan. (3) Partisipasi dengan ciri : (a) Tinggi
dengan : (a) Rendah hubungan dan rendah tugas dan (b) Komunikasi dua
Menurut Lippits dan White dalam Nursalam (2007) terdapat tiga gaya
ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan, dan (3) Liberal dan
dan pengarahan yang diberikan oleh pemimpin (perilaku tugas), (b) Kadar
a. Kebijakan
kegiatan
b. Pola kerja
c. Pola komunikasi
sebaliknya
menampung keluhan
e. Positioning pimpinan
pelaksanaannya
27
Desa merupakan suatu daerah yang memiliki sistem kemasyarakatan yang erat
(Warpani, 2004: 45). Permukiman manusia yang letaknya diluar kota dan
sebagai berikut:
mengenai desa adalah otonomi asli, yang memiliki makna bahwa kewenangan
didasarkan pada hak asal usul dan nilai-nilai sosial budaya yang terdapat pada
Desa tetap dikembalikan pada desa sendiri, yaitu disesuaikan dengan adat
sendiri.
Pemerintahan Daerah, desa dapat disebut dengan istilah atau nama yang
lain. Dalam penelitian ini desa, selanjutnya ditulis dengan desa sebagai
setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
pemberdayaan masyarakat.
memiliki kekayaan, harta benda, dan bangunan serta dapat dituntut dan
Desa (BPD) atau sebutan lain yang sesuai dengan budaya yang
dan Belanja Desa, dan keputusan Kepala Desa. Di desa dibentuk lembaga
desanya berhak berbicara atas kepentingannya sendiri dan bukan dari atas
desa dibentuk pemerintah desa yang terdiri atas Kepala Desa atau yang
disebut dengan nama lain dan perangkat desa. Perangkat Desa terdiri atas
Kepala Desa terdiri dari sekretaris desa, pelaksana teknis lapangan seperti
kepala urusan dan unsur kewilayahan seperti kepala dusun atau dengan
sebutan lain.
tembusan Camat.
tugas dan fungsinya, sekretaris desa, kepala seksi, dan kepala dusun berada
sedangkan perangkat desa adalah unsur pemerintah desa yang terdiri dari
unsur staf, unsur pelaksana teknis, dan unsur wilayah. Perangkat desa
Pemerintah Daerah terdiri dari Kepala Desa dan Perangkat Desa. Kepala
dan dari penduduk desa warga negara Republik Indonesia yang syarat
Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa
a. Kepala Desa
Masa jabatan Kepala Desa adalah enam Tahun dan dapat dipilih
kembali hanya untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Namun masa
Peraturan Daerah.
bersama BPD
peraturan perundang-undangan.
undangan.
35
Republik Indonesia.
Desa.
keuangan desa.
lingkungan hidup.
36
b. Perangkat Desa
202 Ayat (2) terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya.
Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 202 Ayat (2) adalah perangkat pembantu
Tahun 2005 Pasal 25 Ayat (1) diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang
perencanaan;
terdiri dari:
1) Sekretaris Desa
Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 202 Ayat (2) itu seperti kepala
urusan.
3) Unsur Kewilayahan
masyarakat.
Desa.
C. Kerangka Pikir
bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan dapat
menentukan bagaimana metode kerja dan tujuan yang ingin dicapai, dan
sesuai.
40
pemimpin tidak seluruhnya dilahirkan, tetapi dapat juga dicapai lewat suatu
menjadi teladan dan contoh yang baik kepada para bawahan dalam bekerja
Kubuliku Jaya yaitu: kebijakan, pola kerja, pola komunikasi, ruang partisipasi