Bab 2. Learning Issue Dan Pembahasan: 2.1 Defenisi Infeksi Dan Mikroorganisme
Bab 2. Learning Issue Dan Pembahasan: 2.1 Defenisi Infeksi Dan Mikroorganisme
2. Infeksi Umum
Adalah suatu infeksi dimana bakteri atau bahan-bahan yang dihasilkannya
menyebar umum keseluruh tubuh melalui sirkulasi darah atau sirkulasi lymphe.
5. Focal Infeksi
Adalah suatu area infeksi yang terbatas dimana dari tempat itu
mikroorganisme dapat menyebar kebagian lain dari tubuh. Contoh : radang gigi
(caries), radang sinus (sinusitis), radang prostat (prostatitis).
1
INFEKSI MIKROORGANISME
3. Parasit
Parasit hidup dalam organisme hidup lain, termasuk kelompok parasit adalah
protozoa, cacing dan anthropoda.
Contoh penyakit pada tubuh manusia yang disebabkan oleh cacing yakni cacingan.
Biasanya cacingan dianggap sebagai penyakit ringan dan sepele, padahal penyakit
cacingan ini merupakan salah penyakit yang memerlukan penanganan serius. Karena
apabila cacing telah memasuki tubuh manusia, maka cacing akan tinggal di saluran
usus, hati, kulit, paru-paru bahkan otak.
4. Fungi
Fungi terdiridari Ragi dan jamur.
Contoh penyakit yang disebabkan oleh Fungi :
2
INFEKSI MIKROORGANISME
Kutu air
Kurap atau Kadas
Kelainan kulit yang lainnya
Virus adalah salah satu jenis dari mikroorganisme yang menyerang dan menginfeksi
virus penjamu. Virus hanya memiliki satu asam inti yakni DNA atau RNA dan
merupakan mikroorganisme yang dapat dikristalkan dan mampu berduplikasi. Berikut
patogenesis dari virus terhadap sel penjamu;1
Kerusakan seluler
Terjadinya pemusnahan apabila imun bekerja dengan baik atau terjadinya infeksi apabila
imun tidak bekerja dengan baik.
Bakteri merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang dapat menginfeksi sel
penjamu. Bakteri dapat menempel dengan sel penjamu dengan bantuan fimbriae. Selain
itu fimbrae dapat juga menembus lapisan yang terdapat pada sel penjamu untuk mencari
tempat dan berduplikasi. Berikut patogenesis dari bakteri;1
3
INFEKSI MIKROORGANISME
Bakteri masuk kedalam tubuh melalui 5 cara: melalui pernafasan, saluran pencernaan, kulit,
selaput lender dan plasenta
Replikasi bakteri
Rickettsia ditularkan oleh gigitan kutu yang terinfeksi atau tungau dan kotoran kutu yang
terinfeksi.
Tertutup pada epitel dan terlindungi oleh vakuola pada sel epitel
Replikasi ricketssia
4
INFEKSI MIKROORGANISME
A. Demam
Demam adalah manifestasi sisstemik yang paling sering terjadi pada respon
radang dan merupakan tanda dan gejala utama infeksi. Pengatur suhu temperatur
tubuh adalah pusat termoregulasi di hipotalamus, yang mendapat stimulus fisik
dan kimia. Zat- zat yang dapat menimbulkan demam antara lain adalah
endotoksin bakteri gram negatif dan sitokin yang dilepaskan dari sel- sel limfoid,
seperti LI-1 (interleukin 1).1
Berbagai aktivator dapat bekerja pada fagosit mononuklear dan sel- sel lain
serta menginduksikannya untuk melepaskan interleukin-1. Di antara aktivator-
aktivator tersebut adalah mikroorganisme dan produknya seperti toksin,
termasuk endotoksin dan LI-1 yang dibawa aliran darah ke pusat pengatur suhu
tubuh di hipotalamus, mencetuskan respon fisiologik yang menyebabkan
demam.1
B. Batuk
Batuk merupakan respon tubuh yang paling sering terjadi ketika tubuh
diinfeksi oleh mikroorganisme. Ketika mikroorganisme masuk melalui hidung
kemudian mikroorganisme tersebut menempel pada epitel yang terdapat di
dalam saluran pernafasan (epitel silindris), silia- silia yang terdapat dalam
saluran pernafasan akan berusaha memngeluarkan mikroorganisme tersebut
karena dianggap benda asing, respon ini merupakan respon untuk
mempertahankan homeostatis tubuh.1
C. Radang
Setiap cedera jaringan, seperti yang terjadi setelah masuknya dan multiplikasi
mikroorganisme, menimbulkan respon radang. Respon imun bawaan pada
makrofag meliputi pelepasan sitokin, termasuk interleukin-1 dan faktor nekrosis
tumor. Mediator diatas mulai menimbulkan perubahan pada pembuluh darah
dengan terjadinya dilatasi arteriol dan kapiler lokal, tempat plasma keluar.
Cairan edema menumpuk di area cidera, dan fibrin membentuk suatu jaringan
limfatik untuk membatasi penyebaran mikroorganisme. Kemudian mediator
5
INFEKSI MIKROORGANISME
1. BAKTERI
Bakteri adalah mikroorganisme yang kecil yang dapat dilihat dibawah mikroskop.
Mempunyai dinding yang kaku, merupakan organisme satu sel (unisellular
organisms). Multiplkasi secara aseksual dengan membelah menjadi dua (binay
fission)3
Struktur Bakteri beserta Fungsinya
1. Flagella
Fungsi utama flagela pada bakteri adalah sebagai alat untuk pergerakkan.3
2. Mikrofibril: Fimbria dan Pili Seks (Adhesin, Lektin, Evasin, dan
Aggressin)3
3. Selubung Sel
Komponen selubung sel sebagai lapisan pelindung yang tersusun atas
beberapa lapis sel yang umum terdapat pada sel bakteri.3
4. Kapsul
Kapsul berfungsi untuk melindungi tubuh bakteri dan menghasilkan
antigen.3
5. Dinding Sel
Dinding sel berfungsi melindungi kerusakan sel dari lingkungan
bertekanan osmotik rendah dan memelihara bentuk sel.3
6. Membran Sitoplasma
Fungsi membran sitoplasma untuk pada pembelahan sel dan terbentuk
selaput sitoplasma yang melintang (transfer cytoplasmic membrane) dan
juga terbentuk dinding sel yang melintang (transfer cell wall).3
7. Sitoplasma
Fungsi sitoplasma adalah
6
INFEKSI MIKROORGANISME
Spesies Bakteri
Coccus
Staphylococcus aureus, Streptococus
pyogenes, Streptococccus pheumonia,
neisseria gonorrhoe
Batang
Bacillus anthracis, Clostridium tetani,
Escherechia coli, shygella dysentrie
Coma
Vibrio cholera, Vibrio parahaemoliticus
Spiral
Helicobacter pylori, Treponem pallidum
2. Virus
Virus adalah mikroorganisme terkecil dari semua mikroorgnaisme hidup obgligate
intracellular dengan ukran 0,02-0,3 µm atau 20-300 nm. virus termasuk makhluk
hidup akaryo tic living, karena tidak mempunyai komponen seperti nukleus, dinding
sel, ribosom dan organel-organel lain. Virus hanya mempunyai satu nucleic acid yaitu
DNA atau RNA saja.3
Morfologi Virus
- Virion (partikel virus infektif) terdiri atas molekul asam nukleat pada
inti pusat yg dibungkus oleh selubung protein (kapsid).2
- Asam nukleat dengan selubung kapsid disebut nukleokapsid.4
- Fungsi kapsid melindungi struktur dalam dari virus terhadap pengaruh
luar.4
7
INFEKSI MIKROORGANISME
- Kapsid tersusun oleh sub unit protein pada permukaan partikel virus
disebut kapsomer.4
Spesies Virus
Spesies virus terbagi menjadi dua berdasarkan asam inti nya yakni virus
DNA dan virus RNA;4
Virus DNA
- Parvovirus
- Poliomavirus
- Papilomavirus
- Adenovirus
- Hepadnavirus
- Herpesvirus
- Poxvirus
Virus RNA
- Picornavirus
- Astrovirus
- Calicivirus
- Reovirus
- Arbovirus
- Togavirus
- Flavivirus
- Arenavirus
- Coronavirus
- Retrovirus
- Orthomyxvirus
- Bunyavirus
- Bornavirus
- Paramyxvirus
- Filovirus
3. Chlamydiae
Chlamydiae adalah mikroorganisma leih kecil dari bakteri lebih besardari virus,
bentuk elementary body (extracellular infectious elementary body) berukura 0,3 µm
dan bentuk reticulate body berukuran 0,5-1 µm. hidup obgligate intracellular,
mengandung DNA dan RNA, memiliki ribosom dan dinding sel yang mengandung
peptidoglycan memperbanyak diri cara binary fission.4
8
INFEKSI MIKROORGANISME
Morfologi Chlamydiae sangat unik, karena struktur yang berubah sesuai siklus yang
terjadi selama hidupnya, Badan Elementer (BE) dan Badan Retikulat (BR) atau Badan
Inisial. Badan elementer ukurannya lebih kecil (300 nm) terletak ekstraselular dan
merupakan bentuk yang infeksius, sedangkan badan retikulat lebih besar (1 um),
terletak intraselular dan tidak infeksius. Morfologi inklusinya adalah bulat dan
terdapat glikogen di dalamnya. C. trachomatis peka terhadap sulfonamida, memiliki
plasmid, dan jumlah serovarnya adalah 15.4
Spesies Chlamydiae
Chlamydiae trachomatis
Chlamydiae trachomatis penyebab infeksi pada mata, pada saluran
pernafasan, penyebab penyakit yang ditularkan melalui hubungan kelamin.
9
INFEKSI MIKROORGANISME
Chlamydiae psittaci
Chlamydiae psittaci menyebabkan penyakit Psittacosis
Chlamydiae pneumonia
4. Ricketsia
10
INFEKSI MIKROORGANISME
Spesies
Rickettsia prowazekii
Rickettsia tsutsugamushi
Rikettsia vulgaris
11
INFEKSI MIKROORGANISME
Mikroorganisme patogen tidak akan berbahaya jika tidak masuk ke dalam sel
penjamu, mikroorganisme tersebut dapat masuk ke tubuh melalui beberapa cara yakni;
a. Melalui saluran pernafasan (tractus respiratorius)
Melalui saluran pernafasan (tractus respiratorius) yaitu penyakit Tuberculosis, Difteri,
Pneumonia.4
c. Melalui kulit
Melalui kulit yang utuh yaitu penyakit panau (Tinea Versicolor), kurap badan (Tinea
corporis)
Melalui kulit yang luka yaitu penyakit tetanus, gasgangren.4
12
INFEKSI MIKROORGANISME
e. Melalui plasenta
Infeksi dari ibu keanak dalam kandungan melalui plasenta yaitu penyakit AIDS.4
Bab 3 Kesimpulan
3.1 Kesimpulan
Dari hasil kesimpulan yang kami dapat, kami menyimpulkan bahwa anak tersebut
mengalami infeksi mikroorganisme melalui saluran cerna.
Daftar Pustaka
13