034/2017
Revisi Ke 01
Berlaku Tgl 24 Juli 2017
TENTANG
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Bulu
JAMI’AH
NIP. 19650712 200212 2 003
NOMOR : 440/086/KPTS/414.103.034/2017
TENTANG
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Ditetapkan di Bulu
pada Tanggal 24 Juli 2017
JAMI’AH
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BULU
NOMOR 440/086/KPTS/414.103.034/2017
TENTANG
PELAYANAN PENUNJANG KLINIS
DI UPTD PUSKESMAS BULU .
A. LABORATORIUM
2. KIMIA DARAH
3. IMUNOLOGI
4. URINE
5. FESES
Feses rutin Makrokopis dan 60 Menit
Mikroskopis
6. BAKTERIOLOGI
Fiksasi,
pewarnaan dan
Preparat BTA ( perslide ) pembacaan 3 Hari
l. Waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan laboratorium untuk pasien
cito/urgen ditentukan sebagai berikut :
2. KIMIA DARAH
3. IMUNOLOGI
4. URINE
20 BENIDICT
21 AQUABIDEST
22 DIRUI HEMATOLOGY
ANALYZER
23 GOLDA (ANTI A, ANTI B,
ANTI AB)
24 REAGEN WIDAL (O,H,A,B)
25 REAGEN SGOT
2 Reagensia yang O
teroksidasi
GULA DARAH
- Gula Darah Puasa 60-115 mg/dl
- Gula 2 jam pp ≤120 mg/dl
- Gula darah Sewaktu ≤180 mg/dl
LEMAK
Cholest Total <200 mg/dl
Triglyserida <200 mg/dl
FAAL HATI
SGOT L:(<37) P:(<31) U/L
SGPT L:(<40) P:(<31) U/L
FAAL GINJAL
Asam Urat L:(3.4-7.0) P:(2.4-5.7) mg/dl
IMUNOLOGI/SEROLOGI
Widal :
O: Negatif
H: Negatif
Paratyphi A : Negatif
Paratyphi B : Negatif
Tes Kehamilan Negatif
HbsAg Negatif
Anti HIV Non Reaktif
VDRL Negatif
URINALISA
Urine Lengkap :
Warna Kuning, Kekuning-kuningan
Berat jenis 1,001 - 1,035
PH 5,0 – 7,5
Protein Negatif
Glukosa Negatif
Blood Negatif
Leukocytes Negatif
Keton Negatif
Nitrit Negatif
Bilirubin Negatif
Urobilinogen Negatif
Sedimen :
1. Leukosit : 0-5/PLP
2. Eritrosit : 0-3/PLP
3. Epitel : 0-2/PLP
4. Silinder : 0-1/PLP
5. Kristal : Negatif
Lain-lain
ANALISA FAECES
Makroskopis
Warna -
Konsistensi -
Darah Negatif
Lendir Negatif
Mikroskopis
Eritrosit 0-3/PLP
Lekosit 0-5/PLP
Amoeba Negatif
Cyste Negatif
Telur Cacing Negatif
Lain-lain Negatif
INFEKSI LAIN
BTA S/P Negatif
B. OBAT
2. Penyiapan obat
Penyiapan obat harus dilakukan di tempat yang bersih dan aman
sesuai aturan dan standar praktik kefarmasian. Petugas farmasi yang
bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau praktisi
lain yang berizin harus memahami isi resep dan memperhatikan:
1) Lama obat
2) Jenis dan bentuk sediaan obat
3) Nama dan umur pasien
4) Dosis
5) Cara pemakaian dan aturan pemberian
6) Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas
7) Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat yang
dimaksud tidak tersedia
8) Penggunaan sendok pada saat mengambil obat
9) Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat
3. Penyerahan obat
Petugas farmasi yang bertugas menyerahkan obat yang diresepkan oleh
dokter atau praktisi lain yang berizin harus memperhatikan:
1) Pengecekan akhir pada identitas pasien dan resep
2) Pemberian obat melalui loket ruang farmasi
3) Penerima obat adalah pasien atau kelaurga pasien
4) Pemberian informasi tentang nama obat, sediaan, dosis, cara pakai,
penyimpanan, indikasi, efek samping obat kepada pasien atau
keluarga pasien
m. Sumber penyediaan atau pemesanan obat di UPTD Puskesmas Bulu
berasal dari Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Obat yang
diperkenankan untuk disediakan di UPTD Puskesmas Bulu adalah obat-
obat yang tercantum dalam daftar formularium.
n. Terdapat prosedur yang jelas tentang pengelolaan obat dan perbekalan
kesehatan di UPTD Puskesmas Bulu yang meliputi kegiatan:
1. Perencanaan
2. Permintaan / pengadaan
3. Penerimaan
4. Penyimpanan
5. Distribusi
6. Pencatatan dan pelaporan
o. Terdapat prosedur yang jelas untuk tidak memberikan obat kadaluarsa
untuk melindungi pasien dari efek samping penggunaan obat rusak /
kadaluarsam meminimalkan adanya obat kadaluarsa dengan metode FIFO
dan FEFO dan penanganan obat kadaluarsa;
p. Terdapat prosedur yang baku untuk peresepan, pengawasan,
pengendalian obat-obat Psikotropika dan Narkotika;
1. Penulisan resep psikotropika dan narkotika harus dilakukan oleh
dokter umum atau dokter gigi di Puskesmas Bulu
2. Resep ditulis secara manual pada blanko lembar resep resmi
Puskesmas Bulu
3. Penulisan resep harus dilengkapi / memenuhi hal-hal sebagai berikut:
1) Nama Pasien
2) Tanggal lahir atau umur pasien (jika tidak dapat mengingat tanggal
lahir)
3) Berat badan pasien (untuk pasien anak)
4) Jenis kelamin
5) Nomor rekam medik
6) Nama dokter
7) Tanda tangan dokter
8) Tanggal penulisan resep
9) Tanda R/ pada setiap sediaan
10) Untuk nama obat tunggal ditulis dengan nama generik
Untuk obat kombinasi ditulis sesuai nama dalam Formularium,
dilengkapi dan bentuk sediaan obat (injeksi, tablet, kapsul, salep),
serta kekuatannya (contoh 500 mg, 1 gram)
11) Jumlah sediaan
12) Bila obat berupa racikan dituliskan nama setiap jenis / bahan obat
dan jumlah bahan obat (untuk bahan padat microgram, milligram,
gram) dan untuk cairan: tetes, militer, liter.
13) Pencampuran beberapa obat jadi dalam satu sediaan tidak
dianjurkan, kecuali sediaan dalam bentuk campuran tersebut
telah terbukti aman dan efektif.
4. Tulisan harus jelas dan dapat dibaca, menggunakan istilah dan
singkatan yang lazim sehingga tidak salah diartikan.
5. Resep tidak diperbolehkan menggunakan singkatan yang berpotensi
menimbulkan kesalahan interpretasi, kecuali yang sudah dbuat
kebijakan dalam penyingkatannya
6. Alamat pasien di resep harus jelas.
7. Apabila ada kesalahan penulisan obat didalam resep maka nama obat
yang salah di coret diberi tanda tangan, dan diganti dengan nama obat
yang baru
8. Daftar obat narkotika dan psikotropika di Puskesmas Bulu :
1) Diazepam 2 mg
2) Diazepam injeksi 5 mg/ml
3) Diazepam rectal 5 m
4) Fenobarbital 30 mg
5) Fenobarbital injeksi 50 mg/ml
6) Kodein 10 mg
9. Obat psikotropika dan narkotika disimpan pada lemari khusus
berkunci ganda. Kunci pertama dibawa oleh petugas farmasi, dan
kunci kedua dibawa oleh Kepala Puskesmas.
q. Terdapat prosedur penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien atau
keluarga pasien.
r. Terdapat prosedur persyaratan penyimpanan obat.
s. Terdapat prosedur pemberian obat pada pasien dan pelabelan.
t. Terdapat prosedur pemberian obat disertai dengan informasi Nama Obat,
Tujuan pengobatan, Aturan pakai, Lama pengobatan, Cara penggunaan,
efek samping obat–obat yang sering terjadi efek samping, Cara
penyimpanan untuk obat – obat yang perlu di simpan di suhu tertentu.
u. Penanganan obat dilakukan jika ada sediaan obat yang rusak atau sudah
kadaluarsa. Penanganan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi semua obat yang kadaluarsa/rusak disemua unit
pelayanan dan di gudang obat Puskesmas Bulu.
2. Mencatat nama obat, jumlah obat (per satuan terkecil) dan tanggal
kadaluarsanya.
3. Obat – obat kadaluarsa / rusak yang sudah dipisahkan selanjutnya
dimusnahkan sesuai dengan prosedur penanganan obat kadaluarsa.
v. Terdapat prosedur yang jelas untuk mencatat, memantau dan melaporkan
efek samping obatDaftar
dan keselamatan pasien
Obat Emergensi / KTD
di UGD
w. Terdapat prosedur tindak lanjut terhadap kejadian efek samping obat dan
1. KTD.
Ephineprin inj 0,1 % 3 Ampul
x.2. Terdapat identifikasi serta
Atropine inj 0,25 mg/ml pelaporan kesalahan pemberian obat dan KNC.
3 Ampul
y.3. Terdapat penanggung
Diphenhidramin jawab
inj 10 mg/1tindak
ml lanjut 3terhadap
Ampul pelaporan insiden
4. kesalahan pemberian
Aminophillin inj obat. 3 Ampul
5. Nama
Asam traneksamat : inj 100
drg.mg/ml
Tri Dewi KN 3 Ampul
6. Dexamethason inj 3 Ampul
7. Diazepam inj 10 mg/2 ml 1 Ampul
8. Phenobarbital inj 50 mg/1ml 1 Ampul
9. Daftar Obat Emergensi di Ruang1 GIGI
Ringer Laktat Botol
10. Natrium Klorida 1 Botol
1.
11.Ephineprin
Glukosa 0,1
5 %% 1
1 Ampul
Botol
2. Spuit 1 CC
12. Glucosa 40 % 1
2 Buah
Botol
3.
13.Spuit 3 CCdewasa
Infuset 1
3 Buah
Buah
14. Infuset Anak 3 Buah
15. IV Catheter No 18 3 Buah
16. IV Catheter No 20 3 Buah
17. IV Catheter No 22 3 Buah
18. IV Catheter No 24 3 Buah
19. IV Catheter No 26 3 Buah
20. Spuit 1 CC 3 Buah
21. Spuit 3 CC 3 Buah
22. Spuit 5 CC 3 Buah
Daftar Obat Emergensi di Rawat Inap
z. Terdapat prosedur yang jelas untuk permintaan obat dari unit layanan ke
gudang obat
aa. Terdapat prosedur yang jelas tentang penyediaan obat di UGD dan Rawat
Inap untuk menjamin ketersediaan obat dalam pelayanan obat 24 Jam
bb. Terdapat prosedur yang jelas tentang pengisian stok obat dan melakukan
stok opname di ruang farmasi untuk menjamin obat terinvantaris dengan
baik di ruang farmasi
cc. Terdapat prosedur yang jelas mengenai visite apoteker bersama tim
ataupun mandiri untuk pelayanan kefarmasian pada pasien UGD dan
perawatan untuk dapat meningkatkan keselamatan pasien di Puskesmas
Bulu
dd. Terdapat prosedur yang jelas tentang pengukuran suhu dan kelembapan di
tempat penyimpanan obat khususnya gudang obat dan ruang farmasi
ee. Terdapat prosedur yang jelas tentang pembuatan puyer dan pencampuran
sirup kering
ff. Terdapat prosedur yang jelas tentang membersihkan mortar dan stamper
agar kebersihan mortar dan stamper terjaga
gg. Terdapat prosedur yang jelas tentang pengelolaan dan pemusnahan resep
A00.9 Kholera
A06.9 Amebiasis
A19 TB Milier
A22 Anthrax
A27 Leptospirosis
A30 Lepra/Kusta
A36 Diphtheria
A41 Sepsis
A46 Erysipelas
A66 Frambusia
INFEKSI VIRUS
A80.3 AFP
A82 Rabies
B58 Toxoplasmosis
ICD –
10 PENYAKIT AKIBAT CACING
B74 Filariasis
B78.0 Strongyloidiasis
PEDICULOSIS
B86 Scabies
PENYAKIT NEOPLASMA
CC18.9 Ca.Colon
D01.2 Ca.Rectum
ICD -
10 Kelompok Endokrin, nutrisi dan ganguan metabolik
E06 Thyroiditis
E40 Kwashiorkor
E41 Marasmus
E51.1 Beriberi
E66 Obesitas
PENYAKIT JIWA ( NARKOTIKA, DDTK )
F20 Schizophrenia
F45.9 Psikosomatis
F48. Neurastenia
G43.9 Migraine
G45 Berkaitan
G46* CVA
G91.9 Hydrocephalus
PENYAKIT IMS
A57 Chancroid
PENYAKIT MATA
A71 Trakoma
H00.1 Chalazion
H01.0 Blepharitis
H10.9 Conjunctivitis
H11.0 Pterygium
H16.9 Keratitis
H26.4 Setelah-katarak
H52.0 Hypermetropia
H52.1 Myopia
H52.2 Astigmatism
H52.4 Presbyopia
PENYAKIT TELINGA
ICD –
10 Penyakit telinga dan mastoid
H93.1 Tinnitus
PENYAKIT KARDIOVASKULER
ICD -
10 PENYAKIT KARDIOVASKULER
I64 Stroke
I84.0 Haemorrhoids
I95.0 Hypotension
ICD –
10 Penyakit pada sistem pernafasan
J45.9 Asthma
J47 Bronchiectasis
ICD –
10 Kelompok PENYAKIT GIGI DAN MULUT
K00.0 Anodontia
K03.4 Hypercementosis
K04.0 Pulpitis
K05.4 Periodontosis
K11.2 Sialoadenitis
K14.0 Glossitis
ICD –
10 KELOMPOK PENY. INFEKSI SAL. CERNA
K59.0 Konstipasi
K80.2 Cholelithiasis
K92.0 Haematemesis
K92.1 Melena
PENYAKIT KULIT
ICD –
10 KELOMPOK PENYAKIT INFEKSI KULIT
L01 Impetigo
L03.9 Cellulitis
L08.0 Pyoderma
L10.9 Pemphigus
L40 Psoriasis
L50 Urticaria
L81.1 Chloasma
PENYAKIT JAMUR
ICD –
10 PENYAKIT JAMUR KULIT
PENYAKIT MUSKULOSKELETAL
M15.9 Polyarthrosis
M41.9 Scoliosis
M67.4 Ganglion
M79.1 Myalgia
M79.2 Neuralgia and neuritis, unspecified
M86.9 Osteomyelitis
PENYAKIT UROGENITAL
ICD –
10 PENYAKIT UROGENITAL
N61 Mastitis
N72 Cervicitis
N80.9 Endometriosis
PENYAKIT KEBIDANAN
O15.0 Eclampsia
KEADAAN PERINATAL
Q03.9 Hidrocephalus
Q54.9 Hipospadia
ICD –
10 KELOMPOK GEJALA DAN TANDA PENYAKIT
R18 Ascites
R20.3 Hyperaesthesia
R64 Cachexia
TRAUMA
ICD –
10 KELOMPOK KEADAAN AKIBAT TRAUMA
KEPENTINGAN KHUSUS
Z00.0 Sehat
Z30.0 Kontrasepsi
Z30.2 Sterilisasi
ISTILAH KEDOKTERAN
Contoh:
ELECTROCARDIOGRAM -→O-
CARDIELECTR-O-GAM electr- dari
Electron = listrik
PREFIX
Dextro –kanan
Sinistra –kiri
Brady –lambat
Tachy –cepat
Peri –sekitar
Intra –di dalam
Dys –buruk, sulit
Hemi –setengah
ROOT
Cheilo –bibir
Derm –kulit
Arthro –sendi
Chondro –tulang rawan
Myo –otot
Osteo –tulang
Naso –hidung
Lien –limpa
Myelo –sumsum tulang
Enter –usus
Gastro –lambung
Cyst- Cysto –kandung kemih Hystero –uterus
Ren –ginjal
Oophor –ovary
Blepharo –kelopak mata Irid –iris mata
Kerato –kornea mata Oculo –mata Ophthalmo –mata
Oto –telinga
SUFFIX
AS Apgar score
BB Berat badan
BU Bising usus
Ca Kanker
DD Different diagnose
DF Dengue Fever
DHF Dengue Haemorrhage Fever
DL Darah lengkap
DM Diabetes mellitus
Dx Diagnosa
e.c Et causa
HT Hipertensi
KB Keluarga Berencana
Khol Cholesterol
N Nadi
Obs Observasi
OF Observasi Febris
Pemx Pemeriksaan
Px Pasien
Rh Rhonki
RM Rekam Medis
RR Respiratory rate
RT Rectal touché
S Suhu
SK Surat Keputusan
Susp Suspect
TB Tinggi badan
TD Tekanan darah
Tx Terapi
UA Uric acid
UL Urine lengkap
VT Vaginal touché
Wh Wheezing
2 Gliseril Guakolat GG
5 Omeprazol OMZ
9 Klorpromazin CPZ
dr. JAMI’AH