Dosen Pengampu:
Fitri
Di Susun Oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kelompok tentang
“ACTIVITY BASED COSTING DAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT”
Makalah kelompok ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah kelompok tentang Activity based Costing dan
Activity Based Management dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak awal tahun 1980-an banyak perusahaan Amerika Serikat seperti IBM, Hewlett
Packard, Allen Bradley, Westinghouse, General Motor, General Electric, Eastman Kodak,
dan Locheed telah mengadopsi teknologi pemanufakturan maju agar dapat bersaing dalam
persaingan global. Modernisasi pabrik-pabrik Amerika Serikat meningkatkan kualitas dan
menurunkan biaya. Dengan adanya perubahan-perubahan ini maka praktek-praktek
manajemen biaya juga mengalami perubahan dan peningkatan.
Metode manajemen biaya yang canggih seperti Activity Based Costing (ABC) dan
Activity-Based Management (ABM) banyak diterapkan pada perusahaan perusahaan
dunia. ABC membantu perusahaan mengurangi distorsi yang disebabkan oleh sistem
penentuan harga pokok tradisional, sehingga dengan ABC dapat diperoleh biaya produk
yang lebih akurat. ABC menyediakan pandangan yang jelas mengenai bagaimana
perusahaan membedakan produk, jasa, dan aktivitas yang memberikan kontribusi dalam
jangka panjang. Activity-Based Management (ABM) menfokuskan pada pengelolaan
aktivitas untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis, meningkatkan nilai yang
diterima pelanggan, dan memberikan laba bagi perusahaan. Sistem ABC/ABM telah
dikembangkan dan diimplementasikan pada banyakperusahaan seperti General Motor,
Data Technologies, Hewlett-Packard, Advances Micro Devices, Avery International, Cal
Electronic Circuits, General Electric, Siemens Electric Motor Works, John Deere
Component Work, Merck, Amtrak, Data Service, AT&T, Fireman' Fund, Tekronik, Texas
Instrument, Alexandria Hospital, Union Pacific Railroad, American Express, dan Naval
Supply System Command.
Activity Based Costing (ABC) dan Activiy Based management (ABM) mempunyai
keterkaitan yang erat dengan manajemen biaya strategik. dimana ABC merupakan sumber
informasi utama dari pengembangan Activity Based Management
Para manajer menerima informasi yang bermakna mengenai dampak potensial
terhadap penentuan harga jual dan keputusan tentang lini produk jika perusahaan berubah
dari sistem penentuan harga pokok tradisional dengan activity-based costing dan
penghematan potensial yang dapat diperoleh jika perusahaan menggunakan ABM untuk
mengidentifikasi dan mengeliminasi aktivitas yang tidak bernilai tambah untuk mencapai
strategi cost leadership.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Activity based costing dan Activity based management?
2. Apakah Tujuan serta peranan dari Activity based costing dan Acivity based
management?
3. Apa saja tahap-tahap dalam perencanaan Activity based costing dan Acivity based
management?
4. Manfaat apa yang diperoleh dari Aktivity based costing dan Activity based
management?
2
BAB II
ISI
A. Pengertian (ABC)
Activity Base Costing (ABC) adalah suatu prosedur yang menghitung biaya objek
seperti produk, jasa, dan pelanggan. ABC pertama-tama membebankan biaya sumber daya
ke aktivitas yang dibentuk oleh organisasi. Kemudian biaya aktivitas dibebankan ke produk,
pelanggan, dan jasa yang berguna untuk menciptakan permintaan atas aktivitas.
Objek Biaya dan Cost Driver (pemicu daya)
a. Objek biaya merupakan sesuatu atau aktivitas di mana biaya diakumulasikan.
Empat jenis objek biaya adalah :
Produk atau kelompok produk yang saling berhubungan
Jasa
Departemen (teknik, dan sumber daya manusia)
Proyek, seperti penelitian, promosi pemasaran atau usaha jasa.
b. Cost Driver merupakan faktor –faktor yang mempunyai efek terhadap perubahan level
biaya total untuk suatu objek biaya.
3
- Cost Pool merupakan Biaya yang terjadi jika sumber daya digunakan untuk tujuan
tertentu. Kadang-kadang biaya dikumpulkan ke dalam kelompok tertentu
(pengelompokan biaya). Pengelompokan biaya bisa berdasarkan jenis biaya (biaya
tenaga kerja langsung atau bahan dalam satu pool), berdasarkan sumber
(departemen 1 atau departemen 2), atau berdasarkan pertanggungjawaban
(manajer 1, manajer 2 dan seterusnya).
- Cost object atau objek biaya adalah produk, jasa atau unit organisasi di mana
biaya dibebankan untuk beberapa tujuan manajemen. Konsep cost
objek merupakan konsep yang luas. Konsep tersebut tidak hanya meliputi produk,
jasa, dan departemen, tetapi juga kelompok produk, jasa, departemen,
pelanggan, supplier, provider jasa telepon, dan lain-lain.
b. Aktivitas, Sumber Daya, Objek Biaya, dan Cost Driver
- Sumber daya merupakan unsur ekonomis yang dibebankan atau digunakan dalam
pelaksanaan aktivitas. Gaji dan bahan merupakan contoh sumber daya yang
digunakan untuk melakukan aktivitas. Elemen biaya merupakan jumlah yang
dibayarkan untuk sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas dan terkandung di
dalam cost pool.
- Driver sumber (resources driver) daya merupakan ukuran kuantitas sumber daya
yang dikonsumsi oleh aktivitas.
- Driver aktivitas (activity driver) adalah ukuran frekuensi dan intensitas
permintaan terhadap suatu aktivitas terhadap objek biaya. Jadi ABC adalah suatu
pendekatan penentuan biaya produksi yang membebankan biaya ke produk atau
jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan karena aktivitas.
- Cost driver digunakan untuk menghitung biaya sumber dari setiap unit aktivitas.
Kemudian setiap biaya sumber daya dibebankan ke produk atau jasa dengan
mengalihkan biaya setiap aktivitas dengan kuantitas setiap aktivitas yang
dikonsumsikan pada periode tertentu.
4
c. Aktivitas mempertahankan (sustaininng) produk.
Aktivitas yang dibentuk untuk mendukung produksi individual. Misalnya administrasi
dan penagihan.
d. Aktivitas mempertahankan (sustaining) fasilitas.
Aktivitas yang dibentuk untuk mendukung infrastruktur manajemen dan mendukung
fasilitas. Misalnya pemeliharaan asuransi, dan pajak.
Kategori Aktivitas dan Aktivitas Cost Driver
Kategori Aktivitas Aktivitas Driver Aktivitas Cost
Manajemen plant
Akuntasi dan personalia Meter persegi ruangan
Mempertahankan fasilitas
Perawatan Jumlah pekerja
Sewa dan penyusutan
Disain produk
Jumlah produk
Mempertahankan produk Administrasi part
Jumlah part
Pengiriman produk
Setup mesin Jam setup
Inspeksi pertama Jam inspeksi
Hubungan batch Order pembelian Jumlah order
Handel bahan Jumlah perpindahan bahan
Skedul produksi Jumlah run produksi
Inspeksi setiap item
Jumlah unit
Supervisi jam kerja
Hubungan unit Jumlah jam kerja
Penggunaan listrik
Jam mesin
Oli untuk menjalankan mesin
Activity cost drivers : Unit pengukuran tingkat atau kuantitas dari aktivitas yang dibentuk.
Activity cost driver rate : Rasio biaya daya yang disediakan suatu aktivitas pada tingkat
kapasitas yang disediakan sumber daya.
E. Manfaat ABC
1. Menyajikan biaya produk lebih akurat dan informatif, yang mengarahkan pengukuran
protabilitas produk lebih akurat terhadap keputusan stratejik, tentang harga jual, lini
produk pasar, dan pengeluaran modal.
2. Pengukuran yang lebih akurat tentang biaya yang dipicu oleh aktivitas, sehingga
membantu manajemen meningkatkan nilai produk dan nilai proses.
5
3. Memudahkan memberikan informasi tentang biaya relevan untuk pengambilan
keputusan.
F. Kelemahan ABC
1. Alokasi, beberapa biaya dialokasikan secara sembarangan karena sulitnya menemukan
aktivitas biaya tersebut. Contoh pembersihan pabrik dan pengelolaan proses produksi.
2. Mengabaikan biaya, biaya tertentu yang diabaikan dari analisis. Contoh iklan, riset,
pengembangan, dan sebagainya.
3. Pengeluaran dan waktu yang dikonsumsi, di samping memerlukan biaya yang mahal
juga memerlukan waktu yang cukup lama.
6
I. Hubungan antara ABM dan ABC
Manajemen Activity Based Costing (ABC) membutuhkan informasi yang berkualitas tinggi
dengan tepat waktu, yang berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan atau activity dan
sasaran pekerjaan itu sendiri atau produk dan customer agar dicapai apa yang disebut
dengan continues improvement atau perbaikan yang berkesinambungan. Setelah manajer
mempunyai informasi akurat dan tepat waktu, manajer akan menggunakan informasi
tersebut untuk menetapkan strategi yang tepat, mendesign ulang produk dan menekan
pemborosan-pemborosan yang terdapat pada aktifitas operasi dengan menggunakan cara-
cara yang digunakan pada sistem ABC ini agar dicapai suatu perbaikan yang disebut
Activity Based Management (ABM).
Hubungan ABC dengan ABM terjadi karena ABM membutuhkan informasi dari ABC untuk
melakukan analisis yang berhubungan dengan perbaikan yang berkesinambungan ABM
untuk standar pemasaran. Biaya pemasaran adalah biaya yang timbul karena terjadinya
pertukaran dantara perusahaan dengan konsumen.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Metode manajemen biaya yang canggih seperti Activity Based Costing (ABC) dan
Activity Based Management (ABM) banyak diterapkan pada perusahaan-perusahaan dunia. ABC
membantu perusahaan mengurangi distorsi yang disebabkan oleh sistem penentuan harga pokok
tradisional, sehingga dengan ABC dapat diperoleh juga biaya produk yang lebih akurat. ABC
menyediakan pandangan yang lebih jelas mengenai bagaimana perusahaan membedakan produk,
jasa, dan aktivitas yang memberikan kontribusi dalam jangka panjang. ABM memfokuskan pada
pengelolaan aktivitas untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis, meningkatkan nilai
yang diterima pelanggan, dan memberikan laba bagi perusahaan.
Activity Based Costing (ABC) adalah pendekatan penentuan biaya produk yang
membebankan biaya kepada produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang
disebabkan karena aktivitas. Dasar pemikiran pendekatan penentuan biaya ini adalah bahwa
produk atau jasa perusahaan dilakukan oleh aktivitas dimana aktivitas yang dibutuhkan tersebut
menggunakan sumber daya yang menyebabkan timbulnya biaya. Sumber daya dibebankan
kepada aktivitas, kemudian aktivitas dibebankan kepada objek biaya berdasarkan
penggunaannya. ABC memperkenalkan hubungan sebab akibat antara Cost driver dengan
aktivitas. Banyak perusahaan mengelola aktivitas-aktivitas kedalam empat kategori untuk
memperbaiki penelusuran biaya yaitu : Unit level Activities, Batch level Activities, Product-level
Activities , Facility level activities.
Activity Based Management (ABM) adalah pengelolaan aktivitas untuk meningkatkan
nilai (value) yang diterima oleh pelanggan dan untuk meningkatkan laba melalui peningkatan
nilai (value) tersebut. Dengan Activity Based Management (ABM), suatu perusahaan dapat
melakukan evaluasi baiya dan niali (value) dari suatu aktivitas proses sehingga akan
terindentifikasi peluang (akan terjadi perbaikan posisi kompetitif) dan meningkatkan efisiensi
proses (Process Improvement)
B. SARAN
8
DAFTAR PUSTAKA