08
USAHA PARIWISATA
1
Tourism Introduction 2015-2016
Peraturan Pemerintah no.67 tahun 1996 :
Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa
pariwisata, menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik pariwisata,
usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait dengan bidang tersebut
(Muljadi 2009: 51).
Secara garis besar, usaha pariwisata dapat digolongkan menjadi 3 golongan,
yaitu usaha jasa pariwisata, pengusahaan objek dan daya tarik wisata, dan
usaha sarana pariwisata.
Namun tidak dapat terlepas dari ketiga usaha diatas adalah perlu pula
dikembangakan usaha pendukung.
6
Tourism Introduction 2015-2016
D. Usaha Jasa MICE
• Usaha jasa MICE (meeting, incentives, convention dan exhibition) adalah
sebuah usaha jasa yang bergerak secara khusus dalam mempersiapkan
event-event MICE, baik tingkat nasional maupun internasional.
Usaha jasa ini, bekerja mulai dari tahap perencanaan kegiatan, penawaran,
pengelolaan dan sampai ke tahap penyelenggaraan, baik itu berupa acara
konverensi, perjalanan insentif maupun pameran.
• Usaha jasa MICE juga menyediakan jasa untuk pelayanan penerjemah
simultan yang sering digunakan pada acara-acara bertaraf internasional.
• Usaha jasa MICE juga mampu menyiapkan jasa kesekertariatan bagi
penyelenggaraan konverensi, insentif dan pameran.
7
Tourism Introduction 2015-2016
8
Tourism Introduction 2015-2016
E. Usaha Jasa Impresariat
• Usaha jasa impresariat, atau lebih familiar dengan istilah promotor, adalah
sebuah usaha jasa yang menyelenggarakan suatu pertunjukan hiburan, baik
berupa pagelaran seni, konser, maupun pertandingan-pertandingan yang
memiliki sifat komersil tinggi.
• Kegiatan usaha jasa impresariat meliputi :
• Pengurusan dan penyelenggaraan pertunjukan hiburan oleh artis, seniman,
dan olahragawan yang melakukan pertunjukan di dalam atau luar negeri.
• Pengurusan dokumen perjalanan, akomodasi, transportasi bagi artis,
seniman dan olahragawan yang akan mengadakan pertunjukan hiburan.
• Penyelenggaraan kegiatan promosi dan publikasi pertunjukan.
9
Tourism Introduction 2015-2016
10
Tourism Introduction 2015-2016
E. Usaha Jasa Konsultan Pariwisata
Bidang usaha ini, secara terkhusus menjual jasa
konsultasi yang meliputi :
Penyampaian pandangan
Saran
Penyusunan studi kelayakan
Perencanaan
Pengawasan
Manajemen, dan
Penelitian di bidang pariwisata
11
Tourism Introduction 2015-2016
F. Usaha Jasa Informasi Pariwisata
• Khusus untuk bidang jasa informasi pariwisata, disamping
diselenggarakan oleh badan usaha PT ataupun koperasi, dapat pula
diselenggarakan oleh perseorangan ataupun kelompok sosial di dalam
masyarakat.
• Kegiatan dari usaha ini meliputi :
• Penyediaan informasi mengenai ODTW, sarana pariwisata, jasa
pariwisata, transportasi, dan informasi lainnya.
• Penyebaran informasi melalui media cetak, media elektronik atau media
komunikasi lain.
• Pemberian informasi mengenai layanan pemesanan akomodasi, restoran,
penerbangan, dan lain sebagainya.
12
Tourism Introduction 2015-2016
Pengusahaan objek dan daya tarik wisata (ODTW) berkaitan langsung dengan
jenis-jenis ODTW yang umum terdapat di Indonesia, yaitu ODTW alam,
ODTW budaya dan ODTW minat khusus.
Pengusahaan pada bidang ini meliputi kegiatan membangun serta mengelola
objek dan daya tarik wisata, beserta sarana dan prasarana yang terdapat
didalamnya.
15
Tourism Introduction 2015-2016
16
Tourism Introduction 2015-2016
C. Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata Minat Khusus
Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus merupakan usaha
pemanfaatan sumber daya alam dan atau seni budaya bangsa untuk
dijadikan sasaran wisata bagi wisatawan yang mempunyai minat khusus.
Contoh : wisata agro, wisata petualangan alam, wisata goa, wisata
kesehatan.
Kendala dalam pengembangan :
• Butuh promosi dan publikasi ekstra
• Segmentasi pasar cenderung kecil (Kalangan tertentu)
17
Tourism Introduction 2015-2016
A. Usaha Penyediaan Akomodasi
Akomodasi adalah suatu sarana yang menyediakan jasa pelayanan penginapan
yang dapat dilengkapi dengan pelayanan makan dan minum, dan jasa lainnya.
1. Usaha Hotel
Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian
atau keseluruhan bangunan untuk menyediakan jasa pelayana penginapan,
makan dan minum, serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara
komersil, serta memenuhi ketentuan persyaratan.
Usaha hotel diselenggarakan oleh suatu badan usaha perseroan terbatas
atau koperasi.
27
Tourism Introduction 2015-2016
C. Usaha Penyediaan Angkutan Wisata
Kegiatannya meliputi:
a. Penyediaan sarana angkut wisata yang baik dan aman
b. Penyediaan tenaga pengemudi dan pembantu pengemudi
28
Tourism Introduction 2015-2016
29
Tourism Introduction 2015-2016
D. Usaha Sarana Wisata Tirta
Bisa dikelola koperasi, perseroan terbatas atau perorangan.
Kegiatannya meliputi;
a. Pelayanan kegiatan rekreasi menyelam untuk menikmati kenidahan flora dan fauna bawah
laut
b. Penyediaan sarana untuk rekreasi di pantai, perairan laut, sungai, danau, dan waduk, seperti
banana boat, parasailing, flying fish
c. Pembanguna dan penyediaan sarana tempat kapal pesiar untuk kegiatan wisata, dan pelayan
jasa lainnya yang berkaitan dengan kegiatan marina
30
Tourism Introduction 2015-2016
E. Usaha Kawasan Pariwisata
Usaha kawasan pariwisata adalah setiap usaha komersial yang ruang lingkup
kegiatannya menyedikan prasarana dan sarana pengembangan pariwisata.
Diselenggarakan oleh badan usaha perseroan terbatas, atau koperasi, dengan
kegiatan:
a. Penyewaan lahan yang telah dilengkapi dengan prasarana sebagai tempat
untuk menyelenggarakan usaha pariwisata
b. Menyediakan fasilitas pendukung lainnya, dan
c. Penyediaan bangunan-bangunan untuk menunjang kegiatan pariwisata di
dalam kawasan pariwisata, seperti sound system, band, dan lighting
31
Tourism Introduction 2015-2016
32
Tourism Introduction 2015-2016
Badan usaha kawasan pariwisata wajib:
a. Membangun dan menyediakan sarana, prasarana dan fasilitas lain
b. Mengendalikan kegiatan pembangunan dan pengelolaan sarana dan prasarana
dengan memperhatikan kepentingan kelestarian lingkungan
c. Mengurus perizinan yang diperlukan bagi pihak lain yang akan memanfaatkan
kawasan pariwisata untuk menyelenggarakan kegiatan usaha pariwisata
d. Memperhatikan kebijakan pengembangan wilayah yang berlaku dan
memberikan kesempatan kepada masyarakat sekitarnya untuk berperan serta
dalam kegiatan usaha pariwisata dalam kawasan pariwisata
Penyelenggaraan usaha kawasan wisata harus sejalan dengan rencana tata ruang
wilayah dan rencana induk pengembangan pariwisata nasional, serta rencana induk
pengembangan wisata daerah dan juga berfungsi melindungi sumber daya alam dan
wisata budaya. 33
Tourism Introduction 2015-2016
Adalah sarana penunjang yang dapat membantu kebutuhan wisatawan bila
sewaktu-waktu diperlukan, sehingga dengan demikian akan dapat
membantu memperlancar perjalanan wisata, contohnya seperti penukaran
uang, kantor pos, telepon, bank, warnet, pelayanan kesehatan, keamanan,
dan lainnya.