Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KULIAH

MANAJEMEN DATA

Oleh :

1 AYU ROSHALIA NPM. 1807110018


.
2 HERILDA NPM. 1807110023
. NEVITA
3 KURNIAWAN NPM. 1807110035
.
4 LIZA MEUTIA NPM. 1807110016
.
5 NORVALINDA NPM. 1807110207
.

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
BANDA ACEH
2018

2
JENIS-JENIS DATA

Data Kualitatif
MENURUT SIFAT
Data Kuantitatif

Data Internal
MENURUT SUMBER
Data Eksternal
DATA

Data Primer
MENURUT CARA MEMPEROLEHNYA
Data Sekunder

Data Cross Sectional


MENURUT WAKTU PENGUMPULAN
Data Berkala (Times Series)

JENIS DATA DEFINISI CONTOH


1. Menurut a. Data Data yang disajikan Karakteristik pasien
Sifat Kualitatif dalam bentuk kata-kata RS yang mendapatkan
yang mengandung makna. pembiayaan Jamkesda
dan Bukan Kesda.
Data yang tidak
- Pasien yang puas
berbentuk angka.
- Cukup Puas
- Tidak Puas
b. Data Data yang dipaparkan - Usia Pasien
Kuantitatif dalam bentuk angka- - Usia Hamil
angka. - Lama sakit
- Jumlah Penderita
Data berbentuk angka.
DM
2. Menurut a. Data Data yang diambil dari - Data Jumlah Pasien
Sumber Internal tempat penelitian - Data Jumlah
dilakukan. Perawat
b. Data Data yang diambil dari Suatu RS mencari data
Eksternal luar tempat penelitian mengenai daya beli
dilakukan. masyarakat ke Kantor
BPS setempat.
3. Menurut a. Data Primer Data yang diperoleh - Wawancara Langsung
Cara sendiri oleh peneliti - Wawancara Tidak
Memperoleh langsung dari objek Langsung
penelitian. - Pengisian
Kuesioner
b. Data Data yang diperoleh dari Data dari :
Sekunder penelitian sebelumnya - Dinas Kesehatan
atau yang telah - Riskesdas
diterbitkan sebelumnya. - Puskesmas
4. Menurut a. Data Cross Data yang dikumpulkan Hasil sensus
Waktu Sectional pada suatu waktu kesehatan tahun x
Pengumpulan tertentu. menggambarkan
kesehatan penduduk
tahun tersebut.
b. Data Berkala Data yang dikumpulkan Perkembangan kualitas
(Times dari waktu ke waktu hidup di daerah x
Series) untuk melihat selama 5 tahun
perkembangan suatu terakhir setelah
kejadian. diadakan penyuluhan
kesehatan secara
rutin.
SKALA PENGUKURAN DATA

Skala Pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan
panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur.

Data Berskala Nominal

SKALA Data Berskala Ordinal


PENGUKURAN
DATA Data Berskala Interval

Data Berskala Rasio


1. NOMINAL
Skala nominal : skala pengukuran yang menyatakan kategori atau kelompok dari
suatu subjek dimana angka hanya merupakan lambang dan tidak
mempunyai makna lain. Skala kategorik (skala yang
mengkategorikan).
Contoh :
No Identifikasi Pertanyaan Alternatif Jawaban Skala
1. Jenis Pekerjaan a. Pegawai Negeri Sipil 5
b. Pegawai Swasta 4
c. Dokter 3
d. Bidan 2
e. Perawat 1
2. Status Pekerjaan a. Tetap 1
b. Tidak Tetap 2
3. Jenis Kelamin a. Laki-laki 1
b. Perempuan 2

Ciri-ciri Data NOMINAL :


- Posisi data setara
- Tidak dapat dilakukan operasi matematika seperti pen jumlahan, pengurangan,
pembagian dan perkalian.

Misal :
3 + 1 = 4 (4 bukan berarti “Pegawai Swasta”)
4 - 2 = 2 (2 bukan berarti “Bidan”)

2. ORDINAL
Skala ordinal : skala ranking dimana kode yang diberikan selain sebagai
lambang, juga memberikan urutan tertentu pada data.
Contoh :
No. Butir Pertanyaan Alternatif Jawaban Skal
a

1. Status Penyakit Yang a) Sakit Ringan 3


Diderita Seorang Pasien b) Sakit Sedang 2
c) Sakit Berat 1

2. Lingkungan Hidup a) Sangat Bersih 4


b) Bersih 3
c) Cukup Bersih 2
d) Tidak Bersih 1

3. Aktifitas Olahraga Bagi a) Sering 4


Ibu Hamil b) Cukup Sering 3
c) Kadang-kadang 2
d) Tidak Pernah 1

Ciri-ciri DATA ORDINAL :


- Posisi data tidak setara
Misal :
Sangat Baik : Berbeda dengan Baik
Kurang baik : Berbeda dengan Tidak Baik

- Tidak dapat dilakukan operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan,


pembagian dan perkalian.
Misal :
3 - 2 = 1 (1 bukan Sakit BeraT atau Tidak Bersih)
2 + 1 = 3 (3 bukan berarti Sakit Ringan atau Sangat Bersih)

3. INTERVAL
Skala Interval : pengukuran yang sama seperti nominal dan ordinal, namum
mempunyai karakteristik tetap dimana jarak tingkat yang satu
dengan tingkat yang lain adalah sama.
Contoh :
1. Tingkat Kecerdasan (IQ)
2. Frekuensi denyut jantung
3. Tingkat radiasi

Ciri-ciri DATA INTERVAL :


- Tidak ada kategori
- Tidak dapat dilakukan operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan,
pembagian dan perkalian.
Misal :
200 + 300 = 500 atau 800 : 2 = 400
4. RASIO
Skala Rasio : data yang diperoleh cara pengukuran dimana jarak dua titik
pada skala sudah diketahui dan memiliki nilai dasar yang
tidak dapat diubah.
Skala rasio mencerminkan jumlah-jumlah yang sebenarnya dari
suatu variabel
Contoh :
1. Nilai ujian
2. Dosis obat
3. Kadar zat kimia dalam makanan
4. Banyaknya sel kanker

Ciri-ciri DATA RASIO :


- Tidak ada kategori
- Dapat dilakukan penjumlahan,pengurangan, pembagian dan perkalian.
Misal :
15 Perawat Perempuan + 10 Perawat Laki-laki = 25 Perawat.
Biaya rumah sakit (Rp.8.000.000)–Jampersal (Rp.7.000.000) = Hanya membayar
sisa biaya RS (Rp.1.000.000).
DESIGN PENGUKURAN DATA

DESIGN
DEFINISI CONTOH
PENGUKURAN
1. SKALA LIKERT Skala yang digunakan Pelayanan RS ini sudah sesuai
untuk mengukur sikap, dengan apa yang anda harapkan.
pendapat dan persepsi
seseorang tentang a. Sangat Setuju Skor 5
fenomena soaial. b. Setuju Skor 4
c. Tidak Ada Pendapat Skor 3
d. Tidak Setuju Skor 2
e. Sangat Tidak Setuju Skor 1
6. SKALA GUTTMAN Skala yang memberikan Ya Tidak
respon yang tegas yang
Baik Buruk
terdiri dari 2 alternatif
pilihan Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya
Suka Tidak Suka
7. SKALA SEMANTIC Skala yang digunakan Bagaimana Tanggapan saudara
DEFERENSIAL untuk mengukur sikap yang terhadap pelayanan RS ini?
tersusun dalam sebuah
garis dimana nilai (-)
1. terletak 5.
dikiri dan nilai
Sangat (+) dikanan.
Sangat
Buruk Baik
8. SKALA RATING Skala yang diperoleh Contoh :
dalam bentuk kuantitatif Kenyamanan ruang tunggu RSU
kemudian baru diubah Kartini :
menjadi data kualitatif. 5 4 3 2 1

Kenyamanan ruang parkir RSU


Kartini :
5 4 3 2 1
VARIABEL DEPENDENT DAN INDEPENDENT

1. VARIABEL DEPENDEN (VARIABEL TERIKAT)


Variabel dependen adalah sebuah variabel dimana nilainya sendiri bergantung
atau dipengaruhi dari nilai variabel lainya.
Variabel ini sering disebut juga sebagai variabel,
kriteria, output, konsekuen. Alasan disebut
variabel dependen karena adanya pengaruh dari
variabel independen.

2. VARIABEL INDEPENDEN (VARIABEL BEBAS)


Variabel independen adalah sebuah varibel yang menjadi penyebab berubahnya
atau timbulnya variabel dependen (terikat), yakni
faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih
oleh peneliti supaya menentukan diantara fenomena yang
sedang di observasi atau diamati.
Variable independen ialah variabel dengan nilai yang
bisa mempengaruhi variabel lainya. Variabel ini sering
disebut juga dengan variabel stimmulasi, predictor,
input antencendent atau variabel yang mempengaruhi.
Karena mepengarhi variabel lainya sehingga disebut
sebagai variabel bebas.

CONTOH VARIABEL INDEPENDEN DAN DEPENDEN


1. Contoh hipotesis :
Terdapat pengaruh kepuasan dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas
pelanggan
- Variabel Dependen : loyalitas pelanggan
- Variabel Independen : Kepuasan pelanggan dan kualitas pelayanan
2. Contoh hipotesis :
Adanya pengaruh model pembelajaran hasil belajar siswa
- Variabel Dependen : Hasil Belajar siswa
- Variabel Independen : Model Pembelajaran
CONTOH SKRIPSI

HUBUNGAN SIKAP ORANG TUA DAN GURU DENGAN


PENDIDIKAN SEKS PADA REMAJA DI SMP 6
KOTA BANDA ACEH

A. KERANGKA KONSEP PENELITIAN


Penelitian ini sesuai dengan teori Darwinsyah (2003) yang
menjelaskan pendidikan seks tabu mempengaruhi pandangan sabahagian kalangan
yang menganggap segala hal yang berbau seks, tabu untuk dikemukakan di depan
publik dan pada akhirnya dianggap menjurus pada pornografi sehingga harus
dilarang. Perbedaan persepsi seperti ini dapat terjadi karena nilai, sikap
dan pengalaman seseorang terhadap seksualitas serta norma yang ada di
lingkungan tempat tinggal dapat menyebabkan perbedaan ini bisa muncul.
Menurut Sri (2008) mengemukakan bahwa sikap negatif dari orang tua
terhadap masalah seks dan seksualitas dapat memberikan kesan seolah-olah
seks adalah kotor, buruk, memalukan dan sama dengan dosa sehingga tidak
perlu dibicarakan.Menurut Soetjiningsih (2008), disekolah banyak guru-guru
tidak mengetahui tentang pendidikan seks, guru yang masih mempunyai anggapan
yang salah tentang seks dan seksualitas, tidak dapat menjelaskan hubungan
pria dan wanita dengan perbuatan, tidak diberikan pendidikan seks secara
individual. Untuk lebih jelasnya kerangka konsep penelitian dapat digunakan
sebagai berikut :

INDEPENDENT DEPENDENT

Sikap Orang Tua


Sikap Guru Pendidikan Seks
Pada Remaja
B. DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Skala


Operasional Ukur Ukur

VARIABLE DEPENDEN

1 Pendidikan Informasi Kuesioner Penyebaran Baik Ordinal


seks yang Kuesioner Kurang
diketahui dengan 13
oleh remaja pertanyaan
tentang dengan kriteria
persoalan - Baik : bila
seks skor 7-13
- Kurang : bila
skor 0-6

VARIABEL INDEPENDEN

1 Sikap orang Respon orang Kuesioner Penyebaran Positif Ordinal


tua tua dalam Kuesioner Negatif
hal mengasuh dengan kriteria
dan -Positif, bila
memberikan x ≥ x
pendidikan -Negatif bila x
seks kepada < x
remaja

2 Sikap guru Respon guru Kuesioner Penyebaran Positif Ordinal


dalam hal kuesioner Negatif
mengasuh, dengan kriteria
mengajarkan :
tentang - Positif, bila
pendidikan x ≥ x
seks di - Negatif bila
lingkungan x < x
sekolah

C. KUESIONER
Lembar Kuesioner :

HUBUNGAN SIKAP ORANG TUA DAN GURU DENGAN PENDIDIKAN


SEKS PADA REMAJA DI SMP 6 KOTA BANDA ACEH

• DEMOGRAFI
No Responden (Diisi oleh peneliti) : _________________
Umur : _________________
Pekerjaan : _________________
Pendidikan : _________________

• Isilah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda cheklist (√) pada
jawaban yang anda anggap benar :

PENDIDIKAN SEKS

No Informasi yang pernah diberikan orang tua/guru kepada Ada Tida


anak/siswa k

1 Cara menjaga kebersihan alat kelamin saat haid

2 Informasi tentang haid dan mimpi basah, mulai tumbuh payudara


pada anak perempuan

3 Menjelaskan ciri-ciri perubahan emosional/psikologis seperti


lebih tertarik pada hal-hal yang menarik

4 Memberitahu remaja bahwa seks adalah sesuatu yang alamiah dan


wajar terjadi pada semua orang

5 Menjelaskan perubahan fisik seperti tumbuh bulu-bulu halus


disekitar ketiak dan kemaluan

6 Cara mengendalikan naluri seksualnya dan menyalurkannya


menjadi kegiatan yang positif

7 Memberitahu tentang pergaulan yang sehat antara laki-laki dan


perempuan

8 Informasi tentang kehamilan dan persalinan serta cara


pencegahannya

9 Menjelaskan tentang persiapan pra-nikah yaitu siap fisik dan


mental

10 Menjelaskan tentang permasalahan kesehatan reproduksi remaja


seperti berat badan bertambah karena bertambahnya usia

11 Masalah gizi pada remaja misalnya harus banyak mengkonsumsi


makanan yang mengandung banyak vitamin pada saat haid

12 Menjelaskan tentang perilaku seks aman adalah perilaku seks


tanpa mengakibatkan terjadinya pertukaran cairan vagina dengan
cairan sperma
13 Menjelaskan perubahan fisik pada laki-laki misalnya perubahan
suara, tumbuh jakun, penis dan buah zakar bertambah besar

• Berikanlah tanda cheklist (√) pada alternative jawaban yang menurut anda sesuai
dengan pernyataan yang diberikan.
Ada 5 alternatif jawaban yaitu:
- SS : Sangat Setuju
- S : Setuju
- R : Ragu
- TS : Tidak Setuju
- STS : Sangat Tidak Setuju

SIKAP ORANG TUA

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SS S R TS STS

1 Orang tua merupakan orang yang pertama


memberikan pendidikan tentang seks kepada anak.

2 Anda selalu mengajarkan anak dalam hal


membersihkan alat kelamin

3 Anda tidak perlu menjawab pertanyaan anak


tentang seks

4 Anda selalu punya waktu untuk berkumpul dengan


anak-anak dan membahas masalah seks

5 Anda malu menanggapi masalah seks apabila anak


berkomunikasi dengan anda

6 Orang tua memberikan informasi tentang


kehamilan dan persalinan dan cara mencegahnya.

7 Saat orang tua berbicara dengan anak, orang tua


membicarakan hal-hal kotor

8 Orang tua tidak mau bertanggung jawab apabila


anak melakukan hubungan seks

9 Orang tua tidak seharusnya berbicara dengan


anak tentang seksual dalam keadaan terbuka

10 Orang tua memberikan dorongan dan dukungan


apabila anak ingin mengetahui masalah seks

SIKAP GURU

No Pernyataan Alternatif jawaban


SS S R TS STS
11 Guru selalu mengajarkan pencegahan penyakit
menular seksual di sekolah
12 Guru adalah orang yang meneruskan mengajar
tentang seks setelah orang tua
13 Disekolah sebaiknya diadakan kelas khusus
untuk membahas masalah seks
14 Apabila ada kasus anak yang melakukan
perilaku seks yang menyimpang, sebaiknya
guru tidak mencampurinya.
15 Pendidikan seks disekolah diajarkan secara
serentak di dalam kelas
16 Disekolah tidak perlu memberikan informasi
tentang mimpi basah.
17 Guru perlu menyampaikan tentang persiapan
pra-nikah dan cara menghadapinya.
18 Pelajar tidak berhak mendapatkan pendidikan
seks dikalangan sekolah
19 Guru harus membeda-bedakan laki-laki dan
perempuan apabila memberikan pendidikan
seks didalam kelas
20 Guru tidak perlu menjelaskan pendidikan
seks dengan bahasa yang mudah dimengerti
oleh anak supaya ank-anak tidak salah
persepsi

Anda mungkin juga menyukai