Paradigma Sehat
1. Pengertian Sehat
Sehat adalah keadaan secara utuh secara fisik, jasmani, mental, dan social dan
bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan (WHO, 1947).
Menurut Undang-Undang No.23 tahun 1992 tentang kesehatan, sehat adalah keadaan
sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani), dan social yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara social dan ekonomis. Sehat menurut Zaidin Ali (1999)
adalah suatu kondisi keseimbangan antara status kesehatan biologis (jasmani), psikologis
(mental), social, dan spiritual yang memungkinkan orang tersebut hidup secara mandiri
dan produktif.
bahwa sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis melipui biologis,
psikologis, social, dan spiritual yang utuh dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas
dari penyakit cacat dan kelemahan yang memungkinkan setiap individu hidup secara
Status kesehatan seseorang terletak antara dua kutub, yaitu sehat optimal dan
kematian. Apabila status kesehatan kita bergerak kearah kematian maka kita berada
dalam area sakit, dan apabila status kesehatan kita bergerak kearah sehat maka kita
berada dalam area sehat. Jadi status kesehatan selalu dinamis dan brubah setiap saat.
Sesuai dengan rentang sehat-sakit, maka status kesehatan dapat dibagi dalam
keadaan optmal sehat atau kurang sehat, sakit ringan atau sakit berat sampai meninggal
dunia. Apabila individu berada dalam area sehat maka dilakukan upaya pencegahan
primer (primary prevention), yaitu perlindungan kesehatan (Health protection) dan
berada dalam area sakit maka dilakukan upaya pencegahan sekunder dan tertier, yaitu
dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat, pencegahan perburukan penyakit dan
rehabilitasi.
Persepsi sakit dan kesakita untuk setiap individu sangat berbeda dan sangat
tergantung dari situasi dan kondisi seperti yang dijelaskan berikut ini:
a. Seseorang merasa sakit (kesakitan) setelah diperiksa dan dinyatakan menderita sakit
b. Seseorang merasa sakit, tetapi setelah diperiksa ternyata individu tersebut tidak
c. Seseorang tidak merasa sakit, akan tetapi sebenarnya individu tersebut mengidap
penyakit.
2. Paradigma Sehat
upaya-upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. Paradigma sehat ditetapkan
e. Masyarakat
Daerah memberikan kewenangan untuk daerah otonom (daerah Kabupaten dan Kota)
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berlaku (UU No.22 tahun 1999). Keluarnya undang-undang tersebut membawa implikasi
yang luas terhadap pelaksanaan tugas dan wewenang pihak penyelenggara pemerintah
Kabupaten dan Kota (eksekutif dan legislatif). Di satu sisi, pihak eksekutif sebagai pihak
pelaksana akan memiliki tugas dan wewenang yang semakin besar. Di sisi lain, pihak
dari kebijakan otonomi daerah antara lain munculnya raja-raja kecil di daerah,
pemindahan korupsi dari pusat ke daerah, dan DPRD akan bertindak sebagai wasit
“tegas” yang sewaktu ditemukan oleh Surya Dharma, dkk (2002), yang menunjukkan
bahwa pihak Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota menginginkan kekuasaan yang lebih
yang sehat maupun sakit untuk menggunakan kekuatan, keinginan dan pengetahuan yang
sembuh dari enyakit, atau meningggal dunia dengan tenang. Sedangkan menurut
merupakan bagan integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat
kepada individu, kelompok, dan masyarakat baik yang sehat maupun sakit yang
pelayanan keperawatan adalah upaya untuk membantu individu baik sakit maupun sehat,
dari lahir sampai meninggal dunia dalam bentuk peningkatan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki sehingga individu tersebut dapat secara optimal melakukan
bedasarkan ilmu dan kiat, memilikistandar asuhan dan menggunakan kode etik, serta
individu baik sakit maupun sehat, dari lahir sampai meninggal dunia dalam bentuk
a. Pengertian
resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien seagai mitra dalam
baik yang sehat maupun yang sakit dengan ruang lingkup kegiatan adalah upaya
komunitas adalah:
1) Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan dapat diterima
semua orang
komunitas
3) Perawat sebagai pemberi pelayanan dank klien sebagai penerima pelayanan perlu
maupun menghambat
Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka
keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan
oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan.
4) Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya
berkesinambungan
harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam
Tujuan umum
Tujuan Khusus
kesehatan/keperawatan
care)
9) Dan lebih spesifik lagi adalah untuk menunjang fungsi Puskesmas dalam
menurunkan angka kematian bayi, ibu dan balita serta diterimanya nroma
kesehatan.
c. Sasaran
dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah
kesehatan/perawatan.
Individu
sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga
Keluarga
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah
tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya
saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga
Kelompok Khusus
pertumbuhannya, seperti:
a) Ibu hamil
c) Balita
lainnya.
c) Kelompok-kelompok tertentu
d) Dan lain-lain
a) Panti wredha
b) Panti asuhan
d) Penitipan balita
Masyarakat
lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka
sebagai satu kesatuan social dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas.
Masyarakat setempat adalah suatau kelompok yang terdiri dari individu yang
hidup bersama sedemikian rupa sehingga merasakan bahwa kelompok tersebut dapat
ditandai oleh suatu derajat hubungan social tertentu. Wilayah tersebut misalnya desa,
kota, dan Negara. Tipe masyarakat setempat ditentukan berdasarkan empat criteria,
tersebut, masyarakat dapat dibagi menjadi: masyarakat kota dan desa, serta
lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan kesehatan wilayah
kerja perawat, tetapi secara umum kegiatan praktik kperawatan komunias adalah
sebagai berikut:
masyarakat.
lanjut
ilmiah keperawatan.
10) Mengadakan kerjasama lintas program dan lintassektoral dengan instansi terkait
kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat akan dapat
perawatkesehatan masyarakat.
keluarga berdasarkan atas seleksi kasus yang datang ke puskesmas yang dinilai
memerlukan tindak lanjut disebut dengan case approach, sedangan bila pendekatan
binaan melalui survey mawas diri dengan melibatkan partisipasi masyarakat disebut
community approach.
1) Pengkajian
Menurut Anderson dan Elizabeth T (2006) dalam pengkajian sumbr data yang
a) Sensus
Sensus merupakan sumber data yang paling lengkap. Data sensus diperoleh
yang tidak jujur atas pertanyaan yang bersifat pribadi. Kemungkinan yang
lebih sulit ditemukan dan dihitung secara cenderung kurang merespon survey
sensus.
Data ststiistic vital adalah data tentang kejadian-kejadian yang tercatat secara
yang dapat dilaporkan secara legal. Secara legal laporan penyakit yang
tersebut tidak menyajikan penjelasan yang valid tentang penyakit yang terjadi
Cacatan medis dan rumah sakit digunakan secara luas dalam penelitian
e) Catatan autopsy
Catatan autopsy memiliki bias yang sangat kentara, pasien menserita sakit
yang pernah dan meninggal dunia. Autopsy tidak dilakukan pada semua kasus
2) Analisa Data
Analisa data merupakan suatau proses yang terdiri dari banyak langkah. Fase-fase
a) Kategorisasi
(ukuran keluarga, usia, jenis kelamin, dan kelompok etnik dan ras), 2).
b) Ringkasan
c) Pembandingan
Tugas selanjutnya sebagai tambahan dalam menganalisa data adalah
data tidak dapat dihindarkan sperti kesalahan dalam pencatatan, tugas penting
d) Penarikan Kesimpulan
dikumpulkan, langkh terakhir adalah menarik simpulan logis dari bukti yang
susun dalam suatu format yang sistematis. Dalam menganalisa data memerlukan
pemikiran yang kritis. Data yang terkumpul kemudian di analisa senerapa besar
factor stressor yang mengancam dan seberapa besar reaksi yang timbul
dikomunitas.
Rentang sehat sakit bersifat dinamis dan selalu berubah setiap saat,
manusia.
masalah apa yang telah mempengaruhi kesehatan komunitas. Tugas terakhir dari
masalah kesehatan baik actual maupun potensial, yang dapat secara legal di
tangani oleh perawat. Diagnosis keperawatan terdiri atas tiga bagian, yaitu: bagian
pertama adalah deskripsi masalah respon atau kondisi, bagian kedua adalah
3) Perencanaan
perawat.
dengan menggunakan metode yang diterima oleh norma, budaya dan dilakukan di
pencapaian tujuan.
4) Pelaksanaan
adalah:
terkait
a) Pencegahan primer
b) Pencegahan sekunder
c) Pencegahan tertier
ketidakmampuan stabil atau menetap atau tidak dapat diperbaiki sama sekali.
d) Rehabilitasi
5) Evaluasi
dalam upaya mengukur kemajuan terhadap tujuan objektif program. Data evaluasi
komunitas yang dihasilkan dari analisis pengkajian data komunitas. Hal-hal yang
perlu dievaluasi adalah masukan (input), pelaksanaan (proses), dan hasil akhir
(output). Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai,
sesuai dengan perencanaan yang telah disusun semula. Sejalan dengan landasan
teoritis dalam menjalin kemitraan dengan komunitas, program evaluasi yang kita
a) Memperkuat program
bermacam-macam. Tidak ada satu pndekatan yang lebih unggul, tetapi metode
Program berbasis dan berfokus komunitas, yang berakar pada komunitas nyata
komunitas.
evaluasi.
e) Memungkinkan fleksibilitas
Pendekatan evaluasi harus fleksibel dan bersift prestiktif; jika tidak, akan sulit
dan komplek.
f) Membangun kapasitas
3) Evisiensi biaya
4) Efektivitas kerja
berapa?
dengan lima tugas kesehatan, yaitu : mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan
Model keperawatan telah ada sebelum lahirnya profesi, tetapi sebelum tahun 1960
model keperawatan belum teridentifikasi dan diteliti secara sistematis serta secara
nyata belum digunakan secara praktek. Model konseptual adalah sintesis seperangkat
kesatuan. Model keperawatan didefinisikan sebagai kerangka pikir, sebagai satu cara
Berdasarkn pada model pendekatan totalitas individu dari Neuman (1972) untuk
kesehatan masyarakat dan keperawatan. Model tersebut telah diganti menjadi model
Dalam model komunitas sebagai mitra, ada dua factor sentral : pertama, Fokus
komunitas sebagai mitra ditandai dengan roda pengkajian komunitas dibagian atas,
proses keperawatan. Inti roda pengkajian adalah individu yang mebentuk komunitas.
Inti meliputi demografik, nilai, keyakinan, dan sejarah penduduk setempat. Sebagai
komunitas dan sebaliknya. Delapan sub system ini terdiri atas lingkungan,
atau tingkat kesehatan komunitas yang dicapai setiap saat. Garis pertahanan normal
meliputi berbagai ciri misalnya angka imunitas yang tinggi, moralitas bayi yang
rendah, atau tingkat pendapatan kelas menengah. Garis pertahanan normal juga
komunitas dan garis pertahanan normal. Garis ini merupakan area penengah yang
mengganggu garis pertahanan komunitas. Derajat reaksi ini dapat dilihat dari angka
f. Pengorganisasian Masyarakat
1) Pengertian
a) Mendidik untuk tahu dan sadar secara krirtis sesuai situasi yang ada.
a) Informe
b) Fleksibel
Karena kontribusi berfariasi pada peserta dan situasi maka perlu adanya
negosiasi.
maju untuk semua rakyat yang berpeeanserta aktif dan penuh kemandirian
masalah tentang masalah social seperti kesehatan metal dan fisik dan
masyarakat.
Cara kerja :
a) Fase persiapan
- Memilih area
- Mempelajari masyarakat
b) Fase pengorganisasian
- Sosialisasi tercapai
- Pengakuan /pengesahan KKK oleh lurah atau penguasa daerah, hal ini
- Pertemuan teratur
- Menetapkan tujuan
- Marketing
- Evaluasi
- Kepemimpinan
- Pengorganisasian masyarakat
- Pendanaan masyarakat
f) Fase akhir
pengembangan.