Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain atau rancangan penelitian merupakan rencana, struktur, dan strategi yang

digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan jawaban dari masalah penelitian. Desain

penelitian yang digunakan harus dapat menjelaskan tujuan penelitian. Hasil penelitian

yang baik adalah penelitian yang reliabel dan valid dengan sedikit kesalahan. (Supardi &

Rustika, 2013).

Desain Penelitian yang digunakan adalah korelasi dengan rancangan Cross

Sectional adalah penelitian yang melakukan pengukuran dan observasi hanya satu kali

dalam satu waktu pada setiap subjek (Sumantri, 2015). Desain penelitian ini digunakan

sebagai pedoman dan penggambaran terhadap hubungan variabel independen dengan

variabel dependen, yakni hubungan antara penggunaan inhaler dengan lung capacity pada

penderita asma (Donsu, 2017).

Penelitian ini terdiri dari variabel independent atau variabel bebas dan variabel

dependent atau variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian ini adalah penggunaan

inhaler sedangkan variabel terikatnya adalah lung capacity pada penderita asma. Desain

penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan penggunaan inhaler pada penderita

asma.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Puskesmas Rejosari. Pertimbangan dalam

pemilihan Puskesmas Rejosari karena memiliki jumlah kasus penderita asma

terbanyak dari 20 puskesmas di Kota Pekanbaru.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian dimulai dari pengajuan judul proposal sampai dengan

seminar hasil riset yaitu dari bulan Januari sampai bulan Juni 2018. Jadwal

penelitian dapat dilihat secara lengkap di tabel.

Tabel 1.

Tabel Kegiatan dan Waktu Penelitian

Waktu Pelaksanaan
Uraian Kegiatan Jan Feb Mar April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan Proposal
Presentasi Proposal
PelaksanaanPenelitian
Pengolahan Data dan
Hasil Penelitian
Presentasi Hasil
Perbaikan Laporan
Penyerahan Laporan

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sekelompok subjek atau obyek yang memiliki

karakteristik tertentu ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan diambil

kesimpulan dalam suatu wilayah (Imron, 2011). Populasi pada penelitian ini
adalah seluruh penderita asma yang menggunakan inhaler dari Puskesmas

Rejosari.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah populasi yang dipilih dan

ditetapkan oleh peneliti untuk dapat mewakili jumlah populasi (Donsu, 2017).

Teknk sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability

sampling atau pengambilan sampel secara tidak acak dengan cara purposive

sampling yaitu pengambilan atau pengumpulan data dengan pertimbangan dan

tertentu (Sugiyono, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah 56 responden

dengan perhitungan sebagai berikut :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑑)2

65
=
1 + 65(0,05)2

= 56

Keterangan :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d = tingkat signifikasi (p)

Responden yang dianggap sesuai mempunyai kriteria sebagai berikut :

a. Kriteria Inklusi

1) Penderita asma (>1 tahun)

2) Penderita asma yang menggunakan inhaler

3) Bersedia menjadi responden


b. Kriteria Eklusi

1) Penderita asma yang sedang dalam masa eksesarbasi

D. Etika penelitian

1. Informed consent

Informed consent adalah suatu bentuk persetujuan dari responden untuk

melakukan penelitian, dengan cara peneliti memberikan lembar persetujuan

kepada responden sebelum dilakukannya penelitian. informend consent diberikan

bertujuan agar responden dapat memahami maksud, dampak, dan tujuan dari

penelitian. informasi yang harus ada didalam informed consent antara lain

partisipasi dari responden, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang

dibutuhkan, komitmen, prosedur tindakan, kemungkinan masalah yang akan

terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang dibutuhkan, serta hal-hal yang

dianggap penting lainnya. Responden memiliki hak sepenuhnya untuk setuju atau

tidak setuju dengan penelitian. Apabila setuju dibuktikan dengan cara menanda

tangani informed consentsedangkan apabila responden tidak menyetujui

dilakukannya penelitian maka peneliti harus dapat memahami dan menerima hak

dari responden tersebut.

2. Anomity (tanpa nama)

Anomity adalah salah satu masalah etika keperawatan yang tidak

mencantumkan nama responden tetapi hanya menggunakan pengkodean / inisial

pada lembar pengumpulan data dan hasil penelitian.

3. Karahasiaan (confidentiality)
Kerahasiaan adalah masalah etika yang memberikan jaminan kerahasiaan hasil

penelitian terhadap hasil penelitian serta informasi yang dimiliki oleh responden

dan masalah yang dimiliki. Sehungga hanya beberapa informasi dari hasil

penelitian tidak dapat disebarluaskan dan harus dijaga kerahasiaannya (Hidayat,

2008).

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu pedoman mengenai bagaimana cara

mengukur variabel yang akan diteliti. Tujuan definisi operasional ini untuk mengetahui

kelemahan dan kelebihan dari pengukuran variabel yang ada didalam penelitian

(Siyoto & Sodik, 2015). Definisi operasional merupakan batasan variabel sehingga

peneliti terlalu banyak membahas hal-hal yang tidak diperlukan dalam penelitian.

Kerangka definisi operasional adalah nama variabel, definisi operasional yang

diinginkan, alat ukur, skala ukur serta hasil ukur dari variabel yang diambil oleh

peneliti (Sani, 2016).

Tabel 4

Definisi operasional

No Variabel Definisi Alat Skala Hasil Ukur


Operasional Ukur Ukur
1. Variabel Penderita asma yang Ceklist Nominal 1. Pelega
Independen menggunakan inhaler Bila responden
Penggunaan dengan berbagai jenis. menggunakan
Inhaler inhaler pada
saat terjadi
serangan.
2. Pengontrol.
Bila responden
menggunakan
inhaler setiap
hari.
2. Variabel Jumlah udara spirometri Ordinal 1. Normal: ≥ 80
Dependent yang dapat %
Lung dikeluarkan 2. Ringan: 70-79
Capacity maksimal setelah %
menghirupudara 3. Sedang: 60-69
maksimal %
4. Sedang-berat:
50-59 %
5. Berat: 35-49
%
6. Sangat berat:
< 35%

F. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpul data atau sering disebut instrument penelitian merupakan suatu

alat yang sudah ada dan baku untuk megumpulkan data. Jenis instrument yang

digunakan harus sesuai dengan data yang akan dikumpulkan (Swarjana, 2016).

Penelitian menggunakan kuesioner, lembar ceklist, serta spirometri. kuesioner

digunakan untuk melihat data demografis,pekerjaan, agama, pendidikan lembar ceklist

dilihat untuk mengukur penggunaan inhaler, spirometri digunakan untuk pengukuran

lung capacity. Instrument penelitian untuk mengukur tinggi badan dengan

menggunakan microtoise staturmeter (alat ukur tinggi badan), untuk mengukur berat

badan dengan menggunakan timbangan, untuk mengukur lung capacity dengan

menggunakan spirometri, dan untuk mengukur penggunaan inhaler dengan bertanya

langsung kepada responden di poli umum Puskesmas Rejosari.

G. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah

sebagai berikut :
1. Tahap persiapan

a. Setelah mendapatkan surat izin penelitian dari Fakultas Keperawatan

Universitas Riau, peneliti menyerahkan surat rekomendasi dari FKP UR

kepada Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Linmas Kota

Pekanbaru untuk mendapatkan surat rekomendasi ke Dinas Kesehatan

Kota Pekanbaru.

b. Setelah mendapatkan surat rekomendasi ke Dinas Kesehatan Kota

Pekanbaru peneliti mendapatkan data pasien asma tertinggi di 20

Puskesmas se-Kota Pekanbaru adalah di Puskesmas Rejosari.

c. Peneliti mengurus surat permohonan izin melakukan penelitian kepada

Kepala Puskesmas Rejosari.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Setelah mendapatkan izin dari pihak puskesmas, selanjutnya peneliti

bekerja sama dengan perawat yang dinas di poli umum dan pegawai

rekam medic untuk mendapatkan data dan alamat penderita asma.

b. Penelitian dilakukan pada pasien yang berkunjung ke Poli Umum

Pusekesmas Rejosari.

c. Peneliti dibantu oleh seorang asisten ahli yang sebelumnya telah

menyamakan persepsi terkait penelitian yang dilakukan.

d. Peneliti menjelaskan tentang tujuan penelitian, prosedur penelitian, dan

menyerahkan informed consent kepada calon responden.

e. Peneliti meminta responden atau keluarga responden untuk menanda

tangani informed consent jika menyetujui dilakukannya penelitian.


f. Setelah informed consent ditanda tangani, peniliti mengisi lembar

observasi responden yang isinya adalah: inisial, jenis kelamin, umur,

tinggi badan, berat badan, lama penggunaan inhaler, inhaler yang

digunakan, dan hasil pengukuran lung capacity dengan spirometri

sebanyak 3 kali.

3. Tahap akhir

Setelah proses pengumpulan data selesai, peneliti melakukan analisa data

dengan menggunan uji statistic yang sesuai dengan jenis data. Selanjutnya

diakhiri dengan penyusunan laporan hasil penelitian dan penyajian hasil

penelitian.

H. Pengolahan Data

Pengolahan data adalah bagian dari tahap penelitian setelah pengumpulan data.

Data yang sudah dikumpulkan harus diolah supaya menjadi informasi yang bisa

digunakan untuk mendapatkan jawaban dari tujuan penelitian (Notoatmodjo, 2010).

1. Pengolahan data yang dilakukan

Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan data dapat dibagi

menjadi beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut:

a. Editing

Editing adalah proses perbaikan dan pemeriksaan jawaban dari

kuesioner atau formulir. Pemeriksaan yang dilakukan adalah melihat

apakah jawaban yang diberikan oleh responden sudah lengkap atau

belum. Pada proses editing dilakukan penambahan data. Hasil dari


observasi, penyebaran angket, dan hasil wawancara harus melalui

proses editing terlebih dahulu.

b. Coding

Coding atau pemberian kode adalah pengubahan kata atau

kalimat menjadi angka atau bilangan untuk memudahkan pengolahan

data.

c. Memasukkan data (data entry)

Data entry atau memasukkan data merupakan memasukkan

jawaban dari masing-masing responden dalam bentuk kode yang

kemudian dimasuukan ke dalam software computer. Dalam

memasukkan data sangat dibutuhkan ketelitian supaya tidak terjadi bias.

d. Pembersihan data (Cleaning)

Cleaning atau pembersihan data adalah pengecekan ulang dan

pembetulan data untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan

pemasukan kode, ketidaklengkapan, dan lain sebagainya setelah data

dari setiap sumber dimasukkan.

2. Analisis Data

Analisis data adalah menemukan makna dari penelitian dengan cara

menjelaskan hasil penelitian dan menarik kesimpulan dari data yang diperoleh

dari penelitian. Pada penelitian ini analisa data yang digunakan ada dua yaitu

analisa univariat dan analisa bivariat.

a. Analisa Univariat
Analisa univariat merupakan cara analisis data pada variabel

tunggal. Analisis univariat digunakan untuk menunjukkan komposisi

populasi yang lebih besar yang berhubungan dengan variabel penelitian

(Lapau, 2013). Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan dan

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo,

2010). Analisis ini digunakan untuk melihat gambaran karakteristik

responden seperti jenis kelamin, umur, tinggi badan, berat badan, lama

penggunaan inhaler, inhaler yang digunakan, dan hasil pemeriksaan

spirometri. Hasil perhitungan frekuensi dan presentase hasil disajikan

dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang digunakan sebagai tolak

ukur pada kesimpulan.

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua

variabel yang di duga memiliki hubungan atau korelasi. Analisa bivariat

dilakukan setelah dilakukan analisa univariat terlebih dahulu

(Notoatmodjo, 2010). Model analisis ini digunakan untuk melihat

apakah ada hubungan antara variabel independen (penggunaan inhaler

pada penderita asma) dengan vaiabel dependen (lung capacity pada

penderita asma). Dalam analisa ini menggunakan uji statistic dengan

Chi-Square dengan tingkat kemaknaan

(ɑ = 0,005).
Daftar pustaka

Donsu, J. D. T. (2017). metodologi penelitian keperawatan Yogyakarta: Pustaka baru press.

Hidayat, A. A. (2008). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Jakarta: Salemba

Medika

Imron, M. (2011). Statitika Kesehatan Jakarta: Sagung Seto

Lapau, B. (2013). Metode Penelitian Kesehatan (2 ed.). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan Jakarta: Rineka Cipta.

Sani, F. (2016). Metodologi Penelitian Farmasikomunitas Dan Eksperimental. Yogyakarta:

Deepublish.

Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literal Media

Publishing

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumantri, A. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan (1 ed.). Jakarta: Kencana.

Supardi, S., & Rustika. (2013). Buku Ajar Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Trans Info

Media.

Swarjana, I. K. (2016). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: ANDI

Anda mungkin juga menyukai