Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

FENOMENA DAN PENGUKURAN DASAR MESIN


(JENIS – JENIS ALAT UKUR)

Rama Permana Putra


2112152018
Kelas A

JURUSAN TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
penyusun sehingga dapat menyelesaikan Tugas makalah mata kuliah Fenomena dan Pengukuran
Dasar Mesin.

Penyusunan tugas makalah ini bertujuan dapat mengetahui jenis-jenis alat ukur yang umum
digunakan pada pengukuran bidang teknik mesin.

Penyusun menyadari dalam penulisan tugas makalah ini terdapat beberapa kekurangan baik
materi dan cara penyajiannya, sehingga Penyusun membutuhkan saran dan masukan agar laporan
ini menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat menjadi sarana ilmu pengetahuan serta
bermanfaat bagi pembaca khususnya untuk mahasiswa Teknik Mesin Universitas Jenderal
Achmad Yani.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penyusunan .......................................................................................................... 1
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
2.1 Jangka Sorong .................................................................................................................. 3
2.2 Dial indicator ................................................................................................................... 5
2.3 Load Cell (Mechanic)....................................................................................................... 6
2.4 Manometer ....................................................................................................................... 7
2.4.1 Manometer Zat Cair .................................................................................................. 7
2.4.2 Manometer Logam .................................................................................................... 8
2.5 Anemometer ...................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA

iii
1 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam dunia teknik selalu menggunakan alat ukur sebagai referensi data. Data tersebut dapat
berupa grafik, angka maupun gambar. Dari Wikipedia (2014), Alat ukur adalah alat yang
digunakan untuk mengukur benda atau kejadian. Lalu menurut Mutaqien (2012), Alat pengukuran
adalah kegiatan pembandingan sesuatu objek dengan objek lain yang telah ditetapkan atau yang
telah menjadi acuan untuk menghasilkan ukuran.

Pada teknik mesin sendiri menggunakan banyak alat ukur dengan fungsi tertentu. Seperti
roll meter, anemometer, dial indicator, jangka sorong, load cell, manometer dan masih banyak
lainnya. Seiring dengan perkembangan teknologi, alat ukur telah banyak perubahan yang
mendukung kemudahan dalam penggunaan dan digital. Tetapi untuk memahami prinsip dasar dan
penggunaan alat-alat tersebut kita harus mengenal alat ukur yang digunakan secara manual.
Sehingga setelah kita paham akan cara kerja dan penggunaan maka tidak akan sulit untuk
menggunakan dan memahami cara kerja alat ukur digital.

Dari tulisan di atas, maka penyusun ingin menyampaikan latar belakang penyusunan
makalah ini yaitu untuk mengetahui dan memahami cara kerja dan penggunaan alat-alat ukur di
bidang teknik mesin.

1.2 Tujuan Penyusunan

Tujuan penyusunan tugas ini adalah sebagai berikut :


 Mengetahui beberapa alat ukur yang umum digunakan pada teknik mesin.
 Memahami cara kerja alat-alat ukur yang umum digunakan pada teknik mesin.

1
1.3 Batasan Masalah

Penyusun membatasi pokok bahasan pada makalah ini yaitu membahas mengenai Jangka
Sorong, Dial indicator, Load Cell (Mekanik), Manometer dan Anemometer.

1.4 Sistematika Penulisan

Untuk sistematika penulisan makalah ini, penyusun membagi bagian makalah sebagai
berikut :
 BAB I PENDAHULUAN berisi Latar Belakang Masalah, Tujuan Penyusunan dan Batasan
Masalah.
 BAB II PEMBAHASAN berisi mengenai pembahasan alat-alat ukur, cara kerja berikut
gambarnya.
 DAFTAR PUSTAKA.

2
2 BAB II
PEMBAHASAN

Seperti halnya pada batasan masalah di pendahuluan, penyusun akan membagi beberapa
topik bahasan sebagai berikut :

2.1 Jangka Sorong


Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya hingga seperseratus milimeter. Terbagi
menjadi dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat
bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Di bawah ini adalah nama bagian
dari jangka sorong.

1. Gigi luar : berfungsi untuk mengukur dimensi luar (tebal, lebar atau Ø batang kayu)
2. Gigi dalam : untuk pengukuran bagian dalam (lebar lubang pen, Ø lubang bor, alur dll)
3. Pengukur kedalaman : Paling baik untuk pengukuran dalam lubang pen, bor dan lubang alur.
4. Ukuran utama (cm) : skala utama yang digunakan untuk membaca hasil pengukuran.
5. Ukuran sekunder (inch) : skala alternatif dalam satuan inch.
6. Patokan pembacaan skala utama (cm)
7. Patokan pembacaan skala sekunder (inch)
8. Untuk menghentikan atau melancarkan geseran pengukuran.

3
Cara kerja jangka sorong berdasarkan peruntukan dan kegunaannya adalah sebagai berikut
a. Mengukur diameter dalam (Gigi dalam “2”) :
 Geser rahang jangka sorong sedikit kekanan.
 Letakkan benda/gelas yang akan diukur sehingga kedua rahang jangka sorong dapat
masuk ke dalam benda/gelas tersebut.
 Geser rahang kekanan hingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua dinding
dalam benda/gelas yang diukur.
 Lihat angka pada pada ukuran utama dan sekunder, pastikan nilai ketelitiannya tidak
salah.

b. Mengukur diameter luar (Gigi luar “1”) :


 Geser rahang jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk diantara
kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap).
 Taruh benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
 Geser rahang kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang.

c. Mengukur kedalaman (Pengukur kedalaman “3”):


 Taruh benda yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak. Contoh gelas.
 Putar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung
yang akan diukur dalamnya.
 Geser rahang jangka kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh
dasar gelas.
 Catat hasil pengukuran

Gambar 2.1 Jangka Sorong Manual Gambar 2.2 Jangka Sorong Digital

4
2.2 Dial indicator
Dial indicator adalah ukur yang dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan yang sangat
kecil dari bidang datar, bidang silinder atau permukaan bulat dan kesejajaran (Hasna, 2011).
Bentuk dial indicator dapat dilihat seperti gambar di bawah, terdiri atas jam ukur (dial gauge)
yang dilengkapi dengan alat penopang seperti blok alas magnet (magnet base), batang penyangga,
penjepit dan baut penjepit.

Fungsi dial indicator adalah sebagai berikut :

 Memeriksa kerataan dari permukaan benda.


 Memeriksa penyimpangan yang kecil pada bidang datar,
benda bulat, benda permukaan lengkung.
 Memeriksa penyimpangan eksentris.
 Memeriksa kesejajaran permukaan benda.
 Menyetel kesentrisan benda pada pencekam mesin bubut.
 Memeriksa penyimpangan bantalan pada poros engkol.

Gambar 2.3 Bagian Dial Indicator

Cara mengukur dengan menggunakan dial indicator :

 Masukkan tangkai dial indicator pada lubang pengunci yang ada pada tiang dial indicator,
kemudian kencangkan baut pengencangnya.
 Masukkan bagian dial indicator yang terdapat skala dan jarum pada tangkai dial indicator
kemudian kencangkan.
 Baca gambar kerja kemudian Bersihkan benda kerja dari kotoran Kemudian lakukan
pengukuran , yang pertama hidupkan aliran magnet pada dial indicator tersebut dengan
memindahkan tombol yag ada pada bagian bawah ke posisi on.
 Posisikan jarum dial indicator tepat diatas permukaan benda kerja sampai menyentuh atau
terjadi gesekan antara jarum dengan benda kerja.
 Kemudian benda kerja digeserkan ke kanan atau ke kiri apabila jarum pada dial indicator
itu berputar searah jarum jam maka benda kerja tersebut permukaanya cembung atau
menonjol ke atas, sedangkan apabila jarum pada dial indicator berputar berlawanan dengan
arah jarum jam maka benda tersebut cekung.

5
Cara pembacaan pada dial indicator terdapat 2 skala. Yang pertama skala yang besar (terdiri
dari 100 strip) dan skala yang lebih kecil. Pada skala yang besar tiap stripnya bernilai 0,01 mm.
Jadi ketika jarum panjang berputar 1 kali penuh maka menunjukkan pengukuran tersebut sejauh 1
mm. Sedangkan skala yang kecil merupakan penghitung putaran dari jarum panjang pada skala
yang besar.
Sebagai contoh, jika jarum panjang pada skala besar bergerak sejauh 6 strip dan jarum
pendek bergerak pada skala 3 maka artinya hasil pengukurannya adalah3,06 mm. Pengukuran ini
diperoleh dari :
Skala pada jarum panjang dibaca : 6 x 0,01 mm = 0,06 mm
Skala pada jarum pendek dibaca : 3 x 1 mm = 3 mm
Maka hasil pengukurannya adalah 0,06 mm + 3 mm = 3,06 mm.

Gambar 2.4 Dial Indicator dengan


magnetic Stand

2.3 Load Cell (Mechanic)


Load cell adalah alat yang mengeluarkan signal listrik proporsional dengan gaya / beban
yang diterimanya. Load cell banyak digunakan pada timbangan elektronik. Dengan sebuah
konstruksi mekanikal, gaya berat beban akan terdeteksi melalui strain gauge. Strain Gauge ini
akan mengukur deformasi (regangan) dan akan membuat resistansi listriknya (ohm) berubah pula,
seperti yang kita ketahui pula, bahwa deformasi suatu kawat berbanding lurus dengan tahanan
listriknya.

Berdasarkan hal tersebut dimanfaatkan untuk prinsip kerja


load cell ini, dengan dibantu oleh rangkaian listrik Wheatstone
Bridge. Jika ada beban yang ditumpu load cell, maka akan terjadi

Gambar 2.5 Load Cell

6
perbedaan tegangan kemudian dengan bantuan rangkaian eletronika lainnya output akan keluar
dengan sebuah angka berapa berat beban tersebut.

Load Cell ini harus banyak diperhatikan dari perawatannya dan kalibrasi karena pentingnya
peralatan ini untuk kebutuhan industri. Seperti memperhatikan beban yang masuk apakah melebihi
batas maksimum, kemudian mengecek korosi kawat, dan dapat menghindari pekerjaan panas
(oxygen cutting, welding) di daerah sekitar perangkat tersebut.

2.4 Manometer
Manometer adalah alat pengukur tekanan udara di dalam ruang tertutup. Ada beberapa
macam manometer sebagai berikut :

2.4.1 Manometer Zat Cair


Manometer zat cair biasanya merupakan pipa kaca berbentuk U yang berisi raksa.
Manometer jenis ini dibedakan menjadi manometer raksa yang terbuka dan manometer raksa
yang tertutup.

a. Manometer raksa ujung terbuka


Manometer raksa ujung terbuka digunakan untuk mengukur tekanan gas dalam
ruang tertutup bila tekanannya sekitar 1 atmosfer. Pada pipa U berisi raksa, pada salah satu
ujungnya dihubungkan dengan ruangan yang akan diukur tekanannya, sedangkan ujung
yang lain berhubungan dengan udara luar (atmosfer). Sebelum digunakan, permukaan
raksa pada kedua pipa U adalah sama tinggi. Setelah dihubungkan dengan ruang yang akan
diukur tekanannya, maka permukaan raksa pada kedua pipa menjadi tidak sama tingginya.
Jika tekanan gas dalam ruangan tertutup lebih besar dari pada tekanan udara luar,
maka akan mendorong raksa dalam pipa U. permukaan raksa pada pipa terbuka lebih tinggi
daripada permukaan raksa pada pipa yang berhubungan dengan ruang tertutup.

Gambar 2.7 Skema Gambar 2.6


Manometer Ujung Manometer Ujung
Terbuka Terbuka

7
b. Manometer raksa ujung tertutup
Manometer ini pada prinsipnya sama dengan manometer ujung terbuka, tetapi
digunakan untuk mengukur tekanan ruangan lebih dari 1 atmosfer. Sebelum digunakan, tinggi
permukaan raksa sama dengan tekanan di dalam pipa tertutup 1 atmosfer

Gambar 2.9 Skema Gambar 2.8 Manometer


Manometer Ujung Ujung Tertutup
Terrtutup

2.4.2 Manometer Logam


Manometer logam digunakan untuk mengukur tekanan gas yang sangat tinggi, misalnya
tekanan gas dalam ketel uap.

Cara kerja manometer ini didasarkan pada plat logam yang bergerak naik turun bila ada
perubahan tekanan. Gerak ujung plat logam diterusakan oleh jarum jam penunjuk skala.
Beberapa manometer logam antara lain manometer Bourdon, manometer Shaffer Budenberg,
dan manometer ban.

Gambar 2.10 Bagian pada Manometer Gambar 2.11 Manometer


Bourdon Bourdon

8
2.5 Anemometer
Anemometer adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur/menentukan kecepatan
angin. Jenis anemometer yang biasa digunakan adalah anemometer mangkok dan baling-baling.

Gambar 2.12 Anemometer


Gambar 2.13 Anemometer Baling-baling
Mangkok

Cara kerja anemometer pada jenis anemometer kincir adalah mengarahkan baling-baling
sejajar dengan arah angin kemudian pada alat ukur akan terbaca angka kecepatan angina dengan
satuan kecepatan tertentu. Sama halnya dengan anemometer jenis mangkok, yang harus
mengarahkan mangkoknya terhadap arah angin, kemudian angin akan mendorong mangkok
tersebut untuk berputar. Dari putaran tersebut akan diketahui berapa kecepatan angin.

9
3 DAFTAR PUSTAKA

https://en.wikipedia.org/wiki/Load_cell
https://id.wikipedia.org/wiki/Jangka_sorong
http://kelasteknik.blohttp://komponenelektronika.biz/cara-kerja-anemometer.html
gspot.co.id/2011/01/alat-ukur-teknik-dial-gauge.html
http://mashurielectric.blogspot.co.id/2013/02/teori-dasar-load-cell.html
http://riopriambodo.blogspot.co.id/2013/11/definisi-manometer.html

Anda mungkin juga menyukai