Deret Volta
Deret Volta
Jadi, logam yang terletak lebih kiri lebih reaktif daripada logam-logam yang di kanannya.
Oleh karena itu, logam yang terletak lebih kiri dapat mendesak logam yang lebih kanan
untuk mengalami reduksi.
2. Notasi sel dapat dituliskan: [oksidasi] anode | larutan (ion) || larutan (ion) | katode
[reduksi]
Anode selalu dituliskan di sebelah kiri. Logam dan larutannya dipisahkan oleh suatu garis
vertikal ganda yang menyatakan secara simbolis jembatan garam.
oksidasi
Cu Ag
reduksi
Penjelasan:
a. Langkah pertama kita urutkan terlebih dahulu kedua logam yang terlibat dalam reaksi:
Dari deret Volta di samping tampak bahwa logam Li
oksidasi memiliki kecenderungan mengalami oksidasi
dibandingkan logam Ga (logam Ga cenderung
Li Ga mengalami reduksi terhadap Li). Perhatikan reaksi:
reduksi oks
Li + Ga3+ → Li+ + Ga
0 +3 +1 0
red
Terdapat kesesuaian antara reaksi redoks pada soal dengan kecenderungan kedua logam,
sehingga reaksi tersebut dapat berlangsung spontan (ESel berharga positif). Kita dapat
menentukan potensial standar sel reaksi tersebut.
W + Sr2+ → W2+ + Sr
0 +2 +2 0
red
Terdapat ketidaksesuaian antara reaksi redoks pada soal dengan kecenderungan kedua
logam, sehingga reaksi tersebut tidak dapat berlangsung spontan (ESel berharga negatif).
Kita dapat menentukan potensial standar sel reaksi tersebut.
Penjelasan:
Reaksi redoks merupakan reaksi pemindahan elektron. Pada sel Volta pada gambar di atas,
elektron berpindah dari Cu ke Ag+. Ion-ion Ag+ menyelimuti katode (elektrode perak) serta
mengikat satu elektron dan akhirnya mengendap. Sebaliknya, logam Cu yang kehilangan dua
elektron larut dan berubah menjadi ion Cu2+. Sel Volta dipisahkan oleh jembatan garam
Logam Cu yang dicelupkan dalam larutan yang mengandung ionnya (larutan garamnya) akan
larut. Pada saat pelepasan elektron:
Cu → Cu2+ + 2e–
Elektron yang dibebaskan oleh logam Cu tidak akan tertinggal di logamnya, tetapi mengalir ke
loham perak melalui penghantar. Ion Ag+ dalam larutan akan menangkap elektron itu dan
mengendap:
Ag+ + e– → Ag
Akibatnya, rangkaian tersebut akan menghasilkan arus listrik. Akan tetapi, pada saat logam Cu
larut maka pada gelas kimia A akan menjadi bermuatan positif karena melimpahnya spesi
muatan positif. Hal ini menyebabkan pelarutan selanjutnya akan terhambat. Sebaliknya, pada
gelas kimia B menjadi bermuatan negatif sehingga pengendapan ion perak akan terhambat.
Dengan demikian arus listrik tidak akan berlangsung lama. Untuk menetralkan muatan pada
kedua larutan, kedua gelas kimia dihubungkan dengan jembatan garam (berupa pipa U yang
berisi larutan garam NaCl atau KNO3 dalam agar-agar). Dengan adanya jembatan garam sistem
pada sel Volta adalah sistem tertutup (rangkaian tertutup).
Manfaatkan referensi berikut yang dapat digunakan untuk melengkapi penjelasan Anda: