Anda di halaman 1dari 9

FORUM TEKNIK VOL. 29, NO.

1, JANUARI 2OO5 62

Pengembangan CNC Retrofit Milling untuk Meningkatkan


Kemampuan Mesin Milling Manual Dalam Pemesinan
Bentuk-bentuk Kompleks
Muhammad Kusumawan Herliansyah
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UGM
Jl. Grafika No. 2, Kampus UGM Yogyakarta, 55281
ABSTRACT
In small-size mould manufacturing industry, milling process is an important element
because this process consumes the longest produclion time. AIso, milling process needs great
investments in tools. Most of the small-size mould manufacturing industries uses manual-
milling machine for roughing process. Manual milling machine is used because of capacity
limitation of the CNC milling machine and high investment of CNC machines.
A prototype of low-cost CNC retrofit milling system is developed in this research, to
enhance manual milling machine capabilities, in accuracy, speed, and process complexity. The
advantage of the prototype results in reduced manufacturing cost and reduced lead time. This
research also compare the capabilities of the prototype to others milling systems.
The prototype results in accuracy of X axis and Y axis respectively 0.013 mm and 0.009
mm. This system is capable to set the feed rate of minimum 1 mm/min and maximum 250
mm/min, depending on the material being processed.

Keywords: prototype, retrofit, CNC milling

1. Pendahuluan memenuhi QCD (Quality, Cost, Delivery). Oleh


karena itu industri-industri pemesinan dan
Van Houten (1992) menyatakan bahwa komponen perlu melakukan perbaikan secara
persaingan dalam pasar internasional mendorong bertahap, misalnya dengan penggantian mesin-
industri manufaktur untuk melakukan perubahan mesin yang sudah tua, melakukan pengenalan
strategi produksi. Produk-produk baru harus mesin-mesin dan peralatan dengan teknologi
diproduksi dengan lebih cepat. Metode-metode baru, serta penggunaan alat-alat inspeksi yang
manufakturing harus diperbarui. Selain itu memadai. Seiring dengan proses tersebut,
organisasi manufakturing harus mampu dilakukan pula perbaikan pada sistem manajemen
beradaptasi dengan kondisi permintaan pasar yang pabrik (JICA, 1999).
menuntut waktu kirim (delivery time) lebih
pendek, kualitas produk yang semakin tinggi dan 2. Fundamental
fleksibilitas yang lebih tinggi dalam menghadapi
variasi produk, dengan ukuran batch kecil, pada Selada, et. al (1999), telah melakukan
tingkat harga yang wajar. penelitian terhadap sejumlah industri skala kecil
Dalam kondisi tersebut, industri pemesinan pembuat moulds dan mengidentifikasi dua proses
dan komponen di Indonesia menghadapi pemesinan utama dalam pembuatan mould, yaitu
permasalahan utama berupa kesulitan dalam rough-cutting dan fine-cutting. Teknologi proses
memenuhi beberapa persyaratan teknologi yang untuk melakukan proses rough-cutting diantara-
ditentukan. Secara keseluruhan permasalahan nya adalah proses milling, turning, dan drilling/
tersebut berkaitan dengan usaha-usaha untuk threading/boring. Sedangkan teknologi proses

ISSN:0216-7565 Terakred itasi BAN DIKTI NO: 49 DIKTI/KEP/2003


FORUM TEKNIK VOL. 29, NO.1, JANUARI 2OO5 63

yang digunakan untuk fine-cutting adalah mesin milling manual. Keterbatasan tersebut
Electric Discharge Machining (EDM dan proses terjadi karena mahalnya biaya operator ahli, atau
grinding. Diantara beberapa teknologi proses karena jumlahnya sangat sedikit.
tersebut, proses milling merupakan proses yang
Perbaikan performansi industri kecil pembuat
dominan dalam menentukan biaya produksi. Hal
mould
itu terjadi karena proses tersebut mengkonsumsi
waktu produksi yang terbesar dan memerlukan Untuk meningkatkan performansi perusahaan
investasi peralatan (tools) yang besar. Sebagian pembuat mould dan dies dapat dilakukan dengan
besar perusahaan pembuat mould melakukan peningkatan produktivitas dan kualitas penye-
proses milling dengan menggunakan mesin lesaian pesanan melalui peningkatan ketelitian
milling manual untuk melakukan roughing. Hal itu produksi. Menurut Okumoto dan Matsuzaki
dilakukan karena keterbatasan kapasitas pada (1997), secara konseptual, pengembangan
mesin Computer Numerical Control (CNC) perusahaan dan produk moulds/dies dapat
dan/atau keterbatasan kemampuan untuk dilakukan dengan peningkatan ketelitian produksi
melakukan investasi mesin CNC. yang dapat: mengurangi pekerjaan penyesuaian
(adjusting work), mengurangi tenaga kerja
Persoalan pada industri kecil pembuat moulds
dengan keterampilan tinggi, pemanfaatan mesin
Dalam industri pembuat mould, teknologi yang lebih baik, dan menstabilkan kualitas hasil
milling dan CAD/CAM memiliki tingkat produksi. Konsep tersebut dapat dinyatakan
kepentingan yang besar. Proses milling memiliki dalam bentuk diagram pengaruh ketelitian
kontribusi yang besar pada biaya produksi suatu produksi seperti pada Gambar 1
mould, karena operasinya memerlukan waktu
produksi yang lama (terutama untuk proses-proses
pada bentuk yang kompleks) dan memerlukan
persediaan peralatan (tools) pembantu yang besar.
Selain itu, mesin milling manual memiliki tingkat
ketelitian dan kemampuan ulang yang rendah.
Upaya yang sementara diambil saat ini diantaranya
dengan membatasi penggunaan mesin milling
manual hanya untuk proses rough-cutting saja,
sedangkan proses fine-cutting dilakukan dengan
mesin millling CNC atau EDM melalui sub
kontrak pada perusahaan lain. Usaha tersebut Gambar 1. Pengaruh ketelitian produksi
berdampak pada kenaikan biaya produksi dan Berdasarkan konsep ini, maka strategi pengem-
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan bangan perusahaan dan produk yang dilakukan
sebuah mould. adalah peningkatan quality, penurunan cost, dan
Industri pembuat moulds dan dies di pemenuhan delivery time.
Indonesia juga menghadapi permasalahan yang Yuniar (2001) menyatakan bahwa apabila
sama. Keterbatasan kapasitas mesin CNC milling dilihat dari strategi investasi, penambahan inves-
yang dimiliki, ataupun keterbatasan anggaran tasi mesin CNC milling dapat segera meningkat-
untuk melakukan investasi mesin CNC, kan kapasitas yang tersedia bagi penyelesaian
menyebabkan mesin milling manual menjadi proses bentuk kompleks dan ketelitian tinggi.
mesin perkakas utama untuk melakukan rough- Selain itu memungkinkan memperpendek waktu
cutting pada pembuatan mould. pengiriman karena tidak melakukan sub-kontrak
Masalah lain yang dihadapi adalah proses pada perusahaan lain. Namun strategi ini
keterbatasan operator yang ahli mengoperasikan baru dapat dilakukan apabila kapabilitas sistem

ISSN:0216-7565 Terakred itasi BAN DIKTI NO: 49 DIKTI/KEP/2003


FORUM TEKNIK VOL. 29, NO.1, JANUARI 2OO5 64

perusahaan (dalam penguasaan teknologi dan Sebuah artikel dalam Modern Machines Shop
pasar) sudah terjadi. (1998) telah melaporkan retrofitting terhadap
Walaupun produktivitas dan akurasi yang mesin-mesin manual tua (dengan daya 1 hingga 5
tinggi dapat dicapai oleh mesin perkakas CNC, hp) sehingga menjadi CNC retrofit dapat me-
tetapi bukanlah merupakan solusi yang efektif dari ningkatkan produktivitas dan keuntungan machine
sisi biaya produksi suatu part' Menutut Koren shops. Keuntungan tersebut berupa kemampuan
(1983), produksi dengan mesin CNC akan memproduksi part dengan lebih cepat, kemam-
ekonomis bila digunakan untuk memproduksi puan mengerjakan bentuk-bentuk yang kompleks,
parts dengan bentuk geometri yang relatif dapat dijamin pula repeatable accuracy-nya,
kompleks dalam lots atau batch berukuran sedang selain itu juga mengurangi jumlah scrap, rework,
(antara 20 hingga 10,000 part), atau untuk dan manufacturing cost. Artikel lain dalam
memproduksi satu part tunggal dengan tingkat Modern Machine Shop (1998) menyatakan bahwa
kerumitan permukaan yang tinggi, sehingga tidak retrofitting CNC pada tiga mesin Lathe Hardinge
dapat diproduksi mesin perkakas konvensional. di Mansfield Screw Machine Products Co., dapat
Karena tingginya investasi yang harus meningkatkan throughput pada setiap mesin seki-
dilakukan untuk sebuah mesin CNC, dan volume tar 15%, mesin manual tetap terjaga produktifitas-
pekerjaan yang relatif tidak terlalu besar, maka nya walaupun tidak ditangani oleh operator ahli.
bengkel-bengkel komponen dan pemesinan kecil Retrofitting tersebut juga meningkatkan efisiensi
lebih mempertimbangkan untuk melakukan keseluruhan proses di shop floor, dan dapat dila-
retrofitting pada mesin perkakas konvensional kukan penghematan dengan menghilangkan
menjadi sistem CNC untuk menghindari pekerjaan-pekerjaan yang dikerjakan secara sub-
pembelian mesin CNC baru. kontrak. Modern Machine Shop (1999) juga
Retrofitting berarti melakukan modifikasi melaporkan bahwa Heckendorf dari D. Heck Tool
terhadap suatu peralatan agr memiliki kemampuan LLC melakukan retrofitting terhadap mesin
sesuai dengan kebutuhan penggunaan peralatan milling manual Kent dengan paket retrofit
tersebut. Pada mesin-mesin perkakas, hal itu dapat Mitutoyo MillStar CNC dari Mitutoyo Corp yang
dilakukan dengan menambahkan sebuah sistem dijalan-kan pada komputer berbasis Windows 95
pengendali mesin (Machine Control Unit, MCU) dan diprogram dalam bentuk G-code. Retrofitting
dan sebuah komputer. MCU tersebut meliputi juga tersebut dapat memperpendek waktu proses untuk
translator amplifier untuk penggerak motor membuat EDM Electrodes dari enam minggu
stepper atau power amplifier untuk penggerak dc- menjadi tujuh hari kerja.
servo motor. Selain penambahan MCU, modifikasi Suh, et al. (1995) telah rnelakukan retrofitting
dapat dilakukan terhadap mesin perkakas itu pada mesin milling NC dua aksis dengan berbasis
sendiri, diantaranya dengan mengganti leadscrew pada Integrated NC System (INCS). Retrofitting
dengan ball-bearing screw, penambahan stepping- tersebut memungkinkan pengguna sistem melaku-
motor atau dc servo motor yang dilengkapi kan geometric modelling, CL-data generation,
perangkat umpan balik, dan sistem-sistem simulasi grafis, dan secara langsung melakukan
pengendali lain yang dapat ditambahkan sesuai pengendalian mesin tanpa melakukan konversi
dengan keperluan (pengendali coolant, limit CL-data menjadi G-Code.
switch, sensor temperatur, dan lain sebagainya).
3. Metodologi
Pada prinsipnya modifikasi dapat dilakukan pada
setiap sumbu gerakan. Namun demikian harus Pemikiran yang mendorong pengembangan
dipertimbangkan efektifitas biaya yang CNC adalah kebutuhan akurasi dalam proses
dikeluarkan untuk melakukan retrofitting tersebut manufaktur bentuk yang rumit dan keinginan
dengan kebutuhan kemampuan mesin perkakas meningkatkan produktivitas. Kombinasi karakte-
yang ada (Koren, 1983). ristik pengendali dan mesin perkakas menentukan

ISSN:0216-7565 Terakred itasi BAN DIKTI NO: 49 DIKTI/KEP/2003


FORUM TEKNIK VOL. 29, NO.1, JANUARI 2OO5 65

akurasi hasil akhir dan produktivitas sistern CNC


(Koren, 1983). Sebuah sistem CNC pada dasarnya
terdiri atas tiga komponen dasar, yaitu program
yang berisi perintah pengerjaan, unit pengendali
mesin (MCU, Machine Contol Unit), dan
peralatan proses. Sistem yang dibentuk oleh ketiga
komponen tersebut secara umum ditunjukkan pada
Gambar 2. (Groover, 1987).

Gambar 2. Sistem dasar mesin CNC


Gambar 5. User Interface

Gambar 3. Sistem CNC retrofit milling

Berbasis dari sistem dasar mesin CNC pada


Gambar 2. dilakukan pengembangan CNC retrofit Gambar 6. Tampilan modul user interface
milling systems yang garis besarnya ditunjukkan CNC Retrofit Milling system tersusun atas
dalam Gambar 3. lima bagian utama yaitu user interface, modul
Pengembangan dilakukan dengan kriteria PC- komunikasi berupa konverter RS232 ke RS 485,
Base, Micro Contoller chip set, dan standart modul contoller, motor driver, dan mesin milling
serial communication. Sehingga diharapkan dapat manual. Hubungan kelima komponen tersebut
dihasilkan sistem retrofit milling yang berbiaya ditunjukkan pada Gambar 4. User interfuce pada
rendah, memiliki kesesuaian dengan sistem CNC sistem tersebut memungkinkan pengguna mela-
yang ada, dan dapat diintegrasikan dengan kukan upload NC-Part Program, menjalankan
software CAD yang sudah ada. simulasi gerakan alat iris, melakukan editing pro-
gram, dan menyimpan kembali setelah diperbaiki,
seperti ditunjukkan pada Gambar 5. dan Gambar 6
Sedangkan Gambar 7. menunjukkan window Plot

ISSN:0216-7565 Terakred itasi BAN DIKTI NO: 49 DIKTI/KEP/2003


FORUM TEKNIK VOL. 29, NO.1, JANUARI 2OO5 66

Preview untuk simulasi pergerakan alat iris.


Arsitektur controller sistem CNC retrofit milling
ditunjukkan pada Gambar 8.
Melalui modul User interface pengguna juga
dapat melakukan kalibrasi sistem dengan
melakukan setting parameter-parameter gerakan
seperti resolusi, backlash, kecepatan, dan
acceleration Selain itu dapat dilakukan setting
sistem komunikasi data. Melalui sistem tersebut,
data pergerakan dikirim ke controller.
Berdasarkan data-data tersebut controller akan
menghasilkan pulsa listrik yang dikirimkan pada
sistem penggerak (motor stepper).

4. Hasil dan Pembahasan

Prototype sistem CNC retrofit yang


dihasilkan dalam penelitian ini dikembangkan
pada mesin milling manual standard seperti
ditunjukkan Gambar 9. Sehingga spesifikasi
sistem CNC retrofit milling dalam penelitian
ini ditentukan pula oleh spesifikasi mesin
milling manual yang di-retrofitting, spesifikasi
motor stepper, sistem transmisi motor stepper
dengan penggerak meja mesin, dan controller
pengendali gerakan. Spesifikasi sistem CNC
retrofit milling yang dihasilkan dalam
penelitian ini ditunjukkan dalam Tabel 2, Tabel
3. dan Tabel 4.

ISSN:0216-7565 Terakred itasi BAN DIKTI NO: 49 DIKTI/KEP/2003


FORUM TEKNIK VOL. 29, NO.1, JANUARI 2OO5 67

ISSN:0216-7565 Terakred itasi BAN DIKTI NO: 49 DIKTI/KEP/2003


FORUM TEKNIK VOL. 29, NO.1, JANUARI 2OO5 68

Pengujian dan analisis sistem

Pada prototype sistem CNC retrofit Milling


yang telah dikembangkan, dilakukan pengujian
proses milling terhadap feature yang telah Gambar 12. Hasil uji dry run pada prototype CNC
ditentukan baik dengan metoda dry run maupun (a) Program ke-1, (b) Program ke-2
metoda pemotongan part material yang Sebelum kedua program tersebut dijalankan
sesungguhnya serta membandingkan hasilnya pada sistem CNC retrofit milling, terlebih
dengan hasil pengerjaan mesin milling manual dahulu kedua program disimulasikan dalam
standard, sehingga dapat diperoleh gambaran komputer dengan menggunakan modul Preview
performansi sistem yang dikembangkan tersebut. Plot untuk mengetahui apakah kedua program
Pengujian dry run pada dasarnya merupakan tersebut dapat dibaca oleh sistem dan apakah
proses simulasi pergerakan pahat potong dalam bentuk lintasan pahat potong sudah sesuai
kondisi tanpa beban (Soya potong) untuk dengan yang dike-hendaki. Hasil simulasi kedua
mengetahui apakah lintasan pergerakan pahat program tersebut ditunjukkan pada Gambar 11.
potong pada sistem CNC milling tersebut telah Sedangkan hasil pengujian dry run ditunjukkan
sesuai dengan yang direncanakan. Untuk pada Gambar 12.
melakukan pengujian ini. pada spindle mesin Tahap berikutnya pengujian dilanjutkan
milling dipasang sebuah alat tulis sebagai ganti dengan pengujian pemotongan part. Perbedaan
pahat potong, sedangkan pada meja mesin antara pengujian pemotongan part dengan pe-
dipasang lembaran kertas sebagai ganti material, ngujian dry run adalah, dalam pengujian ini
dengan demikian setiap lintasan pahat potong pergerakan motor stepper selain dipengaruhi oleh
akan tergambar pada kertas tersebut dan dapat kondisi sistem mekanik dan berat meja mesin,
dilakukan analisa apakah gambar lintasan juga dipengaruhi oleh beban akibat adanya kontak
tersebut telah sesuai dengan NC part program antara pahat potong dengan material serta berat
yang diinputkan kedalam sistem. Dalam material. Pengujian ini dilakukan dengan
pelaksanaannya digunakan dua buah NC part mengerjakan part yang terdiri atas feature
program. Pada program ke-l dilakukan squarestep, incline step, four side pocket, blind
pergerakan linear pada sumbu X dan Y serta hole dan trough hole seperti ditunjukkan pada
pergerakan setengah lingkaran. Dalam program Gambar 13.
ke-Z dilakukan pergerakan linear pada sumbu X
dan Y secara berulang-ulang, untuk mengetahui
akurasi pergerakan yang dicapai dan mengetahui
kemampuan ulang (repeatability) pergerakan
sistem ini. Dalam program ini juga dilakukan
pergerakan interpolasi linear. Gambar 13. Part uji

Gambar 11. Hasil simulasi modul Preview Plot Gambar 14. Hasil simulasi dengan
(a) Program ke-1, (b) Program ke-2 modul Preview Plot

ISSN:0216-7565 Terakred itasi BAN DIKTI NO: 49 DIKTI/KEP/2003


FORUM TEKNIK VOL. 29, NO. 1, JANUARI 2005 69

Semua feature tersebut dikerjakan dengan Tabel 5. Performansi prototype sistem CNC
pahat rough end mill diameter 8 mm pada
material Aluminium Alloyberukuran 184 mm x
85 mm x 30 mm. Sebelum NC part program
tersebut digunakan, dilakukan simulasi dengan
modul Preview Plot yang hasilnya ditampilkan
dalam Gambar 14. dan menggunakan perangkat
lunak Super Verify V4.0.2. yang hasilnya
ditampilkan dalam Gambar 15. Hasil simulasi
menunjukkan program dapat dibaca dengan baik
dan menunjukkan bentuk lintasan pahat yang
benar. Begitu pula hasil simulasi yang
ditunjukkan oleh perangkat lunak Super Verify,
sehingga pengujian dilanjutkan dengan proses
pemotongan part seperti
ditunjukkan pada Gambar 16.
Performansi sistem CNC retrofit milling
retrofit milling
Dari pengujian dengan metode dry run dan
pemotongan part, dapat diketahui performansi Analisis hasil pengujian
umum dari prototype sistem yang telah dikem- Pengujian secara dry run dan pengujian
bangkan seperti ditunjukkan dalam Tabel 5. pemotongan part menunjukkan secara umum
sistem CNC reftortt milling dapat berfungsi
dengan baik dan memiliki performansi diatas
mesin milling manual terutama dalam
kemampuannya melakukan pengerjaan feature-
feature kompleks seperti curve, circular, dan
melakukan pergerakan interpolasi linear,
dimana proses tersebut sulit dilakukan dalam
mesin milling manual (memerlukan tool
tambahan serta operator yang ahli).
Dari pengujian diperoleh bahwa akurasi
yang dapat dicapai oleh sistem tersebut
Gambar 15. Hasil simulasi dengan mencapai 0.013 mm untuk sumbu X dan 0.009
Super Verify V4.0.2 mm untuk sumbu Y. Selain itu dari sisi waktu
proses terhadap suatu feature, waktu proses
yang diperlukan sistem CNC retrofit milling
untuk menyelesaikan suatu feature jauh lebih
singkat dari pada waktu yang diperlukan oleh
mesin milling manual. Hal itu terbukti pada
saat dilakukan pembuatan circular pocket
dengan radius 30 mm dan kedalaman22 mm
sistem CNC retrofit milling memerlukan wak-
tu selama 13 menit 8 detik, sedangkan mesin
Gambar 16. Pengujian pemotongan part

ISSN:0216-7565 Terakred itasi BAN DIKTI NO: 49 DIKTI/KEP/2003


FORUM TEKNIK VOL. 29, NO. 1, JANUARI 2005 70

milling manual 2 jam l0 menit. Penghematan proses roughing sehingga dapat diterapkan
waktu tersebut dicapai karena operator CNC pada industri kecil dan menengah pembuat
retrofit milling tidak perlu melakukan mould yang memiliki keterbatasan
pengukuran dan setup pahat berulang kali kemampuan untuk melakukan investasi
seperti pada mesin milling manual. mesin CNC milling.
4. Kesimpulan Referensi
Dari proses pengembangan dan pengujian, Groover, M. P., Automation, Production
diambil kesimpulan sebagai berikut: Systems, and Computer Integrated
Manufacturing, 1987, PHI., New Jersey.
a. Dalam penelitian ini dihasilkan prototype Koren, Computer Contol of Manufacturing
sistem CNC retrofit milling yang
Systems, 1983, McGraw-Hill.
dikembangkan dalam platform PC, Micro
Modern Machine Shop, The Economics OI
Controller chip set, dan standard serial
Converting Manual Mills To CNC, 1998,
communication.
b. Sistem CNC retroft milling yang dikembang- 09-98 edition, Gardner.
kan dapat berfungsi seperti mesin-mesin Modern Machine Shop, CNC Retrofits
perkakas CNC, dengan akurasi 0.013 mm Answer Scarcity Of Manual Machinists,
untuk sumbu X dan 0.009 mm untuk sumbu Y. l99Sa, 05-98 edition, Gardner
c. Prototype sistem CNC retrofit milling yang Modern Machine Shop, Faster Milling Of
dikembangkan dalam penelitian ini mampu EDM Electrodes With Retrofit CNC
melakukan gerakan pemotongan linear, Package,1999, 05-99 edition, Gardner
interpolasi linear, dan kurva dua dimensi Okumoto & Matsuzaki, Approach to
dengan kecepatan antara 1 mm/menit hingga Accurate Production of Hull Stnrcture,
250 mm/menit. 1997, Journal of Ship Production, Vol. l3,
d. Kelebihan sistem CNC retortt milling No. 3, 207 -214.
dibandingkan dengan sistem milling manual Selada, C., Videira, A., Felizardo, R., Veloso,
adalah pada kemampuannya untuk mengerjakan F., The Technology and Innovation Audit
bentuk-bentuk kompleks, waktu proses yang in The Portuguese Moulds Sector
lebih singkat, mengatasi keterbatasan operator Analysis of the Main Result, lggg, The 3'd
ahli, dan pada akhirnya dapat menghemat International Conference on Technologt
biaya produksi, sehingga dapat menjadi Policy and Innovation, Austin.
alternatif untuk mengatasi persoalan kebutuhan Suh, S. H., Noh, S. K., Choi, Y. J., A Pc-Based
mesin CNC di perusahaan pembuat moulds Retrofitting Toward CAD/CAM/ CNC
skala kecil dan menengah. Integration, Computers ind. Eng. 1995, Vol
e. Karena tingkat akurasinya lebih rendah dari 28, Nol, Elsevier Science Ltd., Great
mesin CNC milling, maka penerapan sistem Britain.
CNC retrofit milling dibatasi untuk proses Van Houten, F.J.A.M, Manufacturing
roughing, dimana tingkat akurasi bukan hal Interfaces, 1992, Annuals of the CIRP,
yang utama, tetapi kecepatan proses dan Vol 41.
kemampuan pemrosesan bentuk-bentuk Yuniar, Model Perencanaan Pasokan Jangka
kompleks lebih diutamakan. Panjang Dengan Mempertimbangkan
f. Sistem CNC retrofit milling dapat meng- Faktor Kapabilitas Sistem, 2001, Prosiding
gantikan peranan mesin CNC milling untuk Seminar Sisprod 4 LSP-ITB, Bandung

ISSN:0216-7565 Terakred itasi BAN DIKTI NO: 49 DIKTI/KEP/2003

Anda mungkin juga menyukai