Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu Sebagai Pupuk Organik Cair (POC)
Guna Mendukung Program Lorong Garden (Longgar) Kota Makassar
SITTI SAENAB1, MIMIEN HENIE IRAWATI AL MUHDAR2, FATCHUR ROHMAN2,
ARIFAH NOVIA ARIFIN1
1
Jurusan Biologi Universitas Negeri Makassar
2
Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang
Jl. Daeng Tata Raya. Kampus FMIPA, Parangtambung
Email: sitti.saenab@unm.ac.id
ABSTRACT
The purpose of this research is to know how the utilization of liquid waste of tofu as liquid
organic fertilizer to support Makassar city government program. This research is descriptive research
which describes the utilization of liquid waste of tofu as liquid organic fertilizer which studied
through literature study and direct observation. From the results of field observations and leteratur
studies in the know that the Karang Anyar village has the potential for the development of liquid
fertilizer derived from the tofu industry liquid waste. Utilization of liquid fertilizer generated also has
great potential in supporting the government program to realize the lorong garden into the center of
organic crops because liquid fertilizer that has been produced can be applied to the organic plant in
the lorong garden of the new urban village.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan limbah cair tahu sebagai
pupuk organik cair guna mendukung program pemerintah kota Makassar. Penelitian ini adalah
penelitian deskriptif yang menggambarkan tentang pemanfaatan limbah cair tahu sebagai pupuk
organik cair yang dikaji melalui Survey, studi literatur dan observasi langsung. Dari hasil observasi
di lapangan dan kajian literatur di ketahui bahwa kelurahan Karang Anyar memiliki potensi untuk
pengembangan pupuk cair yang berasal dari limbah cair industri tahu. Pemanfaatan pupuk cair yag
dihasilkan juga berpotensi besar dalam mendukung program pemerintah mewujudkan lorong garden
menjadi pusat tanaman organik karena pupuk cair yang telah dihasilkan dapat diaplikasikan pada
tanaman organik di lorong garden kelurahan Karang Anyar.
Kata Kunci: limbah cair, industri tahu, pupuk organik cair, longgar, Makassar
terakhir sebelum dicetak ada pembuangan dikembangkan sebagai pupuk cair, Menurut
cairan (levina. 2016). Handayani (2006) bahwa limbah cair tahu
Saat ini industri tahu di kelurahan Karang dapat dijadikan alternatif baru yang digunakan
Anyar belum memiliki manajemen sebagai pupuk sebab di dalam limbah cair tahu
pengelolaan limbah akibatnya berdampak tersebut memiliki ketersediaan nutrisi yang
negatif bagi lingkungan misalnya bau busuk dibutuhkan oleh tanaman. Penelitian Aliyenah
dari degradasi sisa-sisa protein menjadi (2015) menunjukkan bahwa Kandungan hara
amoniak, dapat menyebar ke seluruh penjuru limbah cair industri tahu sebelum dan setelah
hingga mencapai radius beberapa kilometer, dibuat pupuk cair memenuhi standar pupuk
air limbah yang meresap ke dalam tanah dapat cair Baku mutu pupuk cair yang
mencemari sumur-sumur di sekitarnya, dan air dipersyaratkan oleh Permentan Nomor:
limbah yang dibuang ke selokan secara 28//SR.130/B/2009 sehingga dapat di
langsung dapat mencemari sungai, saluran manfaatkan untuk pupuk cair organik yang
irigasi maupun air untuk keperluan yang lain. dapat digunakan untuk pemupukan tanaman
Dari hasil obeservasi dan wawancara, pada kangkung darat. Dari pemaparan sebelumnya,
umumnya warga sekitar industri tahu untuk mengatasi limbah cair tahu yang
mengeluhkan keberadaan industri tahu karena semakin meningkat, maka limbah cair tersebut
bau busuk yang ditimbulkan oleh limbah tahu dapat diolah sebagai pupuk cair organik.
dan limbah cair yang langsung dialirkan ke Produksi limbah cair tahu yang besar akan
selokan, sehingga pada musim hujan tiba akan berpotensi menghasilkan pupuk cair yang
merembes ke pemukiman warga. Selain itu, besar pula jika dikelola dengan baik, akan
tidak adanya manajemen pengelolaan limbah tetapi yang menjadi persoalan dikemudian hari
tahu di tempat tersebut menjadikan tempat ini adalah pemasaran dan pemanfaatannya. Disisi
terlihat kumuh dan jauh kesan indah dan bersih lain pemerintah kota Makassar mencanangkan
seperti yang diharapkan pada program- Makassar sebagai pusat penghasil tanaman
program pemerintah kota Makassar. Regulasi organik yang diproduksi dari lorong-lorong
yang ada dari pemerintah setempat baru yang kita kenal dengan nama lorong garden.
sekedar penertiban jam kerja /waktu produksi Dalam rangka mewujudkan Makassar sebagai
tahu yang hanya sampai pukul 21.00 WITA. kota dunia dengan pijakan awalnya dimulai
Limbah cair tahu mengandung senyawa dari penataan lorong dengan konsep Lorong
organik yang cukup tinggi dan akan Garden, maka pemerintah kota Makassar terus
mencemari lingkungan serta membahayakan menggenjot partisipasi masyarakat, terutama
kesehatan manusia jika dibuang ke sungai yang bermukim di sekitar lorong. Pemerintah
tanpa menjalani proses pengolahan limbah menargetkan realisasi penerapan lorong
(Ruhmawati. 2017; Mahfut, 2013). Yulian garden di Kota Makassar tahun 2016 lalu
juga memaparkan hal yang sama dalam mencapai 80%. Saat ini lorong garden yang
penelitiannya mengenai limbah tahu di kudus, dikembangkan merintis penanaman cabe.
begitupun murtinah (2010). Berbasis pada data Yang menjadi persoalannya adalah tidak
analisis nilai rasio limbah tahu BOD / COD di mudah untuk memperoleh pupuk organik,
atas 0,5 menunjukkan bahwa limbah alangkah ironisnya ketika kita mengklaim
biodegradable itu bisa diolah dengan metode bahwa tanaman yang dihasilkan adalah
biologis (Faisal, Maulana, Gani, dan Hiroyuki. tanaman organik, akan tetapi menggunakan
2016). Limbah cair tahu dari hasil analisis pupuk non organik. Untuk itu pupuk yang
mengandung zat-zat karbohidrat, protein, dihasilkan dari limbah cair tahu untuk
lemak dan mengandung unsur hara yaitu N, P, pemasaran lebih pada pemenuhan kebutuhan
K, Ca, Mg, dan Fe (Indahwati (2008), Shuhong lorong garden terlebih dahulu.
Li (2013); Adack (2013); Isyuniarto (2006).
Jika dilihat Kandungan unsur hara dalam
limbah tahu ini, maka berpotensi untuk
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 32
ISBN: 978-602-72245-3-7
Prosiding Seminar Nasional Megabiodiversitas Indonesia
Gowa, 09 April 2018
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif HASIL DAN PEMBAHASAN
yang menggambarkan mengenai potensi 1. Potensi Limbah Cair Tahu di
limbah cair tahu sebagai pupuk cair guna Kelurahan Karang Anyar
mendukung program longgar pemerintah kota. Kelurahan Karang Anyar merupakan
Penelitian in dilakukan di keluraham Karang salah satu kelurahan di Kecamatan Mamajang
Anyar Kota Makasar. Data dalam penelitian dengan luas sekitar 0, 20 km², terdiri dari 4
ini dikumpulkan melalui kajian literatur dan RW, 17 RT serta 2.164 KK dan ± 5.000 jiwa
observasi. Studi literatur adalah cara yang yang mendiami kelurahan tersebut (BPS.
dipakai untuk menghimpun data-data atau 2016). Produsen tahu dan tempe di kelurahan
sumber-sumber yang berhubungan dengan Karang Anyar sebanyak 4 produsen yang
topik yang diangkat dalam suatu penelitian. terdiri dari 20 unit usaha. Keempat produsen
Studi literatur bisa didapat dari berbagai tersebut telah menggunakan mesin standar
sumber jurnal, buku dan dokumentasi. Selain artinya dalam proses produksi telah dibantu
studi literatur peneliti juga langsung oleh mesin. Informasi kapasistas produksi
kelapangan melakukan observasi dan perhari dari pengusaha/pengrajin tahu
wawancara. Fokus penelitian ini adalah dikelurahan Karang Anyar dapat dilihat pada
mengenai potensi limbah cair tahu sebagai Tabel 1.
pupuk cair guna mendukung program longgar
pemerintah kota Makassar.
Tabel 1. Data Kapasitas Produksi Perhari Pengusaha / Pengrajin Tahu di Kelurahan Karang Anyar
Pabrik Alamat Pengrajin Kapasitas Produksi
1 Jl. Baji Nyawa 400 kg/hari
2 Jl. Baji Nyawa 250 kg/hari
3 Jl Baji Nyawa 200 kg/hari
4 Jl. Baji Nyawa 200 kg/hari
Sebagian besar pengrajin tahu yang ada di hasil yang optimal. Upaya untuk mengatasi
Kelurahan Karang Anyar merupakan industri limbah buangan industri tahu telah banyak
kecil dengan pemodalan yang lemah, sehingga dilakukan, diantaranya untuk limbah padat
merasa keberatan untuk melaksanakan dijadikan makanan ternak babi.
kegiatan pembangunan instalasi pengolahan Kapasitas produksi rata-rata setiap
limbah cair industri tahu yang membutuhkan pengrajin per hari 200-400 kg kedelai dengan
biaya cukup tinggi juga biaya operasional dan menghasilkan 120 papan tahu perhari. Limbah
pemeliharaannya. Hal yang sama juga terjadi yang dihasilkan selama proses produksi tahu
di Tasikmalaya (Rahmat. 2014). Para antara lain ampas tahu dan air limbah. Dari
pengusaha industri tahu sering membuang setiap kapasitas produksi rata-rata tersebut,
limbah ke badan air tanpa pengolahan terlebih debit air limbah yang dihasilkan setiap
dahulu, dari hasil observasinya terlihat dari pengrajin rata-rata kisaran 2,5 m3 -5 m3 /hari.
keempat pabrik semuanya tidak mengolah Dengan jumlah pengrajin tahu yang ada
limbah cair, langsung di buang ke selokan berjumlah 4 industri, jadi debit limbah perhari
yang muaranya ke sungai Jeneberang, karena berkisar 13,5 m3(13.500 liter) akumulasi
memang tidak ada satupun dari pengusaha tadi limbah tersebut secara signifikan
yang memiliki instalasi pembuangan akhir mempengaruhi lingkungan terkait bau yang
limbah (IPAL). Berbagai teknik pengolahan menyengat dan berdampak pada kualitas air
limbah cair tahu untuk menyisihkan bahan sungai Jeneberang yang merupakan muara dari
polutannya yang telah dicoba dan selokan.
dikembangkan selama ini belum memberikan
Untuk mengatasi masalah ini, maka Ada banyak metode dalam pembuatan
diperlukan suatu metode penanganan limbah pupuk cair, namun dalam penelitian ini
yang tepat, terarah dan berkelanjutan. Salah menggunakan metode Aliyena (2015).
satu metode yang dapat diaplikasikan adalah Pertimbangannnya karen alat dan bahan ini
dengan cara mengolah limbah industri tahu mudah ditemukan dan pada umumnya sudah
sebagai pupuk cair organik, sehingga limbah tersedia di rumah masing-masing warga.
cair tahu tidak hanya bersifat penanganan Adapun Alat-alat dan bahan yang digunakan
namun juga memiliki nilai yang bermanfaat untuk pembuatan pupuk cair adalah:
dan juga mengingat dari segi kuantitas a. Tong kapasitas 200 Liter
produksi limbah cair tahu di kelurahan Karang b. Pengaduk kayu
Anyar cukup memadai. Jika dilihat Kandungan c. Cairan aktivator (EM 4)
unsur hara dalam limbah tahu ini, maka d. 150 liter Limbah Cair Tahu
berpotensi untuk dikembangkan sebagai pupuk e. Gula Merah (dicairkan dalam 5 liter air)
cair, sebab hingga saat ini limbah cair tahu ini Adapun cara kerja pembuatan pupuk cair
belum banyak dimanfaatkan. Menurut adalah memasukan 1 liter aktivator, 5 liter
Handayani (2006): Desiana (2013) bahwa larutan 4 kg gula merah, 150 liter limbah cair
limbah cair tahu dapat dijadikan alternatif baru tahu ke dalam tong. Mengaduk dengan rata.
yang digunakan sebagai pupuk sebab di dalam menutup tong rapat-rapat hingga udara tidak
limbah cair tahu tersebut memiliki bisa masuk. Membuat pipa pengeluaran gas
ketersediaan nutrisi yang dibutuhkan oleh yang ujungnya dimasukan ke dalam ember
tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang berisi air (dapat dilihat pada gambar 1).
pemberian limbah cair tahu berpengaruh Biarkan tong selama 15 hari. Buka tutup tong,
teradap pertumbuhan vegetatif tanaman saring pupuk cair hingga di dapat larutan yang
kedelai yaitu tinggi tanaman dan jumlah daun bersih, bebas padatan. Setelah disaring, pupuk
(Ernawati dalam Anggit, 2010). cair selanjutnya sudah dapat digunakan.
2. Cara Pembuatan Limbah Cair Tahu
Menjadi Pupuk Organik Cair
(BPS, 2016). Untuk mengatasi pertambahan lorong mereka dan Pemkot memfasilitasinya
penduduk, isu transportasi, pendidikan, dengan berbagai bantuan. Salah satu fasilitas
penghijauan menjadi fokus perhatian bantuan yang telah dilakukan adalah
pemerintah. Tiga bidang ini diberi porsi menyediakan lampu penerangan di lorong-
anggaran yang lebih besar, selain pos anggaran lorong. Konsep lorong garden memang
pendidikan dan kesehatan. Menciptakan menjadi salah satu program unggulan Kota
pemukiman yang ramah lingkungan juga Makassar yang banyak memperoleh apresiasi
menjadi perhatian pemerintah. Untuk baik tingkat nasional maupun internasional.
menyiasati keterbatasan lahan di daerah Hal ini menjadi suatu kebanggaan karena
perkotaan, pemerintah telah memanfaatkan program longgar itu sendiri zero budget, murni
ruang dengan membangun vertikal garden partisipasi warga.
yang dikemas dalam program lorong garden Lorong garden (longgar) di kelurahan
(Longgar). Karang Anyar telah dikembangkan dengan
Untuk mewujudkan kota dunia dengan melakukan penanaman cabe. Diharapkan ini
pijakan awalnya dimulai dari penataan lorong akan menghasilkan pendapatan yang besar
dengan konsep Lorong Garden, pemerintah bagi masyarakat yang tinggal di lorong. Jika
kota makassar terus menggenjot partisipasi Pemerintah Makassar bisa menyatukan 7.538
masyarakat, terutama yang bermukim di lorong maka akan menghasilkan kekuatan
lorong Kota Makassar. Di kota Makassar ekonomi kerakyatan yang besar. Cabe ataupun
terdapat 7.538 lorong yang dihuni sekitar tanaman lain yang dihasilkan dari longgar
535.000 orang. Untuk itu program longgar nantinya akan dibeli pemerintah yang akan
merupakan program strategis pemerintah kota membentuk Badan Usaha Lorong (Bulo).
(Pemkot) dalam menata dan memberdayakan Akan tetapi sejauh ini ada permasalahan dalam
masyarakat Makassar. Sampai saat ini realisasi ketersediaan pupuk organik cair. Di makassar
penerapan longgar pada lorong di Kota belum banyak yang memasarkan pupuk
Makassar sudah mencapai 80%. Selama ini organik cair, itupun jika ada, harganya lebih
konsep longgar memakai model kesadaran mahal dari pupuk kimia.
masyarakat. Masyarakatlah yang menata
Gambar 2. Lorong Garden (Sumber: Aditya FI, 2016 dan Nurul, 2017)
Permasalahan di Kelurahan Karang Anyar cair orgnanik. Untuk mewujudkan ini maka
terkait limbah tahu yang melimpah dan harus ada kerjasama antara pemerintah dan
kurangnya pupuk organik untuk tanaman pelaku industri (industri tahu) dan masyarakat.
organik lorong dapat teratasi. dengan Dalam Good Governance pastinya menyentuh
pemanfaatan limbah cair tahu menjadi pupuk 3 (tiga) pihak tersebut yaitu pihak pemerintah
(penyelenggara negara), pihak korporat atau kegiatan pelatihan ini harapannya akan
dunia usaha (penggerak ekonomi), dan mengatasi masalah limbah cair tahu sekaligus
masyarakat sipil (Tahir, M. 2015). mendukung program pemerintah untuk
Pemerintah harus berperan aktif dalam menghidupkan usaha yang berasal dari lorong
mengatur dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan garden. Usaha baru yang dapat lahir dari
untuk mengatasi permasalahan limbah cair kegiatan ini adalah usaha pupuk cair organik,
tahu. Untuk itu kebijakan yang dilakukan pupuk organik yang cair yang telah dproduksi
pemerintah haruslah mendukung program oleh warga dapat dipasarkan kepada
mengatasi limbah cair tahu misalnya masyarakat luas. Untuk itu pemerintah
mempersyaratkan pelaku industri tahu berkewajiban dalam mendorong lahirnya
membuat sistem IPAL, agar regulasi yang usaha-usaha baru yang lahir dari kreatifitas
dilakukan pemerintah berjalan dengan baik, masyarakat.
maka perlu konsistensi penegakan hukum.
Pelaku industri yang tidak memenuhi aturan KESIMPULAN
dapat ditindak dan sanksi terberat dengan Limbah cair tahu potensial untuk
mencabut izin usaha pelaku industri yang dijadikan sebagai pupuk cair organik dan juga
melaggar. Pelaku industi tahupun turut mendukung program lorong garden
berpartisipasi dengan proaktif dan terbuka pemerintah kota makassar.
dalam pengolahan limbah tahu dengan terlebih
dahulu membuat tempat penampungan limbah UCAPAN TERIMAKASIH
cair tahu dengan kata lain mereka harus Ucapan terimakasih kami sampaikan pada
memiliki sistem IPAL. Selain pemerintah dan Pemerintah kelurahan Karang Anyar, Ketua
pelaku industri tahu, masyarakat memiliki RT, pelaku industri tahu Karang Anyar, dan
peran yang lebih besar demi terwujudnya warga kelurahan Karang Anyar.
program untuk mengatasi limbah cair tahu
guna mendukung program longgar kota DAFTAR PUSTAKA
makassar, Masyarakat harus berperan aktif Aliyenah, A Napoleon, Yudono. 2015.
dalam menjalankan program bersama. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu
Masyarakat dapat mengikuti pelatihan sebagai Pupuk Cair Organik terhadap
pengolahan limbah cair tahu menjadi pupuk Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
organik cair dan bagaimana cara Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir).
mengaplikasikan pupuk cair tersebut pada Jurnal penelitian sains.Volume 17 Nomor
tanaman lorong garden mereka. 3 September 2015. Diakses tanggal 1
Pelatihan pengolahan limbah cair tahu oktober 2017 di
difasilitasi oleh pemerintah melalui kerjasama https://media.neliti.com/media/publicatio
dengan Universitas Negeri Makassar. Bentuk ns/168429-ID-pemanfaatan-limbah-cair-
kerjasama ini adalah pihak universitas negeri industri-tahu-se.pdf
makassar menyiapkan fasilitator dalam Adack, Jessy. 2013. Dampak pencemaran
melatih warga kelurahan Karang Anyar limbah pabrik tahu terhadap lingkungan
membuat pupuk organik cair dari limbah hidup. Lex Administratum,
industri tahu dan memberikan pengetahuan Vol.I/No.3/Jul-Sept/2013 diakses tanggal
kepada warga dalam mengaplikasikan pupuk 10 oktober 2017 di
cair tersebut pada tanaman cabe dan tanaman https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ad
lainnya yang terdapat pada lorong garden ministratum/article/viewFile/3200/2742
warga. Selain itu mengingat produksi pupuk Aditya. 2016.https://news.detik.com/berita/d-
cair yang mungkin melimpah, maka warga 3302441/menelusuri-lorong-garden-
juga diberikan pengetahuan dalam menyimpan makassar-yang-pikat-menlu-australia-
pupuk cair misalnya mengenalkan cara julie-bishop.
pengemasan yang baik pada pupuk cair. Dari
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar 36
ISBN: 978-602-72245-3-7
Prosiding Seminar Nasional Megabiodiversitas Indonesia
Gowa, 09 April 2018