Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HADJI BOEJASIN PELAIHARI

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN


KEPUTUSAN BUPATI TANAH LAUT
NOMOR : TAHUN 2016

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN KEROHANIAN


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HADJI BOEJASIN PELAIHARI
KABUPATEN TANAH LAUT

BUPATI TANAH LAUT

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


Rumah Sakit Umum Daerah Hadji Boejasin
Pelaihari, perlu adanya pelayanan yang menyeluruh
dan terintegrasi, salah satunya adalah pelayanan
kerohanian

b. bahwa agar pelayanan kerohaniaan di Rumah Sakit


Umum Daerah Hadji Boejasin Pelaihari dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Hadji
Boejasin Pelaihari sebagai landasan bagi
penyelenggaraan seluruh pelayanan di Rumah Sakit
Umum Daerah Hadji Boejasin Pelaihari;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Hadji Boejasin Pelaihari Kabupaten Tanah Laut;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965, tentang


Pembentukan Daerah Tingkat II Tanah Laut, Daerah
Tingkat II Tapin dan Daerah Tingkat II Tabalong,
dengan mengubah Undang–Undang Nomor 27
Tahun 1959 tentang Penetapan Undang–Undang
Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan
Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara
RI Tahun 1965 Nomor 51, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2756);

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor : 19b/Menkes/SK/Per/II/1988 tentang
Rumah Sakit;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor : 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit;

6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor : 556/MENKES/SK/IV/2003, tentang
Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah
Hadji Boejasin Pelaihari Milik Pemerintah
Kabupaten Tanah Laut Propinsi Kalimantan
Selatan;

7. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur


Negara Nomor 26/KEP/M.PAN/2/2004 tentang
Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas
Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik;

8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :


417/Menkes/Per/II/2011 tentang Komisi Akreditasi
Rumah Sakit dengan Tugas dan Fungsi
Melaksanakan Akreditasi di Indonesia;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 tahun 2013


tentang Pola Tarif Badan Layanan Umum Rumah
Sakit di Lingkungan Kementerian Kesehatan (Berita
Negara RI Tahun 2013 Nomor 266);

10. Peraturan Bupati Tanah Laut Nomor 89 Tahun


2010 tentang Pedoman Tata Kelola RSUD Hadji
Boejasin Pelaihari;

11. Peraturan Bupati Tanah Laut Nomor 90 Tahun


2010 tentang Penetapan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) RSUD Hadji Boejasin Pelaihari
(Berita Daerah Kabupaten Tanah Laut Tahun 2010
Nomor 90);

12. Peraturan Bupati Tanah Laut Nomor 95 Tahun


2010 tentang Penetapan RSUD Hadji Boejasin
menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
(Berita Daerah Kabupaten Tanah Laut Tahun 2010
Nomor 95);
MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : a. Rumah sakit berespon dan memfasilitasi


kebutuhan kerohanian pasien.
b. Pelayanan rohani dan bimbingan kerohanian
pasien harus sesuai dengan agama/kepercayaan
pasien.
c. Sebelum memberikan bimbingan keagamaan
harus melakukan identifikasi agama/
kepercayaan pasien.
d. Seluruh staf yang memberikan pelayanan pasien
harus memehami dan menjalankan kebijakan
ini.
e. Setiap pasien yang meminta layanan atau
bimbingan rohani memberitahukan pada kepala
ruangan atau yang mewakili dan mengisi
formulir permintaan layanan kerohanian.

KEDUA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan


pelayanan Kerohanian Rumah Sakit Umum Daerah
Hadji Boejasin Pelaihari dilaksanakan oleh Manajemen
Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Hadji Boejasin
Pelaihari.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya,


dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Pelaihari
Pada tanggal . 2016

an BUPATI TANAH LAUT


Direktur,

H. Edy Wahyudi
Lampiran : Keputusan Direktur Rumah
Sakit Umum Daerah Hadji
Boejasin Pelaihari
Nomor :
Tanggal :

KEBIJAKAN PELAYANAN KEROHANIAN


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HADJI BOEJASIN PELAIHARI
KABUPATEN TANAH LAUT

Kebijakan Umum :
1. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi kepada mutu dan
keselamatan pasien.
3. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi
ketentuan dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
prosedur opersinal yang berlaku, etika profesi, etikket, dan
menghormati hak pasien.
6. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam.
7. Penyediaan tenega harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan
rapat rutin bulanan minimal satu bulan sekali.
9. Setiap bulan wajib membuat laporan.

Kebijakan Khusus :
1. Setiap calon karyawan RSUD Hadji Boejasin Pelaihari diwajibkan
memeriksa kesehatan badan dan kondisi mental.
2. Setiap karyawan wajib memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat
keselamatan dan kesehatan kerja yang di wajibkan.
3. Petugas K3 diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua
tenaga kerja dalam peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Setiap kecelakaan akibat kerja dalam lingkup rumah sakit wajib
melapor kepada tim K3 RSUD Hadji Boejasin Pelaihari.
5. Pelayanan K3 harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan
karyawan serta pasien RSUD Hadji Boejasin Pelaihari.
6. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi, setiap
petugas wajib mengikuti pelatihan yang diselenggarakan.
7. Penempatan pegawai disesuaikan dengan kondisi kesehatan karyawan.
8. Menciptakan lingkungan kerja yang higienis secara teratur, melalui
monitoring lingkungan kerja dengan hazard yang ada.
9. Penyediaan alat pelindumg diri dan keselamatan kerja pada setiap unit
kerja
10. Penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai dengan kondisi
kesehatan
11. Menciptakan lingkungan kerja yang higienis secara teratur, melalui
monitoring lingkungan kerja dengan hazard yang ada
12. Melaksanakan surveilan kesehatan pekerja

an Bupati Tanah Laut


Direktur,

H. EDY WAHYUDI

Anda mungkin juga menyukai