Onset Tergantung : 1. Jenis bahan kimia 2. Konsentrasi bahan kimia 3. Lama kontak 4. Bagian tubuh yang terpajan (tertelan/ inhalasi, kulit intak/ tidak) 5. Luas permukaan 6. Terbentuknya reaksi eksoterm/ panas Kualitas Nyeri, panas, iritasi, rasa terbakar, kulit mengelupas Kuantitas Keluhan Utama : Perjalanan Penyakit 1. Luka bakar asam sama seperti Tersiram bahan kimia, terasa luka bakar combustio, tidak terbakar menembus jaringan. Asam bersifat mengkoagulasikan sel. 2. Luka bakar basa lemah menyebabkan luka bakar grade 3. Tetapi durasi kerja bahan kimia tersebut sangat pendek sehingga setelah 2 jam, ph kulit menjadi normal. Dapat menembus jaringan sehingga menyebabkan luka bakar yang tersembunyi 3. Luka bakar basa kuat menyebabkan nekrosis koliquativ, atau nekrosis liquefaktiv, dengan eskar berbusa dan edema Faktor Memperingan Tatalaksana se-dini mungkin Mempertberat Mengenai mukosa (oral atau mata), tertelan Gejala Penyerta Penglihatan kabur, batuk/ sesak, mual, palpitasi, sakit kepala, kelelahann, hipotensi O Pemeriksaan Fisik 1. UKK : makula eritem, bula, vesikel, hiperpigmentasi (eschar) 2. Perlunakan kornea 3. Batuk/ sesak : Pneumonitis kimiawi, bronkitis Gambar
A Diagnosis Luka bakar akibat bahan kimia
DD 1. Luka bakar derajat 1-2
2. Luka bakar derajat 3-4 3. Luka bakar listrik 4. Sindroma Steven Johnson 5. Toxic Epidermal Necrosis 6. Penyakit bulosa P Terapi TATALAKSANA UNTUK KASUS DARURAT (3B) Airway : Endotracheal tube Breathing : Oksigen Circulation : IV fluid Non medikamentosa : 1. Pindah ke tempat yang aman 2. Lepas seluruh pakaian yang terkontaminasi 3. Alirkan air dingin selama 20 menit 4. Terutama hilangkan seluruh bahan kimia di mata dengan air yang dialirkan Medikamentosa : 1. Cairan infus (IV fluid) 2. Antidote tergantung jenis bahan kimia yang terpapar, contoh : Fenol terapi dengan polyethylene glycol 3. Antibiotik (topikal/ oral) 4. Pembersihan luka, disterilkan, dan dibalut 5. NSAID 6. Anti-tetanus Trauma kimia yang tidak dapat di terapi dengan air : 1. Carbolic acid/ phenol 2. Sulfuric acid 3. Hydrofluoric acid 4. Dry powders 5. Metal compounds Cara Kerja 1. Airway, breathing, circulation life saving 2. Non medikamentosa menghilangkan kontak bahan kimia, mencegah keparahan dan komplikasi 3. Medika mentosa : IV fluid rehidrasi Antidote chelators Antibiotik mencegah infeksi sekunder Pembersihan luka mencegah infeksi sekunder NSAID menghilangkan nyeri ATS mencegah tetanus Efek Samping Tergantung jenis obatnya