Anda di halaman 1dari 3

78.

LUKA AKIBAT BAHAN KIMIA 3B

S Lokasi Wajah, mata, lengan, kaki, mulut


Onset Tergantung :
1. Jenis bahan kimia
2. Konsentrasi bahan kimia
3. Lama kontak
4. Bagian tubuh yang terpajan
(tertelan/ inhalasi, kulit intak/
tidak)
5. Luas permukaan
6. Terbentuknya reaksi eksoterm/
panas
Kualitas Nyeri, panas, iritasi, rasa terbakar,
kulit mengelupas
Kuantitas
Keluhan Utama : Perjalanan Penyakit 1. Luka bakar asam sama seperti
Tersiram bahan kimia, terasa luka bakar combustio, tidak
terbakar menembus jaringan. Asam
bersifat mengkoagulasikan sel.
2. Luka bakar basa lemah
menyebabkan luka bakar grade 3.
Tetapi durasi kerja bahan kimia
tersebut sangat pendek sehingga
setelah 2 jam, ph kulit menjadi
normal. Dapat menembus jaringan
sehingga menyebabkan luka bakar
yang tersembunyi
3. Luka bakar basa kuat
menyebabkan nekrosis koliquativ,
atau nekrosis liquefaktiv, dengan
eskar berbusa dan edema
Faktor Memperingan Tatalaksana se-dini mungkin
Mempertberat Mengenai mukosa (oral atau
mata), tertelan
Gejala Penyerta Penglihatan kabur, batuk/ sesak,
mual, palpitasi, sakit kepala,
kelelahann, hipotensi
O Pemeriksaan Fisik 1. UKK : makula eritem, bula,
vesikel, hiperpigmentasi (eschar)
2. Perlunakan kornea
3. Batuk/ sesak : Pneumonitis
kimiawi, bronkitis
Gambar

A Diagnosis Luka bakar akibat bahan kimia

DD 1. Luka bakar derajat 1-2


2. Luka bakar derajat 3-4
3. Luka bakar listrik
4. Sindroma Steven Johnson
5. Toxic Epidermal Necrosis
6. Penyakit bulosa
P Terapi TATALAKSANA UNTUK
KASUS DARURAT (3B)
Airway : Endotracheal tube
Breathing : Oksigen
Circulation : IV fluid
Non medikamentosa :
1. Pindah ke tempat yang aman
2. Lepas seluruh pakaian yang
terkontaminasi
3. Alirkan air dingin selama 20
menit
4. Terutama hilangkan seluruh
bahan kimia di mata dengan air
yang dialirkan
Medikamentosa :
1. Cairan infus (IV fluid)
2. Antidote  tergantung jenis
bahan kimia yang terpapar,
contoh :
 Fenol  terapi dengan
polyethylene glycol
3. Antibiotik (topikal/ oral)
4. Pembersihan luka, disterilkan,
dan dibalut
5. NSAID
6. Anti-tetanus
Trauma kimia yang tidak dapat
di terapi dengan air :
1. Carbolic acid/ phenol
2. Sulfuric acid
3. Hydrofluoric acid
4. Dry powders
5. Metal compounds
Cara Kerja 1. Airway, breathing, circulation
 life saving
2. Non medikamentosa 
menghilangkan kontak bahan
kimia, mencegah keparahan dan
komplikasi
3. Medika mentosa :
 IV fluid  rehidrasi
 Antidote  chelators
 Antibiotik  mencegah
infeksi sekunder
 Pembersihan luka 
mencegah infeksi sekunder
 NSAID  menghilangkan
nyeri
 ATS  mencegah tetanus
Efek Samping Tergantung jenis obatnya

Anda mungkin juga menyukai