Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

DEMOGRAFI
DOSEN : Drs. M. Z ARIFIN, M.Si

Disusun Oleh :

Marni Lisnawati
15.111007.63201.0089

PRODI ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM SAMARINDA
2016

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 1
BAB I .............................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 4
I. PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang .................................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 5
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................................... 5
BAB II........................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 6
II. LANDASAN TEORI ........................................................................................................................ 6
A. Pengertian Penduduk ........................................................................................................................ 6
B. Pengertian Fertilitas(Kelahiran) ........................................................................................................ 6
C. Pengertian Mortalitas ........................................................................................................................ 7
D. Pengertian Migrasi ............................................................................................................................ 8
1. Pengertian Migrasi (Perpindahan) .................................................................................................... 8
2. Jenis-jenis Migrasi ............................................................................................................................ 9
3. Pengaruh Migrasi .............................................................................................................................. 9
E. Pengertian Mobilitas Sosial ............................................................................................................ 10
F. Pengertian Perkawinan.................................................................................................................... 13
1. Pengertian Perkawinan.................................................................................................................... 13
2. Jenis-Jenis Perkawinan ................................................................................................................... 13
3. Bentuk-bentuk Perkawinan/ Pernikahan ......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 18

2
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT dan segala puji syukur hanya bagi-Nya Tuhan
semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dalam penyusunan makalah
Demografi ini.

Maksud penyusunan makalah ini adalah sebagai syarat memenuhi tugas mata kuliah
Demografi Makalah ini juga menguraikan beberapa materi mengenai Demografi dan juga untuk
mempermudah pemahaman kepada kita semua. Khususnya mahasiswa Universitas Widyagama
Samarinda.

Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada para mahasiswa dari hasil makalah
ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi suatu yang berguna bagi kita
bersama, bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para pembaca pada umumnya.

Samarinda, Desember 2016

Marni Lisnawati

3
BAB I
PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan jumlah penduduk yang banyak. Dapat dilihat dari hasil sensus
penduduk yang semakin tahun semakin meningkat. Dalam pengetahuan tentang
kependudukan dikenal sebagai istilah karakteristik penduduk yang berpengaruh penting
terhadap proses demografi dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk.

Pertumbuhan penduduk yang meningkat berkaitan dengan kemiskinan dan


kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen demografi
seperti fertilitas, mortalitas, migrasi, mobilitas sosial, dan perkawinan akan membantu
para penentu kebijakan dan perencana program untuk dapat mengembangkan program
pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat pada sasarannya.

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diuraikan rumusan masalah sebagai
berikut :

1. Apa Pengertian Penduduk?


2. Apa Pengertian Fertilitas?
3. Apa Pengertian Mortalitas?
4. Apa Pengertian Migrasi?
5. Apa Pengertian Mobilitas Sosial?
6. Apa Pengertian Perkawinan?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian tentang Penduduk.
2. Mengetahui pengertian tentang Fertilitas.
3. Mengetahui pengertian tentang Mortalitas.
4. Mengetahui pengertian tentang Migrasi.
5. Mengetahui pengertian tentang Mobilitas Sosial.
6. Mengetahui pengertian tentang Perkawinan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

II. LANDASAN TEORI


A. Pengertian Penduduk

1. Pengertian Kependudukan

Penduduk adalah Mereka yang berada di dalam dan bertempat tinggal atau
berdomisili di dalam suatu wilayah Negara ( Menetap ) – Lahir secara turun temurun
& besar di Negara itu. Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa
didefinisikan menjadi dua:

a. Orang yang tinggal di daerah tersebut.


b. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain
orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti
kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.

Ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan adalah Demografi. Istilah


Demografi pertama sekali ditemukan oleh Achille Guillard. John Graunt adalah
seorang pedagang di London yang menganalisis data kalahiran dan kematian,
migrasi dan perkawinan yang berkaitan dalam proses pertumbuhan penduduk.
Sehinnga John Graunt dianggap sebagai bapak Demografi.

B. Pengertian Fertilitas(Kelahiran)
1. Pengertian Fertilitas
Fertilitas merupakan kemampuan berproduksi yang sebenarnya dari penduduk
(actual reproduction performance). Atau jumlah kelahiran hidup yang dimiliki oleh
seorang atau sekelompok perempuan.
Kelahiran yang dimaksud disini hanya mencakup kelahiran hidup, jadi bayi
yang dilahirkan menunjukan tanda-tanda hidup meskipun hanya sebentar dan
terlepas dari lamanya bayi itu dikandung.
Istilah fertilitias sering disebut dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu
terlepasnya bayi dari rahim seorang wanita dengan adanya tanda-tanda kehidupan,

6
seperti bernapas, berteriak, bergerak, jantung berdenyut dan lain sebagainya.
Sedangkan paritas merupakan jumlah anak yang telah dipunyai oleh wanita. Apabila
waktu lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan, maka disebut dengan lahir mati (still
live) yang di dalam demografi tidak dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran.

2. Pengaruh Fertilitas

Menurut Ida Bagus Mantra (1985), terdapat sejumlah factor yang dapat
mempengaruhi fertilitas yang dibedakan atas factor-faktor demografi dan factor-
faktor non demografi.

 Factor-faktor demografi antara lain:


Struktur atau komposisi umur, status perkawinan, umur kawin pertama,
kepribadian atau fekunditas, dan proporsi penduduk yang kawin.

 Factor-faktor non demografi antaranya:


Keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita,
urbanisasi dan industrialisasi.
Factor-faktor tersebut dapat berpengaruh secara langsung ataupun tidak langsung
terhadap fertilitas.

C. Pengertian Mortalitas
1. Pengertian Mortalitas (kematian)
Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan
secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Still birth dan
keguguran tidak termasuk dalam pengertian kematian. Perubahan jumlah kematian
(naik turunnya) di tiap daerah tidaklah sama, tergantung pada berbagai macam
faktor keadaan. Besar kecilnya tingkat kematian ini dapat merupakan petunjuk atau
indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat kehidupan penduduk di suatu
wilayah.Pengaruh Mortalitas

7
Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian dibagi menjadi dua yaitu:

a. Faktor langsung (faktor dari dalam)


 Umur
 Jenis kelamin
 Penyakit
 Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri
b. Faktor tidak langsung (faktor dari luar)
 Tekanan, baik psikis maupun fisik,
 Kedudukan dalam perkawinan
 Kedudukan sosial-ekonomi,
 Tingkat pendidikan,
 Pekerjaan,
 Beban anak yang dilahirkan,
 Tempat tinggal dan lingkungan,
 Tingkat pencemaran lingkungan,
 Fasilitas kesehatan dan kemampuan mencegah penyakit,
 Politik dan bencana alam.

D. Pengertian Migrasi
1. Pengertian Migrasi (Perpindahan)
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat
yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang
merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain
dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat
pada sekitar wilayah satu negara saja.

Adapun pengertian lain Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke
tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan
untuk menetap.

8
2. Jenis-jenis Migrasi
Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal
tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu :

a. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara


lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :
 Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain
dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.
 Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain.
Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran.
 Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya.

b. Migrasi Nasional, yaitu perpindahan penduduk dari daerah ke daerah lain pada
Negara tersebut. dibagi menjadi empat , yaitu :
 Urbanisasi => Dari Desa ke Kota
 Transmigrasi => Dari Pulau ke Pulau
 Ruralisasi => Dari Kota ke Desa
 Evakuasi => Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman

3. Pengaruh Migrasi
Pada dasarnya faktor-faktor orang yang melakukan migrasi dibagi menjadi dua,
yaitu faktor pendorong dan faktor penarik.

a. Contoh faktor pendorong:

 Berkurangnya lapangan pekerjaaan di tempat asal


 Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus dll
 Adanya wabah penyakit berbahaya
 Makin berkurangnya sumber-sumber alam ditempat asal
 Adanya tekanan atau diskriminasi politik, agama atau suku di daerah asal
 Alasan perkawinan atau pekerjaan yang mengharuskan pindah dari daerah
asal

9
b. Contoh faktor penarik:

 Adanya rasa kecocokan di tempat yang baru atau kesempatan untuk


memasuki lapangan pekerjaan yang cocok
 Kesempatan untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik
 Kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi
 Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang dianggap menyenangkan
misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas umum lainnya
 Banyak terdapat tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya
tarik bagi penduduk-penduduk pedesaan atau kota kecil.

E. Pengertian Mobilitas Sosial


1. Pengertian Mobilitas Sosial

Gerak sosial (Mobilitas sosial) adalah perubahan, pergeseran, peningkatan,


ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Mobilitas berasal dari bahasa
latin mobilis yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu
tempat ke tempat yang lain. Kata sosial yang ada pada istilah tersebut mengandung
makna gerak yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok
sosial. Jadi, mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok
orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Misalnya, seorang pensiunan
pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang
pengusaha dan berhasil dengan gemilang.

2. Bentuk-bentuk mobilitas sosial

Dilihat dari arah pergerakannya terdapat dua bentuk mobilitas sosial , yaitu
mobilitas sosial vertikal dan mobilitas sosial horizontal. Mobilitas sosial vertical
dapat dibedakan lagi menjadi sosial sinking dan sosial climbing. Sedangkan
mobilitas horizontal dibedakan menjadi mobilitas sosial antar wilayah (geografis)
dan mobilitas antar generasi.

a. Mobilitas vertikal

10
Mobilitas Vertikal : adalah perpindahan status sosial yang dialami seseorang
atau sekelompok orang pada lapisan sosial yang berbeda. Mobilitas vertikal
mempunyai dua bentuk yang utama :
 Mobilitas vertikal keatas
 Mobilitas vertikal ke bawah
 Mobilitas vertical ke atas (Sosial Climbing)

b. Mobilitas vertikal ke bawah (Social sinking)


Sosial sinking merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang.
Proses sosial sinking sering kali menimbulkan gejolak psikis bagi seseorang
karena ada perubahan pada hak dan kewajibannya.

 Penyebab sosial sinking adalah sebagai berikut.:


 Berhalangan tetap atau sementara.
 Memasuki masa pensiun.
 Berbuat kesalahan fatal yang menyebabkan diturunkan atau di pecat
dari jabatannya.

3. Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial


Faktor Pendorong Mobilitas Sosial :
a. Faktor Struktural
Faktor struktural adalah jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan
harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya.
b. Faktor Individu
Faktor individu adalah kualitas seseorang , baik ditinjau dari segi tingkat
pendidikan, penampilan, maupun keterampilan pribadi.
c. Status Sosial
d. Keadaan Ekonomi
e. Situasi Politik
f. Kependudukan (Demografi)

11
4. Dampak Mobilitas Sosial
Setiap mobilitas sosial akan menimbulkan peluang terjadinya penyesuaian-
penyesuaian atau sebalik nya akan menimbulkan konflik.
Menurut Horton dan Hunt (1987), ada beberapa konsekuensi negatif dari adanya
mobilitas sosial vertikal, di antara nya:
 Adanya kecemasan akan terjadi penurunan status bila terjadi mobilitas
menurun.
 Timbulnya ketegangan dalam mempelajari peran baru dari status jabatan yang
meningkat.
 Keterangan hubungan antar anggota kelompok primer, yang semula karena
seseorang berpindah ke status yang lebih tinggi atau ke status yang lebih
rendah.

Adapun dampak mobilitas sosial bagi masyarakat, baik yang bersifat positif
maupun negatif antara lain sebagai berikut.

Dampak Positif :

 Mendorong Seseorang untuk lebih maju terbukanya kesempatan untuk pindah


dari strata ke strata yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri
seseorang untuk maju dalam berprestasi agar memperoleh status yang lebih
tinggi.
 Mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik.
 Meningkatkan Intergrasi Sosial Terjadi nya mobilitas sosial dalam suatu
masyarakat.

Dampak Negatif :

Timbulnya Konflik yang ditimbulkan oleh mobilitas sosial dapat dibedakan


menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut. :

 Konflik Antarkelas Dalam masyarakat terdapat lapisan-lapisan. Kelompok


dalam lapisan tersebut disebut kelas sosial.

12
 Konflik Antar kelompok sosial Konflik yang menyangkut antara kelompok
satu dengan kelompok yang lainnya.
 Konflik Antar generasi Konflik yang terjadi karena adanya benturan nilai dan
kepentingan antara generasi yang satu dengan generasi yang lain dalam
mempertahankan nilai-nilai dengan nilai-nilai baru yang ingin mengadakan
perubahan.

F. Pengertian Perkawinan

1. Pengertian Perkawinan
Perkawinan adalah ikatan batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai
suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (Rumah tangga) yang bahagia dan
kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Jenis-Jenis Perkawinan
Ada beberapa jeis-jenis perkawinan yang dapat kita cermti secara universal,
diantaranya:
a. Perkawinan poligami
Suatu perkawinan dimana seorang suami mempunyai istri lebih dari satu, dan
ada banyak alasan yang mendasari bentuk perkawinan ini diantaranya: anak,
jenis kelamin anak, ekonomi, status sosial,dll.

b. Perkawinan eugenis
Suatu bentuk perkawinan yang bertujuan untuk memperbaiki atau memuliakan
ras.

c. Perkawinan periodik atau term marriage


Yaitu merencanakan adanya suatu kontrak tahap pertama selama 3-5 tahun,
dan kontrak tahap kedua ditempuh selama 10 tahun, dan perpanjangan kontrak

13
dapat dilakukan untuk perpanjangan tahap ketiga yang memberikan hak pada
kedua pasangan “untuk saling memilki” secara permanen.

d. Perkawinan percobaan atau trial marriage


Dua orang akan melibatan diri dalam suatu relasi atau hubungan yang sangat
intim dan mencobanya terlebih dahulu selama satu perode tertentu, jika dalam
periode itu kedua belah pihak bisa saling menyesuaikan atau merasa cocok
barulah dilakukan ikatan pernikahan yang permanen.

e. Perkawinan persekutuan
Yaitu pola perkawinan yang menganjurkan dilaksanakannya perkawinan tanpa
anak, dengan melegalisasi keluarga berencana atau KB atas dasar kesepakatan
kedua belah pihak.

3. Bentuk-bentuk Perkawinan/ Pernikahan


Perkawinan atau pernikahan merupakan legalisasi penyatuan antara laki-laki dan
perempuan sebagai suami isteri oleh institusi agama, pemerintah atau
kemasyarakatan. Berikut ini merupakan bentuk-bentuk perkawinan beserta
pengertian / arti definisi :

a. Bentuk Perkawinan Menurut Jumlah Istri / Suami


 Monogami

Monogami adalah suatu bentuk perkawinan / pernikahan di mana si suami


tidak menikah dengan perempuan lain dan si isteri tidak menikah dengan
lelaki lain. Jadi singkatnya monogami merupakan nikah antara seorang laki
dengan seorang wanita tanpa ada ikatan penikahan lain.

 Poligami

Poligami adalah bentuk perkawinan di mana seorang pria menikahi


beberapa wanita atau seorang perempuan menikah dengan beberapa laki-
laki.

14
Berikut ini poligami akan kita golongkan menjadi dua jenis :

 Poligini : Satu orang laki-laki memiliki banyak isteri.


Disebut poligini sororat jika istrinya kakak beradik kandung dan
disebut non-sororat jika para istri bukan kakak adik.

 Poliandri : Satu orang perempuan memiliki banyak suami.


Disebut poliandri fraternal jika si suami beradik kakak dan disebut non-
fraternal bila suami-suami tidak ada hubungan kakak adik kandung.

15
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari beberapa pengertian yang telah dibahas diatas yaitu :
1. Pengertian Fertilitas
Fertilitas merupakan kemampuan berproduksi yang sebenarnya dari penduduk
(actual reproduction performance). Atau jumlah kelahiran hidup yang dimiliki oleh
seorang atau sekelompok perempuan.
2. Pengertian Mortalitas (kematian)
Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan
secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
3. Pengertian Migrasi (Perpindahan)
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat
yang lain.
4. Pengertian Mobilitas Sosial
Gerak sosial (Mobilitas sosial) adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun
penurunan status dan peran anggotanya.
5. Pengertian Perkawinan
Perkawinan adalah ikatan batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai
suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (Rumah tangga) yang bahagia dan
kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
B. Saran
Sistem data kependudukan Indonesia terkadang tidak update dengan data kependudukan
yang dimiliki, misalnya data kematian, perpindahan penduduk sehingga menimbulkan
masalah terkadang terjadinya saat pemilu dan dalam pengurusan data yang lainnya.
Dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam memperbaharui data
tersebut.
Pada status perkawinan poligami tidak terteranya hukum yang jelas dalam perkawinan ini
misalnya dalam melindungi hak istri yang di poligami tidak memiliki hak buku nikah
dalam mengabsahkannya suatu perkawinan. Perlu adanya payung hukum yang jelas

16
dalam perkawinan yang diperbolehkan ini agar tidak merugikan salah satu pihak dalam
perkawinan ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ali, 2001. Dasar-dasar Demografi. Depok : Raflesia Press.

Lembaga Demografi FE UI. 2007. Dasar-dasar Demografi. Jakarta : Lembaga Penerbit FE UI.

18

Anda mungkin juga menyukai