Anda di halaman 1dari 4

Sejauh Mana Kualitas Keislaman Kita

khotbahjumat.com/5317-sejauh-mana-kualitas-keislaman-kita.html

:Khutbah Jumat
َ ‫ا َﻟ ْﺤﻤﺪ ﻟ ِﻠﻪ رب اﻟﻌﺎﻟ َﻤﻴ‬
َ ‫ )اﺗﺒ ِﻌُﻮا‬:‫ﻪ وَﺗ َﻌَﺎﻟ َﻰ‬
‫ﻣﺎ‬ ُ َ ‫ﺤﺎﻧ‬َ ْ ‫ﺳﺒ‬ ُ ‫ل‬ َ ‫ﻢ ﻓََﻘﺎ‬ َ ‫ﺳﻠ‬ َ َ‫ﻪ ﻋ َﻠ َﻴ ْﻪِ و‬ ُ ‫ﺻﻠ ﻰ اﻟﻠ‬ َ ِ‫ﺳﻮْﻟ ِﻪ‬ ُ ‫ﺳﻨﺔِ َر‬ ُ َ‫ﻣَﺮﻧ َﺎ ﺑ ِﺎﺗﺒ َﺎِع ﻛ ِﺘ َﺎﺑ ِﻪِ و‬
َ ‫ﻦأ‬َ ْ ِ َ َ ِ ُ ْ َ
َ َ َ َ َ َ َ َ ِ‫أ ُﻧ ْﺰ‬
‫ﻪ ﻓ ِﻲ‬
ُ ‫ﻚﻟ‬َ ْ ‫ﺷﺮِﻳ‬
َ ‫ﺣﺪ َه ُ ﻻ‬ ْ َ‫ﻪ و‬ ُ ‫ﻪ إ ِﻻ اﻟﻠ‬ َ ‫ن ﻻ إ ِﻟ‬ ْ ‫ﺷﻬَﺪ ُ أ‬ ْ ‫ وَأ‬،(‫ن‬ َ ‫ﻣﺎ ﺗ َﺬ َﻛُﺮو‬ َ ً ‫ﻦ د ُوﻧ ِﻪِ أوْﻟ ِﻴ َﺎَء ﻗَﻠ ِﻴﻼ‬ ْ ‫ﻣ‬ِ ‫ﻢ وَﻻ ﺗ َﺘﺒ ِﻌُﻮا‬ ْ ُ ‫ﻦ َرﺑﻜ‬ْ ‫ﻣ‬ ِ ‫ﻢ‬ ْ ُ ‫ل إ ِﻟ َﻴ ْﻜ‬
َ ْ َ ‫ وَأ‬.‫ن‬ َ ُ
َ‫ﺼﺎد ِق‬َ ‫ﻪ اﻟ‬ُ ُ ‫ﺳﻮْﻟ‬ ُ ‫ﺤﻤﺪ ًا ﻋ َﺒ ْﺪ ُه ُ وََر‬ َ ‫ﻣ‬ ُ ‫ﺷﻬَﺪ ُ أن‬ َ ْ‫ﺸﺮِﻛ ُﻮ‬ ْ ُ ‫ﻪ ﻋ َﻤﺎ ﻳ‬ ُ ‫ن اﻟﻠ‬ َ ‫ﺤﺎ‬ َ ْ ‫ﺳﺒ‬ ُ َ‫ﺻَﻔﺎﺗ ِﻪِ و‬ِ َ‫ﻤﺎِءهِ و‬ َ ‫ﺳ‬ ْ ‫ُرﺑ ُﻮْﺑ ِﻴ َﺘ ِﻪِ وَأﻟ ُﻬِﻴ َﺘ ِﻪِ وَأ‬
َ ْ ‫اﻟ‬
.‫ﻤﺎ ﻛ َﺜ ِﻴ ًْﺮا‬ ً ْ ‫ﺴﻠ ِﻴ‬ْ َ‫ﻢ ﺗ‬
َ ‫ﺳﻠ‬ َ َ‫ن و‬ َ ْ‫ﺤﻖ وَﺑ ِﻪِ ﻳ َﻌْﺪ ِﻟ ُﻮ‬ َ ْ ‫ﻀﻮْا ﺑ ِﺎﻟ‬َ َ‫ﻦ ﻗ‬ َ ْ ‫ﺤﺎﺑ ِﻪِ ا َﻟﺬ ِﻳ‬ َ ‫ﺻ‬ْ ‫ﻪ ﻋ َﻠ َﻴ ْﻪِ وَﻋ َﻠ َﻰ آﻟ ِﻪِ وَأ‬ ُ ‫ﺻﻠ ﻰ اﻟﻠ‬ َ ‫ن‬ ِ ْ ‫ﻣﻮ‬ ُ ‫ﻤﺄ‬َ

:ُ ‫أ َﻣﺎ ﺑ َﻌْﺪ‬

‫ﺼﻠ ُﻮْا إ ِﻟ َﻴ ْﻪِ وَإ ِﻟ َﻰ‬ َ ‫ ﺗﻤﺴﻜ ُﻮا ﺑﺪﻳﻨ ِﻜ ُﻢ وﺳﻴﺮوا ﻋ َﻠ َﻰ ﻣﻨﻬﺎج رﺑﻜ ُﻢ ِﻷ َﺟ‬،‫ ا ِﺗُﻘﻮا اﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ وﺗﻌﺎﻟ َﻰ‬،‫أ َﻳﻬﺎ اﻟﻨﺎس‬
ِ َ‫ن ﺗ‬
ْ ‫ﻞأ‬ِ ْ ْ َ ِ َْ َ ْ ُْ ِ َ ْ ِْ ِ ْ َ َ َََ ُ َ َ ْ ُ َ ْ ُ َ
.‫ﻢ‬
َ ‫ﺳﻠ‬ َ
َ َ‫ﻪ ﻋ َﻠﻴ ْﻪِ و‬ُ ‫ﺻﻠ ﻰ اﻟﻠ‬
َ ِ‫ﺳﻮْﻟ ِﻪ‬
ُ ‫ﺳﻨﺔِ َر‬ َ
ُ َ‫ت اﻟﻨﻌِﻴ ْﻢ ِ وَذ َﻟ ِﻚ ﺑ ِﺎﺗﺒ َﺎِع ﻛ ِﺘ َﺎﺑ ِﻪِ و‬
ُ ‫ﺟﻨﺎ‬
َ ِ‫ﺟﻨﺘ ِﻪ‬َ

,Kaum muslimin

Kita senantiasa memuji Allah Ta’ala atas segala nikmat yang Dia anugerahkan kepada kita.
Terutama kenikmatan Islam dan iman. Sebuah kenikmatan yang tidak ada bandingnya dengan
kenikmatan yang ada di dunia ini. Namun sayang, banyak di antara kita tidak menyadari bahwa
Islam dan iman itu adalah kenikmatan. Sehingga kita tidak pandai mensyukurinya. Ibnu
Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Dalam kehidupan dunia ada sebuah nikmat. Nikmat itu,
”.serupa dengan nikmat surga. Nikmat itu adalah nikmat Islam dan iman

Oleh karena itulah, para nabi dan rasul meminta agar diwafatkan dalam keadaan Islam dan
,iman. Nabi Yusuf ‘alaihissalam berdoa yang diabadikan Allah dalam firman-Nya
1/4
‫ﻦ‬
َ ‫ﺤﻴ‬ ِ ْ ‫ﻤﺎ وَأ َﻟ‬
ِ ِ ‫ﺤْﻘﻨ ِﻲ ﺑ ِﺎﻟﺼﺎﻟ‬ ً ِ ‫ﺴﻠ‬
ْ ‫ﻣ‬
ُ ‫ﺗ َﻮَﻓﻨ ِﻲ‬

Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang“
.[saleh.” [Quran Yusuf: 101

Namun beberapa banyak di antara kita yang melaksanakan hakitkat Islam itu sendiri. Hakikat
Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkannya. Tunduk dan patuh dengan
ketundukan. Serta berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya. Seorang yang mengatakan
bahwa dirinya Islam, artinya ia berserah diri dan tunduk kepada Allah. Yaitu ia siap diatur oleh
Allah. Ia siap menerima semua ketentuan dari Allah. Dan ia ridha dengan takdir-Nya. Ketika
seseorang mengatakan, “Saya Islam” artinya Ya Allah aku siap diatur dengan perintah dan
.larangan-Mu

Berapa banyak perintah dan larangan Allah kepada kita. Namun hawa nafsu kita sering kali
menghalangi untuk tunduk dan patuh secara sempurna kepada Allah. Ketika seseorang
memeluk Islam, seharusnya dia mengatakan, “Kami mendengar dan kami patuh”. Karena itu
,konsekuensi keislamannya. Allah Ta’ala berfirman
َ ‫ل إﻟ َﻴﻪ ﻣﻦ رﺑﻪ واﻟ ْﻤﺆ ْﻣﻨﻮن ﻛ ُﻞ آﻣﻦ ﺑﺎﻟﻠﻪ وﻣَﻼﺋ ِﻜ َﺘ ِﻪ وﻛ ُﺘﺒﻪ ورﺳﻠ ِﻪ َﻻ ﻧَﻔﺮقُ ﺑﻴ‬ ُ
‫ﺣﺪ ٍ ﻣ ﻦ‬
َ ‫ﻦأ‬َ َْ ُ ِ ُ َُ ِ ُِ َ ِ َ َ ِ ِ َ َ َ ُ ِ ُ َ ِ ِ ِ ْ ِ َ ِ ‫ﻤﺎ أﻧ ﺰ‬ ُ ‫ﺳﻮ‬
َ ِ‫ل ﺑ‬ ُ ‫ﻦ اﻟ ﺮ‬
َ ‫ﻣ‬َ ‫آ‬
ْ َ َ َ َ َ ُ
‫ﺼﻴُﺮ‬ َ ‫ﻤﻌْﻨ َﺎ وَأﻃﻌْﻨ َﺎ ﻏ ُْﻔَﺮاﻧ َﻚ َرﺑﻨ َﺎ وَإ ِﻟﻴ ْﻚ اﻟ‬
ِ ‫ﻤ‬ ِ ‫ﺳ‬َ ‫ﺳﻠ ِﻪِ وَﻗَﺎﻟﻮا‬ ُ ‫ر‬

Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian“
pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan
antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami
dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada
.[Engkaulah tempat kembali”.” [Quran Al-Baqarah: 285

Inilah hakikat Islam yang dipahami oleh para nabi dan rasul. Tentu kita tahu kisah Nabi Ibrahim
‘alaihissalam. Beliau telah mempraktikkan arti ketundukan dan berserah diri yang sebenarnya.
Atau dalam bahasa yang lebih ringkas, arti Islam yang sebenarnya. Allah mengujinya dengan
memerintahkan agar ia menyembelih anaknya Ismail. Anak shaleh yang ia dapat setelah
,lamanya masa penantian. Beliau mengatakan pada anaknya
َ َ َ َ
‫ﻦ‬
َ ‫ﻣ‬
ِ ‫ﻪ‬ َ ‫ﺠﺪ ُﻧ ِﻲ إ ِن‬
ُ ‫ﺷﺎَء اﻟﻠ‬ ِ َ ‫ﺳﺘ‬
َ َ ْ ‫ﻣﺎ ﺗ ُﺆ‬
‫ﻣُﺮ‬ ْ َ‫ﺖ اﻓْﻌ‬
َ ‫ﻞ‬ َ ‫ﻗَﺎ‬
ِ َ ‫ل ﻳ َﺎ أﺑ‬ َ ‫ﻚ ﻓَﺎﻧﻈ ُْﺮ‬
ٰ‫ﻣﺎذ َا ﺗ ََﺮى‬ َ ‫ﺤ‬ َ ْ ‫إ ِﻧﻲ أَرىٰ ﻓِﻲ اﻟ‬
ُ َ ‫ﻤﻨ َﺎم ِ أﻧﻲ أذ ْﺑ‬
‫ﻦ‬
َ ‫اﻟﺼﺎﺑ ِﺮِﻳ‬

Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka“
fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan
kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.” [Quran
.[Ash-Shaffat: 102

Inilah contoh bapak dan anak yang tunduk dan pasrah kepada Allah dengan ketundukan yang
hakiki. Namun, Allah senantiasa memberi jalan keluar bagi orang-orang yang menaati-Nya.
,Kemudian Allah Ta’ala berfirman

ٍ ‫وَﻓَﺪ َﻳ ْﻨ َﺎه ُ ﺑ ِﺬ ِﺑ ٍْﺢ ﻋ َﻈ ِﻴﻢ‬


2/4
.[Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” [Quran Ash-Shaffat: 102“

Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ini benar-benar menjadi parameter bagi kita. Sudah sejauh
mana keislaman kita? Sejauh mana ketundukan kita terhadap perintah dan larangan Allah?
Sampai manakah keislaman kita, ketundukan dan kepatuhan kita kepada Allah? Sejauh mana
?semangat kita dalam menyambut perintah Allah

,Allah Ta’ala berfirman


َ
‫ﻤ ﻮا‬
ُ ‫ﺴﻠ‬
َ ُ ‫ﺖ وَﻳ‬ َ َ ‫ﺟﺎ ﻣ ﻤﺎ ﻗ‬
َ ْ ‫ﻀﻴ‬ ً ‫ﺣَﺮ‬
َ ‫ﻢ‬
ْ ِ ‫ﺴﻬ‬ ِ َ ‫ﻢ ﺛ ُﻢ َﻻ ﻳ‬
ِ ‫ﺠﺪ ُوا ﻓِﻲ أﻧُﻔ‬ ْ ُ‫ﺠَﺮ ﺑ َﻴ ْﻨ َﻬ‬ َ ‫ﻤﺎ‬
َ ‫ﺷ‬ َ ‫ﻤﻮ‬
َ ‫ك ﻓِﻴ‬ ُ ‫ﺤﻜ‬
َ ُ‫ﻰ ﻳ‬
ٰ ‫ﺣﺘ‬
َ ‫ن‬ ِ ْ ‫ﻚ َﻻ ﻳ ُﺆ‬
َ ‫ﻣﻨ ُﻮ‬ َ ‫ﻓََﻼ وََرﺑ‬
‫ﻤﺎ‬
ً ‫ﺴﻠ ِﻴ‬
ْ َ‫ﺗ‬

Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan“
kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa
dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka
.[menerima dengan sepenuhnya.” [Quran An-Nisa: 65
Dalam ayat ini, Allah Ta’ala menetapkan tiga syarat agar seseorang dikatakan benar imannya.
Ketika datang perintah Allah dan Rasul-Nya sikap mereka adalah menjadikan Rasulullah
sebagai hakim. Pertama, menjadikan hadits-hadits beliau sebagai panduan dalam segala
urusan. Setelah mereka dapati hadits-hadits tersebut, kedua: tidak terdapat rasa berat di hati
mereka terhadap putusan tersebut. Dan ketiga, mereka menerima putusan tersebut dengan
sepenuh hati. Tidak ada perasaan jengkel. Berat. Dan tidak nyaman. Mereka ridha terhadap
.putusan Allah dan Rasul-Nya

.Inilah keislaman total dan hakiki


َ ُ ْ‫ أ َﻗُﻮ‬،ِ ‫ﺤﻜ ِﻴ ْﻢ‬
‫ﻪ‬ ْ ‫ل ﻗَﻮْﻟ ِﻲ ﻫَﺬ َا وَأ‬
َ ‫ﺳﺘ َﻐِْﻔُﺮ اﻟﻠ‬ َ ‫ن وَاﻟﺬﻛ ْﺮِ اﻟ‬ِ ‫ﻦ اﻟﺒ َﻴ َﺎ‬ َ ‫ﻣ‬ ِ ِ‫ﻤﺎ ﻓِﻴ ْﻪ‬َ ِ ‫ن اﻟﻌَﻈ ِﻴ ْﻢ ِ وَﻧ ََﻔﻌْﻨ َﺎ ﺑ‬ِ ‫ﻢ ﻓِﻲ اﻟُﻘْﺮآ‬ ْ ُ ‫ﻪ وَﻟ َﻜ‬
ُ ‫ك اﻟﻠ‬ َ ‫ﺑ َﺎَر‬
.‫ﻢ‬ ُ ْ ‫ﺣﻴ‬ِ ‫ﻪ ﻫُﻮَ اﻟﻐَُﻔﻮُْر اﻟَﺮ‬ ْ ‫ﺐ ﻓَﺎ‬
ُ ‫ﺳﺘ َﻐِْﻔُﺮوْه ُ إ ِﻧ‬ ٍ ْ ‫ﻦ ﻛ ُﻞ ذ َﻧ‬ ْ ‫ﻣ‬
ِ ‫ﻦ‬َ ْ ‫ﻤﻴ‬
ِ ِ ‫ﺴﻠ‬
ْ ‫ﻤ‬
ُ ‫ﻤﻴ ِْﻊ اﻟ‬
ِ ‫ﺠ‬َ َ ‫ﻢ وَﻟ‬ْ ُ ‫ﻲ وَﻟ َﻜ‬
ْ ِ‫ﻟ‬

:Khutbah Kedua
َ ْ َ ‫ وَأ‬،ِ‫ﻣﺘ ِﻨ َﺎﻧ ِﻪ‬ ُ َ ‫ وَأ‬،ِ‫ﺴﺎﻧ ِﻪ‬
ُ َ‫ﻚ ﻟ‬
،‫ﻪ‬ َ ‫ﺣﺪ َه ُ َﻻ‬
َ ْ ‫ﺷﺮِﻳ‬ ْ َ‫ﻪ و‬ ُ ‫ﻪ إ ِﻻ اﻟﻠ‬ َ َ ‫ن َﻻ إ ِﻟ‬ْ ‫ﺷﻬَﺪ ُ أ‬ ْ ‫ﺷﻜ ُُﺮه ُ ﻋ َﻠ َﻰ ﺗ َﻮْﻓِﻴ ِْﻘﻪِ وَا‬ َ ‫ﺣ‬
ْ ِ ‫ﻀﻠ ِﻪِ وَإ‬ ْ َ‫ﻤﺪ ُ ﻟ ِﻠﻪِ ﻋ َﻠ َﻰ ﻓ‬
ْ ‫ﺤ‬َ ْ‫ﻟ‬
.‫ﺴﻠ ِﻴ ْﻤﺎ ً ﻛ َﺜ ِﻴ ًْﺮا‬ َ َ ْ َ ‫وَأ‬
ْ َ‫ﻢ ﺗ‬ َ ‫ﺳﻠ‬
َ َ‫ و‬،ِ‫ﺤﺎﺑ ِﻪ‬ ْ ‫ﻪ ﻋ َﻠ َﻴ ْﻪِ وَﻋ َﻠ َﻰ آﻟ ِﻪِ وَأ‬
َ ‫ﺻ‬ ُ ‫ﺻﻠ ﻰ اﻟﻠ‬ َ ،‫ﻪ‬ ُ ُ ‫ﺳﻮْﻟ‬
ُ ‫ﺤﻤﺪ ًا ﻋ َﺒ ْﺪ ُه ُ وََر‬
َ ‫ﻣ‬ ُ ‫ﺷﻬَﺪ ُ أن‬

:ُ ‫أ َﻣﺎ ﺑ َﻌْﺪ‬

،‫ﻪ ﺗ َﻌَﺎﻟ َﻰ‬ َ


َ ‫ ا ِﺗُﻘﻮْا اﻟﻠ‬،‫س‬
ُ ‫أﻳﻬَﺎ اﻟﻨﺎ‬

,Ibadallah

Untuk menjalankan keislaman kita secara kafah. Tidak mungkin bisa kita lalui tanpa
pertolongan Allah. Betapa banyak orang yang mengaku Islam, tapi mereka tidak menaati Allah.
Apabila ada ayat dan hadits yang bertentangan dengan logika mereka, dengan kepentingan
mereka, dengan hawa nafsu mereka, dengan mudah mereka tolak. Mereka tafsrikan sesuai
keinginan mereka. Agar kepentingan mereka tetap berjalan. Allah Ta’ala berfirman tentang
.orang-orang munafik

3/4
‫ن )‪ (45‬وَﻟ َﻮْ أ ََراد ُوا‬
‫ﻢ ﻳ َﺘ ََﺮدد ُو َ‬
‫ﻢ ﻓِﻲ َرﻳ ْﺒ ِﻬِ ْ‬ ‫ﺖ ﻗُﻠ ُﻮﺑ ُﻬُ ْ‬
‫ﻢ ﻓَﻬُ ْ‬ ‫ن ﺑ ِﺎﻟﻠﻪِ وَاﻟ ْﻴ َﻮْم ِ اْﻵ ِ‬
‫ﺧﺮِ وَاْرﺗ َﺎﺑ َ ْ‬ ‫ﻦ َﻻ ﻳ ُﺆ ْ ِ‬
‫ﻣﻨ ُﻮ َ‬ ‫ﺴﺘ َﺄ ْذ ِﻧ ُ َ‬
‫ﻚ اﻟﺬ ِﻳ َ‬ ‫ﻤﺎ ﻳ َ ْ‬‫إ ِﻧ َ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ٰ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫اﻟ ْ ُ‬
‫ﻦ )‪(46‬‬ ‫ﻋﺪ ِﻳ َ‬
‫ﻣﻊَ اﻟَﻘﺎ ِ‬ ‫ﻞ اﻗْﻌُﺪ ُوا َ‬ ‫ﻢ وَﻗِﻴ َ‬‫ﻢ ﻓَﺜ َﺒﻄﻬُ ْ‬ ‫ﻪ اﻧﺒ ِﻌَﺎﺛ َﻬُ ْ‬
‫ﻪ ﻋ ُﺪة ً وَﻟﻜ ِﻦ ﻛﺮِه َ اﻟﻠ ُ‬ ‫ج ﻷﻋ َﺪوا ﻟ ُ‬ ‫ﺨُﺮو َ‬

‫“‪Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman‬‬
‫‪kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang‬‬
‫‪dalam keraguannya. Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan‬‬
‫‪untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah‬‬
‫‪melemahkan keinginan mereka. dan dikatakan kepada mereka: “Tinggallah kamu bersama‬‬
‫‪.[orang-orang yang tinggal itu”.” [Quran At-Taubah: 45-46‬‬

‫‪Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di ketika menafsirkan firman Allah “Tinggallah kamu‬‬
‫‪bersama orang-orang yang tinggal itu”, beliau mengatakan, “Siapa yang Allah beratkan hatinya‬‬
‫‪”.untuk menaati Allah, berarti Allah tidak suka memberikan kebaikan untuknya‬‬

‫‪,Kaum muslimin‬‬

‫‪Marilah kita intropeksi diri, sudah sejauh mana keislaman kita. Seperti apa kualitasnya. Hanya‬‬
‫‪kepada Allah lah kita memohon pertolongan agar memasukkan kita ke dalam Islam secara‬‬
‫‪.kafah‬‬

‫ﻢ‪،‬‬
‫ﺳﻠ َ‬‫ﻪ ﻋ َﻠ َﻴ ْﻪِ وَ َ‬
‫ﺻﻠ ﻰ اﻟﻠ ُ‬ ‫ﺤ ﻤﺪ ٍ َ‬‫ﻣ َ‬
‫ي ﻫَﺪ ْيُ ُ‬ ‫ﺧﻴ َْﺮ اﻟﻬَﺪ ْ ِ‬‫ب اﻟﻠﻪِ‪ ،‬وَ َ‬ ‫ﺚ ﻛ ِﺘ َﺎ ُ‬ ‫ﺤﺪ ِﻳ ْ ِ‬ ‫ﻤﻮْا أ َن َ‬
‫ﺧﻴ َْﺮ اﻟ َ‬ ‫ﻋﺒ َﺎد َ اﻟﻠﻪِ‪ ،‬وَاﻋ ْﻠ َ ُ‬
‫ﻪ ِ‬‫ﻓَﺎﺗُﻘﻮْا اﻟﻠ َ‬
‫ﻤﺎﻋ َﺔِ‪ ،‬ﻓَﺈ ِن ﻳ َﺪ َ اﻟﻠﻪِ ﻋ َﻠ َﻰ اﻟ َ‬ ‫ﻢ ﺑ ِﺎﻟ ْ َ‬ ‫ُ‬
‫ﺷ ﺬ ﻓ ِﻲ‬‫ﺷﺬ َ‬ ‫ﻦ َ‬‫ﻣ ْ‬
‫ﻤﺎﻋ َﺔِ‪ ،‬وَ َ‬
‫ﺠ َ‬ ‫ﺠ َ‬ ‫ﺔ‪ ،‬وَﻋ َﻠ َﻴ ْﻜ ُ ْ‬
‫ﺿَﻼﻟ َ ٌ‬
‫ﺤﺪ َﺛ َﺎﺗ ُﻬَﺎ‪ ،‬وَﻛ ُﻞ ﺑ ِﺪ ْﻋ َﺔٍ َ‬
‫ﻣ ْ‬‫ﻣﻮْرِ ُ‬‫ﺷﺮ اﻷ ُ‬ ‫وَ َ‬
‫اﻟﻨﺎرِ‪.‬‬

‫ن ﻋ َﻠ َﻰ‬ ‫َ‬ ‫ﺛ ُﻢ اﻋﻠ َﻤﻮا أ َن اﻟﻠﻪ أ َﻣﺮﻛ ُ َ‬


‫ﺼﻠ ﻮ َ‬ ‫ﻪ ﻳُ َ‬ ‫ﻣﻼﺋ ِﻜ َﺘ َ ُ‬ ‫ﻪ وَﺗ َﻌَﺎﻟ َﻰ‪) :‬إ ِن اﻟﻠ َ‬
‫ﻪ وَ َ‬ ‫ﺤﺎﻧ َ ُ‬
‫ﺳﺒ ْ َ‬‫ل ُ‬‫ﻣَﻼﺋ ِﻜ َﺘ ِﻪِ ﻗَﺎ َ‬ ‫ﺴﻪ ِ و َ َ‬
‫ﻣﺮٍ ﺑ َﺪ َأ ﻓِﻴ ْﻪِ ﺑ ِﻨ َْﻔ ِ‬ ‫ﻢ ﺑ ِﺄ ْ‬‫َ َ َ ْ‬ ‫ِ ْ ُ ْ‬
‫ﺤﻤﺪ ٍ‪،‬‬ ‫ﺳﻮْﻟ ِ َ‬ ‫َ‬
‫ﻢ ﻋ َﻠﻰ ﻋ َﺒ ْﺪ ِ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ﻣ َ‬‫ﻚ ﻧ َﺒ ِﻴﻨ َﺎ ُ‬ ‫ك وََر ُ‬ ‫ﺳﻠ ْ‬‫ﺻﻞ وَ َ‬ ‫ﻤﺎ(‪ ،‬اﻟﻠﻬُﻢ َ‬ ‫ﺴﻠ ِﻴ ً‬ ‫ﻤ ﻮا ﺗ َ ْ‬‫ﺳﻠ ُ‬ ‫ﺻﻠﻮا ﻋ َﻠﻴ ْﻪِ وَ َ‬ ‫ﻣﻨ ُﻮا َ‬ ‫ﻦآ َ‬ ‫اﻟﻨﺒ ِﻲ ﻳ َﺎ أﻳﻬَﺎ اﻟﺬ ِﻳ َ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ﺤﺎﺑ َﺔِ‬
‫ﻦ اﻟ ﺼ َ‬ ‫ن‪ ،‬وَﻋ َﻠ ِﻲ‪ ،‬وَﻋ َ ِ‬ ‫ﻤَﺮ‪ ،‬وَﻋ ُﺜ ْ َ‬
‫ﻤﺎ َ‬ ‫ﻲ ﺑ َﻜ ْﺮٍ‪ ،‬وَﻋ ُ َ‬‫ﻦ‪ ،‬أﺑ ِ ْ‬ ‫ﻤﻬْﺪ ِﻳ ِﻴ ْ َ‬ ‫ﻦ‪ ،‬ا َْﻷﺋ ِﻤﺔِ اﻟ َ‬ ‫ﺷﺪ ِﻳ ْ َ‬‫ﺧﻠ ََﻔﺎﺋ ِﻪِ اﻟَﺮا ِ‬ ‫ﻦ ُ‬‫ض اﻟﻠﻬُﻢ ﻋ َ ْ‬ ‫وَاْر َ‬
‫َ‬
‫ﻦ‪.‬‬‫ن إ ِﻟ َﻰ ﻳ َﻮْم ِ اﻟﺪﻳ ْ َ‬ ‫ﺴﺎ ٍ‬
‫ﺣ َ‬ ‫ﻢ ﺑ ِﺈ ِ ْ‬‫ﻦ ﺗ َﺒ ِﻌَﻬُ ْ‬‫ﻣ ْ‬ ‫ﻦ وَ َ‬
‫ﻦ اﻟﺘﺎﺑ ِﻌِﻴ ْ َ‬‫ﻦ‪ ،‬وَﻋ َ ِ‬ ‫ﻤﻌِﻴ ْ َ‬
‫ﺟ َ‬
‫أ ْ‬
‫َ‬ ‫ﻦ‪ ،‬وَأ َذ ِل اﻟﺸْﺮ َ‬ ‫ا َﻟﻠﻬُﻢ أ َ ِ‬
‫ﻤﺌ ِﻨﺎ‬‫ﻣﻄ ْ َ‬ ‫ﻞ ﻫَﺬ َا اﻟﺒ َﻠ َﺪ َ آ ِ‬
‫ﻣﻨ ًﺎ ُ‬ ‫ﺟﻌ َ َ‬ ‫ﻦ‪ ،‬و َ َ‬ ‫ﻦ‪ ،‬وَد َﻣْﺮ أﻋ ْﺪ َاَء اﻟﺪﻳ ْ َ‬ ‫ﺸﺮِﻛ ِﻴ ْ َ‬ ‫ﻤ ْ‬ ‫ك وَاﻟ ُ‬ ‫ﻤﻴ ْ َ‬
‫ﺴﻠ ِ ِ‬‫ﻤ ْ‬ ‫م وَاﻟ ُ‬ ‫ﺳَﻼ َ‬ ‫ﻋﺰ اﻹ ِ ْ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ﺢ‬
‫ﺻﻠ ِ ْ‬‫ﺳﺘ ِْﻘَﺮاَرﻧ َﺎ ﻓِﻲ أوْﻃ َﺎﻧ ِﻨ َﺎ وَأ ْ‬ ‫ﻤﺎﻧ َﻨ َﺎ وَا ْ‬ ‫ﻆ ﻋ َﻠ َﻴ ْﻨ َﺎ أ ْ‬
‫ﻣﻨ َﻨ َﺎ وَإ ِﻳ ْ َ‬ ‫ﺣَﻔ ْ‬ ‫ﻦ‪ ،‬اﻟﻠﻬُﻢ ا ْ‬ ‫ﺔ ﻳ َﺎ َرب اﻟﻌَﺎﻟ َ ِ‬
‫ﻤﻴ ْ َ‬ ‫ﻣ ً‬‫ﻦ ﻋ َﺎ َ‬ ‫ﻤﻴ ْ َ‬
‫ﺴﻠ ِ ِ‬‫ﻤ ْ‬ ‫ﺳﺎﺋ َِﺮ ﺑ َِﻼد ِ اﻟ ُ‬ ‫وَ َ‬
‫ُ‬
‫ﻦ ﻓ ِﻲ ﻛ ﻞ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ﻤﻴ ْ َ‬
‫ﺴﻠ ِ ِ‬‫ﻤ ْ‬ ‫ﻣﻮْرِ اﻟ ُ‬ ‫ﺢ وُﻻة َ أ ُ‬ ‫ﺻﻠ ِ ْ‬
‫ﻣﻮْرِﻧ َﺎ وَأ ْ‬ ‫ﺢ وُﻻة َ أ ُ‬ ‫ﺻﻠ ِ ْ‬
‫ﻣﻨﺎ ﻓِﻲ د ُوَرِﻧ َﺎ وَأ ْ‬ ‫ﻣﻮْرِﻧ َﺎ‪ ،‬اﻟﻠﻬُﻢ آ ِ‬ ‫ﺢ وُﻻة َ أ ُ‬ ‫ﺻﻠ ِ ْ‬‫ﺳﻠﻄﺎﻧ َﻨ َﺎ وَأ ْ‬ ‫ُ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ﻤﻴﻊُ اﻟ ْﻌَﻠ ِﻴ ُ‬
‫ﻢ (‪.‬‬ ‫ﺖ اﻟ ﺴ ِ‬ ‫ﻚ أﻧ ْ َ‬ ‫ﻣﻨﺎ إ ِﻧ َ‬ ‫ﻞ ِ‬ ‫ﺐ‪َ) ،‬رﺑﻨ َﺎ ﺗ ََﻘﺒ ْ‬ ‫ﻞ ﻗَﺮِﻳ ْ ٍ‬ ‫ﺟ ٍ‬ ‫ﻖ وَاﻟﺸﺪةِ ﺑ َِﻔَﺮِج ﻋ َﺎ ِ‬ ‫ﻦ ﻫَﺬ َا اﻟﻀﻴ ْ ِ‬ ‫ﻣ ْ‬ ‫ﻢ ِ‬ ‫ﺟﻬ ُ ْ‬ ‫ﺧﺮ ِ ْ‬‫ن وَأ ْ‬ ‫ﻣﻜ َﺎ ٍ‬ ‫َ‬
‫ﻋ ﺒ ﺎ د ا ﻟ ﻠ ﻪ ‪) ،‬إ ن ا ﻟ ﻠ ْ‬
‫ﻲ ﻳ َﻌِﻈ ُﻜ ُ ْ‬
‫ﻢ‬ ‫ﻤﻨﻜ َﺮِ وَاﻟ ْﺒ َﻐْ ِ‬ ‫ﺸﺎِء وَاﻟ ْ ُ‬
‫ﺤ َ‬‫ﻦ اﻟ َْﻔ ْ‬ ‫ن وَإ ِﻳﺘ َﺎِء ذ ِي اﻟ ُْﻘْﺮﺑ َﻰ وَﻳ َﻨ ْﻬَﻰ ﻋ َ ْ‬ ‫ﺴﺎ ِ‬ ‫ﺣ َ‬ ‫ل وَاﻹ ِ ْ‬‫ﻣُﺮ ﺑ ِﺎﻟ ْﻌَﺪ ْ ِ‬
‫ﻪ ﻳ َﺄ ُ‬
‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ َ َ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ﻢ ﻛ َِﻔﻴﻼ ً إ ِن‬‫ﻪ ﻋ َﻠ َﻴ ْﻜ ُ ْ‬‫ﻢ اﻟﻠ َ‬ ‫ﺟﻌَﻠ ْﺘ ُ ْ‬ ‫ن ﺑ َﻌْﺪ َ ﺗ َﻮْﻛ ِﻴﺪ ِﻫَﺎ وَﻗَﺪ ْ َ‬
‫ﻤﺎ َ‬‫ﻀ ﻮا ا ﻷ ﻳ ْ َ‬
‫ﻢ وَﻻ ﺗ َﻨُﻘ ُ‬‫ن(‪) ،‬وَأوْﻓُﻮا ﺑ ِﻌَﻬْﺪ ِ اﻟﻠﻪِ إ ِذ َا ﻋ َﺎﻫَﺪ ْﺗ ُ ْ‬ ‫ﻢ ﺗ َﺬ َﻛُﺮو َ‬ ‫ﻟ َﻌَﻠﻜ ُ ْ‬
‫َ‬
‫ﻣﺎ‬‫ﻢ َ‬‫ﻪ ﻳ َﻌْﻠ َ ُ‬ ‫ﻢ‪ ،‬وَﻟ َﺬ ِﻛ ُْﺮ اﻟﻠﻪِ أﻛ ْﺒ ََﺮ‪ ،‬وَاﻟﻠ ُ‬ ‫ﺷﻜ ُُﺮوْه ُ ﻋ َﻠ َﻰ ﻧ ِﻌَ ِ‬
‫ﻤﻪِ ﻳ َﺰِد ْﻛ ُ ْ‬ ‫ﻢ‪ ،‬وَا ْ‬ ‫ﻪ ﻳ َﺬ ْﻛ ُْﺮﻛ ُ ْ‬
‫ن(‪ ،‬ﻓَﺬ ْﻛ ُُﺮوْا اﻟﻠ َ‬ ‫ﻣﺎ ﺗ َْﻔﻌَﻠ ُﻮ َ‬ ‫ﻪ ﻳ َﻌْﻠ َ ُ‬
‫ﻢ َ‬ ‫اﻟﻠ َ‬
‫ن‪.‬‬
‫ﺼﻨ َﻌُﻮْ َ‬
‫ﺗَ ْ‬

‫‪Oleh tim KhotbahJumat.com‬‬


‫‪Artikel www.KhotbahJumat.com‬‬

‫‪4/4‬‬

Anda mungkin juga menyukai