ABSTRACT- A study deals with critical thinking based model for Invertebrate Zoology
instruction conducted in Biology Education of Teachers Training College was aimed to
improve critical thinking of the biology prospective teachers. This study employed
research and development design. This study was intended to mainly provide the
prospective teachers with: a developed model of critical thinking based instructial
program, and its evaluation. The study resulted in a model of critical thinking-based
instructional program used for teaching Invertebrate Zoology. The proposed model has it
strength in improving students’ both deductive and inductive thinking skills. In addition,
this model is also effective to improve critical thinking in the teaching practice of certain
subject covering structural morphology and anatomy. Yet, the developed model has it
limitation in terms of enhancing/promoting students’/trainees’of making assumptions and
arguments.
Key Words: instructional program of Invertebrate Zoology, critical thinking skill, model
of teaching
kritis merupakan alat untuk menumbuh- pakan adaptasi dari 10 tahap penelitian
kan gagasan yang original, meningkatkan pengembangan yang dikemukakan oleh
rasa ingin tahu, meningkatkan fleksibili- Gall, et al. (2003), yaitu: (1) tahap
tas, dan meningkatkan kemampuan pendahuluan, terdiri atas: studi pendahu-
mengidentifikasi hubungan antar konsep luan, kajian teoritis dan validasi oleh
atau gagasan sehingga sangat membantu penimbang ahli (expert judgment), (2)
para guru dalam mendesain program uji coba dalam skala kecil (uji coba draf
pembelajaran (Lombard & Grosser, program perkuliahan yang dikembang-
2008; cf.Lombard & Grosser, 2004; da- kan, meliputi: draf satuan acara perkulia-
lam Meintjes, & Groser, 2010). han, bahan ajar teori dan praktikum,
instrumen tes keterampilan berpikir
Metode Penelitian
kritis), dan (3) uji coba dalam skala lebih
Objek penelitian adalah mahasis-
luas (uji draf program perkuliahan yang
wa calon guru biologi Program Studi
telah direvisi berdasarkan hasil uji coba
Pendidikan Biologi Fakulas Keguruan
skala kecil). Tahap 2 dan 3 disebut tahap
dan Ilmu Pendidikan salah satu PTS di
pengembangan program perkuliahan.
Priangan Timur. Objek uji coba skala
Hasil uji coba skla lebih luas menghasil-
kecil draf program perkuliahan yang
kan program hipotetik perkuliahan
dikembangkan adalah mahasiswa calon
Zoologi Invertebrata yang dikembang-
guru biologi yang telah lulus mata kuliah
kan.
Zoologi Invertebrata (n=20), sedangkan
Tahap pendahuluan bertujuan
objek uji coba skala lebih luas draf revisi
untuk menyusun draf program perkulia-
program perkuliahan adalah mahasiswa
han yang dikembangkan yang didukung
calon guru biologi yang sedang menem-
oleh kajian empirik dan teoritis. Kajian
puh perkuliahan Zoologi Invetebrata
empirik berfungsi untuk menjelaskan
(n= 34). Metode yang digunakan dalam
beberapa alasan, mengapa peneliti memi-
penelitian ini adalah penelitian pengem-
lih mata kuliah Zoologi Invertebrata
bangan. Metode penelitian pengemban-
sebagai wahana untuk mengembangkan
gan merupakan model pengembangan
keterampilan berpikir kritis. Kajian
teoritis yang menggambarkan kerangka
pustaka bertujuan untuk: (1) mencari
berpikir yang didasarkan pada teori-teori
landasan teoritis bagaimana menyusun
yang relevan dan didukung oleh data
draf program perkuliahan Zoologi
empirik. Penelitian ini dirancang dalam
Invertebrata berbasis keterampilan berpi-
tiga tahap. Ketiga tahap tersebut meru-
kir kritis (meliputi: satuan acara perku-
BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 1-12 4
liahan, bahan ajar teori, petunjuk prakti- kecukupan waktu pretest dan posttest;
kum, syntak model pembelajaran, rubrik dan (9) kecukupan waktu tatap muka
dan instrumen tes berbasis keterampilan secara keseluruhan. Informasi yang dipe-
berpikir kritis). Draf program perkulia- roleh (1-9) digunakan untuk memperbai-
han yang telah disusun berdasarkan ki: (1) draf bahan ajar teori dan prakti-
kajian empirik dan teoritik kemudian kum perkuliahan, dan (2) draf satuan
divalidasi oleh penimbang ahli (expert acara perkuliahan. Prosentase terbesar
judgment) untuk direvisi. dan negatif dijadikan dasar perbaikan
Pada tahap uji coba skala kecil, pada ketiga draf tersebut. Tes tertulis
data dikumpulkan melalui wawancara digunakan untuk memperoleh informasi
dan tes tertulis. Wawancara digunakan tentang: (1) daya pembeda, (2) tingkat
untuk memperoleh masukan atau saran kesukaran, (3) pengecoh, dan reliabilitas
tentang: (1) draf satuan acara perkulia- tes. Data hasil tes tertulis diolah dengan
han, dan (2) draf bahan ajar teori dan menggunakan program anates (Karno,
praktikum. Informasi yang diperlukan 1996), dan hasilnya dijadikan pedoman
dari draf bahan ajar teori dan praktikum dalam menentukan item soal yang dapat
adalah tanggapan mahasiswa terhadap: diterima, diperbaiki, dan diganti. Selain
(1) ketepatan pengelompokan filum dari itu, uji coba skla kecil diperlukan
dalam setiap unit, (2) kejelasan kompe- untuk mengetahui reliabilitas tes kete-
tensi dasar, kompetensi standar, indikator rampilan berpikir kritis.
dan petunjuk pembelajaran, (3) keruntu- Pada tahap uji coba dalam skala
tutan dalam pemaparan materi kuliah, lebih luas, data yang dikumpulkan
kesesuaian antara ilustrasi dengan adalah: (1) data validitas tes, (2) data
pemaparan materi, (4) kesesuaian materi pretest, posttes, dan data gain, dan (3)
praktikum dengan materi pembelajaran data tanggapan mahasiswa calon guru
dalam setiap unit, (5) keruntutan petun- biologi terhadap draf revisi program
juk praktikum, dan (6) kejelasan format perkuliahan yang dikembangkan. Data
yang harus diisi oleh mahasiswa sebagai dikumpulkan per unit, dan digabungkan
hasil pengamatan. Sedangkan informasi menjadi data rata-rata pretest, posttest,
yang diperlukan untuk draf satuan acara dan data gain dalam satu unit perkuliahan
perkuliahan adalah tanggapan mahasiswa zoologi invertebrata. Data pretest, dan
calon guru Biologi terhadap: (7) kecuku- posttest dari setiap unit, diolah dengan
pan waktu pembahasan teori dan pelak- menggunakan uji normalisasi gain (Ng)
sanaan praktikum dalam setiap unit; (8) dan dihitung dengan menggunakan
5 Adun Rusyana – Perkuliahan Berbasis Keterampilan Berpikir Kritis
(expert judgemen) adalah sebagai Metode diskusi terdiri atas dua tahap,
berikut. yaitu tahap satu (membangun kategori)
1) Draf Satuan Acara Perkuliahan Zoo- dan tahap dua (tukar pikiran), sedangkan
logi Invertebrata metode praktikum terdiri atas tahap tiga
Satuan acara perkuliahan (hasil (menemukan masalah) dan tahap empat
kajian teoritik) terdiri atas empat bagian, (menarik kesimpulan).
yaitu: (1) jumlah tatap muka, (2) alokasi 2) Draf Bahan Ajar Perkuliahan
pre test dan post test, dan (3) tahap- Draf bahan ajar (teori dan prakti-
tahap pembelajaran. Jumlah tatap muka kum) disusun menjadi empat unit. Unit-
keseluruhan 12 kali pertemuan (perte- unit tersebut adalah: (1) unit satu terdiri
muan pertama digunakan memberikan dari Filum Protozoa, Filum Porifera, dan
penjelasan tentang prinsip-prinsip dasar Filum Coelenterta, (2) unit dua terdiri
klasifikasi Zoologi Invertebrata, penge- atas Filum Platyhelminthes, Filum
lompokan materi/unit, petunjuk penggu- Nemathelminthes, dan Filum Annelida.,
naan bahan ajar teori/praktikum, latihan (3) unit tiga terdiri atas Filum Mollusca
pengelompokan hewan berdasarkan dan Filum Echinodermata, dan unit
persamaan dan perbedaan ciri, penyusu- empat terdiri atas Filum Arthropoda.
nan tabel kladistik dan kladogram, serta Pengelompokan unit-unit tersebut dimak-
tahapan proses pembelajaran, pertemuan sudkan untuk memudahkan mahasiswa
kedua sampai dengan pertemuan ke 12 calon guru biologi dalam membuat suatu
digunakan untuk pembahasan teori/ hirarki (urutan yang sistematik berdasar-
praktikum dengan alokasi waktu kan ciri-ciri morfologi).
2sks/1sks. Pre test dan post test diberi- Rubrik dan Kisi-kisi Instrumen
kan pada awal dan akhir unit materi Tes Keterampilan Berpikir Kritis
dengan alokasi waktu 15 menit. Metode Rubrik instrumen tes keterampi-
yang digunakan dalam pembahasan teori lan berpikir kritis dijelaskan pada Tabel
adalah metode diskusi dan praktikum. 2.
2 Asumsi (mengiden-tifikasi dan Tes diawali dengan tabel karakteristik umum dari filum /sub fi-
memberi alasan tentang asum- lum/kelas/sub kelas/ordo/sub ordo, testee diminta untuk memberikan ala-
si yang benar san sehingga asumsi yang dinyatakan dalam soal benar
Selain itu, diperoleh reliabilitas tes dari setiap unit dijelaskan pada Tabel
tes unit 1 (0,237), unit 2 (0,620), unit 3 5.
(0,248), dan unit 4 (0,417). Reliabilitas
Tabel 5. Rekapitulasi Reliabilitas Tes/Unit
No Statistik Unit1 Unit 2 Unit 3 Unit 4 Rata-rata
1 Objek (n) 20 20 20 20
2 Rata-rata skor 6,750 7,850 7,66 6,650
3 Simpangan Baku 2,3592 3,0136 2,1126 2,5189
4 Korelasi XY 0,134 0,450 0,142 0,417
5 Reliabilitas Tes 0,237 0,620 0,248 0,589 0,4235
Uji coba skala luas menghasilkan gain ternormalisasi (%g), dan (3) data
tiga data, yaitu: (1) validitas tes kete- tanggapan mahasiswa calon guru Biologi
rampilan berpikir kritis/unit, (2) data terhadap program perkuliahan yang
gain/unit, data ini kemudian diolah dikembangkan. Data validitas tes/unit
menjadi data normalisasi gain (Ng) dan dijelaskan pada Tabel 6, sedangkan data
ditransformasi menjadi data prosentasi Ng dan %g dijelaskan pada Tabel 7.
Berdasarkan tanggapan maha- (item 2, 7, 12, 14, 15, 16, 17, 18, dan 20)
siswa calon guru Biologi, ditemukan harus direvisi, karena berdasarkan keten-
bahwa dari 26 item program yang tuan Tabel 1 item-item tersebut berkate-
dikembangkan terdapat delapan item
9 Adun Rusyana – Perkuliahan Berbasis Keterampilan Berpikir Kritis
gori setuju sedangkan item lainnya tes unit 1-4 adalah 0,42, sehingga reliabi-
berkategori sangat setuju. litas tes keterampilan berpikir kritis
Uji coba skala kecil dan uji coba secara keseluruhan berkategori sedang.
skala luas pada prinsipnya bertujuan Hasil uji coba skala luas (n=32)
untuk mengembangkan draf awal memberikan informasi bahwa semua tes
program perkuliahan yang telah disusun keterampilan berpikir kritis (hasil revisi
berdasarkan kajian teoritik. Hasil Uji uji coba skla kecil)/unit valid secara sig-
coba skala kecil (n=20), memberikan nifikan (α=5%), yaitu: unit 1 (r=0,45, ber-
data empirik tentang perlunya revisi pada kategori sedang), unit 2 (r=0,79, berkate-
beberapa bagian yaitu: (1) penjelasan gori tinggi), unit 3 (r=0,41, berkategori
tentang pengisian tabel kladistik dan sedang), dan unit 4 (r=0,66, berkategori
kladogram, (2) waktu tatap muka, pem- tinggi), sehingga rata-rata validitas tes
bahasan teori/praktikum, dan waktu tes secara keseluruhan berkategori sedang
(perlu ditambah), 21 (33%) butir soal (r=0,58). Berdasarkan hasil perhitungan
direvisi, dan 9 (14%) butir soal diganti. normalisasi gain (Ng) diperoleh: Ng
Revisi (1) dengan memberikan tambahan masing-masing unit (unit 1= 0,353; unit
tabel pemandu (tabel kosong tetapi 2= 0,355; unit 3= 0,347; unit 4= 0,52)
jumlah karakteristiknya sudah disesuai- dan rata-rata Ng= 0,393). Data-data
kan) dan bagan kladogram kosong yang tersebut menunjukan bahwa program
harus dilengkapi oleh mahasiswa. Revisi perkuliahan yang dikembangkan ber-
(2) dengan menambah waktu tatap muka dampak positif terhadap peningkatan
(dari 12 kali tatap muka menjadi 16 kali kemampuan penguasaan materi Zoologi
tatap muka), menambah waktu pre tes/ Invertebrata dengan tingkat pengaruh
post test dari 15 menit menjadi 30. berkategori sedang (Ng=0,393). Penga-
Instrumen tes yang harus direvisi terdiri ruh program perkuliahan yang dikem-
atas item tes yang option pengecohnya bangkan terhadap penguasaan materi
(distractor) tidak berfungsi dan item soal pembelajaran secara berurut mulai dari
yang diganti dikarenakan item soal terse- yang paling besar adalah: unit 4 (Ng=
but terlalu sulit/terlalu mudah. Selain dari 0,52), unit 2 (Ng= 0,355), unit 1 (Ng=
itu juga uji coba skla kecil menunjukkan 0,353 dan unit 3 (Ng= 0,347). Besarnya
reliabilitas tes unit 1 (0,237; berkategori pengaruh program perkulihan yang
rendah), unit 2 (0,620; berkategori ting- dikembangkan terhadap peningkatan
gi), unit 3 (0,248), dan unit 4 (0,589; keterampilan berpikir kritis ternyata
berkategori cukup). Rata-rata reliabilitas bertalian dengan kerunutan pembahasan
BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 1-12 10
dari pemberi informasi menjadi pemberi maupun tukar pikiran dengan kelompok
intruksi; 5. Proses belajar mengajar ber- yang lain.
langsung dalam dua tahap, yaitu: pemba- P3ZI unggul dalam mening-
hasan materi, dan kegiatan praktikum katkan keterampilan berpikir deduk-
(kedua tahap tersebut dilaksanakan seca- tif/induktif (Ng=0,47), sedangkan dalam
ra terintegrasi dan berkesinambungan); 6. meningkatkan keterampilan berpikir be-
Memiliki syntax model pembelajaran rasumsi (Ng=0,293) dan berargumentasi
yang sistematik, yaitu: a. Fase satu: For- (Ng= 0, 298) lemah.
mulasi, dalam fase ini mahasiswa calon
Daftar Pustaka
guru biologi mengetahui apa yang harus Anonim (2009). Program Revitalisasi
dipelajari dan dikerjakan ketika sedang Pendidikan MIPA. Jakarta:
Ditjen. P.T. Depdiknas.
membahas teori dan praktikum (dalam Castle, A. (2006). “Assesment of the
hal ini hand-out perkuliahan dan pedo- Critical Thinking Skill of Student
Radiographers” Radiography. 12:
man praktikum disusun per unit dan di- 88-95.
lengkapi petunjuk yang sistematik); b. Ewie, Charles Owu (2010). “Developing
Critical Thinking Skill of Preser-
Fase dua: Membangun kategori (building vice Teacher in Ghana”. Aca-
category), dalam fase ini mahasiswa ca- demic Leadership The Online
Journal . 8(4): 2-10.
lon guru biologi menyusun tabel persa- Gall, M.D., Gall, J.P. & Borg, W.R.
maan, perbedaan, karakteristik umum; (2003). Educational Research an
Introduc-tion. Seventh Edition.
dan tabel kladistik dari takson yang se- Washington D.C.: Pearson
dang dipelajari (kegiatan ini dilaksanakan Education Inc.
Hadi, S. (2011). Statistika I. Yogyakarta:
pada saat pembahasan teori dan kegiatan Fakultas Psikologi UGM.
praktikum); c. Fase tiga: Belajar mene- Hashim, Rosnani (2010). “Investigation
on The Teaching of Crotocal and
mukan solusi dari masalah (problem Creative Thinking in Malaysia”.
based learning), dalam fase ini mahasis- Jurnal Pendidikan Islam, 10 (1).
Iskandar, Dj.T. (2005). Biosistematik,
wa calon guru biologi secara berkelom- Senter Perkembangan Biologi
pok mendiskusikan dan menyusun kla- [Online].
http://v4.its.ac.id/berita.php?nome
dogram dengan cara menganalisis tabel r=1519 [ diakses 22 Juni 2011].
kladistik dari setiap unit yang dipelajari; Klimoviene, G.U.J & Barzdziukiene, R.
(2006). “Developing Critical
d. Fase empat: Menarik kesimpulan, da- Thinking Through Cooperative
lam fase ini mahasiswa calon guru biolo- Learning” Studi about Language.
9: 77-84.
gi, menyimpulkan dan melaporkan kla- Liliasari. (1996). Beberapa Pola Berpikir
dogram dari setiap unit berdasarkan hasil dalam Pembentukan Pengetahuan
Kimia oleh Siswa. Disertasi
tukar pikiran baik dalam kelompok,
BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 1-12 12