A. Definisi
1. Hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau
sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih
besar 95 mmHg (Kodim Nasrin, 2008 ).
2. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg.
Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik
160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer, 2010).
3. Hipertensi adalah tekanan darah sistolik >140mmHg dan tekanan darah
diastolic <90mmHg, atau bila pasien memakai obat anti hipertensi.
4. Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Committee on Detection
(JIVC) sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan
diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang dari
tekanan darah (TD) normal tinggi sampai hipertensi maligna.
B. Etiologi
C. Manifestasi Klinis
F. Komplikasi
Efek pada organ :
a. Otak
1. Pemekaran pembuluh darah
2. Perdarahan
3. Kematianselotak : stroke
b. Ginjal
1. Malam banyak kencing
2. Kerusakan sel ginjal
3. Gagal ginjal
c. Jantung
1. Membesar
2. Sesak nafas (dyspnoe)
3. Cepat lelah
4. Gagal jantung
G. Penatalaksanaan
a. Diet
Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam.Penurunan
BB dapat menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan
aktivitas rennin dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma.
b. Aktivitas
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan
disesuaikan dengan batasan medis dan sesuai dengan kemampuan
seperti berjalan, jogging, bersepeda atau berenang.
2. Farmakologik
Sesuai dengan rekomendasi WHO/ISH dengan mengingat
kondisi pasien, sasarkan pertimbangan dan prisif sebagai berikut:
a. Mulai dosis rendah yang tersedia, naikkan bila respon belum
optimal, contoh agen beta bloker ACE.
b. Kombinasi dua obat, dosis rendah lebih baik dari pada satu obat
dosis tinggi. Contoh: diuretic dengan beta bloker.
c. Bila tidak ada respon satu obat, respon minim atau ada efek
samping ganti DHA yang lain
d. Pilih yang kerja 24 jam, sehingga hanya sehari-sekali yang akan
meningkatkan kepatuhan.
e. Pasien dengan DM dan insufistensi ginjal terapi mula lebih dini
yaitu pada tekanan darah normal tinggi.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. UDENGAN HIPERTENSI
DIRUANG DAHLIA RSUD dr. SOESELO SLAWI
A. Pengkajian
1. Identitas klien
Nama : Ny. U
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Pagirikan
No. RM : 055347
Ruangan : Dahlia
Dx. Medis : Hipertensi
Tanggal masuk : 25 April 2018 jam 12.00 WIB
Tanggal pengkajian : 26 April 2018 jam 14.00 WIB
3. Keluhan utama
Pusing / sakit kepala
7. Aspek psikologis
keluarga klien mengatakan klien mudah panic dan gelisah jika
mendengar sesuatu yang mengejutkan dan setelah itu tekanan
darahnya akan naik.
8. Aspek sosial
Hubungan klien dengan keluarga sangat baik, terbukti anaknya
bergantian menjaganya selama di Rumah Sakit. Hubungan klien
dengan lingkungan juga sangat baik, terbukti banyak yang
menjenguknya.
9. Aspek spiritual
Klien dan keluarga beragama islam menurut keluarga selama
sehatnya klien rajin beribadah, begitu juga selama dirawat di rumah
sakit.
B. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : Compos mentis
Nilai GCS : 15
Respon membuka :4
Respon motorik :6
Repon verbal :5
TD : 170/100 mmHg
R : 25x/menit
N : 85x/menit
T : 36oC
2. System pengindraan
a. Sistem penglihatan
Inspeksi : Bentuk mata dan bola mata simetris, reflek pupil klien
baik, saat ada rangsangan cahaya miosis, konjungtiva tak anemis,
sclera tidak ikterik, gerakan bola mata baik.
Palpasi : Tidak terdapat lesi atau oedema, tidak dirasakan nyeri
tekan.
b. System pendengaran
Bentuk dan letak simetris, tidak ada serumen, fungsi
pendengaran cukup baik karena klien mampu mengerjakan apa saja
yang diperintahkan.
c. System penciuman
Bentuk dan letak simetris, klien di tes dengan
mengguanakan alcohol dan kopi disertai dengan tulisan alcohol
dan kopi, klien dapat menunjuk dengan tepat bau yang dirasakan.
d. System pengecapan
Keadaan lidah sedikit kotor, klien dites dengan
menggunakan garam dan gula disertai tulisan garam dan gula, klien
dapat menunjuk dengan tepat apa yang dirasakan.
e. System integument
Gastisitas/turgor kulit baik walaupun saat di tarik kulit klien
kembali ke semula +/- 3-5 detik karena proses penuaan, tidak ada
lesi, warna kulit putih,tidak ada masa, tampilan umum kulit bersih,
kulit kepala bersih, distribusi rambut merata.
f. System pencernaan
Bentuk mulut simetris, gigi tidak utuh beberapa sudah
tanggal, jumlah gigi sudah tanggal, jumlah gigi susu dan gigi taring
4, geraham premolar 2, gerakan motor 12, jumlah gigi 26, mukosa
bibir kering, reflek menelan ada, auskultasi pada bising usus
10x/menit.
g. System pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak tampak polip, tidak aa
pernafasan cuping hidung, retraksi dada negative, tidak ada nyeri
tekan pada adda, tidak ada benjolan pada dada, terdengar suara
sonor pada dada sebelah kiri dan kanan, tidak ada wheezing.
h. System kardiovaskuler
Tachicardi, cyanotic negative pada akral bibir klien, tidak
terdapat peningakatan vena juularis, tidak ada bunyi tambahan.
i. System perkemihan
Eliminasi urine tidak sering, ketok CVA tidak dirasaka
nyeri, tidak ada nyeri pada aderah supra pubis, blas tidak teraba
keras dan saat di palpasi tidak terasa nyeri.
j. System persarafan
N1 (olfaktorius) : Klien dapat membedakan bau minyak kayu
putih
N2 (optikus) : Lapang pandang klien agak berkurang
behubungan dengan penuaan,
N3 (okulomotorius) : Normal (bila terkena cahaya miosis dan
midriasis bila tidak terkena cahaya)
N4 (trakelis) : mata masih terkoordinasi sesuai perintah.
N5 (trigeminus) : Reflek mengunyah ada, kelopak mata(+),
rahang dapat mengatup secara simetris
N6 (abdusen) : Klien dapat menggerakan bola mata ke kiri
dan ke kanan.
N7 (fasialis) : Klien dapat menggerakan muka.
N8 (cochlealis) : Pendengaran baik .
N9 (glosopharingeus) : Ada reflek menelan.
N10 (vagus) : Kemampuan menelan baik.
N11 (accesorius) : Kedua bahu masih mampu mengatasi
tahanan dengan cukup baik.
N12 (hipoglosus) : Pergerakan lidah normal.
k. System musculoskeletal
Tidak ada kelumpuhan pada ekstermitas, kekuatan otot
penuh, tidak ada nyeri dan tidak ada luka.
C. Analisa data
No. Data Problem Etiologi
– Pasien mengatakan
merasa sakit kepala
DO:
– P: TD tinggi
170/100 mmHg
– Q: nyeri sekali
seperti ditusuk -
tusuk
– R: kepala bagian
belakang
– S: 6
– T: 20 menit sekali
– Gelisah
– Gangguan untuk
meneruskan
aktivitas
sebelumnya
DO:
– TD tinggi :
170/100 mmHg
– Mata klien tampak
cekung
– Pasien tampak
gelisah
– Kurang puas tidur
– Keluhan verbal
kurang istirahat
– Sering terjaga
– Pasien mengatakan
sakit perut
DO:
– P: makan tidak
teratur
– Q: nyeri seperti
diremas-remas
– R: di abdomen
bagian kiri atas
– S: 6
– T: 10 menit sekali
– BB : 72 kg
– Peristaltik usus
10x/menit
– Gangguan tidur
– Perubahan tekanan
darah
D. Prioritas Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut (00132) berhubungan dengan faktor biologis
2. Gangguan pola tidur (00198) berhubungan dengan kurang privasi/
kendali tidur
E. Intervensi Keperawatan
Nama : Ny. U
Umur : 60 tahun
Pengkajian : Hipertensi
Tanggal/ No.
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Jam Dx
26 April 1 Setelah dilakukan tindakan Monitoring TTV (6680)
2018 keperawatan selama 2x60 1. Monitor TD, N, T, RR yang
14.00 menit selama 24 jam, nyeri sesuai.
WIB pada klien berkurang atau 2. Monitor TD, RR sebelum
hilang dengan criteria selama dan sesudah
hasil: aktifitas, yang sesuai.
a.Tanda-tanda vital (0802) 3. Monitor TD sesudah
1. (080205) Tekanan melakukan pengobatan.
darah sistolik (2) 4. Monitor presentase dan
2. (080206) Tekanan kualitas denyut nadi.
darah diastolik (2) 5. Catat perubahan TD
3. (080203) Denyut nadi
radial (3)
F. Implementasi Keperawatan
Nama : Ny.U
Umur : 60 Thn
Pengkajian : Hipertensi
G. Evaluasi