Biaya-Modal-Individual SAP 12 MANAJEMEN
Biaya-Modal-Individual SAP 12 MANAJEMEN
NAMA KELOMPOK :
Kelas EII 4
UNIVERSITAS UDAYANA
SEMESTER GANJIL
2018
1
1.1 Pendahuluan
Biaya modal memegang peranan penting di dalam perusahaan sebagai cut off
dalam pengambilan keputusan investasi. Biaya modal menjadi dasar penilaian apakah
investasi atau proyek yang akan dilaksanakan feasible atau tidak, terutama didalam
penilaian prfatabilitas investasi yang menggunakan metode discount (NPV dan PI).
Biaya modal sering menjadi tingkat keuntungan minimal yang disyaratkan dari suatu
investasi atau proyek, sehingga biaya modal akan menjadi discount factor dalam
perhitungan present value cash flow perusahaan.
Berdasarkan pentingnya biaya modal dalam penilaian investasi atau proyek,pada
bab ini akan dibahas biaya modal individual dan biaya modal keseluruhan. Biaya modal
individual yang berasal dari hutang jangka pendek,hutang jangka panjang,saham
preferen,biaya laba ditahan dan biaya saham modal biasa. Pada bagian akhir akan
diuraikan tentang biaya modal keseluruhan yang dipergunakan perusahaan,yang
merupakan cut off penilaian profatabilitas investasi atau proyek
Hutang jangka pendek adalah hutang yang dipergunakan perusahaan dengan jangka
waktu maksimum 1 (satu) tahun, terdiri dari hutang dagang,hutang wesel,dan kredit jangka
pendek dari bank. Biaya modal masing-masing diuraikan sebagai berikut:
2
Biaya ini adalah “tax deductible expense” karena bunga modal diperhitungkan
sebelum kena beban pajak, sehingga dengan adanya bunga maka keuntungan yang kena
pajak menjadi lebih kecil.
Biaya penggunaan hutang setelah pajak (after- tax cost of debt) dapat dihitung
dengan cara:
Misalkan
Tingkat pajak penghasilan 40% maka biaya hutang setelah pajak adalah:
=0,1 x 0,6
=0,06 (6%)
2. Hutang wesel
Hutang wesel mempunyai bunga yang tetap yang dihitung dari harga nominalnya. Bunga
yang harus dihubungkan dengan jumlah uang yang diterima atau tersedia secara efektif untuk
digunakan.
Contoh
Misalnya bank memberikan kredit jangka pendek sebesar Rp1.000.000,00 dengan bunga
2% per bulan selama 8 bulan dengan syarat bahwa jaminan aktiva diasuransikan selama
umur kredit misalnya premi asuransi sebesar Rp 50.000,00. Jumlah uang yang dibayarkan
bank sebesar Rp 1.000.000,00 bunga selama 8 bulan + premi asuransi yaitu :
Rp 1.000.000 – (Rp160.000+Rp50.000)= Rp 790.000. beban selama 8 bulan yang
sesungguhnya ditanggung adalah Rp 210.000 (yaitu Rp 160.000+Rp 50.000),sehingga
biaya pengenaan hutang sebelum pajak (before-tax cost of debt) selama 8 bulan adalah:
210.000
𝑥100% = 26,582%
790.000
26,582%
Biaya kredit sebelum pajak perbulan =3,323%
8
Misalnya pajak 50% maka biaya setelah pajak adalah :
3,323% (1-0,5)= 1,6615%
Contoh:
4
Obligasi dikeluarkan dengan harga nominal perlembar Rp 10.000 dengan umur 10 tahun. Hasil
penjualan obligasi bersih yang diterima Rp 9.700. Bunga atau kupon obligasi pertahunnya 4%.
Berapakah besarnya biaya obligasi tersebut?
1) Dengan menggunakan rumus shortcut atau atas dasar kira-kira (approximate method)
Ada 4 langkah menggunakan metode ini yaitu:
Mengadakan estimasi jumlah rata-rata dari dana yang tersedia bagi kita selama 10
tahun
Menghitung biaya rata-rata tahunan dari penggunaan dana tersebut
Menghitung prosentase biaya rata-rata tahunan dari jumlah dana rata-rata yang
tersedia
Menyesuaikan biaya obligasi itu berdasarkan setelah pajak
Jawab :
9.700 + 10.000
= 9.850
2
b) Biaya ekstra sebesar Rp 300 (yaitu selisih antara dana yang diterima dengan jumlah dana
𝑅𝑝300
yang harus dibayar setelah 10 tahun). Bila biaya ekstra per tahun adalah Rp30( )
10
ditambahkan pada bunga yang dibayar setiap tahun. Selama 10 tahun adalah sebesar
Rp400 (yaitu 4% x Rp 10.000)+30(biaya ekstra) sehingga berjumlah Rp430
c) Menghitung prosentase biaya tahunan rata-rata dari jumlah dana rata-rata yang tersedia.
Biaya bunga sebelum pajak:
430
𝑥100% = 4,36%
9.850
d) Biaya obligasi juga dapat dihitung dengan rumus pendapatan obligasi yaitu
10.000−9.700
400+ 10
9700+10.000
𝟐
400+30 430
= = 9.850 = 4,36%
9.850
5
e) Langkah terakhir adalah penyesuaian biaya obligasi dengan pajak. Bila tingkat pajak
sebesar 40% maka biaya setelah pajak:
4,36% (1-0,4)=2,62%
Dimana :
Kd = Biaya Obligasi
PV1 = Present Value biaya dengan tingkat bunga 1
PV2 = Present Value biaya dengan tingkat bunga 2
i1 = Tingkat bunga 1
i2 = Tingkat Bunga 2
V = Harga Pasar Obligasi
Metode ini mencari tingkat bunga yang menjadikan nilai sekarang dari pembayaran bunga
tahunan sebesar Rp 400+ pembayaran akhir sebesar Rp 10.000 sama dengan nilai sekarang dari
penerimaan sebesar Rp 9.700 persamaannya adalah:
6
Pembayaran pokok pada akhir tahun ke 10
(Rp 10.000 x 0,558) Rp 5.580
Rp 8.524
304
𝑥2% = 0,4%
1480
r=4%+0,4%=4,4%
Saham preferen memiliki sifat antara hutang dengan saham biasa, bersifat hutang karena
mengandung kewajiban tetap untuk membayar dividen preferen dan dalam likuidasi pemegang
saham preferen memiliki hak mendahului disbanding saham biasa. Namun tidak seperti hutang
kegagalanmembayar dividen preferen tidak mengakibatkan pembubaran perusahaan. Risiko
saham preferen lebih kecil dari hutang tapi lebih besar dari saham biasa.
Biaya penggunaan dana yang berasal dari saham preferen dapat dihitung sebagai berikut
D
Kp
P0
Dimana:
7
D = Deviden yang dibayarkan
Contoh
1. Suatu saham preferen dengan dividen tahunan dibayar Rp 20.000, dijual dengan harga
pasar Rp 200.000 per lembar, maka biaya dari saham preferen tersebut adalah:
Kp = D
Po
= 20.000
200.000
= 0,10 = 10%
Penggunaan laba ditahan juga memiliki biaya, biaya penggunaan dana yang berasal dari
laba yang ditahan adalah sebesar tingkat pendapatan investasi dalam saham yang diharapkan
diterima oleh para investor atau biayanya sama dengan biaya penggunaan dana yang berasal
dari saham biasa
Contoh :
Misalnya perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 400 per lembar saham dan
dibayarkan sebagai dividen Rp 200. Hasil netto penjualan saham sebesar Rp 4.000 per
lembarnya. Keuntungan, dividen dan harga saham mempunyai tingkat pertumbuhan
sebesar 5 % setahun dan tingkat pertumbuhan diharapkan berlangsung terus. Tingkat
pendapatan investasi yang diharapka dalam saham sebesar :
Harga jual
Rp 200 + 5% = 5% + 5% = 10%
Rp 4000
8
Karena besarnya biaya laba ditahan adalah sebesar tingkat pendapatan investasi saham
maka dalam contoh diatas biaya labaditahan adalah sebesar 10 % sama seperti biaya
saham preferen biaya laba ditahan inipun atas dasar setelah pajak.
2.1.5 Biaya Modal yang Berasal dari Emisi Saham Biasa Baru
Biaya saham biasa baru adalahlebih tinggi dari biaya penggunaan dana yang
berasal dari laba ditahan karena emisi saham baru dibebani biaya emisi. Biaya saham
biasa baru dapatdihitung dengan cara:
KSn = Ks
1-Flc
Keterangan :
Contoh :
Suatu Persahaan akan mengadakan emisi saham baru dengan Harga jual perlembarnya
Rp 4.000.000 Biaya emisi per lembarnya adalah Rp 400.000, Biaya saham perusahaan
tersebut (Ks ) sebesar 10% maka besarnya Biaya Saham baru adalah
KSN = Ks
1-Flc
KSN = 10%
(1 – 400.000/4.000.000)
KSN = 10%
(1 – 0.10)
9
KSN = 11,1%
Seperti biaya saham preferen maka biaya saham biasa baru sudah atas dasar
setelah pajak sehingga tidak perlu disesuaikan dengan pajak
Contoh:
Hutangjangkapanjang Rp 60.000,00
Sahampreferen Rp 10.000,00
Jumlah Rp 200.000,00
Sahampreferen =7%
Pajak =50%
10
Jawab:
Langkahpertamaadalahmenyesuaikanpajakdenganbiayahutangyaitu:
6%(1-0,5)=3%
perhitunganbiaya modal
(dalamjutaan rupiah)
komponen model jumlah modal biaya individual jumlahbiayakomponen
(01) (2) (3) (2x3)
hutangjangkapanjang Rp 60.000 3% Rp 1.800
Sahamprefen Rp 10.000 7% Rp 700
modal sendiri Rp 130.000 10% Rp 13.000
Rp 200.000 Rp 15.500
15.500
=200.000=7,75%
perhitunganbiaya modal
(dalamjutaan rupiah)
komponen model jumlah modal biaya individual jumlahbiayakomponen
(01) (2) (3) (2x3)
hutangjangkapanjang 30% 3% 0,009
Sahamprefen 5% 7% 0,0035
modal sendiri 65% 10% 0,0650
100% 0,0775
11
WACC=7,75%
Biaya modal rata- rata tertimbangakanberubahbilastruktur modal berubah. Biaya modal rata-rata
tertimbangakantidakberubahmeskipunadatambahan modal yang digunakanbilapertimbangan
modal samadanbiaya modal juga tetap. Tetapibilatambahan modal
cukupbesardanharusmenghadapiemisisahambarumakaakanmengakibatkankenaikan “marginal
cost of capital” karenabiayasahamlebihbesardaripadabiayalabaditahan.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://arida-sugar.blogspot.co.id/2012/05/biaya-modal.html?m=1
13