Anda di halaman 1dari 12

PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK DENGAN

MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

JURNAL

Oleh:

MUH NUR UDIN


K1511029

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2016

1
PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK
DENGAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH
Muh Nur Udin1, Abdul Haris Setiawan2 dan Budi Siswanto3
Email: muh_nurudin@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini betujuan untuk: (1) Merancang media pembelajaran menggambar teknik
dengan menggunakan Macromedia Flash. (2) Mengetahui tingkat kelayakan media
pembelajaran menggambar teknik dengan menggunakan Macromedia Flash. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode riset dan pengembangan,
dengan dilakukan perancangan media pembelajaran. Prosedur perancangan media
pembelajaran dilakukan melalui: (1) Tahap studi pendahuluan dilakukan dengan studi literatur
dan studi lapangan / observasi. (2) Tahap pengembangan dengan dilakukan pembuatan draft
desain model / perancangan yang dibagi menjadi 3 bagian diantaranya: dilakukan
penyusunan materi bersama dosen mata kuliah menggambar teknik, pembuatan naskah dan
storyboard, pengambilan video, editing video dan penyusunan dalam macromedia flash.
Selanjutnya dilakukan validasi penilaian kepada para ahli / pakar materi, media dan
pembelajaran untuk menilai kelayakan media pembelajaran yang dibuat. Selanjutnya
dilakukan uji coba terbatas dengan 5 mahasiswa yang pernah menempuh mata kuliah
menggambar teknik dan uji coba luas kepada 30 mahasiswa PTB FKIP UNS yang pernah
menempuh mata kuliah menggambar teknik. (3) Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dari
proses perancangan terkait model final media pembelajaran menggambar teknik teknik.
Hasil penelitian dari penilaian ahli materi menyatakan bahwa media pembelajaran
menggambar teknik layak digunakan dengan persentase sebesar 73%. Penilaian ahli media
dengan persentase 91 % menyatakan bahwa perancangan media pembelajaran menggambar
teknik termasuk kategori sangat layak. Penilaian ahli pembelajaran menyatakan bahwa
perancangan media pembelajaran menggambar teknik layak dengan persentase sebesar 67 %
sedangkan uji coba terbatas hasil yang diperoleh sebesar 84 % menyatakan bahwa media
pembelajaran yang dirancang sangat layak kemudian pada uji coba luas menyatakan dengan
persentase 81% bahwa media pembelajaran termasuk kategori sangat layak.

Kata Kunci: media pembelajaran

1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
2
Pembimbing I : Abdul Haris Setiawan, S.Pd., M.Pd.
3
Pembimbing II : Budi Siswanto, S.Pd., M.Ars.

2
DESIGNINNG OF INSTRUCTIONAL MEDIA ON TECHNICAL DRAWING
COURSE WITH MACROMEDIA FLASH
Muh Nur Udin1, Abdul Haris Setiawan2 dan Budi Siswanto3
Email: muh_nurudin@yahoo.com

ABSTRACT
The objectives of this study are to: (1) Produce instructional media of technical
drawing course with Macromedia Flash. (2) Determine the feasibility of instructional media
of technical drawing course with Macromedia Flash. The procedures of designing
instructional media were done trough: (1) Preliminary study stage was conducted by literature
study and observation (2) the development stage by doing the drafting of model design which
was divided into three sections including: preparing the draft of learning material with the
lecturer of technical drawing course, creating a script and preparing a storyboard, capturing
video, editing video and importing to macromedia flash. Next stage was to validate the
assessment to the expert of media and learning material to assess the feasibility of
instructional media created. Then, doing the limited testing to 5 students who have took
technical drawing course and extensive testing to 30 students who have took technical
drawing course. (3) The result stage was the final stage of the design process related to the
final model of instructional media on technical drawing course.
The results of the study from the assessment of materials experts stated that
instructional media fit for use with a percentage of 73%. Media expert assessment stated that
instructional media very feasible with the percentage of 91%. The assessment of learning
expert stated that the design of instructional media fit for use with a percentage of 67% while
the limited trial results obtained by 84% stated that the instructional media which designed
was very feasible, then on the extensive trials expressed by the percentage 81% showed that
instructional media was very feasible.

Keywords: instructional media

1
Student Structural Engineering Education FKIP UNS
2
1st Tentor : Abdul Haris Setiawan, S.Pd,. M.Pd.
3 nd
2 Tentor : Budi Siswanto, S.Pd,. M.Ars.

3
PENDAHULUAN pendidikan, akan mempermudah kegiatan
belajar mengajar dan mendorong siswa agar
Pada pelaksanaan pengajaran, melahirkan karya teknologi.
Universitas Sebelas Maret berpedoman pada Tenaga pendidik diharapkan
visi dan misi. Di dalam misi yang pertama mampu menciptakan proses belajar mengajar
disebutkan bahwa Universitas Sebelas Maret yang menarik dan meningkatkan pemahaman
adalah penyelenggara pendidikan dan peserta didik. Menurut Mulyanta (2012: 2)
pengajaran yang menuntut pengembangan “Kemampuan pendidik dalam
diri dosen dan mendorong kemandirian mengembangkan media pembelajaran
mahasiswa dalam memperoleh pengetahuan, merupakan salah satu faktor penentu
keterampilan, dan sikap. Pengajaran yang keberhasilan peserta didik dalam mencapai
terlaksana dalam perkuliahan di Pendidikan kompetensi yang diharapkan”. Oleh karena
Teknik Bangunan FKIP UNS tersaji dalam itu sangat penting bagi para pendidik dapat
lingkup mata kuliah tertentu, salah satunya merancang media pembelajaran yang
adalah mata kuliah Menggambar Teknik. berguna untuk menunjang keberhasilan
Mata kuliah Menggambar Teknik peseta didik dalam mencapai kompetensi
merupakan mata kuliah wajib yang harus yang diajarkan.
ditempuh oleh setiap mahasiswa Pendidikan Pemanfaatan media pembelajaran
Teknik Bangunan. Mata kuliah Menggambar dengan software macromedia flash sangat
Teknik bertujuan untuk memberikan tepat apabila digunakan dalam mata kuliah
pemahaman mengenai dasar menggambar menggambar teknik karena terdapat efek-
dalam bidang bangunan. Pembelajaran yang efek audio visual yang diperlukan untuk
sering dilaksanakan oleh dosen adalah mempermudah belajar mahasiswa. Hal ini
menjelaskan di depan kelas tentang cara sejalan dengan jenis mata kuliah
menggambar, kemudian siswa diberikan menggambar teknik yang mengedepankan
tugas untuk dikerjakan secara mandiri aspek visual. Ditambah lagi output dari
maupun berkelompok dan diselesaikan dalam perancangan media ini dapat digandakan
jangka waktu tertentu. kedalam compact disk (CD) sehingga sangat
Mahasiswa yang memilih Program ringkas. Dengan demikian, apabila
Studi Pendidikan Teknin Bangunan berasal multimedia pembelajaran dipilih,
dari latar belakang yang berbeda-beda yaitu dikembangkan, digunakan dan dimanfaatkan
berasal dari latar belakang Sekolah secara tepat dan baik akan memberi manfaat
Menengah Atas atau Madrasah Aliyah dan yang sangat besar bagi dosen dan mahasiswa.
Sekolah Menengah Kejuruan. Observasi Berdasarkan uraian di atas dengan
yang telah dilakukan ditemukan bahwa melihat kondisi permasalahan, maka perlu
dibutuhkan media pembelajaran yang dapat adanya perancangan media pembelajaran
digunakan untuk belajar mandiri di rumah yang dapat membantu mahasiswa dalam
dan membantu mahasiswa dalam memahami memahami materi dan membantu mahasiswa
materi dan membantu mahasiswa dalam dalam pengerjaan tugas dalam mata kuliah
pengerjaan tugas. Menggambar Teknik.
Perkembangan teknologi dapat
memberikan peluang bagi para tenaga KAJIAN PUSTAKA
pendidik untuk menggembangkan Perancangan
kemampuan membagikan ilmu kepada para Agar suatu program atau prosedur
peserta didik. Hal tersebut sesuai dengan dapat berjalan lancar dan memuaskan maka
keterangan salah satu pakar pendidikan Anies dibutuhkan perancangan yang matang, dan
Baswedan yang dikutip oleh Reza Aditya pembuatan keputusan yang tepat menjadi
(2014; 1) menyatakan bahwa dengan adanya salah satu faktor penentu dalam sebuah
pemanfaatan teknologi di lembaga perancangan. Perancangan (planning)

4
merupakan pemilihan atau penetapan tujuan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh
organisasi dan penentuan strategi, pengguna sehingga pengguna dapat memilih
kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, apa yang dikehendaki untuk proses
metode, sistem, anggaran dan standar yang selanjutnya.
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Perancangan Media Pembelajaran
Media Pembelajaran Dalam perancangan media
Media pembelajaran merupakan salah pembelajaran ada beberapa tahapan yang
satu bentuk pemanfaatan teknologi dalam harus dijalankan, Urbani dan Purnama (2012:
dunia pendidikan, sehingga akan banyak 118) mengemukakan perumusan langkah
sekali manfaat yang dapat diambil dari produksi sinema berbasis multimedia terdiri
pemakaian media pembelajaran. Salah satu dari proses pra produksi, produksi, dan pasca
manfaatnya adalah memberikan penjelasan produksi.
yang lebih konkrit karena materi disajikan
dengan logis dan jelas, baik media Menggambar Teknik
pembelajaran berupa gambar, foto, miniatur, Mata kuliah menggambar teknik
film, video, CD interaktif, komputer dan lain merupakan mata kuliah yang berisi dasar-
sebagainya. Selain itu media pembelajaran dasar dari menggambar teknik yang harus
dapat meningkatkan motivasi siswa dalam dikuasai oleh mahasiswa pendidikan teknik
mengikuti kegiatan pembelajaran, dalam hal bangunan, yang diberikan pada semester
ini sesuai dengan pendapat yang satu. Salah satu tujuan pembelajaran yang
dikemukakan oleh Azhar Arsyad (2009: 25) dicapai yaitu mampu memahami,
“Media pembelajaran dapat memperjelas menerapkan gambar dan lebih
penyajian pesan dan informasi sehingga mengembangkan hasil karya gambarnya
dapat memperlancar dan meningkatkan sesuai konstruksi kaidah-kaidah gambar
proses dan hasil belajar”. teknik yang benar. Dimana salah satu
kompetensi dasarnya adalah mahasiswa
Multimedia dalam Pembelajaran. mampu menggambar proyeksi.Materi yang
Menurut Oetomo (2002: 109), secara disajikan pada mata kuliah menggambar
umum multimedia diartikan sebagai teknik menggambar proyeksi adalah: (a)
kombinasi teks, gambar, seni grafik, animasi, pengertian proyeksi, (b) proyeksi titik, (c)
suara dan video. Aneka media tersebut proyeksi garis, (d) proyeksi bidang, (e)
digabungkan menjadi satu kesatuan kerja proyeksi benda.
yang akan menghasilkan suatu informasi
Macromedia Flash Profesional 8
yang tidak hanya dapat dilihat sebagai hasil
Perancangan media pembelajaran
cetakan, melainkan juga dapat didengar,
dalam penelitian ini menggunakan perangkat
membentuk simulasi dan animasi yang dapat
lunak (software) macromedia flash
membangkitkan minat dan memiliki nilai
profesional 8 dalam perancangannya.
seni grafis yang tinggi dalam penyajiannya.
macromedia flash profesional 8 merupakan
Ariani dan Haryanto (2010: 25)
sebuah program aplikasi standar yang
mengemukakan bahwa multimedia terbagi
dikeluarkan oleh perusahaan internasional
menjadi dua kategori, yaitu: multimedia
Macromedia, program ini digunakan untuk
linier dan multimedia interaktif. Multimedia
merancang grafis animasi dan audio visual.
linier adalah suatu multimedia yang tidak
dilengkapi dengan alat pengontrol apapun METODE PENELITIAN
yang dapat dioperasikan oleh pengguna.
Multimedia ini berjalan sekuensial Dalam melaksanakan penelitian
(berurutan). Multimedia interaktif adalah diperlukan tempat penelitian untuk
suatu multimedia yang dilengkapi dengan memperoleh data-data yang mendukung

5
tercapainya tujuan penelitian, tempat kelayakan media pembelajaran ini dipakai
penelitian ini dilaksanakan di Program Studi skala pengukuran skala likert. Variabel yang
Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS. akan diukur, dijabarkan menjadi indikator
Waktu penelitian dilaksanakan antara periode variabel. Kemudian indikator variabel
bulan April 2015 – April 2016. dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun
Penelitian ini mengambil dosen yang item-item instrumen yang dapat berupa
merupakan ahli dari masing-masing bidang, pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap
antara lain; ahli dalam bidang menggambar item instrumen yang menggunakan skala
teknik, bidang media dan bidang likert mempunyai gradasi dari sangat positif
pembelajaran sebagai dosen yang sampai sangat negatif Dapat dijelaskan pada
memberikan penilaian terhadap kelayakan tabel 2 dan 3 sebagai berikut :
media pembelajaran menggambar teknik.
Pengujian juga dilakukan terhadap Tabel 2. Kriteria Penilaian Kelayakan
pengguna media pembelajaran yaitu Kategori Penilaian Skor
mahasiswa yang telah menempuh mata Sangat layak 5
kulian menggambar teknik untuk menilai Layak 4
kelayakan media pembelajaran. Cukup Layak 3
Metode yang dipakai oleh peneliti Tidak Layak 2
adalah metode penelitian dan pengembangan Sangat Tidak Layak 1
(Research and Depelopment). Adapun
penelitian yang akan dikembangkan adalah Tabel 3. Interprestasi Hasil Penelitian
media pembelajaran. Prosedur perancangan
mengikuti metode research and development
Sugiyono (2014: 409) dijelaskan pada
gambar 1

Proses perhitungan persentase


dilakukan dengan cara membandingkan
frekuensi yang diperoleh dengan frekuensi
yang diharapkan. Persentase dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Presentase = Frekuensi yang diperolehx100
Gambar 1. Prosedur Perancangan Frekuensi yang diharapkan
Penelitian ini dianalisis secara
statistik deskriptif untuk mendapatkan hasil
penelitian pengembangan. Kategori
6
HASIL PENELITIAN ilustrasi yang membutuhkan pandangan
secara 3 dimensi, dan menggunakan program
Tahap Studi Pendahuluan autocad untuk membuat ilustrasi yang
Pada tahap studi pendahuluan, mengutamakan pada kejelasan notasi
peneliti mengumpulkan referensi maupun gambar. Pada saat yang sama, tampilan pada
pustaka terkait mata kuliah menggambar layar monitor akan direkam dengan bantuan
teknik khususnya materi proyeksi. program camtasia studio sebagai program
Mengumpulkan materi mengenai bagaimana perekam aktifitas yang tampak dalam
cara menggunakan program macromedia tampilan layar monitor. Program camtasia
flash. Peneliti juga melakukan wawancara studio juga sekaligus merekam narasi yang
terhadap dosen pengampu mata kuliah dibacakan peneliti saat membuat ilustrasi
mengambar teknik untuk menggali informasi. materi menggambar teknik. Ilustrasi yang di
Tahap ini terlaksana pada rentang waktu Mei praktekkan mengacu pada draft desain media
– September 2015. yang sudah disusun sebelumnya dengan
bimbingan dosen pengampu mata kuliah
Tahap Perancangan menggambar teknik.
Peneliti menyusunan draft materi mata Video yang sudah selesai di edit
kuliah menggambar teknik menggunakan kemudian dikemas dengan program
acuan pada silabus. Penyusunan draft materi macromedia flash agar menjadi media
dalam perancangan media pembelajaran pembelajaran yang dapat membantu
dilakukan dalam bimbingan dosen pengampu mahasiswa belajar secara mandiri dirumah.
mata kuliah menggambar teknik. Dalam Tampilan pembuka merupakan
tahap ini peneliti menyusun batasan materi – tampilan awal yang muncul saat media
materi menggambar teknik dalam sebuah pembelajaran dibuka pertama kali. Tampilan
catatan dan kemudian di kembangkan dalam pembuka dibuat sederhana dengan
penyusunan naskah materi. memperlihatkan judul media pembelajaran
Selanjutnya peneliti membuat naskah menggambar teknik. Pada tampilan pembuka
materi untuk menjelaskan isi materi dalam ini hanya ditampilkan 2 tombol yakni tombol
media pembelajaran. Naskah materi ini “Petunjuk Penggunaan” dan tombol “Mulai”.
merupakan bentuk pengembangan dari draft Video cara penggunaan media akan terbuka
naskah yang telah disusun oleh peneliti pada apabila tombol “Petunjuk Penggunaan” di
tahap sebelumnya. klik. Apabila tombol “Mulai” diklik maka
Langkah selanjutnya adalah membuat frame materi akan terlihat.
storyboard yaitu keterangan visual yang
disusun berurutan sesuai dengan naskah,
dengan penyusunan storyboard maka
penyampaian ide materi pembelajaran yang
terkandung dalam media pembelajaran akan
menjadi lebih mudah.
Pengambilan video merupakan proses
penting dalam perancangan media
pembelajaran menggambar teknik karena
video merupakan isi dari media pembelajaran
yang akan dirancang. Pengambilan video Gambar 2. Tampilan Pembuka
menggunakan seperangkat laptop, mouse dan
Apabila tombol “Petunjuk
headset.
Penggunaan” diklik, maka video petunjuk
Peneliti mempraktekkan langsung
cara penggunaan akan mulai ditampilkan.
materi menggambar teknik proyeksi dengan
Video yang ditampilkan adalah video yang
bantuan program google sketchup untuk

7
dirancang agar mahasiswa pengguna media
pembelajaran menggambar teknik
mengetahui langkah-langkah pengoperasian
media pembelajaran.

Gambar 5. Tampilan Menu Materi


Pada menu profil, pengguna dapat
melihat pihak-pihak yang terkait dalam
skripsi perancangan media pembelajaran
Gambar 3. Tampilan Petunjuk menggambar teknik
Setelah pengguna menekan tombol
“Mulai” maka pengguna akan melihat menu
inti yang berisi beberapa tombol yang
memiliki fungsi masing-masing.
Sebelum pengguna media melihat isi
materi yang tersedia dalam video, pengguna
akan terlebih dahulu melihat menu silabus.
Menu silabus berisi silabus yang diperoleh
dari dosen pengampu mata kuliah
Gambar 6. Tampilan Menu Profil
menggambar teknik. Dengan melihat silabus,
pengguna diharapkan mampu mengetahui Apabila pengguna ingin menutup
batasan-batasan materi yang dipelajari dalam media pembelajaran menggambar teknik
media pembelajaran menggambar teknik. maka pengguna hanya perlu menekan tombol
keluar, kemudian tampilan menu keluar akan
tampil. Tampilan menu keluar akan berisi
kalimat pertanyaan “Apakah anda yakin
ingin keluar”, dan ada 2 tombol yakni tombol
“Tidak” dan tombol “Ya”. Dengan menekan
tombol “Ya” maka media pembelajaran akan
tertutup. Apabila pengguna menekan tombol
“Tidak” maka pengguna akan kembali
menuju menu “Materi”.

Gambar 4. Tampilan Menu Silabus


Setelah pengguna media melihat
petunjuk penggunaan dan silabus,
selanjutnya pengguna akan melihat menu
materi. Pada menu materi akan muncul 9
macam tombol yang masing-masing tombol
akan menuju materi yang berbeda sesuai
dengan nama tombol.
Gambar 7. Tampilan Menu Keluar

8
Validasi Tim Ahli (expert judgement) pembelajaran untuk menilai unsur tujuan,
Pakar materi yang menilai adalah unsur ketepatgunaan, unsur mutu teknis,
dosen pengampu mata kuliah menggambar unsur tingkat kemampuan siswa, dan unsur
teknik yang berkompeten pada bidang manfaat. Pengujian terlaksana pada tanggal
menggambar teknik, untuk menilai relevansi 31 desember 2015 di Kampus V FKIP UNS.
materi dalam produk media pembelajaran Sebanyak 21 butir pertanyaan yang ditinjau
yang akan dijadikan acuan untuk revisi dari beberapa aspek atau indikator.
produk media pembelajaran yang telah
dirancang. Pengujian terlaksana pada tanggal
28 desember 2015 di Kampus V FKIP UNS.
Sebanyak 30 butir pertanyaan yang ditinjau
dari beberapa aspek atau indikator

Gambar 10. Penilaian Ahli Pembelajaran


Uji coba terbatas dilakukan setelah
tahap revisi tim ahli. Pengujian terlaksana
pada tanggal 5 januari 2015 di Kampus V
Gambar 8. Diagram Penilaian Ahli Materi
FKIP UNS. Uji coba terbatas diterapkan
Pakar media pada media kepada 5 mahasiswa Pendidikan Teknik
pembelajaran ini adalah dosen multimedia Bangunan FKIP UNS yang pernah
Pendidikan Teknik Informatika dan menempuh mata kuliah menggambar teknik.
Komputer FKIP UNS untuk menilai unsur Uji coba terbatas dilakukan dengan memutar
mutu teknis, unsur komposisi, unsur media pembelajaran dengan menggunakan
keseimbangan dan unsur keterpaduan. proyektor di depan kelas untuk dinilai oleh
Pengujian terlaksana pada tanggal 31 pengguna. Pengguna dalam uji coba terbatas
desember 2015 di Kampus V FKIP menilai kelayakan hasil perancangan media
UNS.Sebanyak 23 butir pertanyaan yang pembelajaran menggambar teknik yang
ditinjau dari beberapa aspek atau indikator. dirancang oleh peneliti.

Gambar 9. Diagram Penilaian Ahli Media Gambar 11. Hasil Uji Coba Terbatas

Pakar pembelajaran pada media Uji coba luas dilakukan setelah


pembelajaran ini adalah dosen pembelajaran melakukan uji coba terbatas. Uji coba luas
pada Pendidikan Teknik Bangunan FKIP media pembelajaran menggambar teknik
UNS yang berkompeten dalam bidang dilaksanakan dengan responden 30
9
mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan penggunaan notasi gambar maka program
yang sudah pernah menempuh mata kuliah autocad yang digunakan.
menggambar teknik. Pengujian terlaksana Hasil pengambilan video kemudian
pada tanggal 6 januari 2016 di Kampus V disempurnakan dengan program camtasia.
FKIP UNS. Uji kelayakan disusun Pada tahap ini video diberi kelengkapan-
berdasarkan indikator kelayakan media kelengkapan seperti teks judul, animasi
sesuai dengan instrumen penilaian media opening, background music.
yang sudah dikembangkan. Data yang Agar pengguna media dapat dengan
diperoleh dari penilaian adalah tanggapan mudah memutar video, maka perlu disusun
pengguna media terhadap hasil media yang dalam tampilan yang sederhana. Tampilan
telah dirancang. tampilan yang tersedia dalam media
pembelajaran menggambar teknik antara
lain; tampilan pembuka, tampilan menu inti,
tampilan menu petunjuk, menu silabus, menu
materi, menu profil dan tampilan menu
keluar.
Setelah draft media selesai dirancang
maka draft media ini harus melalui
serangkaian pengujian untuk mengetahui
kelayakan media.
Pengujian media dari sudut pandang
Gambar 12. Hasil Uji Coba Luas ahli materi diperoleh rata-rata skor sebesar
73% (layak), dengan rincian hasil sebagai
berikut; relevansi materi macam-macam
PEMBAHASAN proyeksi mendapatkan skor sebesar 73%,
Pada tahap studi pendahuluan relevansi materi proyeksi titik sebesar 72%,
peneliti mengolah materi dan hasil informasi relevansi materi proyeksi garis sebesar 72%,
yang didapatkan pada tahap studi relevansi materi proyeksi bidang sebesar
pendahuluan kemudian disusun dalam draft 72%, relevansi materi proyeksi benda sebesar
desain media pembelajaran. Penyusunan 72%, relevansi materi proyeksi benda
draft desain yang harus disusun antara lain; terpancung sebesar 72%. Pada pengujian ini
penyusunan draft materiPenyusunan naskah ahli materi memberikan saran agar
materi, penyusunan storyboard. Peneliti memperhatikan kelengkapan notasi dalam
harus paham mengenai apa yang akan gambar.
dirancang, tentang materi menggambar Dosen IT ditunjuk sebagai sebagai
teknik dan cara penggunaan program- pakar media yang memberi penilaian
program yang mendukung proses terhadap media pembelajaran menggambar
perancangan. teknik. Pada pengujian ahli media ini
Pada tahap pengambilan video diperoleh rata-rata skor sebesar 91%, dengan
menggunakan bantuan program camtasia. rincian hasil sebagai berikut; mutu teknis
Sedangkan untuk membuat ilustrasinya mendapatkan skor sebesar 96% (sangat
menggunakan bantuan program google layak), komposisi sebesar 88%,
sketchup dan autocad. Peneliti menentukan keseimbangan sebesar 87%, keterpaduan
apa yang menjadi penekanan yang ingin 88%. Pada pengujian ini ahli media
disampaikan melalui video pembelajaran ini, memberikan saran agar dalam media
apabila menekankan pandangan 3 dimensi pembelajaran ditambah “sitemap” untuk
maka digunakan program google sketchup. memudahkan pemahaman terhadap isi media.
Apabila video lebih menekankan pada

10
Dosen pembelajaran ditunjuk sebagai Kelayakan media pembelajaran
pakar pembelajaran yang memberi penilaian menggambar teknik diketahui berdasarkan
terhadap media pembelajaran menggambar validasi penilaian ahli materi, ahli media, ahli
teknik. Pada uji ahli pembelajaran ini pembelajaran dan mahasiswa
diperoleh rata-rata skor sebesar 67 (layak)%, Kelayakan media pembelajaran
dengan rincian hasil sebagai berikut. Dari berdasarkan pakar ahli materi menyatakan
segi aspek tujuan mendapatkan skor sebesar bahwa perancangan media pembelajaran
80%, ketepatgunaan sebesar 67%, mutu pada mata kuliah menggambar teknik
teknis sebesar 63%, tingkat kemampuan termasuk kedalam kategori layak.
siswa 70%, manfaat sebesar 66%. Pada Kelayakan media pembelajaran
pengujian ini ahli pembelajaran memberi berdasarkan pakar ahli media menyatakan
saran agar dalam media pembelajaran bahwa perancangan media pembelajaran
ditambahkan uraian mengenai tujuan menggambar teknik pada mata kuliah
pembelajaran. menggambar teknik termasuk kedalam
Uji coba terbatas dilakukan dengan kategori sangat layak.
mengambil 5 mahasiswa PTB FKIP UNS Kelayakan media pembelajaran
yang pernah mengambil mata kuliah berdasarkan pakar ahli pembelajaran
menggambar teknik. Pada uji coba tarbatas menyatakan bahwa perancangan media
ini diperoleh rata-rata skor 84% (sangat pembelajaran menggambar teknik pada mata
layak), dengan rincian sebagai berikut; dari kuliah menggambar teknik termasuk kedalam
segi aspek kesederhanaan diperoleh skor kategori layak.
sebesar 83%,kejelasan sebesar 89%, Kelayakan media pembelajaran
kemudahan sebesar 77%, edukatif sebesar berdasarkan pendapat 5 mahasiswa PTB
85%, daya tarik sebesar 84%. FKIP UNS yang pernah menempuh mata
Uji coba terbatas dilakukan dengan kuliah menggambar teknik. Hasil uji coba
mengambil 30 mahasiswa PTB FKIP UNS perancangan media pembelajaran pada mata
yang pernah mengambil mata kuliah kuliah menggambar teknik termasuk kedalam
menggambar teknik. Pada uji coba tarbatas kategori sangat layak.
ini diperoleh rata-rata skor 81%, dengan Kelayakan media pembelajaran
rincian sebagai berikut; dari segi aspek berdasarkan pendapat 30 mahasiswa PTB
kesederhanaan diperoleh skor sebesar 83%, FKIP UNS yang pernah menempuh mata
kejelasan sebesar 81%, kemudahan sebesar kuliah menggambar teknik. Hasil uji coba
82%, edukatif sebesar 83%, daya tarik skala luas perancangan media pembelajaran
sebesar 84%. pada mata kuliah menggambar teknik
termasuk kedalam kategori sangat layak.

KESIMPULAN
SARAN
Dalam penelitian perancangan media Berdasarkan simpulan dan implikasi
dapat disimpulkan bahwa prosedur di atas, peneliti dapat mengemukakan
perancangan media pembelajaran pada mata beberapa saran sebagai berikut:
kuliah menggambar teknik diperlukan proses 1. Dalam penggunaan macromedia flash
pembuatan ilustrasi terlebih dahulu sebagai program perancangan media
menggunakan program google sketchup pada pembelajaran sebaiknya disusun dengan
saat membuat ilustrasi yang mengutamakan timeline yang sederhana, backsound yang
pandangan secara 3 dimensi, dan nyaman didengar oleh pengguna dan
menggunakan program autocad saat dipilih background yang membuat
membuat ilustrasi yang memerlukan tampilan media pembelajaran menjadi
penekanan pada pemberian notasi gambar. lebih jelas.

11
2. Kedepan bagi peneliti yang ingin Urbani, Y.H. & Purnama, B.E. (2012).
mengembangkan media pembelajaran Produksi Film Indie Komersial “Aku
dengan program macromedia flash agar Cinta Indonesia – Generation” Berbasis
merancang inovasi-inovasi untuk Multimedia. Indonesian Jurnal on
membuat media lebih interaktif Computer Science Speed. 9 (3) 118.
3. sebaiknya dalam media pembelajaran
ditambahkan kuis atau latihan soal agar
Reza Aditya (2014). Anies Baswedan
membuat pengguna berinteraksi dengan
Dorong Pendidikan Bebasis
media pembelajaran dan membuat media
Teknologi. Diperoleh 02 Mei 2015
menjadi bersifat dua arah.
dari
4. Saran untuk penelitian selanjutnya agar
http://www.indopos.co.id/2014/12/ani
dilakukan penelitian mengenai
es-baswedan-dorong-pendidikan-
penggunaan media pembelajaran untuk
bebasis-teknologi.html
meningkatkan prestasi belajar peserta
didik.

DAFTAR PUSTAKA

Almekhlafi, A.G. (2006). Effectiveness of


Interactive Multimedia Environment on
Language Acquisition Skills of 6th
Grade Students in the United Arab
Emirates. International Journal of
Instructional Media, 33(4), 427-441.
Ariani, N. & Haryanto, D. (2010).
Pembelajaran Multimedia di Sekolah.
Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
Azhar Arsyad. (2009). Media Pembelajaran.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mulyanta. (2012). Tutorial Membangun
Multimedia Interaktif Media
Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas
Atmajaya Yogyakarta
Oetomo, B.S.D. (2002). E-education; Konsep
Teknologi dan Aplikasi Internet
Pendidikan. Yogyakarta: Andi.
Sugiyono. (2013) Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). “Metode Penelitian


Pendidikan Pendekatan Kuantitatif
Kualitatif dan R&D”. Bandung:
Alfabeta.

12

Anda mungkin juga menyukai