Disusun oleh :
Argo Pandu W 22010114210082
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkah dan rahmat-Nya, sehingga laporan ini dapat penulis selesaikan.
ii
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas dan syarat dalam menempuh
kepaniteraan senior di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro Semarang.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
iii
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................2
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan........................................................................3
1.4 Metodologi........................................................................................................3
BAB II ANALISIS SITUASI.................................................................................. 4
2.1 Lingkungan.......................................................................................................4
2.2 Masukan..........................................................................................................10
2.3 Proses..............................................................................................................14
2.4 Keluaran..........................................................................................................17
2.5 Dampak...........................................................................................................17
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................18
3.1 Analisis Hasil..................................................................................................18
3.2 Prioritas Masalah............................................................................................19
3.3 Analisis Penyebab Masalah............................................................................29
3.4 Prioritas Penyebab Masalah............................................................................37
3.5 Alternatif Pemecahan Masalah.......................................................................39
3.6 Pengambilan Keputusan.................................................................................40
3.7 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan....................................................43
BAB IV PENUTUP...............................................................................................45
4.1 Simpulan.........................................................................................................45
4.2. Saran................................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
47
iv
DAFTAR TABEL
v
Tabel 30.Rencana Pelaksanaan Kegiatan...............................................................43
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
kesehatan ibu dan anak (KIA), usaha peningkatan gizi, kesehatan lingkungan,
promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, dan pengobatan.3 Pada
kenyataannya, tidak semua program pokok Puskesmas dapat mencapai target
sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM). Oleh karena itu diperlukan peninjauan
manajemen dan mutu pelayanan.
Puskemas Tempuran merupakan satu – satunya Puskesmas yang terletak di
Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang dengan visi “Prima dalam pelayanan
kesehatan menuju kemandirian masyarakat Tempuran untuk hidup sehat”.4
Pada tanggal 19-25 Februari 2015 dilakukan peninjauan manajemen dan
mutu pelayanan di Puskesmas Tempuran yang bertujuan untuk mengetahui,
menganalisis dan mendeskripsikan pelaksanaan manajemen Puskesmas dan mutu
pelayanan di Puskesmas Tempuran periode Januari – Desember 2014 serta
memberikan alternatif pemecahan masalah dalam rangka upaya perbaikan kinerja
Puskesmas.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui, menganalisis dan mendeskripsikan pelaksanaan manajemen
Puskesmas dan mutu pelayanan di Puskesmas Tempuran periode Januari –
Desember 2014 serta memberikan alternatif pemecahan masalah dalam
rangka upaya perbaikan kinerja Puskesmas.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah manajemen pelayanan
yang ada di Puskesmas Tempuran Periode Januari – Desember 2014
b. Mahasiswa mampu menentukan prioritas masalah yang ditemukan di
Puskesmas Tempuran Periode Januari – Desember 2014
c. Mahasiswa mampu menganalisis penyebab masalah dari prioritas
masalah yang telahditemukan di Puskesmas Tempuran Periode Januari
– Desember 2014
d. Mahasiswa mampu membuat alternatif pemecahan masalah dari
masalah yang telah ditentukan di Puskesmas Tempuran Periode Januari
– Desember 2014.
3
1.4 Metodologi
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dari wawancara dengan Kepala Puskesmas, dokter, pemegang program
dan staf Puskesmas untuk memperoleh informasi program pelayanan di
Puskesmas Tempuran.Data sekunder diperoleh dari catatan tertulis yang ada di
Puskesmas Tempuran periode Januari – Desember 2014.
Dari segi manajemen puskesmas, data yang diperoleh yaitu data hasil
kegiatan selama 12 bulan. Hasil cakupan dibandingkan dengan target tahun 2014
sehingga didapatkan pencapaian. Masalah didapatkan jika pencapaian kurang dari
100%. Kemudian ditentukan prioritas masalah dengan Hanlon kuantitatif. Dari
prioritas masalah tersebut dilakukan analisis penyebab masalah dengan
pendekatan sistem dan dimensi mutu. Analisis faktor penyebab masalah dengan
pendekatan sistem dimasukkan ke dalam Fish Bone Analyze. Penyebab masalah
yang ada diprioritaskan dengan paired comparison. Dengan menggunakan tabel
dan diagram Pareto, dipilihlah penyebab masalah yang akan dilakukan intervensi.
Penyebab masalah yang telah terpilih kemudian dicari alternatif pemecahan
masalahnya. Kemudian dilakukan pengambilan keputusan mengenai pemecahan
masalah mana yang akan diusulkan dan dibuat plan of action.6
BAB II
ANALISIS SITUASI
2.1 Lingkungan
2.1.1 Keadaan Geografis
Wilayah Kecamatan Tempuran terdiri dari 15 desa, dengan 101 dusun
dilayani 1 Puskesmas Induk yaitu Puskemas Tempuran dan 3 Puskesmas
Pembantu di desa Ringinanom, Prajegsari dan Temanggal.
a. Batas-Batas Wilayah Kecamatan Tempuran
Utara : Kecamatan Kaliangkrik dan Kecamatan Bandongan
Selatan : Kecamatan Borobudur dan Kecamatan Salaman
Barat : Kecamatan Salaman
Timur : Kecamatan Mertoyudan
b. Luas Wilayah Kerja
Wilayah Kecamatan Tempuran adalah seluas 49,04 km2
Jumlah desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tempuran adalah 15
(lima belas) desa. Daftar desa tersebut dapat dilihat pada Tabel 1
Ring ginanom, Growong, Prajegsari, Sumberarum, Pringombo, Tugurejo,
Sidoagung, Bawang, Jogomulyo, Tanggulrejo, Girirejo, Temanggal,
Kalisari, Tempurejo, Kemutuk
Tabel 1. Daftar Desa Wilayah Kerja Puskesmas Tempuran
No Nama Desa No Nama Desa
1. Ringin Anom 12. Temanggal
2. Growong 13. Kalisari
3. Prajegsari 14. Tempurejo
4. Sumberarum 15. Kemutuk
5. Pringombo
6. Tugurejo
7. Sidoagung
8. Bawang
9. Jogomulyo
10. Tanggulrejo
11. Girirejo
4
5
c. Peta wilayah
Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang terbagi satu wilayah kerja
Puskesmas,yaitu wilayah kerja Puskesmas Tempuran
,
Gambar 1. Peta wilayah kecamatan Tempuran
2.1.2 Transportasi
Jarak Puskesmas - Kota Magelang ( RSU Tidar ): 11 km
Jarak Puskesmas - Kantor Dinas Kabupaten: 12 km
Desa yang terjangkau dengan mobil : 5 desa pada musim hujan, 10 desa
pada musim kemarau
Hutan : 3,42km2
2.1.4 Komunikasi
Sarana komunikasi dari puskesmas ke luar: telepon, televisi, surat kabar,
balai desa dan pengumuman dengan loudspeaker di masjid.
2.1.5 Data Kesehatan Lingkungan
a. Sarana pelayanan air bersih
Tabel 2. Sarana pelayanan air bersih di Kecamatan Tempuran
No. Sarana Air Bersih Sarana Persentase (%)
1 Ledeng 1712 13.76
2. SPT 30 0.24
3. SGL 8141 65,44
4. Lainnya 1161 9.33
TOTAL 11044 88,78
Sumber : Data Kesehatan Lingkungan Puskesmas Tempuran tahun 2013
Dari data di atas terlihat bahwa penggunaan jamban leher angsa (64,2%)
dalam masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tempuran lebih
rendah dari profil Jawa Tengah (64,24%).5
d. Sarana Pembuangan Air Limbah
Tabel 4. Sarana Pembuangan Air Limbah
SPAL Jmlh KK Pemakai Jmlh Sarana Persentase
Sarana 341,4 2.468 13,83
Sumber : Data Kesehatan Lingkungan Puskesmas Tempuran tahun 2011
7
2.2 Masukan
2.2.1 Ketenagaan/Sumber Daya Manusia (Man)
Tabel 10. Data pegawai Puskesmas Tempuran
Tenaga Kerja Jumlah(orang) Keterangan
Dokter Umum 2 Rasio dokter umum
(2/45.222) x 10.000 = 0,44
Dokter Gigi 1 Rasio dokter gigi
(1/45.222) x 10.000 = 0,22
Perawat Puskesmas 3 Rasio perawat
Perawat Pustu 3 (7/45.222) x 10.000 = 1,54
Perawat Gigi 1
Bidan Puskesmas 2 Rasio bidan
Bidan Desa 15 (17/45.222) x 10.000 = 3,75
Petugas PU/Promkes 1
Juru imunisasi 2
Petugas Gizi 1
Petugas Apotek 1
Petugas Laborat 1
Pekarya Kesehatan 0
Koordinatos SP3 1
Petugas gudang obat 1
Petugas P2M 1 dirangkap oleh perawat
Pembantu perawat 0
Tata Usaha/UP 1
Pembantu KIA 0
Petugas pendaftaran 1
Pengemudi 1
Total 46
11
Kategori Tugas
No Nama Tamb
Pendidikan Jabatan Pokok Integrasi
ahan
22 Hana Setiawati D3 Perawat Perawat Koor.
keperawata Pustu
n
23 Nunuk Prihmiyati D3 Perawat Perawat Koord. TB
keperawata pelaksana paru
n lanjutan
24 Tri Wahyuni D 1 Bidan Bidan desa Bidan desa
25 Dusi Catur D 1 Bidan Bidan desa Bidan desa
26 Ernawati D 1 Bidan Bidan desa Bidan desa
27 Sri Sumijati D 1 Bidan Bidan desa Bidan desa Pustu
28 Ratri Adiningsih D 1 Bidan Bidan desa Bidan desa
29 Agus Sunartiyah D 1 Bidan Bidan desa Bidan desa
30 Winandu Dwi D 1 Bidan Bidan desa Bidan desa
Rahayu
31 Ernayanti D 1 Bidan Bidan desa Bidan desa
32 Windy Ari D 1 Bidan Bidan desa Bidan desa
Setiani
33 Irmaya Eka D 1 Bidan Bidan Desa Bidan Desa
Setyabudi
34 Dewi Upiyani D3 Bidan Desa Bidan Desa
Kebidanan
35 Emy Lestari SMA Laborato- Laborato-
Hidayati rium rium
36 Puji Sismiyati SPK Bantu di
loketPen-
daftaran
37 Tri Kurniawati D3 Kes
Gigi
38 Agustina Suharman D3 Rekam Rekam Koor.
Medis Medis Simpus
39 Rokhana Ernawati D3 Analis Pranata Laborato-
Kesehatan Laborat rium
40 M.Sayful Amsyar SLTA Pengadaan
Perlengkap
an
41 Tri Prasetyono SMP Pengemudi Pengemudi Bendahara
Barang
42 Taufik Hadi SMK Petugas Petugas
Prasetyo Kebersihan Kebersihan
43 Purwo Handoko SD Penjaga Penjaga
Kantor Kantor
Sumber : data sekunder dari puskesmas Tempuran tahun 2013
13
2.3 Proses
Berdasarkan wawancara dan pengamatan mengenai proses manajemen di
Puskesmas Tempuran, diperoleh data sebagai berikut:
2.3.1 Perencanaan (P1)
2.3.1.1 Tahap persiapan
Pada tahap ini semua koordinator program menjadi perencana program
Puskesmas. Bahan perencanaan diberikan oleh kepala Puskesmas dengan
mengacu pada hasil evaluasi tahun yang lalu dan Standar Pelayanan Minimal
tahunan. Target ditentukan dari dinas kesehatan dan Puskesmas. Kepala
Puskesmas bersama tim mengadakan pengkajian bersama di dalam membuat
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) lima tahunan. Kemudian Kepala
Puskesmas mengadakan sosialisasi PTP kepada seluruh petugas Puskesmas.
2.3.1.2 Tahap analisis situasi
Sumber data diperoleh dari laporan setiap bulan (tanggal 5-10) dari
pemegang program kepada Kepala Puskesmas. Data diolah dengan menggunakan
15
rumus-rumus yang ada di SPM (Standar Pelayanan Medik) dan disajikan sesuai
form yang disajikan Dinkes.
Data pencapaian tahun yang lalu diperoleh dengan cara setiap bulan
dikumpulkan lalu diolah di akhir tahun. Kemudian dianalisis dan dicari penyebab
masalah sesuai fakta riil yang ada yaitu dengan mengadakan kunjungan langsung
setelah itu dibuat pemecahan masalahmya.
2.3.1.3 Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
Masalah dan penyebab masalah dirumuskan sesuai data riil dengan turun
langsung ke lapangan oleh Tim Perencanaan Tingkat Puskesmas. Perumusan
pemecahan masalah menggunakan pendekatan pemecahan masalah secara analitik
dan dirumuskan setelah turun langsung ke lapangan, kemudian disusun prioritas
pemecahan masalah dan dijadikan RUK.
2.3.1.4 Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Setelah menyusun RUK dilakukan penyusunan RPK. Hambatan hambatan
yang ditemui dalam menyusun RPK antara lain perihal dana dan tenaga untuk
turun langsung ke lapangan. Sedangkan hambatan potensial sudah dianalisis
berdasarkan sumber daya yang ada. Hambatan dana diatasi dengan cara mencari
sumber dana yang bisa didekati untuk digunakan, sedangkan hambatan tenaga
diatasi dengan menggerakkan tenaga yang ada semaksimal mungkin. Dalarm
penyusunan PTP dibutuhkan dukungan kerja sama lintas program dan lintas
sektoral serta bimbingan teknis.
2.3.2 Pelaksanaan,Pengendalian dan penilaian (P2)
Terdiri atas pengorganisasian, penyelenggaraan, pemantauan, dan penilaian
2.3.2.1 Pengorganisasian
Puskesmas telah mempunyai struktur organisasi yang sesuai dengan fungsi
Puskesmas. Terdapat pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab setiap staf
yang jelas. Walaupun ada perangkapan tugas dalam sruktur organisasi Puskesmas,
tetapi perangkapan tugas itu tidak mengganggu kelancaran tugas. Setiap staf juga
sudah membuat uraian tugasnya dan dalam pelaksanaan tugas setiap petugas juga
sudah membuat jadwal kegiatannya.
16
2.3.2.2 Penyelenggaraan
Kegiatan puskesmas menyelenggarakan rencana kegiatan Puskesmas, para
penanggungjawab dan para pelaksana yang telah ditetapkan pada
pengorganisasian, ditugaskan menyelenggarakan kegiatan Puskesmas sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
2.3.2.3 Pemantauan
Pemantauan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam bentuk Lokakarya
Mini. Lokakarya Mini yang merupakan pertemuan rutin antara pimpinan dan staf
ini dilakukan 12 kali dalam setahun tiap sebulan sekali. Puskesmas melakukan
kerja sama lintas sektoral dalam bentuk rapat koordinasi kecamatan yang
dilakukan tiap 3 bulan (tergantung undangan), juga dapat dilakukan jika ada
kegiatan bersama yang dilaksanakan lintas sektor.
2.3.2.4 Penilaian
Puskesmas melakukan penilaiaan terhadap penyelenggaraan kegiatan dan
hasil yang dicapai, dibandingkan dengan rencana dan standar pelayanan. Sumber
data yang dipergunakan pada penilaian dibedakan atas dua, berbagai sumber data
lain yang terkait, yang dikumpulkan secara khusus pada akhir tahun Kedua,
sumber data sekunder yakni data dari hasil pemantauan bulanan dan
triwulan.Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan
pencapaianserta masalah dan hambatan yang ditemukan untuk rencana tahun
berikutnya.
2.3.3 Pengawasan dan Pertanggungjawaban
2.3.3.1 Pengawasan
Pengawasan dilakukan oleh pimpinan Puskesmas dan dibantu oleh
koordinator dari masing-masing kegiatan Puskesmas. Kepala Puskesmas
mengawasi secara langsung ataupun mengawasi para koordinator dari laporan
mereka masing-masing setiap bulannya di Lokakarya Mini. Selain itu juga ada
feed back dari Dinas Kesehatan Kabupaten. Juga ada laporan inventaris barang
dan buku laporan keuangan.
17
2.3.3.2 Pertamggungjawaban
Pada setiap akhir tahun anggaran, puskesmas membuat laporan
pertanggungjawaban tahunan yang mencakup pelaksanaan kegiatan, serta
perolehan dan penggunaan berbagai sumberdaya termasuk keuangan. Laporan
tersebut disampaikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta pihak-pihak
terkait lainnya.
2.4 Keluaran
Hasil kegiatan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas
Tempuran bulan Januari-Desember 2014 terlampir.
2.5 Dampak
Pola 10 besar penyakit yang diderita pasien rawat jalan Puskesmas
Tempuran untuk semua golongan umur bulan Januari-Desember 2014 adalah
sebagai berikut:
Tabel 12. Sepuluh besar penyakit yang diderita pasien rawat jalan
Puskesmas Tempuran periode Januari-Desember 2014 berdasarkan ICD X
No Diagnosis 18810 Jml Kasus
1. Infeksi Akut lain pada saluran nafas bagian atas 4185
3. Hipertensi 2378
4. Pharingitis 1625
18
20
1 Cakupan
pertolongan
persalinan V 2
oleh tenaga
kesehatan
2 Jumlah
peserta KB
V 2
aktif yang
dibina
3 Balita yang
naik berat V 2
badannya
4 Cakupan Ibu
hamil yang
v 10
diberi 90
tablet Fe
5 Cakupan
bufas
mendapat v 10
kapsul vitamin
A
6 TP2M yang
memenuhi v 6
syarat sanitasi
7 Jumlah rumah
yang
mempunyai V 10
SPAL yang
diawasi
22
8 Cakupan
suspek TB V 10
paru
9 Penemuan
Kasus TB
BTA positif
V 10
(Case
Detection
Rate)
10 Cakupan
pneumoni
V 10
balita yang
ditangani
11 Balita dengan
diare yang V 2
ditangani
12 Jumlah Bumil
yang
v 4
mendapat TT
1
13 Jumlah Bumil
V 2
TT2
14 Campak V 2
15 Posyanu
v 6
purnama
16 Posyandu
v 10
mandiri
17 Frekuensi
kunjungan
V 2
pengobatan
rawat jalan
18 Jantung
v 8
iskemik
23
19 Gangguan
mental 5- v 10
14tahun
20 Kebutaan V 10
21 Neoplasma V 8
22 Pelayanan
gangguan jiwa
v 10
di sarkes
umum
Keterangan Skoring
Keganasan : 5 = sangat ganas
4 = ganas
3 = cukup ganas
2 = kurang ganas
1 = tidak ganas
Tingkat urgency : 5 = sangat urgent
4 = urgent
3 = cukup urgent
2 = kurang urgent
1 = tidak urgent
Biaya yang dikeluarkan : 5 = sangat murah
4 = murah
3 = cukup murah
2 = mahal
24
1= sangat mahal
9 Penemuan Kasus TB
BTA positif (Case 5 5 4 14
Detection Rate)
14 Campak 4 3 5 12
15 Posyandu purnama 3 3 1 7
16 Posyandu mandiri 3 3 1 7
17 Frekuensi kunjungan
4 4 3 11
pengobatan rawat jalan
18 Jantung iskemik 5 5 2 12
19 Gangguan mental 5-
3 3 3 9
14tahun
20 Kebutaan 2 2 3 7
21 Neoplasma 4 2 1 7
14 Campak (4+4+3+3+3+3+4)/7= 3
2,3
20 Kebutaan (2+2+2+2+2+2+2)/7= 2
21 Neoplasma (2+1+1+2+2+2+1)/7=
1,4
14 Campak 2 12 3 1 42 42
20 Kebutaan 10 7 2 1 34 34
21 Neoplasma 8 7 1.4 1 21 21
30
LINGKUNGAN :
Kebijakan
Komponen Kekurangan
Input
Man Petugas kesehatan kurang aktif dalam menemukan kasus
baru
Kemampuan anamnesis petugas kesehatan masih kurang
mendalam sehingga suspek TBC terlewatkan
Komponen Kekurangan
Input
Man Petugas kesehatan kurang aktif dalam menemukan kasus
baru
Kemampuan anamnesis petugas kesehatan masih kurang
mendalam sehingga suspek TBC terlewatkan
Money -
IV Kompetensi
a. Apakah petugas mampu memberikan 3 0 100%
penjelasan mengenai penyakit TB
yang mudah dipahami?
b. Apakah petugas dapat menjawab
pertanyaan dari pasien mengenai 3 0 100%
penyakit TB, pemeriksaan yang harus
dilakukan, cara minum obat yang
benar, efek samping yang mungkin
timbul, serta kapan waktu kunjungan
berikutnya?
V Informasi
a. Apakah petugas memberikan 3 0 100%
informasi tentang pentingnya
36
VIII Kesinambungan
a. Apakah petugas memberikan jadwal 3 0 100%
kunjungan kontrol TB berikutnya?
IX Keamanan
a. Apakah petugas pelayanan 3 0 100%
kesehatan menggunakan alat
proteksi diri dan cuci tangan
sebelum dan setelah melakukan
pemeriksaan?
b. Apakah ada APAR? 3 0 100%
c. Apakah sebelum melakukan
tindakan petugas menanyakan
3 0 100%
37
1 2 3 4 5 6 Total
1 1 1 1 1 1 5
2 - 2 2 2 2 4
3 - - 3 4 6 1
4 - - - 4 6 2
5 - - - - 6 0
6 - - - - - 3
6 3 20 80
4 2 13,33 93,33
3 1 6.67 100
5 0 0 100
Diagram Pareto
Pembentukan kader 0 1 0 1 TL
41
TBC
Mengikutsertakan 1 1 1 1 L
petugas kesehatan
dalam pelatihan-
pelatihan mengenai
penyakit TBC
Mengajukan 1 0 1 1 TL
anggaran biaya
untuk pengadaan
sarana dan
prasarana guna
menunjang
pemeriksaan dahak
Peran
Mudah Murah Efektif
Alternatif Masy TOTAL
(20) (30) (10)
(40)
Membuat program active
case finding 4X20=80 3X30=120 4X40=160 3x10=30 390
Mengikutsertakan
petugas kesehatan dalam
pelatihan-pelatihan 30x20=60 2x30=60 3x40=120 1x10=10 250
mengenai penyakit TBC
Mengajukan anggaran
biaya untuk pengadaan
sarana dan prasarana 0
TL TL TL TL
guna menunjang
pemeriksaan dahak
Kriteria Keinginan:
42
Kriteria Biaya :
4= Sangat Murah
3= Murah
2= Mahal
1= Sangat Mahal
Kriteria Mudah :
4= Sangat mudah
3= Mudah
2= Sulit
1= Sangat sulit
Kriteria Efektif :
4= Sangat Efektif
3= Efektif
2= Kurang efektif
1= Tidak Efektif
Pengawasan dan Pengawasan program warga di Rumah Kepala Juni 2015 Dana - Pencapaian
Peninjauan “active case Kecamatan warga Puskesmas BOK target cakupan
program “active finding”di wilayah Tempuran kecamatanT penemuan kasus
case finding”di kecamatan Tempuran empuran suspek TB min.
wilayah kecamatan 80%
Tempuran
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
a. Masalah kesehatan yang teridentifikasi dari Puskesmas Tempuran
periode Januari – Desember 2014 berjumlah dua puluh dua.
Dari 22 masalah yang sudah teridentifikasi, prioritas masalah yang
ditetapkan dengan menggunakan metode Hanlon kuantitatif dan diskusi
dengan kepala Puskesmas adalah: Cakupan suspek TB paru yang tidak
mencapai 100% di unit P2M Puskesmas Tempuran periode Januari 2014
– Desember 2014.
b. Dari prioritas masalah, penyebab masalah ditentukan dengan analisis
sistem dan QA, dan ditemukan sepuluh penyebab masalah utama.
Setelah dianalisis dengan Diagram Pareto, ditetapkan tiga penyebab
masalah untuk dipecahkan, yaitu:
1. Petugas kesehatan kurang aktif dalam menemukan kasus baru
2. Kemampuan anamnesis petugas kesehatan masih kurang mendalam
sehingga suspek TBC terlewatkan
3. Kurangnya sarana dan prasarana dalam pemeriksaan dahak
c. Dari tiga penyebab masalah tersebut kemudian dicari alternatif pemecahan
masalahnya, lalu dicari prioritas alternatif pemecahan masalah
menggunakan kriteria mutlak dan keinginan serta analisis faktor
pendorong dan penghambat, sehingga diambil keputusan tetap, yaitu: :
Membuat program active case finding.
4.2. Saran
a. Kepada Kepala Puskesmas Tempuran untuk mengkoordinir tenaga
kesehatan di Kecamatan Tempuran dalam pelaksanaan program active
case finding kasus TB paru.
b. Kepada Tim Promosi Kesehatan Puskesmas Tempuran untuk
mempublikasikan kepada masyarakat mengenai adanya program
45
47
DAFTAR PUSTAKA
48