PENDAHULUAN
Kepemimpinan merupakan suatu topik bahasan yang klasik, namun tetap sangat menarik
untuk diteliti karena sangat menentukan berlangsungnya suatu organisasi. Kepemimpinan itu
esensinya adalah pertanggungjawaban. Masalah kepemimpinan masih sangat baik untuk diteliti
karena tiada habisnya untuk dibahas di sepanjang peradaban umat manusia. Terlebih pada zaman
sekarang ini yang semakin buruk saja moral dan mentalnya. Ibaratnya, semakin sulit mencari
pemimpin yang baik (good leader). Pemimpin yang baik sebenarnya pemimpin yang mau
berkorban dan peduli untuk orang lain serta bersifat melayani. Tetapi, kenyataannya berbeda.
Bila kita lihat sekarang para pemimpin kita, dari lapisan bawah sampai lapisan tertinggi, dari
pusat hingga ke daerah-daerah. Banyak pemimpin yang hadir dengan tanpa mencerminkan sosok
pemimpin yang seharusnya, malah terlihat adanya pemimpin-pemimpin yang jauh dari harapan
rakyat, tidak peduli dengan nasib rakyat bawah, dan hampir tidak pernah berpikir untuk melayani
masyarakat. Karena kepemimpinan mereka lebih dilandasi pada keinginan pribadi dan lebih
Gaya kepemimpinan diartikan sebagai perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan
pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku organisasinya (Nawawi,
bawahan, agar mau bekerjasama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi
(Malayu, 2000:167).
Bentuk kepemimpinan yang diyakini dapat mengimbangi pola pikir dan refleksi
untuk dapat berkembang dan mencapai kinerja atau tingkat yang lebih tinggi lagi
sehingga mampu mencapai lebih dari yang mereka perkirakan sebelumnya. Sedangkan
penjelasan tentang apa yang menjadi tanggung jawab atau tugas bawahan dan imbalan
pemimpin yang baik (good leader). Hal ini tercermin dari sikap bawahannya yang terlihat
santai dan cenderung enggan melayani. Hal ini mencerminkan gaya kepemimpinan yang
diterapkan kepala BPKP perwakilan provinsi Sulawesi Selatan belum efektif karena
belum bisa memotivasi bawahannya untuk mencapai kinerja terbaiknya. Apalagi melihat
tugas penting dari BPKP yang melakukan pengawasan, maka pemimpin dan gaya
dalam arus globalisasi agar tidak menjadi pemimpin yang ketinggalan jaman.
Melihat betapa pentingnya peran dari seorang pemimpin, maka seorang pemimpin
harus berkembang dalam hal gaya kepemimpinannya agar dapat memimpin bawahannya
dengan baik sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien.
2
Berdasarkan uraian tersebut diatas dengan demikian penulis tertarik
Sulawesi selatan.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
daripada yang lain, terlepas dalam bentuk apa kelompok manusia tersebut
dibentuk. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena manusia selalu mempunyai
melaksanakan dan mencapai visi, misi, dan tugas, atau objektif-objektif yang
dengan itu membawa organisasi menjadi lebih maju dan bersatu. Seorang
diperoleh melalui pendidikan dan latihan, baik yang bersifat umum maupun
berarti bimbing atau tuntun, dengan begitu didalamnya terdapat dua pihak
yaitu yang dipimpin (rakyat) dan yang memimpin (imam). Setelah ditambah
pemimpin itu ialah seorang yang memiliki satu atau beberapa kelebihan
sebagai bakat yang dibawa sejak lahir dan merupakan kebutuhan dari satu
orang lain atau melalui prestise, kekuasaan atau posisi. Sedangkan dalam
kelemahan yang mereka miliki. Istilah gaya adalah cara yang dipergunakan
dalam pengertian ialah seorang yang dengan jelas memprakarsai tingkah laku
pengertian
6
terbatas, pemimpin ialah seorang yang membimbing, memimpin dengan
para pengikutnya
seorang pemimpin itu merupakan bawaan psikologis yang dibawa sejak lahir,
khusus ada pada dirinya dan tidak dipunyai oleh orang lain sehingga disebut
kepemimpinannya tidak perlu diajarkan pada dirinya dan tidak bisa ditiru
memiliki sifat-sifat unggul dan unik yang dibawa sejak lahir dan tidak
dimiliki atau tidak dapat ditiru oleh orang lain. Namun di zaman modern
seperti sekarang, dengan berbagai kegiatan yang serba teknis dan kompleks,
serta sistematis.
sendiri secara tegas dan tepat (decision making), harus berani menerima
resiko sendiri, dan harus berani menerima tanggung jawab sendiri (the
Ralp M. Stogdill dalam Sopiah (2008:108) menyatakan “jumlah batasan atau definisi
yang berbeda-beda mengenai kepemimpinan hampir sama banyaknya dengan jumlah orang yang
interaksi antara anggota suatu kelompok sehingga pemimpin merupakan agen pembaharu, agen
perubahan, orang yang perilakunya akan lebih mempengaruhi orang lain daripada perilaku orang
lain yang mempengaruhi mereka, dan kepemimpinan itu sendiri timbul ketika satu anggota
kelompok mengubah motivasi kepentingan anggota lainnya dalam kelompok (Bernards M. Bass,
1990: 21).
diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam
hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kepemimpinan adalah suatu proses
bagaimana menata dan mencapai kinerja untuk mencapai keputusan seperti bagaimana yang
situasi pada suatu waktu tertentu. (J.A. Klein dan P.A. Pose 1986: 125). Anagora (1992) dalam
mempengaruhi pihak lain, melalui komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan
maksud untuk
menggerakkan orang-orang agar dengan penuh pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia
yang berhubungan dengan aktivitas anggota kelompok. Kepemimpinan juga diartikan sebagai
dan ketaatan terhadap tugas untuk mencapai tujuan bersama, dan kemampuan mempengaruhi
Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka
mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan
menggerakkan atau memotivasi sejumlah orang agar secara serentak melakukan kegiatan yang
sama dan terarah pada pencapaian tujuannya. Kepemimpinan juga merupakan proses
menggerakkan grup atau kelompok dalam arah yang sama tanpa paksaan.
Dari pengertian di atas, maka pemimpin pada hakikatnya merupakan seorang yang
mempunyai kemampuan untuk menggerakkan orang lain sekaligus mampu mempengaruhi orang
tersebut untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pemimpin yang
dimaksud dalam kajian ini adalah Kepala Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Sulawesi Selatan. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan memimpin secara
9
2.2. Fungsi Kepemimpinan
didalam, bukan berada diluar situasi itu. Pemimpin harus berusaha menjadi
yaitu:
secara maksimal.
11
Kemudian menurut Yuki (1998) fungsi kepemimpinan adalah usaha
buahnya. Jadi, seorang pemimpin atau kepala suatu organisasi akan diakui
koordinasi.
12
2. Communication, yaitu tindakan-tindakan yang mengarah pada
kreativitas
13
laten, untuk mampu mencapai nilai, visi dan misi bersama dalam
(Sulaksana 2002:7).
dibahas secara singkat adalah sebagai berikut : (1) pimpinan selaku penentu
arah yang akan ditempuh dalam usaha pencapaian tujuan, (2) wakil dan juru
konflik, (5) pimpinan selaku integrator uang efektif, rasional, obkjektif dan
netral.
14
Dalam kepemimpinan ada beberapa unsur dan karakter yang sangat
luar, yaitu Initiative, Inquiry dan Advocacy. Tiga elemen yang lainnya yaitu,
dapat mencapai hasil yang benar. Adapun penjelasannya yaitu sebagai berikut
15
timbul keraguan atau kesulitan mengambil keputusan di antara para
eksekutif dalam organisasi atau karena adanya ide yang baik tetapi yang
orang.
jika sesuatu yang telah diperbuat itu baik adanya maka tindakan serupa
16
2) Kepemimpinan yang Responsif
sebagai pihak yang lebih benar, lebih mengerti. Oleh karena itu,
keputusan dan penilaiannya atas sesuatu isu lebih patut diikuti oleh
manufer.
17
4) Kepemimpinan yang Represif
ini secara total selalu merupakan beban yang berat bagi masyarakat. Ia
kepemimpinan, diantaranya :
1. Teori Sifat
2. Teori Kelompok
organisasi
perilaku-perilaku tertentu.
dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain (Hersey, 1994:29).
apa yang dilakukan oleh pemimpin tersebut. Jadi yang dimaksudkan disini
pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Dari gaya ini dapat
kepemimpinan yaitu :
1. Gaya Direktif
kegiatan berpusat pada pemimpin dan sedikit saja kebebasan orang lain
untuk berkreasi dan bertindak yang diizinkan. Pada dasarnya gaya ini
2. Gaya Konsultatif
Gaya ini dibangun atas gaya direktif. Kurang otoriter dan lebih
21
organisasi. Fungsi pemimpin dalam hal ini lebih bayak berkonsultasi,
pencapaian tujuan.
3. Gaya Partisipatif
Sementara itu kontak konsultatif tetap berjalan terus. Dalam gaya ini
4. Gaya Delegasi
organisasi.
22
b) Sejumlah tingkah laku dalam berhubungan sosial diperlihatkan oleh
seorang pemimpin.
orang maupun
23
terhadap tugas. Pemimpin bergaya birokrat terutama tertarik terhadap
sungguh-sungguh.
bergaya otokrat bijak mengetahui dengan pasti apa yang dia inginkan
individu.
24
b) Autocrat (Otokrat). Pemimpin yang menerapkan gaya ini akan
sendiri.
yang mempengaruhi.
kepemimpinan, yaitu :
1. Kepemimpinan Otokratis
25
inginkan dan cenderung mengekspresikan kebutuhan-kebutuhan
kebutuhan egoistisnya.
kecakapan.
Kelemahannya adalah :
kepemimpinan
26
otoriter. Partisipan digunakan dan kondisi yang tepat, akan
lancar.
Kelemahannya adalah :
27
3. Gaya Kepemimpinan Laissez Faire
berarti tidak adanya sama sekali pimpinan. Gaya ini berasumsi bahwa
pemimpin akan sedikit saja atau hampir tidak sama sekali memberikan
jawab.
Kelemahannya adalah :
dari bawahan.
Salah satu teori yang menekankan suatu perubahan dan yang paling
a) Kepemimpinan Tranformasional
masa kini dimana perubahan terjadi sangat cepat dan menuntut setiap
pimpinannya.
atas emosi.
(Yukl, 1998:296).
visinya itu visioner dalam arti diakui oleh semua orang sebagai visi yang
pada sebuah tujuan baru yang lebih besar dan belum pernah dicapai
kepentingan pribadi.
kelompok.
komponen yaitu :
mempercayainya.
yang
31
mampu mengartikulasikan penghargaan yang jelas terhadap
optimisme.
mau
pengembangan karir.
b) Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan transaksional menurut Komariah & Triatna
32
diemban bawahan. Pemimpin adalah seorang yang mendesain
tugas tersebut.
kesepakatan
33
mengenai klasifikasi sasaran, standar kerja, penugasan kerja, dan
organisasi.
ditetapkan.
GAYA KEBERHASIL
KEPEMIMPINAN : AN
KEPALA BPKP Kepemimpinan
Transformasional : PENCAPAIAN
Idealized Influence TUJUAN
Inspirational Motivation ORGANISASI
Intelectual Stimulation
Individualized Consideration
Kepemimpinan Transaksional :
Contingent reward
Management by exception
35
BAB 3
METODE PENELITIAN
maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang
data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Metode ini digunakan
a. Populasi
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu, yakni Kepala Badan
a. Jenis data
b. Sumber Data
Data primer
Data sekunder
dan data skunder penelitian ini menggunakan dua teknik yaitu studi lapangan
dan studi kepustakaan. Adapun tujuan dari teknik pengumpulan data tersebut
38
adalah untuk mencari dan menentukan informasi yang sesuai dengan topik
objektif.
yang dipergunakan tidak terbatas pada buku-buku, tetapi juga dapat berupa
artikel dari internet. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan kerangka teori
dalam menentukan arah penelitian, serta konsep dan bahan teoritis lain yang
39
Terhadap data yang telah diperoleh melalui kuesioner selanjutnya
pertanyaan, yaitu :
P = f x 100%
N
Dimana :
P = Persentase Jawaban.
f = Frekuensi Jawaban.
N = Jumlah Responden.
tujuan tertentu.
a) Kepemimpinan Tranformasional
b) Kepemimpinan Transaksional
transaksional yaitu :
melakukan perbaikan.
41
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Sulawesi Selatan
Presiden.
Tahun 1961 tentang instruksi bagi kepala DAN, kedudukan DAN dilepas
Thesauri Djendral.
42
Dua tahun kemudian dengan keputusan Presiden Nomor : 29
akuntan yang bekerja pada DAN yang berasal dari Djawatan padjak
yang kita ciptakan yang belum pernah ada sebelumnya, suatu keadaan
yang akan kita wujudkan yang belum pernah kita alami sebelumnya.
43
Visi BPKP adalah “menjadi katalisator pembaharuan
profesional.”
Sulawesi Barat.
produk atau jasa bagi pelanggannya. Misi BPKP adalah sebagai berikut :
masyarakat secara luas, yang merupakan salah satu pilar dari ciri-
44
Mengandung makna Kantor Perwakilan BPKP Wilayah
bersangkutan.
(stakeholders) BPKP.
45
d. Sipakainge’ (saling mengingatkan),
Sulawesi Selatan
Eselon II.
46
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sebagai salah
sebagian tugas pokok dan fungsi BPKP Pusat, sesuai dengan batas
negara;
departemen/lembaga/wilayah;
aktivitas utama.
49
diselesaikan secara tepat waktu dengan kualitas audit/hasil audit
50
Adapun susunan organisasi BPKP Perwakilan Sulawesi
1. Kepala Perwakilan
51
Gambar 2 :
Kepala Perwakilan
Abi Rusman Tjokronolo
Kepala Sub Kepala Sub Bag. Kepala Sub Bag. Kepala Sub
Bagian Prolap Kepegawaian Keuangan Bag. Umum
Alfiandry Suganda Alimuddin Jun Suwarno
seperti:
K/L/D/I (Kementerian/Lembaga/Daerah/Instansi)
Ibadah Haji
Pemerintah) K/L/D/I
diberikan adalah :
Systems)
e. Evaluasi LAKIP
Daerah).
55
c. Asistensi dan pendampingan Implementasi Key
Akuntansi) PDAM
lainnya.
pengawasan yakni
56
bagian dari unsur pengawasan yang dilakukan oleh
masyarakat.
Esa.
mencintai organisasi.
57
c) Menyempurnakan sistem kerja secara konstruktif dan
berkesinambungan.
transparansi.
2. Operasional Pengawasan
dan kehematan.
daerah.
Daerah.
3. Bidang Penunjang
manajemen keuangan.
perwakilan Sulawesi selatan saat ini yang diperoleh melalui data dari hasil
kuesioner.
59
4.2.1 Deskripsi Responden
pengumpulan kuisioner yang kembali hanya berjumlah 120 kuisioner. Hal ini
sehingga tidak sempat mengisi kuisioner. Selain itu, adanya pegawai yang
berjumlah 120 kuisioner. Jadi, respone rate dalam penelitian ini ialah 68,9%
artinya melebihi setengah dari jumlah sampel dan semua jawaban lengkap
masa kerja.
Tabel 4.1
Persentase responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Persentase
No Jumlah
Kelamin (%)
1 Laki-laki 87 72.5
2 Perempuan 33 27.5
Jumlah 120 100
Sumber: Data primer yang diolah,2012
60
Berdasarkan data yang ada pada tabel 4.1 dapat dilihat melalui
Tabel 4.2
Persentase responden berdasarkan umur
Persentase
No Klasifikasi Umur Jumlah
%
1 21 s/d 30 tahun 50 41.7
2 31 s/d 40 tahun 21 17.5
3 41 s/d 50 tahun 30 25
4 50 tahun ke atas 19 15.8
Jumlah 120 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Berdasarkan data yang ada pada tabel 4.2 terlihat bahwa distribusi
yaitu pada usia 50 tahun ke atas yaitu 19 orang atau 15.8%. Jumlah
responden yang berusia tua sangat sedikit dari jumlah responden yang
1 SD/Sederajat 0 0
2 SLTP/Sederajat 0 0
3 SLTA/Sederajat 3 2.5
4 Diploma 45 37.5
5 S1 63 52.5
6 S2 9 7.5
Jumlah 120 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2012
Berdasarkan data yang ada pada tabel 4.3, terlihat bahwa tingkat
Tabel 4.4
Persentase responden berdasarkan masa kerja
Persentase
No Masa Kerja Jumlah
%
1 1-5 tahun 23 19.1
2 5-10 tahun 39 32.5
3 10-15 tahun 3 2.5
4 16-20 tahun 15 12.5
5 20 tahun keatas 40 33.4
Jumlah 120 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2012
62
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa terdapat 23 orang atau
19,1persen masa kerja responden antara 1-5 tahun, sebanyak 39 orang atau
32,5 persen masa kerja respondenantara 5-10 tahun, sebanyak 3 orang atau
2,5 persen masa kerja responden antara 10-15 tahun, sebanyak 15 orang
atau 12,5 persen masakerja responden antara 15-20 tahun dan 40 orang
Dari data diatas, dapat dinyatakan bahwa dari 120 responden yang
paling banyak masa kerjanya 20 tahun keatas. Hal ini menunjukkan bahwa
Sulawesi Selatan
ditetapkan dalam bentuk persentase dari jawaban yang diberikan dari tiap-
Tabel 4.5
Tanggapan responden terhadap sikap pemimpin yang memberi kepercayaan
kepada para bawahan.
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 54 45%
2 Sering 48 40
3 Kadang-Kadang 15 12,5%
4 Jarang 2 1,7%
5 Tidak Pernah 1 0.8%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
jawaban jarang 1,7%, dan jawaban tidak pernah sebanyak 0,8%. Dari
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 33 27.5%
2 Sering 53 44.1%
3 Kadang-Kadang 27 22.5%
4 Jarang 6 5%
5 Tidak Pernah 1 0.8%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
22.5%, jawaban jarang 5%, jawaban tidak pernah 0.8%, jawaban sering
Tabel 4.7
kadang 10%, dan jawaban tidak pernah hanya 0%. Data ini menyimpulkan
Tabel 4.8
Tanggapan responden terhadap sikap pemimpin yang merespon keluhan
bawahan secara positif.
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 27 22.5%
2 Sering 53 44.2%
3 Kadang-Kadang 20 16.7%
4 Jarang 19 15.8%
5 Tidak Pernah 1 0.8%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
Tabel 4.9
Tanggapan responden terhadap sikap pemimpin yang berani mengambil
keputusan.
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 45 37.5%
2 Sering 48 40%
3 Kadang-Kadang 24 20%
4 Jarang 3 2.5%
5 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 120 100%
66
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
Tabel 4.10
Tanggapan responden bahwa pemimpin memberi motivasi untuk
mempengaruhi para bawahan untuk meningkatkan optimisme.
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 30 25%
2 Sering 63 52.5%
3 Kadang-Kadang 18 15%
4 Jarang 9 7.5%
5 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
optimisme.
67
Tabel 4.11
Tanggapan responden bahwa pemimpin memberi semangat kelompok pada
para bawahan.
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 30 25%
2 Sering 63 52.5%
3 Kadang-Kadang 18 15%
4 Jarang 9 7.5%
5 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
atau 25% yang menyatakan selalu dan 63 atau 52.5% menyatakan sering
kelompok bawahan.
Tabel 4.12
Tanggapan responden bahwa pemimpin menjadi inspirator setiap kegiatan.
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 21 17.5%
2 Sering 45 37.5%
3 Kadang-Kadang 42 35%
4 Jarang 10 8.4%
5 Tidak Pernah 2 1.6%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
68
tanggapan responden tersebut dapat disimpulkan bahwa pemimpin sering
Tabel 4.13
Tanggapan responden bahwa pemimpin memunculkan ide disetiap rapat.
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 21 17.5%
2 Sering 69 57.5%
3 Kadang-Kadang 27 22.5%
4 Jarang 3 2.5%
5 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
atau 17.5% yang menyatakan selalu dan 69 atau 57.5% menyatakan sering
rapat.
Tabel 4.14
Tanggapan responden bahwa pemimpin mengedepankan kebersamaan
dalam menghadapi permasalahan.
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 27 22.5%
2 Sering 69 57.5%
3 Kadang-Kadang 21 17.5%
4 Jarang 3 2.5%
5 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
Berdasarkan tabel 4.14 diatas, terlihat bahwa terdapat 27 responden
atau 22.5% yang menyatakan selalu dan 69 atau 57.5% menyatakan sering
69
serta 21 responden atau 17.5% menyatakan kadang-kadang terhadap sikap
permasalahan.
Tabel 4.15
Tanggapan responden bahwa pemimpin memberi cara pandang yang
berbeda dalam menghadapi masalah.
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 6 5%
2 Sering 65 54.2%
3 Kadang-Kadang 48 40%
4 Jarang 1 0.8%
5 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
Tabel 4.16
Tanggapan responden bahwa pemimpin mengupayakan cara pandang yang
berbeda dalam menyelesaikan masalah.
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 4 3.4%
2 Sering 61 50.8%
3 Kadang-Kadang 46 38.3%
4 Jarang 9 7.5%
5 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
yang berbeda.
Tabel 4.17
Tanggapan responden bahwa pemimpin meluangkan waktu untuk mengajari
dan melatih bawahannya.
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 3 2.5%
2 Sering 23 19.1%
3 Kadang-Kadang 65 54.2%
4 Jarang 29 24.2%
5 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
atau 2,5% yang menyatakan selalu dan 23 atau 19.1% menyatakan sering
Tabel 4.18
Tanggapan responden bahwa pemimpin memberikan solusi ketika
menghadapi kebuntuan.
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 12 10%
2 Sering 66 55%
3 Kadang-Kadang 33 27.5%
4 Jarang 9 7.5%
5 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
71
Berdasarkan tabel 4.18 diatas, terlihat bahwa terdapat 12 responden
atau 10% yang menyatakan selalu dan 66 atau 55% menyatakan sering
menghadapi kebuntuan.
Tabel 4.19
Tanggapan responden bahwa pemimpin mengedepankan pelayanan yang
baik kepada masyarakat.
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 21 17.5%
2 Sering 72 60%
3 Kadang-Kadang 18 15%
4 Jarang 9 7.5%
5 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
atau 17.5% yang menyatakan selalu dan 72 atau 60% menyatakan sering
atau 16.6% yang menyatakan selalu dan 58 atau 48,4% menyatakan sering
pimpinan yang memberi perhatian pada bawahan. Dari data diatas, dapat
Tabel 4.21
Tanggapan responden bahwa pemimpin menghargai pendapat bawahan.
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 21 17.5%
2 Sering 54 45%
3 Kadang-Kadang 30 25%
4 Jarang 15 12.5%
5 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
atau 17,5% yang menyatakan selalu dan 54 atau 45% menyatakan sering
Tabel 4.22
Tanggapan responden bahwa pemimpin meminta tanggapan atas hasil
kerjanya.
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 24 20%
2 Sering 27 22.5%
3 Kadang-Kadang 39 32.5%
4 Jarang 30 25%
5 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
atau 20% yang menyatakan selalu dan 27 atau 22.5% menyatakan sering
pimpinan yang meminta tanggapan atas hasil kerjanya. Dari data diatas,
hasil kerjanya.
Tabel 4.23
Tanggapan responden bahwa pemimpin memberikan penghargaan ketika
bawahan berprestasi dihadapan teman-temannya.
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 12 10%
2 Sering 30 25%
3 Kadang-Kadang 51 42.5%
4 Jarang 27 22.5%
5 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
74
Berdasarkan tabel 4.23 diatas, terlihat bahwa terdapat 12 responden
atau 10% yang menyatakan selalu dan 30 atau 25% menyatakan sering
Tabel 4.24
Tanggapan responden bahwa pemimpin memperlakukan bawahan dengan
hormat.
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 21 17.5%
2 Sering 63 52.5%
3 Kadang-Kadang 36 30%
4 Jarang 0 0%
5 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
atau 17,5% yang menyatakan selalu dan 63 atau 52.5% menyatakan sering
hormat.
75
Tabel 4.25
Jawaban
Pemimpin memperlakukan
bawahan agar merasa
2. 33 53 27 6 1 120
dihargai satu dengan yang
lainnnya
Pemimpin menjaga
3. kewibawaan dihadapan orang 51 54 20 19 1 120
lain
76
Pemimpin mengupayakan
cara pandang yang berbeda
12. 4 61 46 9 0 120
dalam menyelesaikan
masalah
Pemimpin kerap meluangkan
13. waktu untuk mengajari dan 21 72 18 9 0 120
melatih bawahan
Pemimpin mengedepankan
15. pelayanan yang baik kepada 21 72 18 9 0 120
masyarakat
Pemimpin menghargai
17. 21 54 30 15 0 120
pendapat bawahan
Pemimpin meminta
18. 24 27 39 30 0 120
tanggapan atas hasil kerjanya
Pemimpin memberikan
penghargaan ketika bawahan
19. 12 30 51 27 0 120
berprestasi dihadapan teman-
temannya
Pemimpin memperlakukan
20. 21 63 36 0 0 120
anda dengan hormat
jarang dan 0.2% menyatakan tidak pernah. Dengan data ini maka dapat
dinyatakan
77
bahwa Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Tabel 4.26
Tanggapan responden bahwa pemimpin memberikan pedoman kerja untuk
melakukan pekerjaan.
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 42 35%
2 Sering 57 47.5%
3 Kadang-Kadang 21 17.5%
4 Jarang 0 0%
5 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
atau 35% yang menyatakan selalu dan 57 atau 47.5% menyatakan sering
Tabel 4.28
Tanggapan responden bahwa pemimpin menjelaskan apa yang bisa
diperoleh jika tujuan dari kinerja tercapai.
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 27 22.5%
2 Sering 73 60.8%
3 Kadang-Kadang 20 16.7%
4 Jarang 0 0%
5 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
Tabel 4.29
Tanggapan responden bahwa pemimpin memberikan imbalan atas
pencapaian tujuan dari kinerja
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 3 2.5%
2 Sering 18 15%
3 Kadang-Kadang 63 52.5%
4 Jarang 12 10%
5 Tidak Pernah 24 20%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
yang memberikan imbalan atas pencapaian tujuan dari kinerja. Dari data
Tabel 4.30
Tanggapan responden bahwa pemimpin memberikan imbalan sesuai dengan
yang dijanjikan.
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 6 5%
2 Sering 30 25%
3 Kadang-Kadang 36 30%
4 Jarang 24 20%
5 Tidak Pernah 24 20%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
80
Dari tabel 4.30, dapat terlihat tanggapan responden terhadap
Tabel 4.31
Tanggapan responden bahwa pemimpin membatasi ruang gerak bawahan
dalam bekerja
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 3 2.5%
2 Sering 15 12.5%
3 Kadang-Kadang 27 22.5%
4 Jarang 42 35%
5 Tidak Pernah 33 27.5%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
atau 35% yang menyatakan jarang dan 33 atau 27.5% menyatakan tidak
bekerja. Dari data diatas, dapat dilihat bahwa pemimpin jarang membatasi
Tabel 4.32
Tanggapan responden bahwa pemimpin selalu memantau kesalahan yang
bawahan lakukan dalam bekerja
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 6 5%
2 Sering 42 35%
3 Kadang-Kadang 33 27.5%
4 Jarang 27 22.5%
5 Tidak Pernah 12 10%
Jumlah 120 100%
81
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
jawaban tidak pernah 10%. Dari hasil tanggapan responden tersebut dapat
Tabel 4.33
Tanggapan responden bahwa pemimpin fokus pada kesalahan dan
penyimpangan standar kerja.
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 12 10%
2 Sering 33 27.5%
3 Kadang-Kadang 45 37.5%
4 Jarang 21 17.5%
5 Tidak Pernah 9 7.5%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
data diatas, dapat dilihat bahwa biasa fokus pada kesalahan dan
lakukan. Dari data diatas, dapat dilihat bahwa pimpinan sering melakukan
Tabel 4.35
Tanggapan responden bahwa pemimpin tidak mengambil tindakan hingga
keluhan diterima olehnya.
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Selalu 1 0.8%
2 Sering 18 15%
3 Kadang-Kadang 63 52.5%
4 Jarang 38 31.7%
5 Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 120 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2012
diatas, dapat
83
dilihat bahwa pemimpin jarang mengambil tindakan hingga keluhan diterima
olehnya .
Tabel 4.36
Rekapitulasi Pernyataan Responden Terhadap Gaya Kepemimpinan
Transaksional
Jawaban
Pemimpin memberikan
perintah langsung untuk
2. 27 57 33 3 0 120
melakukan suatu
perkerjaan
Pemimpin menjelaskan
apa yang biasa diperoleh
3. 27 73 20 0 0 120
jika tujuan dari kinerja
tercapai
Pemimpin memberikan
4. imbalan atas pencapaian 3 18 63 12 24 120
tujuan dari kinerja
Pemimpin memberikan
5. imbalan sesuai dengan 6 30 36 24 24 120
yang dijanjikan
Pemimpin membatasi
6. ruang gerak bawahan 3 15 27 42 33 120
dalam bekerja
Pemimpin selalu
memantau kesalahan
7. 6 42 33 27 12 120
yang anda lakukan dalam
bekerja
Pemimpin melakukan
9. perbaikan atas kesalahan 15 63 33 9 0 120
yang bawahan lakukan
84
Pemimpin tidak
mengambil tindakan
10. 1 18 63 38 0 120
hingga keluhan diterima
olehnya
menyatakan jarang dan 8.5% menyatakan tidak pernah. Dengan data ini
Tabel 4.37
Rekapitulasi Total Gaya Kepemimpinan
Jawaba
n Rata-
Gay
a Kepemimpinan
1. 471 1133 578 207 4 2393 9039 3.77
Transformasional
Badan Pengawasan
85
Keuangan dan Pembangunan perwakilan Provinsi Sulawesi selatan. Hal ini
Tabel 4.38
Tanggapan responden bahwa pencapaian visi,misi dan tujuan organisasi
telah berjalan dengan baik dan benar
Jumlah
No. Jawaban Persentase
Responden
1 Ya 108 90%
2 Tidak 12 10%
pencapaian visi,misi dan tujuan organisasi telah berjalan dengan baik dan
benar dengan jumlah persentase jawaban Ya 90%, dan jawaban tidak 10%.
86
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Sulawesi selatan dalam hal ini Bapak Abi Rusman Tjokronolo, dengan
total skor tertinggi yaitu 9039 dengan rata-rata 3,77. Sedangkan gaya
5.2. Saran
dijadikan pengayom.
menjadi motivasi bagi bawahan yang lain untuk bekerja lebih baik
lagi.
bawahannya.
88
Pemerintah (SPIP) sehingga memerlukan pengembangan sumber daya
89
DAFTAR PUSTAKA
Mathis, Robert dan John Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia
Buku 2. Jakarta: PT. Salemba 4.
Hick, Herbert, G., Gullett, C., Ray, 1975, organization: Theory and Behavior, by
Mc. Graw Hill, Inc.
90
Dokumen
Artikel
91