Oleh:
Kelompok 2
- Leisa Noviana S. (X4/21)
- March Nouvrian (X4/23)
- Mega Ayu P. (X4/24)
- Reinilda Alwina (X4/28)
- Reza Zhafiri (X4/29)
- Rifka Putriandini (X4/30)
- Rima Anggrariani (X4/31)
- R R Agatha Rhana (X4/32)
- Sanjaya Hartono (X4/35)
Tahun Ajaran
2008 - 2009
KATA PENGANTAR
Kelompok 2
Prinsip Persamaan Kedudukan WNI
Persamaan kedudukan merupakan hak setiap warga negara. Hendaknya
hak tersebut tidak mengalahkan kepentingan bersama karena manusia sebagai
makhluk sosial harus memperhatikan kepentingan atau hak orang lain.
Selain memiliki hak setiap warga negara juga mempunyai kewajiban
sebagai warga negara. Pelaksanaan hak dan kewajiban hendaknya dijalankan
secara selaras, serasi, dan seimbang sehingga tercipta kehidupan yang harmonis,
tertib dan teratur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian akan terwujud persamaan kedudukan warga negara
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Selanjutnya, persatuan dan kesatuan bangsa dan negara dapat diwujudkan serta
menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang besar dan kuat.
UUD 1945 mengalami empat kali perubahan, akhirnya diperoleh muatan
dasar tentang persamaan kedudukan warga negara.
UUD 1945 hanya menjelaskan secara garis besar tentang hak dan
kewajiban sebagai warga negara. Sedangkan penjabaran diatur lebih lanjut dalam
perundang-undangan.
Berikut hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam UUD 1945.
1. Bidang politik
Terciptanya stabilitas politik suatu negara tidak terlepas dari kondisi kehidupan
memperketat atau warga negara yang kondusif, tentram, tenang, sejahtera, tertib
dan saling toleransi. Kondisi tersebut harus tercipta di kota maupun daerah.
Dengan demikian, partisipasi masyarakat dapat diarahkan untuk hal-hal berikut:
a) Kewajiban bela negara terhadap keberadaan dan kelangsungan NKRI
b) Pengembangan system politik nasional yang demokratis, termasuk
penyelenggaraan pemilu berkualitas.
c) Meningkatkan partai politik yang mandiri dengan pendidikan kaderisasi
yang intensif dan komprehensif
d) Mempererat dan menetapkan prinsip persamaan dan anti diskriminasi
dalam kehidupan masyarakat bangsa dan negara
2. Bidang ekonomi
Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan dalam lapangan kerja atau
perbaikan taraf hidup ekonomi dan menikmati hasil-hasilnya secara adil sesuai
dengan nilai-nilai kemanusiaan dan darma baktinya yang diberikan kepada
masyarakat, bangsa dan negara.
Persamaan kedudukan di bidang ekonomi untuk menciptakan system ekonomi
kerakyatan yang berkeadilan dan bersaing sehat, efisien, produktif, berdaya saing
serta mengembangkan kehidupan yang layak anggota masyarakat.
3. Bidang hukum
Dalam pasal 27 UUD 1945 secara jelas disebutkan bahwa negara menjamin
warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya, dan
suku. Hal ini diharapkan tercipta sadar hukum di semua lapisan masyarakat,
system tatanan hukum yang baik dan benar, serta proses peradilan yang adil,
efektif, efisien, menghargai HAM.
Pada kehidupan bangsa dan negara yang kwalitas sikap saling menghargai
antarsesama warga negara sangatlah diperlukan. Perbedaaan etnis dan budaya,
agama, ras, gender, atau golongan bukan suatu kendala bagi jalannya system
kehidupan berbangsa dan bernegara, akan tetapi dalam masyarakat yang pluralis
harus lebih mengutamakan kepentingan umum, persatuan dan kesatuan bangsa,
kerja sama, kerukunan, serta keimanan dan ketakwaan. Semakin bertambahnya
gejala pluralisme di masyarakat, pertentangan antar kelompok/etnis pun semakin
bertambah.
Pluralisme tidak membutuhkan persetujuan tetapi, pengakuan dan kemampuan
untuk menyikapinya, sehingga terjebak dalam konflik-konflik social. Pluralitas
bangsa Indonesia terbagi menjadi dua criteria yaitu sebagai berikut
1. Secara horizontal. perbedaan pada masyarakat Indonesia yang terdiri dari
bermacam-macam suku bangsa, agama, kebudayaan, dan kedaerahan.
Perbedaan ini dimungkinkan karena kondisi geografis Indonesia yang
dipisahkan oleh selat dan lautan dan terdiri dari ribuan pulau. Meskipun
demikian, budaya dan bahasanya sama.
2. Secara vertical. Perbedaan pada masyarakat Indonesia yang terdiri dari
lapisan masyarakat dan lapisan masyarakat atas.
Penutup
Dengan demikian Laporan PKn mengenai Prinsip persamaan kedudukan
WNI. Semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi diri kami dan teman-teman. Dan
akhir kata kami ucapkan terima kasih atas perhatiannya.