Pendapatan nasional itu merupakan alat ukur bagi tinggi rendahnya tingkat hidup atau
kemakmuran suatu bangsa. Secara kuantitatif tingkat hidup atau kemakmuran suatu
bangsa itu ditentukan oleh pebandingan antara jumlah pendapatan nasional dengan
jumlah penduduknya. Konsep ini biasa kita kenal dengan istilah pendapatan perkapita.
Walaupun pendapatan perkapita itu sendiri belum menggambarkan tingkat
kemakmuran seluruh masyarakat.
Pendapatan nasional berguna untuk mengetahui stuktur perekonomian suatu negara.
Hal tersebut bisa dilihat dari sumbangan tiap-tiap sektor kegiatan ekonomi terhadap
pembentukan pendapatan nasional.
Pendapatan nasional berguna untuk menentukan dan kemudian menyusun berbagai
kebijakan yang di pandang perlu. Dari sektor pertanian umpamanya, dapat di susun
berbagai kebujakan seperti pengadaan pangan, industri pupuk, irigasi dan sebagainya.
Pendapatan nasional berguna untuk mengetahui dan membandingkan kegiatan
ekonomi masyarakat dari tahun ke tahun.
Hal ini kaitannya dengan gerak gelombang kehidupan ekonomi (konjungtur).
Istilah pendapatan nasional merupakan pengertian yang agak komlek. Dalam istilah
pendapatan nasional terkandung lima tingkat pendapatan yang di maksud adalah sebagai
berikut :
GNP adalah jumlah nilai dari barang dan jasa yang di hasilkan oleh suatu masyarakat
dalam waktu satu tahun berdasarkan harga pasar yang berlaku. Dalam menghitung besarnya
GNP berdasarkan harga pasar, haruslah di perhatikan jangan sampai terjadi perhitungan
ganda (double accounting). Dalam konsep GNP ini meliputi barang-barang dan jasa yang di
hasilkan oleh seluruh warga negara di suatu negara, baik yang ada di dalam negeri ataupun
yang ada di luar negeri.
NNP di peroleh dari jumlah GNP setelah di kurangi dalam barang modal untuk
penggantian. Tentang penyusutan bagi peralatan produksi yang terpakai dalam proses
produksi umumnya bersifat tapsiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat
menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
Pendapatan Nasional Bersih (Net National Income)
Net National Income (NNI) di peroleh dari NNP setelah di kurangi dengan pajak tidak
langsung. Yang di maksud tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat di geserkan
kepada pihak lain. Misalnya penjualan pajak inport dan sebagainya.
Personal Income
Pajak perseroan, yaitu pajak yang sibayar oleh setiap badan usaha kepada pemerintah
Laba yang tidak dibagi, yaitu sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan
untuk beberapa tujuan tertentu, misalnya untuk keperluan perluasan perusahaan.
Iuran pensiun yaitu iuran yang di kumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap
perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut
mencapai umur tertentu dan tidak lagi bekerja.
Untuk pesonel income ini harus kita tambahkan dengan tranfers peyment. Yang di
maksud tranfers payment adalah pembayaran-pembayaran di negara-negara yang di
bayarka kedapa orang-orang tertentu, dan pembayaran tersebut bukan merupakan
balas jasa atas keikutsertaannya dalam proses produksi tahun sekarang, melainkan
sebagai balas jasa untuk tahun-tahun sebelumnya, atau pembayaran pada seseorang
yang sebenarnya berasal dari income orang lain.
Disposible Income
Ada tiga cara yang dipergunakan untuk menghitung besarnya pendapatan nasional.
Ketiga cara /metode yang dimaksud secara berturut-turut adalah sebagai berikut :
1. Cara/Metode Produksi
Cara yang pertama dilakukan dengan jalan menjumlahkan nilai tambah yang
diwujudkan oleh berbagai sektor dalam perekonomian. Penggunaan cara itu dalam
menghitung pendapatan nasional, disamping untuk mengetahui besarnya sumbangan berbagai
sektor ekonomi di dalam mewujudkan pendapatan nasional, juga sebagai salah satu cara
untuk menghindari perhitungan dua kali yaitu dengan hanya menghitung nilai produk netto
yang diwujudkan pada berbagai tahap proses produksi.
Mengenai cara dalam menghitung nilai tambah dapat di lihat dalam tabel di bawah ini
:
(Ribuan
No Jenis kegiatan Nilai produksi Nilai Tambah
Rupiah)
1. Mengambil kayu di hutan 50 50
2. Menggergaji 200 150
3. Membuat perabot 600 400
4. Menjual perabot di toko 800 200
Jumlah nilai tambah 800
Berdasarkan data dalam tabel diatas, besar nilai tambah yang diwujudkan oleh keempat
kegiatan itu adalah : (Rp. 50,00 + Rp. 150.00 + Rp. 400,00 + 200,00) = Rp. 800,00. Dengan
demikian besarnya tambah yang di perhitungkan dalam menghitung pendapatan nasional
untuk barang tersebut adalah Rp. 800,00.
2. Cara/Metode Pengeluaran
Perhitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran dilakukan dengan jalan
menjumlahkan nilai barang-barang jadi yang dihasilkan perekonomian. Dalam menghitung
pendapatan nasional menurut cara pengeluaran adalah penting untuk membedakan dengan
sebaik-baiknya diantara barang-barang jadi dan barang-barang setengah jadi. Tindakan itu
dilakikan, untuk menghindari terjadinya perhitungan dua kali atas nilai barang-barang dan
jasa-jasa yang di produksi.
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
Nilai belanja yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli berbagai jenis
kebutuhannya dalam satu tahun tertentu di namakan pengeluaran konsumsi
rumahtangga. Tidak semua konsumsi yang dilakukan oleh rumah tangga digolongkan
sebagai konsumsi (rumah tangga). Pengeluaran untuk membeli rumah di golongkan
sebagai investasi.
Pengeluaran Pemerintah
Berbeda dengan rumah tangga, yang membeli barang untuk memenuhi
kebutuhannya, pemerintah membeli barang terutama untuk kepentingan masyarakat.
Yang termasuk dalam pengeluaran ini antara lain pengeluaran untuk menyediakan
fasilitas pendidikan dan kesehatan, pengeluaran gaji untuk pegawai pemerintah dan
juga pengeluaran untuk membangun infrastruktur untuk kepentingan masyarakat.
Pembelian pemerintah atas barang dan jasa dapat di golongkan kepada dua golongan
utama, yaitu konsumsi dan investasi pemerintah.
Pembentukan Modal Sektor Swasta
Pembentukan modal sektor swasta akan lebih penting dinyatakan sebagai
investasi. Yang dimaksud dalam pembentukan modal sektor swasta adalah
pengeluaran untuk membeli barang modal yang dapat menaikkan produksi barang dan
jasa di masa akan datang.
Eksport Neto
Yang dimaksud dengan eksport neto adalah nilai eksport yang dilakukan suatu
negara dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan nilai import dalam priode yang
sama. Eksport suatu negara biasanya terdiri dari barang dan jasa yang dihasilkan di
dalam negeri. Oleh sebab itu nilainya harus dihitung ke dalam pendapatan nasional.
3. Cara/Metode Pendapatan
Perhitungan pendapatan nasional dengan metode pendapatan ini dapat dilakukan
dengan cara menghitung jumlah pendapatan dari seluruh warga negara/masyarakat yang
berasal dari penggunaan faktor-faktor produksi. Adapun golongan-golongan masyarakat yang
mempunyai pendapatan itu adalah :
Pendapatan para pekerja , yaitu gaji dan upah.
Pendapatan dari usaha perorangan (perusahaan perorangan).
Pendapatan dari sewa.
Bunga neto, yaitu yaitu seluruh nilai pembayaran bunga yang dilakukan dikurangi
bunga atas pinjaman konsumsi dan bunga pinjaman pemerintah.
Pendapatan dari keuntungan perusahaan.