Anda di halaman 1dari 17

KEWIRAUSAHAAN

"MEMBUAT PERENCANAAN USAHA"

OLEH :

A. MAS HENDYRAYANI KUSUMA (P07120015041)

NI MADE DESSY WULANDARI (P07120015042)

NI NENGAH RISKIANI (P07120015043)

TINGKAT 3.2 DIII KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

KEPERAWATAN

2018
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Membuat Perencanaan Usaha. Kami sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
“Om Santih Santih Santih Om”

Denpasar, Pebruari 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 4
A. Pengertian Perencanaan Usaha .................................................................... 4
B. Manfaat Perencanaan ................................................................................... 4
C. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Perencanaan Usaha .................... 5
D. Sistematika Perencanaan .............................................................................. 7
E. Evaluasi Perencanaan ................................................................................. 11
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 13
A. Simpulan .................................................................................................... 13
B. Saran ........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa
seseorang serius untuk berwirausaha, untuk menghindari faktor-faktor yang
menyebabkan kegagalan, serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan
dihadapi dalam menjalankan usaha.
Rencana usaha harus dibuat karena perencanaan merupakan titik awal dari
suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan
dalam pelaksanaan. Di samping itu pembuatan rencana usaha menunjukkan sikap
yang sungguh-sungguh dalam berusaha dan komitmen yang kuat untuk
menjalankan usahanya sehingga tidak mudah menyerah dan putus asa ketika
menghadapi setiap kendala dan resiko usaha.
Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya.
Rencana harus ada betapapun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha
baru di negara kita banyak yang tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau
segan menulis rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan. Perencanaan yang
tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu suatu rekayasa secara
sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain, usaha apa yang
akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa
konsumennya, darimana sumber modalnya, dan sebagainya.
Rencana usaha merupakan catatan ringkas yang dibuat oleh wirausaha untuk
menggambarkan operasi, menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi
pemasaran, kemampuan menajemen, kepakaran pihak pengelola menceritakan
menuju sasaran, tujuan, bagaimana cara untuk mencapai semuanya, dipakai
sebagai alat untuk mencari dana dari pihak ketiga seperti, pihak perbankan,
investor, lembaga keuangan, dan sebagainya, memberi gambaran tentang cara-
cara memandu perusahaan untuk mencapai keberhasilan. Perencanan yang baik
harus memuat tahap-tahap yang harus dilakukan untuk memaksimalkan peluang
keberhasilan. Dalam perencanaan juga harus diperhatikan strategi pengembangan
produk dan strategi pemgembangan pasar.

1
Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan
perusahaan (business plan) merupakan perangkat tepat untuk memagang kendali
perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.
Business plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang
akan didirikan. Orang perlu mengetahui segala sesuatu tentang perusahaaan anda
sehingga tertarik untuk bekerja sama. Oleh sebab itu seorang usahawan harus juga
memperhatikan selera atau keinginan masyarakat, hal itu akan mendorong
semakin berkembangnya cara pandang dan persepsi konsumen terhadap produk
atau jasa yang kita tawarkan kepada konsumen. Untuk mewujudkan pembaruan,
syarat yang perlu dimiliki oleh seorang pengusaha harus memiliki daya cipta dan
jiwa wirausaha.
Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan
bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai
keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang
signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga
sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan. Yang perlu diperhatikan adalah
mengenai bagaimana tingkat persaingan, daya beli masyarakat, dan hukum
permintaan maupun penawaran itu terjadi pada kondisi yang demikian.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apakah pengertian perencanaan?
2. Apakah manfaat perencanaan ?
3. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam perencanaan?
4. Bagaimana sistematika perencanaan?
5. Bagaimana evaluasi perencanaan?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian perencanaan
2. Untuk mengetahui manfaat perencanaan

2
3. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan
4. Untuk mengetahui sistematika perencanaan
5. Untuk mengetahui evaluasi perencanaan

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Usaha


Perencanaan adalah pemilihan tujuan jangka pendek dan jangka panjang
serta merencanakan taktik dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut (Irham
Fahmi, 2016). Perencanaan adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan
pemilihan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan
anggaran. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan usaha
yaitu sebagai proses penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur,
aturan, program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha
atau bisnis tertentu. Jadi dalam perencanaan usaha terkandung adanya:
1. Visi yaitu cita - cita masa depan perusahaan yang akan melakukan usaha
tersebut.
2. Misi adalah maksud khas atau unik dan mendasar yang membedakan
perusahaan dengan perusahaan lain serta mengidentifikasikan ruang lingkup
kegiatan usaha/perusahaan yang bersangkutan.
3. Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai dari usaha/perusahaan tersebut.

B. Manfaat Perencanaan
Beberapa manfaat dari perencanaan adalah:
1. Untuk mengawali usaha
Perencanaan usaha berfungsi untuk merancang stategi dan rencana awal
usaha. Sebuah usaha akan sulit berkembang apabila dijalankan tanpa rencana
ataupun rancangan usaha. Untuk itu sangatlah penting bagi seorang wirausaha
untuk menyusun sebuah rencana usaha agar usaha yang ditekuni lebih terarah
dan terorientasi dengan benar dan dapat mencapai kesuksesan.
2. Membuat usaha lebih fokus dan terarah
Seorang pengusaha perlu menyusun sebuah rencana dan rancangan usaha agar
nantinya usaha yang akan dijalankan akan lebih fokus dan terarah dalam

4
menentukan jenis usaha, modal, strategi usaha serta jenis pemasaran yang
akan digunakan.
3. Dipakai sebagai alat pengawasan dan pengendalian kegiatan sehari-hari
perusahaan. Perencanaan yang telah disusun dengan baik akan memudahkan
para pelaksana untuk mengetahui apakah tindakan mereka menyimpang atau
sesuai dengan rencana.
4. Dengan adanya perencanaan yang disusun (tentunya sebelum suatu kegiatan
dilakukan) dengan cermat dapatlah dipilih dan ditetapkan kegiatan-kegiatan
mana yang diperlukan dan mana yang tidak
5. Dengan adanya rencana, segala kegiatan dapat dilakukan secara tertib dan
teratur sesuai dengan tahap – tahap yang semestinya.
6. Menghindari pekerjaan atau aktivitas yang tidak produktif serta penggunaan
sumberdaya yang lebih efisien.
7. Menyediakan alat evaluasi untuk menentukan keberhasilan usaha
8. Sebagai alat berkomunikasi dalam usaha.
9. Sebagai alat untuk memperkecil risiko usaha.
10. Memperbesar peluang untuk mencapai laba.
11. Memudahkan perolehan bantuan kredit modal dari bank .

C. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Perencanaan Usaha


Aspek yang perlu diperhatikan dalam membuat rencana usaha (studi
kelayakan usaha)
1. Modal
Modal merupakan hal yang tak bisa dipisahkan dalam dunia bisnis. Rasanya
tidak mungkin suatu bisnis bisa berjalan tanpa adanya modal yang mumpuni.
Untuk berkecimpung dalam dunia bisnis, dibutuhkan modal yang memadai
dan menunjang agar perjalanan bisnis dapat berlangsung dengan baik. Modal
dalam berbisnis itu sendiri terdiri dari beberapa hal, yaitu modal kemampuan,
modal biaya, modal tenaga, kreatifitas dan kerja keras. Persiapan dalam
memenuhi kebutuhan seluruh aspek modal harus dilakukan dari jauh-jauh hari
sehingga bisnis bisa segera dimulai. Dengan adanya gambaran modal yang
dimiliki barulah perencanaan bisnis bisa diatur dengan baik.

5
2. Jenis usaha
Jenis usaha akan sangat menentukan detail perencanaan bisnis yang dibuat dan
diaplikasikan nanti. Dengan menentukan jenis usaha yang akan dikelola, maka
akan diketahui seperti apa kebutuhan operasional yang harus dipenuhi, seperti
apa resiko usaha yang akan dihadapi dan bagaimana cara mengembangkan
usaha supaya berjalan dengan baik. Setiap jenis usaha yang dipilih memiliki
perhitungan dan modal perencanaan yang berbeda satu sama lain sehingga
pastikanlah jenis usaha yang akan dipilih adalah jenis bisnis yang tepat dan
sesuai dengan keinginan Anda saat ini.
3. Lokasi
Menentukan lokasi usaha yang akan dijalani sangatlah penting dan harus
diperhitungkan dengan baik. Sebab, lokasi usaha yang tepat dan strategis
dapat meningkatkan daya saing dan potensi usaha yang akan dikelola nanti.
Apabila lokasi usaha yang akan dipilih adalah lokasi yang ideal dan juga
prospektif, otomatis hasil usaha akan memuaskan. Begitu pula sebaliknya,
lokasi usaha yang tidak dipertimbangkan dengan baik membuat perjalanan
bisnis menjadi kurang efektif.
4. Strategi pemasaran
Melakukan pemasaran dan promosi dalam berbisnis merupakan salah satu
faktor penting yang wajib direncanakan dengan baik. Apabila strategi
pemasaran telah dirancang sedemikian rupa dengan berbagai bentuk
pertimbangan yang matang, tentu saja perjalanan usaha akan mudah
berkembang dan menghasilkan profit yang menjanjikan. Semakin efektif
strategi yang akan direncanakan, maka semakin besar pula keuntungan yang
didapatkan.
5. Manajemen keuangan dan operasional
Merencanakan pengelolaan operasional dan keuangan dalam berbisnis adalah
hal yang amat penting dan wajib dilakukan dengan sebaik mungkin. Dengan
terbentuknya manajemen pengelolaan keuangan dan operasional usaha yang
baik, maka perputaran modal akan semakin efektif. Selain itu, berbagai resiko
usaha pun bisa diperhitungkan dengan baik berkat adanya perencanaan
manajemen usaha yang kompetitif.

6
D. Sistematika Perencanaan
Perencanaan usaha adalah proses, maka membuat suatu perencanaan usaha
dilakukan dengan mengikuti langkah- langkah tertentu. Adapun langkah - langkah
yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Langkah 1:
Mengidentifikasi
Peluang usaha

Langkah 4: Langkah 2:
Menyusun Proses Menentukan jenis
proposal perenca Usaha yang akan
usaha naan dilakukan

Langkah 3
Melakukan studi
kelayakan usaha

a. Langkah 1. Mengidentifikasi peluang usaha


Pada umumnya, suatu produk berpotensi untuk laku dijual dan
menguntungkan apabila penawaran untuk produk tersebut masih lebih kecil
dari permintaannya. Peluang usaha muncul ketika permintaan pasar lebih
besar dari penawarannya. Jadi peluang usaha dicirikan oleh masih adanya
permintaan pasar untuk produk tersebut.
b. Langkah 2. Menentukan jenis usaha
Yang akan dijalankan berdasarkan langkah indentifikasi akan diperoleh
berbagai alternatif jenis usaha yang mungkin dipilih. Dari sejumlah alternatif
yang ada selanjutnya dilakukan penilaian awal untuk menentukan jenis usaha
yang paling memungkinkan dan dipandang paling menguntungkan. Tentunya
dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang mungkin menjadi

7
pendukung maupun penghambat usaha. Pertimbangan - pertimbangan yang
perlu diperhatikan antara lain:

1) Jumlah modal dan sumber modal yang diperlukan.


2) Ketersediaan bahan baku baik secara kualitas, kuantitas maupun
kontinuitasnya.
3) Ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan.
4) Prospek pemasaran produk yang dihasilkan.
5) Cara-cara pendistribusian.
6) Daya beli masyarakat terhadap produk yang dihasilkan.
7) Selera konsumen
c. Langkah 3. Melakukan studi kelayakan usaha
Studi kelayakan usaha (SKU) atau feasibillity studi adalah cara yang
ditempuh untuk menentukan layak tidaknya suatu gagasan usaha
dilaksanakan.Maksud layak di sini dilihat dari berbagai aspek sebagai berikut
:
1) Aspek pasar dan pemasaran
Kelayakan usaha dilihat dari aspek pasar dan pemasaran
ditunjukkan oleh ada tidaknya peluang pasar untuk diraih. Suatu jenis
usaha layak dilaksanakan apabila jenis usaha tersebut memiliki peluang
pasar yang relatif tinggi. Peluang pasar ditunjukkan oleh ekses
permintaan. Ekses permintaan terjadi jika jumlah permintaan melebihi
jumlah penawarannya. Semakin tinggi ekses permintaan, semakin tinggi
peluang pasar, dan karena itu semakin layak jenis usaha tersebut untuk
dilaksanakan.
2) Aspek produksi
Kelayakan usaha dilihat dari aspek produksi diantaranya berkenaan
dengan lokasi usaha yang direncanakan, fasilitas dan peralatan produksi,
pasokan bahan baku, serta ketersediaan tenaga kerja. Suatu proyek
dikatakan layak dilihat dari aspek produksi ditandai oleh lokasi usaha
yang strategis, tersedianya fasilitas dan peralata produksi yang memadai,
tersedianya pasokan bahan baku yang terus menerus, serta tersedianya
tenaga kerja yang dibutuhkan.

8
3) Aspek finansial
Kelayakan usaha dilihat dari aspek finansial berkenaan dengan
manfaat yang mungkin diperoleh oleh investor atau pengusaha. Manfaat
ini disebut sebagai laba bisnis atau laba usaha (business profit), yaitu
pendapatan yang diperoleh setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang
dikeluarkan dalam menjalankan usaha. Dilihat dari aspek finansial, suatu
jenis usaha layak dilakukan apabila jenis usaha tersebut mampu
memberikan laba usaha yang memadai kepada investor dan/atau kepada
pengusaha yang menjalankan usaha tersebut.
4) Aspek organisasi dan manajemen
Kelayakan usaha dilihat dari aspek organisasi dan manajemen
berkenaan dengan struktur kepemilikan usaha, struktur organisasi, serta
tim manajemen yang mengelola jenis usaha yang direncanakan.
d. Langkah 4. Membuat proposal usaha
Langkah terakhir dalam proses perencanaan usaha adalah membuat
proposal usaha. Proposal usaha adalah dokumen tertulis dari perencanaan
usaha.
Rencana usaha yang akan disusun memuat pokok - pokok pikiran
perencanaan yang mencakup, antara lain:
1) Nama Perusahaan
Nama yang diciptakan untuk sebuah usaha harus dipikirkan baik -
baik oleh si pemilik usaha, karena nama ini akan memberikan dampak
jangka panjang. Canon dan Wichert dalam Alma (2007) menyatakan
bahwa cirri -ciri merek yang baik adalah:
a) Short (pendek)
b) Simple (sederhana)
c) Easy to spell (mudah dieja)
d) Easy to remember (mudah diingat)
e) Pleasing when read (enak dibaca)
f) No disagreeable sound (tidak ada nada sumbang)
g) Does not go out of date (tidak ketinggalan jaman)
h) Ada hubungannya dengan barang dagangan

9
i) Bila diekspor mudah dibaca oleh orang asing
j) Tidak menyinggung perasaan/kelompok lain
k) Membayangkan apa produk itu atau memberi sugesti penggunaan
produk tersebut
2) Lokasi
Untuk memilih lokasi harus diingat bahwa konsumen lebih suka
untuk berbelanja ke pusat pertokoan atau ke lokasi dimana banyak
terdapat jenis barang dagangan. Biasanya toko akan terpusat di dekat
pusat perbelanjaan di daerah baru, dan kemudian seiring berkembangnya
lingkungan sekitar daerah tersebut akan semakin ramai dan berubah
menjadi daerah pertokoan yang strategis .
3) Komoditi yang akan diusahakan
Untuk memilih komoditi yang akan diusahakan dapat
dipertimbangkan hal-hal sbb:
a) tertentu, baik berupa barang maupun jasa
b) Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat akan
barang/jasa tertentu
c) Kurangnya competitor yang memiliki usaha yang sama dengan apa
yang akan kita usahakan
d) Adanya kemampuan untuk bersaing dengan kompetitor lain
e) Banyaknya permintaan masyarakat terhadap jenis - jenis usaha
4) Konsumen yang dituju
Dalam hal ini perlu dianalisa calon - calon konsumen yang
diharapkan. Apakah konsumen bertempat tinggal di lingkungan usaha?
Ataukah perusahaan akan menjangkau konsumen yang lebih luas.
5) Pasar yang akan dimasuki
Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan
perusahaannya sebagai market leader, market challenger, market
follower, atau maket nicher. Market leader memiliki pangsa pasar dalam
usaha sejenis. Perusahaan ini dapat mengendalikan harga, membuat
produk baru, menggunakan promosi besar-besaran dan
sebagainya.Namun sebagai market leader, perusahaan tidak dapat lengah

10
sedikitpun oleh ancaman dari perusahaan lain untuk mempertahankan
pangsa pasarnya.
6) Partner yang akan diajak kerjasama
7) Personil yang dipercaya untuk menjalankan usah
8) Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia
Pada umumnya modal yang tersedia untuk membuka usaha
jumlahnya sangat minim atau bahkan nihil. Akan tetapi banyak diantara
wirausahawan mampu mengumpulkan modal dari tabungan, menjual
harta atau bahkan dari pinjaman (hutang). Semua sumber pengumpulan
modal harus dicatat, sehingga nantinya dapat ditentukan berapa modal
awal yang dipakai untuk membuka sebuah usaha.
9) Peralatan yang perlu disediakan
Peralatan yang perlu disediakan adalah sesuai dengan kepentingan
usaha. Peralatan usaha pertokoan akan berbeda dengan usaha kerajinan
dan industri. Untuk pertama kali membuka usaha, perlu
mempertimbangkan peralatan yang dimiliki, sebab membeli peralatan
akan membebani kas yang kita miliki sebagai modal awal
10) Promosi
Sebagai usaha baru, tentunya usaha yang kita miliki belum dikenal
oleh masyarakat. Oleh sebab itu perlu direncanakan dengan baik strategi
promosi apa yang akan dipilih, media apa yang akan digunakan,
keunggulan apa yang akan ditampilkan, serta dimana kita akan
melakukan promosi agar produk kita dikenal oleh konsumen.
E. Evaluasi Perencanaan
1. Pengertian
Menurut PP No. 39 Tahun 2006 evaluasi perencanaan adalah rangkaian
kegiatan yang membandingkan antara realisasi masukan (input), keluaran
(output) dan hasil (outcome) terhadap suatu perencanaan.
2. Metode evaluasi perencanaan
a. Instrument Rasionality
Berfokus pada tujuan yang ingin dicapai, untuk menentukan alat
analisa yang paling sesuai dan efisien untuk digunakan.

11
b. Subtantive Rasionality
Merupakan metode analisis yang lebih kompleks/menyeluruh.
Bersifat multi objektif dan juga melakukan penetapan prioritas terhadap
tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
c. Bounded Rasionality
Pengambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan,
disebabkan kurangnya data yang tersedia.
d. Strategic Rasionality
Digunakan berdasarkan keputusan pribadi/asumsi yang dibuat
berdasarkan alat analisis formal untuk mencapai tujuan.
e. Communicative Rasionality
Menerapkan pengambilan keputusan secara bersama-sama untuk
menyelesaikan masalah.

12
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
1. Perencanaan adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan pemilihan
visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan
anggaran.
2. Manfaat dari perencanaan diantaranya sebagai alat pengawasan dan
pengendalian,menyediakan alat evaluasi untuk menentukan keberhasilan
usah, sebagai alat komunikasi dalam usaha, sebagai alat untuk memperkecil
resiko usaha, memperbesar peluang untuk mencapai laba, memudahkan
perolehan bantuan kredit modal dari bank.
3. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan usaha: aspek
pemasaran, Aspek produksi, Aspek keuangan, Aspek manajemen.
4. Langkah – langkah dalam pembuatan perencanaan usaha : Langkah 1
mengidentifikasi peluang usaha, Langkah 2 Menentukan jenis usaha yang
akan dilakukan, Langkah 3 melakukan studi kelayakan usaha, Langkah 4
menyusun proposal usaha.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
mengenai ilmu wirausaha khususnya dalam pembuatan rencana usaha. Untuk
menunjang makalah ini agar menjadi lebih baik lagi diharapkan kritik dan saran
dari pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2016. Kewirausahaan Teori, Kasus, dan Solusi Cetakan 3.


Bandung: Alfabeta

Kementerian pendidikan nasional. 2010. Modul 5. Perencanaan Usaha. Diakses


dari
http://www.infokursus.net/download/0206101237BUKU_6_MODUL_5_P
ERENCANAAN_USAHA.pdf pada tanggal 26 Februari 2018.

Kusnendi. 2009. Modul Kewirausahaan SMK. Diakses dari


https://mufari.files.wordpress.com/2009/10/modul-19-membuat-rencana-
usaha.pdf tanggal 26 Pebruari 2018.

Supriyanto. 2009. Business Plan Sebagai Langkah Awal Memulai Usaha .Diakses
darihttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=6750&val=444.
Pada tanggal 26 Pebruari 2018.

14

Anda mungkin juga menyukai