Sia Sap 9
Sia Sap 9
OLEH:
KELOMPOK 6
2) Pengendalain Persediaan
Pengendalian persediaan diwujudkan melalui beberapa pencatatan persedian dan laporan
yang berisi informasi seperti penggunaan persediaan, saldo persediaan, dan levl maksimum
dan minimum dari persediaan. Titik pemesanan ulang (reorder point) dan prosedur-
prosedur dibuat. Titik pemesanan ulang merupakan level persediaan yang digunakan sebagai
pertimbangan untuk memesan atau memproduksi item tambahan untuk menghindari kondisi
tidak memiliki persediaan. Pengembangan teknik pemesanan ulang memerlukan analisis
permintaan produksi biaya setup produksi atau pemesanan, waktu tunggu pemasok atau
produksi, biaya penanganan persediaan, dan biaya yang berkaitan dengan kondisi ketika tidak
memiliki persediaan seperti kehilangan kesempatan menjual atau tidak efisiennya
penggunaan fasilitas produksi.
Karena tujuan pengendalian persediaan adalah meminimumkan biaya persediaan total,
keputusan penting yang dibuat adalah ukuran jumlah setiap pesanan pembelian yang disebut
dengan economic order quantity (EOQ). Kuantitas yang dipesan kembali harus
menyeimbangkan dua sistem biaya, yaitu penanganan dan biaya pemesanan. Rumus untuk
menghitung EOQ adalah
EOQ =
Keterangan:
EOQ = economic order quantity
R = kebutuhan untuk item pada suatu periode
S = biaya pembelian per pesanan
P = unit biaya
I = biaya penanganan persediaan per periode, dinyatakan dalam
persentase nilai periode persediaan
Jika EOQ telah dihitung, waktu pemesanan harus diputuskan, artinya reorder point harus
ditentukan. Jika waktu tunggu pesanan dan tingkat penggunaan persediaan diketahui,
penentuan reorder point dapat segera dilakukan. Waktu tunggu (lead time) adalah waktu
3
antara penempatan pesanan dan penerimaan barang. Tingkat penggunaan persediaan
(inventory usage rate) adalah kuantitas penggunaan barang selama periode waktu tertentu.
Reorder point menunjukkan level persediaan yang mencapai jumlah unit yang akan
dikonsumsi selama waktu tunggu. Dalam rumus dinyatakan:
Persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi ditunjukkan dalam bentuk
garis putus-putus untuk mengindikasi terjadinya pengurangan dalam produksi JIT. Istilah
minimum inventory production system (MIPS), material as needed (MAN), dan zero
inventory production system (ZIPS) juga menjelaskan konsep minimalisasi persediaan.
Pesediaan dipakai sebagai penyangga pada operasi yang berbeda. Persediaan dikurangi
dengan analisis operasi secara hati-hati untuk menghasilkan tingkat produksi yang konstan
yang akan menyeimbangkan input dan output pada berbagai tahap produksi. Produksi JIT
juga menekankan pada pengendalian kualitas. Karena persediaan diminimumkan, produksi
yang rusak akan dibetulkan dengan segera jika arus konstan produksi berlangsung terus-
menerus.
Keuntungan finansial dari produksi JIT berasal dari berkurangnya level persediaan.
Investasi total perusahaan pada persediaan juga menjadi berkurang. Biaya seperti penanganan
dan penyimpanan bahan, keusangan, luas tempat penyimpanan, dan beban keuangan pada
biaya persediaan total, dapat dikurangi, bahkan signifikan. Keuntungan lain termasuk biaya
tenaga kerja operasi yang turun yang dirancang ulang untuk arus produksi yang konstan,
diskon kuantitas dari pemasok yang akan menerima kontrak jangka panjang, dan
meningkatnya penekanan pada kualitas produksi dan pengurangan pada biaya sisa bahan.
5
Gambar Sistem Aplikasi Akuntansi Kekayaan
(1) Aktiva Tetap
Ada empat tujuan dari aplikasi aktiva tetap dan investasi:
a) Untuk mengelola pencatatan yang benar yang mengidentifikasikan aset dengan
deskripsi, biaya, dan lokasi fisik.
b) Untuk depresiasi yang benar dan atau perhitungan amortisasi untuk tujuan buku dan
pajak.
c) Untuk evaluasi ulang asuransi dan tujuan biaya penggantian.
d) Menyediakan laporan bagi pihak manjemen untuk merencanakam dan mengendalikan
item aset individual.
(2) Investasi
Investasi, seperti aktiva tetap, memerflukan pencatatan terpisah, khususnya register investasi
yang digunakan sebagai pengendalian akuntansi. Register investasi berisi semua informasi
yang relevan, seperti nomor sertifikat dan nilai buku sekuritas untuk memudahkan
identifikasi dan pengendalian. Semua transaksi investasi seyogyanya diotorisasi dan
6
didokumentasikan. Pengendalian umum yang biasanya dilakukan untuk penanganan fisik
sekuritas investasi dilakukan oleh dua orang : satu orang mengamankan kotak deposit dan
lainnya memasukkan deposit.
7
Drafting terotomatisasi menghasilkan gambar rancang bangun dan dokumen
hardcopy lainnya. Gambar dihasilkan dengan menggambar berbagai sudut pandang dari
model geometrik yang telah dibuat sebelumnya dan disimpan dalam memori komputer.
9
Gambar Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku (MRP)
10
2) Pemrosesan Transaksi Pada Sistem Pemanufakturan Respon-Cepat
(1) Perencanaan Produksi
Perencanan produksi meliputi penentuan produk mana yang di produksi dan penjadwalan
produksi agar penggunaan sumber daya produksi menjadi optimal. Penentuan produk mana
yang di produksi memerlukan integrasi antara permintaan produk dan kenutuhan produksi
dan sumber daya produksi yang tersedia di perusahaan
Pemasaran
Perencanaan
Produksi Departemen
Pengendalian Produksi
Persedian
CIM secara signifikan mengubah pola perilaku biaya perusahaan pemanufakturan sebagai
akibat dari substitusi modal peralatan untuk tenaga kerja langsung. Tenaga kerja langsung
dikurangi, bahkan kemungkinan dikurangi secara total, dan digantikan dengan mesin-mesin
yang dikendalikan dengan komputer.
12
Biaya berbasis-aktivitas (ABC) menghitung beberapa tarif overhead, satu tarif untuk
setiap aktivitas pemanufakturan, dan menggunakan tarif tersebut untuk menghitung biaya
produk dari biaya aktivitas spesifik yang terjadi selama produksi. Aktivitas mungkin terpusat
pada mesin, penanganan material, inspeksi, atau jenis lainnya dari operasi pemanufakturan.
Satu departemen dapat berisi banyak aktivitas yang berbeda. Sebagai contoh, departemen
perakitan di mana beberapa produksi dirakit menggunakan peralatan robot dan produk lain
dirakit secara manual, kemungkinan akan memiliki dua aktivitas, yaitu perakitan dengan
robot dan manual. Dasar overhead yang berbeda dapat digunakan untuk menetapkan (secara
lebih akurat) biaya aktivitas yang berbeda pada produk.
Pemicu Biaya (cost driver) adalah elemen yang mempengaruhi biaya total dari suatu
aktivitas. Sebagai contoh, biaya penanganan material dipengaruhi oleh jumlah item yang
ditangani, tipe penanganan item, tipe alat yang digunakan, dan efisiensi pekerja. Pemicu
biaya diukur dengan volume produksi, jumlah karyawan, jumlah formulir yang dapat
diselesaikan atau jumlah bahan yang ada dalam suatu produk. Ukuran waktu dalam proses,
seperti jam tenaga kerja langsung, jam mesin atau waktu jam, sering digunakan sebagai
pemicu biaya.
(6) MRP II versus MRP
Sistem MRP II meliputi berbagai modul pemrosesan MRP. Modul daftar material (bill-of-
material) digunakan untuk mengkomunikasikan struktur suatu produk, seperti dalam MRP.
Perluasan pemrosesan daftar material dalam MRP II dapat mencakup pemeliharaan gambaran
rancang bangun/produk dari sistem CADD. Modul file routing menunjukkan urutan operasi
yang diperlukan untuk menghasilkan komponen atau perakitan, seperti dalam MRP.
Perluasan dari pemrosesan file routing dalam MRP II meliputi informasi yang lebih luas
mengenai data kapasitas pusat kerja, data alat pemeliharaan mesin, dan data pengendalian
pemeliharaan mesin numerical dari sistem CADD.
(7) Impelemtasi JIT dalam Lingkungan MRP II/CIM
Dalam lingkungan produksi batch, pembuatan produksi khusus jarang terjadi. Batch dari
produk yang serupa dirakit secara periodik untuk pemenuhan kebutuhan saat itu dan
perencanaan kebutuhan masa depan. Biaya setup biasanya terjadi ketika suatu batch
diproduksi, dan biaya ini biasanya sama tanpa memerhatikan ukuran produksi batch yang
akan dilakukan. Kata terencana mengindikasikan bahwa lingkungan batch membantu konsep
“push” pemanufakturan yang efisien. MRP II diatur dengan sinkronisasi dan menjadwalkan
tipe-tipe kejadian yang terjadi dalam lingkungan batch.
13
Lingkungan pemanufakturan JIT adalah lingkungan dengan arus kontinu atau terus-
menerus. Lingkungan JIT memerlukan produksi ekonomis dari lot kecil-penting untuk
operasi produksi pada basis terus-menerus untuk meminimalkan atau secara total mengurangi
persediaan.
3) Pertimbangan Pengendalian Internal Khusus
Sistem informasi respons-cepat, sama seperti sistem computer yang lain, menignkatkan
masalah pengendalian internal tertentu. Transaksi dapat dilakukan tanpa persetujuan atau
intervensi manusia, yang berarti mengurangi pengendalian konvensional berkaitan dengan
pemisahan tugas dalam transaksi. Oleh karena itu, pertimbangan utama adalah memastikan
bahwa pengendalian atau yang sejenisnya merupakan bagian integral dari sistem
pemanufakturan respons-cepat. Pemrosesan komputer secara umum dan EDI akan
mengurangi dokumen kertas yang berorientasi pada manusia. Akan tetapi, masalah validasi
keaslian harus dihadapi dalam operasi dengan menggunakan sistem pemrosesan tanpa kertas,
baik dalam sebuah perusahaan maupun dalam pertukaran dengan mitra bisnisnya.
14
DAFTAR REFERENSI
Bodnar, George H. dan William S. Hopwood. 2014. Sistem Informasi Akuntansi Edisi 9.
Yogyakarta: ANDI.
15