Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

Operasi Pemboran (Perhitungan Lag Time)

COVER

Disusun Oleh:
MUHAMMAD IRFAN HARISULISTYO
111.160.167
PLUG 07

LABORATORIUM GEOLOGI MINYAK BUMI


JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2019

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Mud logging merupakan proses mensirkulasikan dan memantau
perpindahan mud dan cutting pada sumur selama pemboran (Bateman,
1985). Menurut Darling (2005), terdapat dua tugas utama dari seorang mud
logger yaitu:
1. Memantau parameter pengeboran dan memantau sirkulasi
gas/cairan/padatan dari sumur agar pengeboran dapat berjalan
dengan aman dan lancar.
2. Menyediakan informasi sebagai bahan evaluasi bagi petroleum
engineering department.

Mud-logging unit akan menghasilkan mud log yang akan dikirim ke


kantor pusat perusahaan minyak. Menurut Darling (2005), mud log
tersebut meliputi:
 Pembacaan gas yang diperoleh dari detektor gas atau
kromatograf
 Pengecekan terhadap ketidakhadiran gas beracun (H2S, SO2)
 Laporan analisis cutting yang telah dideskripsi secara
lengkap
 Rate of Penetration (ROP)
 Indikasi keberadaan hidrokarbon yang terdapat di dalam
sampel

Mud log merupakan alat yang berharga untuk petrofisis dan geolog
di dalam mengambil keputusan dan melakukan evaluasi. Darling (2005)
menyatakan bahwa mud log digunakan untuk hal – hal berikut ini:
 Identifikasi tipe formasi dan litologi yang dibor
 Identifikasi zona yang porous dan permeable
 Picking of coring, casing, atau batas kedalaman pengeboran
akhir
 Memastikan keberadaan hidrokarbon sampai pada tahap
membedakan jenis hidrokarbon tersebut apakah minyak atau
gas

Nama : Muhammad Irfan Harisulistyo


NIM : 111.160.167
Plug : 07 1
Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2019

Dalam pekerjaan mud logging, terdapat perhitungan lag time. Lag


time adalah kecepatan pergerakan suatu benda (padat, cair, atau gas) dari
dasar lubang bor sampai ke permukaan oleh media lumpur. Penggunaan
serta penghitungan lag time sangat penting dalam pekerjaan mud logging,
karena lumpur tersebut akan membawa hasil cutting dari dasar sumur ke
permukaan yang merupakan suatu data pemboran.

I.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
praktikum Geologi Minyak Bumi.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk menhitung lag
time pemboran dari sumur eksplorasi dan membuat rekonstruksi sumur
tersebut.

Nama : Muhammad Irfan Harisulistyo


NIM : 111.160.167
Plug : 07 2
Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2019

BAB II
METODE

II.1. Langkah Kerja


Langkah kerja perhitungan lag time adalah sebagai berikut.
1. Menentukan set pemboran dari sumur pengerjaan.
2. Melakukan perhitungan pump capacity.
3. Menghitung Lag Down dari sumur pengerjaan.
4. Menghitung Lag Up dari sumur pengerjaan.
5. Menghitung Lag Total dari sumur pengerjaan.
6. Menggambar rekonstruksi dari sumur pengerjaan.

II.2. Diagram Alir

Menentukan Set Pemboran

Menghitung Pump Capacity

Menghitung Lag Down dari Sumur Pengerjaan

Menghitung Lag Up dari Sumur Pengerjaan

Menghitung Lag Total (Lag Time) dari Sumur Pengerjaan

Menggambar Rekonstruksi Sumur Pengerjaan

Gambar 1. Diagram Alir Pengerjaan

Nama : Muhammad Irfan Harisulistyo


NIM : 111.160.167
Plug : 07 3
Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2019

BAB III
PEMBAHASAN

III.1. Perhitungan Lag Time


Beberapa set pemboran yang digunakan pada sumur pengerjaan (R-1) antara lain:
1. Bit size: 5” 9. Diameter luar pipa 4,5”
2. Diameter mud pump 4” (D)
(ODDPipe)
3. Panjang stroke 15 inch (L)
10. Diameter dalam pipa 4”
4. SPM 67 stk/m
5. Efisiensi pompa 70% (IDDPipe)
6. Diameter luar casing 12” 11. Kedalaman pipa 6000 ft
12. Diameter luar drill collar 4,8”
(ODDCasing)
7. Diameter dalam casing 10” (ODDCollar)
13. Diameter dalam drill collar
(IDDCasing)
8. Kedalaman casing 8000 ft 2,5” (IDDCollar)
14. Panjang drill collar 500 ft
15. Diameter drill hole 8” (DH)

1. Perhitungan Pump Capacity


Pump Capacity = 0,000243 x D2 x L x efisiensi pompa
Pump Capacity = 0,000243 x (4”)2 x (15”) x 70%
Pump Capacity = 0,040824

2. Perhitungan Lag Down


 Volume bagian dalam pipa
Volume Pipa (bbl) = (IDDP2 / 1029,4) x panjang pipa
Volume Pipa (bbl) = ((4”)2 / 1029,4) x 14000 ft
Volume Pipa (bbl) = 217,6024869 inch2 ft
 Volume bagian dalam collar
Volume Collar (bbl) = (IDDC2 / 1029,4) x panjang collar
Volume Collar (bbl) = ((2,5”)2 / 1029,4) x 500 ft
Volume Collar (bbl) = 3,03574898 inch2 ft
 Nilai Lag Down
Lag Down = (Volume pipa + Volume collar) / (Pump Capacity x SPM)
Lag Down = ( 217,6024869 inch2 ft + 3,03574898 inch2 ft) / (0,040824 x 67)
Lag Down = 80,66598075 menit

3. Perhitungan Lag Up dan Lag Total


 Volume Annulus Drill Collar

Nama : Muhammad Irfan Harisulistyo


NIM : 111.160.167
Plug : 07 4
Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2019

Volume Annulus DC (bbl) = ((DH2 – ODDC2) / 1029,4) x panjang drill


collar
Volume Annulus DC (bbl) = ((8”)2 – (4,8”)2) / 1029,4 x 500 ft
Volume Annulus DC (bbl) = 19,89508452 inch2 ft
 Volume Annulus Pipa dengan Casing
Volume Annulus DP (dengan casing) (bbl) = ((IDCSG 2 – ODDP2) /
1029,4) x panjang pipa
dengan casing
Volume Annulus DP (dengan casing) (bbl) = (((10”)2 – (4,5”)2) / 1029,4) x
8000 ft
Volume Annulus DP (dengan casing) (bbl) = 619,7785118 inch2 ft
 Volume Annulus Pipa tanpa Casing
Volume Annulus DP (tanpa casing) (bbl) = ((DH2 – ODDP2) / 1029,4) x
panjang pipa tanpa casing
Volume Annulus DP (tanpa casing) (bbl) = (((8”)2 – (4,5”)2) / 1029,4) x
6000 ft
Volume Annulus DP (tanpa casing) (bbl) = 255,0029143 inch2 ft
 Nilai Lag Up
Lag Up = Volume Annulus Total / (Pump Capacity x SPM)
Lag Up = (19,8950+ 619,7785 + 255,0029) inch2 ft / (0,0408 x 67)
Lag Up = (894,6764 inch2 ft) / (2,7336)
Lag Up = 327,2887 menit
 Nilai Lag Total
Lag Total = Lag Down + Lag Up
Lag Total = 80,6659 menit + 327,2887 menit
Lag Total = 407,9546 menit ≈ 6 jam + 47 menit + 57,276 detik
Waktu mulai masuknya lumpur pemboran ialah pukul 13.00 WIB dan
berdasarkan perhitungan didapat lag time sebesar 6 jam lebih 47 menit 57 detik,
maka lumpur pemboran akan kembali ke permukaan kurang lebih pukul 19.47
WIB.

III.2. Rekonstruksi Sumur Pemboran

Berikut ini gambar dari rekonstruksi sumur pemboran pada sumur eksplorasi R-1
Blok Masela.

Nama : Muhammad Irfan Harisulistyo


NIM : 111.160.167
Plug : 07 5
Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2019

Gambar 2. Rekonstruksi Sumur Pemboran

Nama : Muhammad Irfan Harisulistyo


NIM : 111.160.167
Plug : 07 6
Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2019

BAB IV
PENUTUP

IV.1. Kesimpulan
Berikut ini kesimpulan hasil pengerjaan perhitungan Lag Time.
 Nilai pump capacity = 0,040824
 Nilai volume pipa lag down = 217,6024869 inch2 ft
 Nilai volume collar lag down = 3,03574898 inch2 ft
 Nilai Lag Down = 80,66598075 menit
 Nilai volume annulus DP (dengan casing) = 619,7785118 inch2 ft
 Nilai volume annulus DP (tanpa casing) = 255,0029143 inch2 ft
 Nilai volume annulus DC = 19,89508452 inch2 ft
 Nilai Lag Up = 327,2887 menit
 Nilai Lag Total = 407,9546 menit ≈ 6 jam + 47 menit + 57,276 detik
 Jika waktu ketika lumpur pemboran yang dimasukkan ke dalam lubang
bor pada pukul 13.00 maka lumpur akan kembali ke permukaan pada
pukul 19.47 WIB

Nama : Muhammad Irfan Harisulistyo


NIM : 111.160.167
Plug : 07 7
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2016. Pengertian Logging dalam Perminyakan.


http://www.belajarmateri.com/2016/09/pengertian-logging-dalam-
perminyakan.html. Diakses pada tanggal 18 Februari 2018 pukul
22.51.

Tim Dosen. 2018. Modul Praktikum Geologi Minyak Bumi 2018. Yogyakarta:
UPNVY.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai