Anda di halaman 1dari 14

Materi ( Bahan Ajar Ke : 5, 6, 7, 8 & 9 )

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

TIM MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN


BANDAR LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2009/2010

Sila Pertama : PERSATUAN INDONESIA

 Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan


serta keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan
 Rela berkorban dengan bekerja keras, tekun dan
bersemangat untuk membangun bangsa dan
negara
 Cinta tanah air dan bangsa dengan meningkatkan
prestasi di segala bidang
 Bangga sebagai bangsa Indonesia dengan
berperilaku baik, menguasai ilmu dan teknologi
serta mencintai produk dalam negeri (identitas
nasional)

1
KONSEP NEGARA BANGSA

NASIONALISME
INDONESIA YANG
INKLUSIF & KONSEP WARGA NEGARA
BERWAWASAN
KEMANUSIAAN

KONSEP DASAR NEGARA

Negara Indonesia adalah Negara Yang menjadi warga Terjadi perdebatan serius antara
Kesatuan yang berbentuk negara Indonesia adalah kelompok Islam dan Nasionalis
Republik. Republik merupakan orang-orang bangsa termasuk kalangan Kristen dari
bentuk pemerintahan yang bersifat Indonesia asli dan orang- Indonesia bagian timur yang
antitesis monarki dengan kepala orang bangsa lain yang menolak Piagam Jakarta. Islam
pemerintahan bukan seorang raja disahkan dengan undang- mengalah, Disepakati Rumusan
dan dengan sistem pemilu untuk undang sebagai warga Ketuhanan yang maha esa dengan
mendudukkan jabatan politiknya negara sila-sila lainnya dalam Pancasila

INTEGRASI NASIONAL vs INTEGRASI SOSIAL

 Integrasi Sosial; penyatupaduan dari kelompok-


kelompok masyarakat yang asalnya berbeda
menjadi satu kelompok besar dengan cara
melenyapkan perbedaan dan jati diri masing-
masing (Asimilasi & Pembauran)
 Integrasi Nasional; penyatuan bagian-bagian
yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi
suatu keseluruhan yang lebih utuh atau
memadukan masyarakat-masyarakat kecil
yang banyak jumlahnya menjadi satu bangsa.

2
Di Indonesia, kita tidak mengenal adanya
kelompok minoritas; Suku dayak, Suku Irian,
Suku Jawa, Tiong Hoa bukanlah kelompok
minoritas. Tidak ada minoritas karena kalau
ada minoritas berarti ada mayoritas. Kalau ada
mayoritas akan timbul eksploitasi kepada
minoritas. Suku berarti sikil, kaki. Jadi bangsa
Indonesia banyak kakinya ada kaki Jawa, kaki
Sunda, kaki Irian, kaki Sumba dan kaki
peranakan Tionghoa. Kesemuanya adalah
kaki-kaki dari satu tubuh yakni bangsa
Indonesia (Soekarno)

 Integrasi Nasional merupakan proses alamiah atas


dasar pemahaman Nasionalisme yang kuat (dalam
hal ini ia menjadi Ideologi)
 Jika nasionalisme kuat maka integrasi nasional akan
kuat.
 Nasionalisme akan kuat didasarkan atas keyakinan,
jiwa, ruh dan semangat tentang kesamaan unsur
identitas nasional yang dipertahankan
keberadaannya.
 Desentralisasi kemudian diletakkan dalam tataran
operasional yakni proses pelayanan sebagai fungsi
negara yang harus dilakukan kepada masyarakatnya
 Desentralisasi tidak berarti pemecahan karena tidak
atas dasar agama, ras, suku bangsa, dan
kebudayaan

3
HAKEKAT BANGSA
 Konsep bangsa memiliki 2 pengertian yaitu bangsa
dalam pengertian sosiologis antropologis & pengertian
politis (Badri Yatim,1999) :
 Bangsa dalam pengertian sosiologis antropologis
adalah persekutuan hidup masyarakat yang berdiri
sendiri yang masing-masing anggota persekutuan
hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa,
agama dan adat istiadat (AT Soegito : Cultural Unity)
 Bangsa dalam arti politis adalah suatu masyarakat
dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk
pada keadulatan negaranya sebagai kekuasaan
tertimggi ke luar dan ke dalam. Jadi mereka diikat
oleh kekuasaan politik yaitu negara (Political Unity)

HAKEKAT NEGARA
 Konsep negara memiliki 2 pengertian yaitu
:
 Negara adalah organisasi di suatu wilayah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan
ditaati rakyatnya
 Negara adalah kelompok sosial yang menduduki
wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi
di bawah lembaga politik dan pemerintah yang
efektif, mempunyai satu kesatuan politik dan
berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan
nasionalnya

4
PENGERTIAN NEGARA
 Terdapat beberapa pengertian negara dalam
pendapat ahli yaitu :
 George Jellinek : negara adalah organisasi kekuasaan
dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di
wilayah tertentu
 Kranenburg : negara adalah organisasi yang timbul
karena kehendak dari suatu golongan atau
bangsanya sendiri
 Roger F. Soultau : negara adalah alat atau wewenang
untuk mengatur atau mengendalikan persoalan
bersama atas nama masyarakat
 Soenarko : negara adalah organisasi kekuasaan
masyarakat yang mempunyai daerah tertentu di
mana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai
sovereign.

PENGERTIAN NEGARA
 Terdapat beberapa pengertian negara dalam
pendapat ahli yaitu (lanjutan):
 George Wilhelm Freddrich Hegel : negara adalah
organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis
dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan
universal
 R. Djokosoetono : negara adalah suatu organisasi
masyarakat atau kumpulan manusia yang berada di
bawah suatu pemerintahan yang sama
 Jean Bodin : negara adalah suatu persekutuan
keluarga dengan segala kepentingan yang dipimpin
oleh akal dari suatu kuasa yang berdaulat.
 Mirriam Budiardjo : negara adalah suatu daerah
teritorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah
pejabat dan berhasil menuntut dari warganya
ketaatan pada perundang-undangan melalui
penguasaan kontrol dari kekuasaan yang sah.

5
UNSUR NEGARA

RAKYAT WILAYAH PEMERINTAH BERDAULAT

Sebagai organisasi kekuasaan, negara memiliki sifat memaksa,


monopoli dan mencakup semua
- Memaksa artinya memiliki kekuasaan untuk menyelenggarakan
ketertiban dengan memakai kekerasa fisik secara legal
- Monopoli artinya memiliki hak menetapkan tujuan bersama
masyarakat. Negara memiliki hak untuk melarang sesuatu yang
bertentangan dan menganjurkan sestautu yang dibutuhkan
masyarakat
- Mencakup semua artinya semua peraturan dan kebijakan negara
berlaku untuk semua orang tanpa kecuali

RELASI PEMBENTUKAN BANGSA-NEGARA


 Secara umum dikenal adanya dua proses
pembentukan bangsa-negara yaitu model ortodoks
dan model mutakhir (Ramlan Surbakti, 1999) :
 Model ortodoks yaitu bermula dari adanya suatu
bangsa terlebih dahulu, untuk kemudian bangsa
itu membentuk suatu negara tersendiri (Contoh
bangsa Yahudi : negara Israel)
 Model mutakhir yaitu berawal dari adanya
negara terlebih dahulu yang terbentuk melalui
proses tersendiri, sedangkan penduduk negara
merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras
(Contoh bangsa Yahudi : negara USA)

6
Perbedaan Ortodoks dan Mutakhir
UNSUR KETERANGAN

Ada tidaknya perubahan unsur Model ortodoks tidak mengalami perubahan unsur karena unsur
bangsa membentuk negara.
dalam masyarakat
Model mutakhir mengalami perubahan unsur dari banyak bangsa
menjadi satu bangsa-negara
Lamanya waktu yang diperlukan Model ortodoks membutuhkan waktu yang singkat yakni hanya
membentuk struktur pemerintahan bukan pembentukan identitas
dalam proses pembentukan
Model mutakhir butuh waktu lama karena harus mencapai
bangsa & negara kesepakatan identitas kultural yang baru
Kesadaran politik masyarakat Dalam model ortodoks muncul setelah terbentuknya bangsa-
negara
Dalam model mutakhir, kesadaran politik muncul sebelum
mendahului bahkan menjadi kondisi awal terbentuknya negara
Derajat partisipasi politik dan Dalam ortodoks partisipasi politik & rezim politik dianggap terpisah
dari proses integrasi nasional
rezim politik
Mosel mutakhir, partisipasi politik & rezim politik merupakan hal
yang tak terpisahkan

TEORI TERJADINYA NEGARA


TEORI TOKOH INTI TEORI
TEORI HUKUM PLATO & Terjadinya negara adalah sesuatu yang alamiah. Bahwa segala
ALAM ARISTOTELES sesuatu itu berjalan menurut hukum alam yakni mulai lahir,
berkembang, mencapai puncak, layu dan akhirnya mati.
Manusia cenderung berkumpul dan berhubungan dalam
mencapai kebutuhan hidup
TEORI F.J. STAHL Muncul setelah Kristen dan Islam (agama samawi), Terjadinya
KETUHANAN T. AQUINAS negara adalah karena kehendak Tuhan didasari atas
AGUSTINUS kepercayaan bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan dan
terjadi atas kehendak Tuhan.
TEORI T. HOBBES Negara terjadi sebagai hasil perjanjian antar manusia individu
PERJANJIAN JOHN LOCKE sehingga ada dua keadaan yakni sebelum bernegara dan
JJ ROUSSEAU setelah bernegara; masyarakat sebelum bernegara dan setelah
bernegara
MONTESQUIE

7
 Pendapat lain dikemukakan oleh G. Jellinek,
yakni terjadinya negara dilihat secara
primer dan sekunder
 Secara primer negara terbentuk atas empat
tahapan yakni persekutuan masyarakat,
kerajaan, negara, dan negara demokrasi
 Perkembangan negara secara sekunder
membicarakan tentang bagaimana terbentuknya
negara baru yang dihubungkan dengan masalah
pengakuan. Jadi muncul tidaknya negara baru
tersebut adalah ada tidaknya pengakuan dari
negara lain.

Proses Terjadinya Negara di Zaman Modern

 Penaklukan
 Peleburan atau fusi
 Pemecahan
 Pemisahan Diri
 Perjuangan atau revolusi
 Penyerahan atau pemberian
 Pendudukan atas wilayah yang belum ada
pemerintahan sebelumnya

8
FUNGSI NEGARA Menurut Mirriam Budiardjo :
1. Melaksanakan
AHLI FUNGSI NEGARA penertiban untuk
JOHN LOCKE - Fungsi Legislatif mencapai tujuan
bersama dan mencegah
- Fungsi Eksekutif
bentrokan-bentrokan
- Fungsi Federatif dalam masyarakat
MONTESQUIE - Fungsi Legislatif (stabilisator)
(trias politica) - Fungsi Eksekutif
2. Mengusahakan
- Fungsi Yudikatif kesejahteraan dan
VAN VOLLEN - Regeling (membau peraturan) kemakmuran rakyatnya
HOVEN - Bestuur (menyelenggarakan) dengan pembangunan
- Rechspraak (mengadili) 3. Pertahanan, dengan
- Politie (ketertiban & keamanan) melengkapi alat-alat
GOODNOW - Policy Making (kebijakan waktu tertentu) pertahanan
- Policy Executing (kebijakan menjalankan PM) 4. Menegakkan keadilan
melalui badan hukum

TUJUAN NEGARA
AHLI TUJUAN NEGARA
ROGER H. SOLTAU Tujuan negara ialah memungkinkan rakyatnya berkembang serta
menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin

HAROLD J. LASKI Tujuan negara ialah menciptakan keadaan di mana rakyatnya dapat
mencapai terkabulnya keinginan-keiginan secara maksimal

PLATO Tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia, baik secara


individu maupun sebagai mahluk sosial

THOMAS AQUINO & Tujuan negara adalah untuk mencapai penghidupan dan kehidupan
AGUSTINUS aman dan tentram dengan taat kepada dan di bawah pimpinan Tuhan.
Pemimpin negara menjalankan kekuasaan hanyalah berdasarkan
kekuasaan Tuhan yang diberikan kepadanya

9
Faktor Pembentukan Bangsa Indonesia
 Adanya persamaan nasib yakni penderitaan
bersama di bawah penjajahan bangsa asing
selama 350 tahun
 Adanya keinginan bersama untuk merdeka,
melepaskan diri dari belenggu penjajahan
 Adanya kesatuan tempat tinggal, yaitu
wilayah nusantara
 Adanya cita-cita bersama untuk mencapai
kemakmuran dan keadilan sebagai suatu
bangsa

Proses Terjadinya Negara Indonesia


 Terjadinya negara Indonesia tidak sekedar dimulai
dari proklamasi, tetapi adanya pengakuan akan hak
setiap bangsa untuk memerdekakan diri (alinea 1
mukaddimah UUD 1945)
 Adanya perjuangan bangsa Indonesia melaan
penjajahan yang menghasilkan proklamasi sebagai
pintu gerbang kemerdekaan (alinea 2 mukaddimah UUD 1945)
 Kehendak bersama seluruh bangsa Indonesia sebagai
keinginan yang luhur bersama termasuk kehendak
Tuhan yang maha Kuasa (alinea 3 mukaddimah UUD 1945)
 Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat
kelengkapan negara yang meliputi tujuan negara,
bentuk negara, sistem pemerintahan negara, UUD
negara, dan dasar negara (alinea 4 mukaddimah UUD 1945)

10
IDENTITAS NASIONAL
 Identitas Nasional = Identitas Kebangsaan
 Secara epistemologi, identitas nasional (identitas +
nasional)
 Identitas : ciri, tanda, jati diri yang dimiliki
seseorang, kelompok, masyarakat dan bangsa
sehingga ia berbeda dengan lainnya
 Nasional : konsep kebangsaan, kelompok
persekutuan hidup manusia yang lebih besar
dibandingkan kelompok ras, agama, budaya, dsb
 Identitas Nasional lebih merujuk pada identitas
bangsa dalam pengertian politik (political unity)

Faktor Pembentuk Identitas Bersama


 Primordial (ikatan kekerabatan, kesamaan suku bangsa,
daerah, dsb) : bangsa Yahudi membentuk negara Israel.
 Sakral (kesamaan agama, ideologi) : negara uni sovyet atas
dasar ideologi komunisme
 Tokoh (kepemimpinan tokoh yang disegani) : Mahatma
Ghandi di India
 Bhinneka Tunggal Ika (kesediaan warga negara untuk
bersatu dalam perbedaan) : Indonesia
 Sejarah (persepsi yang sama di antara warga masyarakat
tentang sejarah mereka)
 Perkembangan Ekonomi/Solidaritas Organis <Emile
Durkheim> (Solidaritas atas dasar satu tujuan dalam
perkembangan ekonomi) : Uni Eropa
 Kelembagaan (lembaga lembaga yang ada baik lembaga
politik, pertahanan, peemrintahan dan lainnya) : Partai Politik

11
Faktor Pembentuk Identitas Nasional
Bangsa Indonesia

 Wilayah Geografis
 Suku Bangsa
 Agama
 Kebudayaan
 Bahasa Indonesia

Bentuk & Unsur


Identitas Nasional Indonesia

 Bahasa Nasional (Bahasa Indonesia) = instrumental


 Bendera Nasional (Merah Putih) = instrumental
 Lagu Kebangsaan (Indonesia Raya) = instrumental
 Lambang Negara (Garuda Pancasila) = instrumental
 Semboyan Negara (Bhinneka Tunggal Ika)
 Dasar Falsafah Negara (Pancasila) = fundamental
 Konstitusi Negara (UUD 1945) = instrumental
 Bentuk Negara (NKRI yang berkedaulatan) =
instrumental
 Konsepsi Wawasan Nusantara = alamiah
 Kebudayaan Daerah yang telah diterima sebagai
Kebudayaan Nasional = alamiah

12
Globalisasi (akulturasi, saling meniru, dunia tanpa batas)
memiliki relevansi dengan identitas nasional dalam konteks
lunturnya identitas nasional itu ditandai dengan semakin
menonjolnya sikap individualistis, sikap materialis, gaya hidup
bebas, pelanggaran HAM

Kebanggaan akan Identitas Nasional = Integrasi Nasional


Lunturnya Identitas Nasional = Rawannya Integrasi Nasional

Globalisasi sebagai ‘Ancaman’


 Globalisasi sebagai
transformasi kondisi
INTERNASIONALISASI
spasial-temporal
kehidupan. LIBERALISASI

 Globalisasi sebagai UNIVERSALISASI


lingkup cara pandang
WESTERNISASI / AMERIKANISASI
 Globalisasi sebagai
transformasi modus DE-TERITORIALISASI
tindakan dan praktek.

13
Pancasila sebagai Identitas Nasional

 Konsep tentang hakekat eksistensi manusia


 Konsep pluralistik
 Konsep Harmoni dan Keselarasan
 Konsep Kekeluargaan dan Gotong Royong
 Konsep Integralistik
 Konsep Kerakyatan
 Konsep Kebangsaan

14

Anda mungkin juga menyukai