TENTANG ;
IDENTIFIKASI LIMBAH INDUSTRI PERTAMBANGAN
BATUBARA DAN PENGOLAHANNYA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
NAMA ANGGOTA :
NURFIEKA HERMAWAN 114160004
ERMINA PRADIPTA DARMASTUTI 114160028
NADYA ELSA RATNANDAR PUTRI 114160029
FITRI ADIFA 114160042
AKRIM AISANI 114160065
MUHAMMAD BEKTI APRIYANTO 114160072
Puji dan syukur kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan lancar.
Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan
bimbingan, kritik, dan saran.Tak lupa kami juga berterimakasih kepada rekan-rekan
serta semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.Semoga makalah ini
dapat membantu menambah ilmu kepada pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu daerah penghasil tambang batubara
terbesar di dunia. Salah satu daerah penghasil tambang terbesar di Indonesia
adalah Kalimantan Selatan. Namun pertumbuhan yang pesat tidak
diseimbangi dengan pengelolaan yang baik oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab. Kurangnya sosialisasi tentang pengelolaan tambang
dengan baik menyebabkan banyak dampak buruk yang dihasilkan. Walaupun
sekarang tidak terlalu terasa, namun beberapa tahun lagi dampak pengelolaan
tambang yang salah bisa mengganggu stabilitas ekosistem.
Perlunya usaha-usaha yang dilakukan dari sekarang untuk mengatasi
pengelolaan tambang yang salah. Mulai dari sosialisasi sampai tindakan
nyata. Sehingga diharap keseimbangan alam akan terjaga.
Beberapa tambang merupakan sumber kehidupan bagi manusia,
bahkan termasuk batubara memberikan kontribusi yang penting bagi
perkembangan ekonomi dan sosial di seluruh dunia. Namun, terlepas dari hal
tersebut dampak terhadap lingkungan hidup merupakan suatu masalah.
Tambang batubara terutama tambang terbuka memerlukan lahan yang luas
untuk diganggu sementara. Hal tersebut menimbulkan permasalahan
lingkungan hidup, termasuk erosi tanah, polusi debu, suara dan air, serta
dampak terhadap keanekaragaman hayati setempat. Tindakan-tindakan
dilakukan dalam poerasi tambang modern untuk menekan dampak-dampak
tersebut. Perencanaan dan pengelolaan lingkungan yang baik akan menekan
dampak pertambangan terhadap lingkungan hidup dan membantu
melestarikan keanekaragaman hayati.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4. Pembentukan Batubara
Proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batubara
disebut dengan istilah pembatubaraan (Coalification).Ada dua proses yang
terjadi yaitu :
Tahap Diagenetik atau biokimia yaitu dimulai pada saat material tanaman
terdeposisi, hingga lignit terbentuk. Agen utama yang berperan dalam
proses perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi, dan gangguan
biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan
kompaksi material organik serta membentuk gambut.
Tahap malihan atau geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit
menjadi biuminus, dan akhirnya antrasit.
6. Grasifikasi Batubara
Batubara sebaiknya tidak langsung dibakar, akan lebih efisien jika
dikonversi menjadi migas sintetis, atau bahan petrokimia lain, yang bernilai
ekonomis tinggi. Cara yang dipertimbangkan dalam hal ini adalah gasifikasi
atau penyubliman batubara.
Coal Gasification adalah sebuah proses untuk merubah batubara padat
menjadi gas batubara yang mudah terbakar (combustible gasses), setelah
proses pemurnian gas-gas ini CO (karbon monoksida), CO2 (karbon dioksida),
H (hidrogen), CH4 (metana), dan N2 (nitrogen) dapat digunakan sebagai bahan
bakar. Hanya dengan menggunakan watergas atau coal gas. Gasifikasi secara
nyata mempunyai tingkat emisi udara kotoran padat, dan limbah terendah.
7. Pembersihan Batubara
Cara untuk membersihkan batubara dari sulfur adalah dengan cara
memecah batubara kebongkahan yang lebih kecil dan mencucinya. Secara
khusus bongkahan batubara tadi dimasukkan kedalam tangki besar yang terisi
air, maka batubara akan mengapung kepermukaan ketika kotoran sulfur
tenggelam.
B. Karakteristik Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga).
Limbah yang mempunyai karakteristik secara umum sebagai berikut :
1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Penyebarannya berdampak luas
4. Berdampak jangka panjang (antargenerasi)
Kualitas limbah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang
mempengaruhi kualitas limbah adalah sebagai berikut :
a. Volume limbah, banyak sedikitnya limbah memengaruhi kualitas limbah.
b. Kandungan limbah, kualitas limbah dipengaruhi oleh kandungan bahan
pencemar.
c. Frekuensi pembuangan limbah, pembuangan limbah dengan frekuensi
yang sering akan menimbulkan masalah.
1. Karakteristik fisik
a) Zat padat
b) Bau
c) Suhu
d) Warna
e) Kekeruhan
2. Karakteristik kimia
Bahan organic
BOD (Biologycal Oxygen Demand)
DO (Dessolved Oxygen)
COD (Chemicial Oxygen Demand)
pH (Puissance d’Hydrogen Scale)
Logam berat
3. Karakteristik biologi
Karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air terutama
air yang dikonsumsi sebagai air minum dan air bersih.
C. Jenis-jenis Limbah
1. Pengelompokan Limbah Berdasarkan Sumbernya
a. Limbah domestik (rumah tangga)
Limbah domestik adalah limbah yang berasal dari kegiatan pemukiman
pendudukp (rumah tangga) dan kegiatan usaha seperti pasar, restoran,
dan gedung perkantoran.
b. Limbah industry
Limbah industri merupakan sisa atau buangan dari hasil proses industri.
c. Limbah pertanian
Limbah pertanian berasal dari daerah atau kegiatan pertanian maupun
perkebunan.
d. Limbah pertambangan
Limbah pertambangan berasal dari kegiatan pertambangan. Jenis
limbah yang dihasilkan terutama berupa material tambang, seperti
logam dan batuan.
e. Limbah pariwisata
Kegiatan wisata menimbulkan limbah yang berasal dari sarana
transportasi yang membuang limbahnya ke udara, dan adanya tumpahan
minyak dan oli yang dibuang oleh kapal atau perahu motor di daerah
wisata bahari.
f. Limbah medis
Limbah yang bersal dari dunia kesehatan atau libah medis mirip dengan
sampah domestik pada umumnya. Obat-obatan dan beberapa zat kimia
adalah contoh limbah medis.
2) Sifat limbah B3
Dalam UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, dikenal
sampah spesifik, yaitu sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan atau
volumenya memerlukan pengelolaan khusus. Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) mengandung satu atau lebih senyawa berikut ini :
Mudah meledak (explosive)
Pengoksidasi (oxidizing)
Beracun (moderately toxic)
Berbahaya (harmful)
Korosif (corrosive)
Bersifat mengiritasi (irritant)
Dll
4) Senyawa B3
Contoh limbah B3 antara lain logam berat seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb,
Mn, Hg, dan Zn serta zat kimia seperti pestisida, sianida, sulfida, fenol, dan
lain sebagainya.
b. Limbah cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud
cair (PP 82 thn 2001). Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan
pada :
1) Sifat Fisika dan Sifat Agregat . Keasaman sebagai salah satu contoh sifat
limbah dapat diukur dengan menggunakan metoda Titrimetrik
2) Parameter Logam, contohnya Arsenik (As) dengan metoda SSA
3) Anorganik non Metalik contohnya Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru
Indofenol
4) Organik Agregat contohnya Biological Oxygen Demand (BOD)
5) Mikroorganisme contohnya E Coli dengan metoda MPN
6) Sifat Khusus contohnya Asam Borat (H3 BO3) dengan metoda Titrimetrik
7) Air Laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA
c. Limbah gas
Jenis limbah gas yang berada di udara terdiri dari bermacam-macam
senyawa kimia. Misalnya, karbon monoksida (CO), karbon dioksida, nitrogen
oksida, sulfur dioksida, asam klorida (HCl), amonia, metan, klorin.
Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh berberapa partikulat zat (limbah)
yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida,
nitrogen oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), karbon monoksida dan timah.
Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang
diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara.Secara alamiah udara
mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2 dan Jain-lain.
Penambahan gas ke dalam udara melampaui kandungan alami akibat kegiatan
manusia akan menurunkan kualitas udara.
Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu
partikel dan gas. Partikel adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan
mata telanjang seperti uap air, debu, asap, kabut dan fume-Sedangkan
pencemaran berbentuk gas tanya aapat dirasakan melalui penciuman (untuk gas
tertentu) ataupun akibat langsung. Gas-gas ini antara lain SO2, NOx, CO, CO2,
hidrokarbon dan lain-lain.
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA