Anda di halaman 1dari 16

Pra Rencana Pabrik Hidrogen Dari Gas Alam Dengan Metode Steam Methane

Reforming Dan Pemurnian PSA (Pressure Swing Adsorben)

BAB II
PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

II.1 Macam Proses


Secara mendasar, spesifikasi proses komersial untuk pabrik hidrogen
diperoleh dari steam reforming, oksidasi parsial, gasifikasi batubara, dan
elektrolisa air. Di seluruh dunia, hidrogen sebagai bahan baku untuk industri
kimia diperoleh sebagai berikut: 77% dari gas alam/petroleum, 18% dari
batubara, 4% dari elektrolisa air, dan 1% dari proses lain.

Semua proses ini menghasilkan hidrogen dari hidrokarbon dan air.


Mekanisme reaksinya adalah sebagai berikut :
Steam Reforming CH4 + H2O ↔ 3 H2 + CO
CmHn + mH2O ↔ (n/2 + m)H2 + mCO
Partial Oxidation CmHn + (m/2)O2 ↔ (n/2)H2 + mCO
IGCC C + H2O ↔ CO + H2
Water Electrolysis 2 H2O ↔ 2 H2 + O2
Berikut merupakan uraian dari macam – macam proses yang menghasilkan
hidrogen :

A. Steam Reforming (SR)

Dari buku (McGraw Hil Dictionary of Engineering eBook) Cracking adalah


suatu proses yang dilakukan untuk mereduksi berat molekular senyawa
hidrokarbon dengan cara memecah ikatan molekul-molekul dengan berbagai
metode (thermal, catalytic, hidrocracking).

Program Studi S-1 Teknik Kimia


Fakultas Teknik UPN”Veteran” Jawa Timur II-1
Pra Rencana Pabrik Hidrogen Dari Gas Alam Dengan Metode Steam Methane
Reforming Dan Pemurnian PSA (Pressure Swing Adsorben)

Flue gas

Gambar 2.1. Blok Diagram Proses Reformasi Uap Hidrokarbon

Proses Steam Methane Reforming (SMR) terdiri atas 4 langkah proses:


1. Pre-heater dan Hidrodesulfurisasi (dibutuhkan karena katalis memiliki
sensitivitas yang tinggi terhadap pengotornya, biasanya kandungan sulfut)
2. Steam reformer :
Metana CH4 + H2O ↔ 3 H2 + CO
Senyawa C1 – C6 CmHn + mH2O ↔ (n/2 + m)H2 + mCO
3. CO shift :
CO + H2O ↔ H2 + CO2
4. PSA purification :
menyerap campuran lainnya selain dari H2 untuk menghasilkan H2 mencapai 80 –
99.99%.
Dalam proses ini, gas alam seperti metana, propana atau etana
direaksikan dengan steam (uap air) pada suhu tinggi (700-1000oC) dengan
bantuan katalis, untuk menghasilkan hidrogen, karbon dioksida (CO2) dan karbon
monoksida (CO). Sebuah reaksi samping juga terjadi antara karbon monoksida
dengan steam, yang menghasilkan hidrogen dan karbon dioksida. Saat ini, steam
reforming banyak digunakan untuk memproduksi gas hidrogen secara komersil di
berbagai sektor industri.

Program Studi S-1 Teknik Kimia


Fakultas Teknik UPN”Veteran” Jawa Timur II-2
Pra Rencana Pabrik Hidrogen Dari Gas Alam Dengan Metode Steam Methane
Reforming Dan Pemurnian PSA (Pressure Swing Adsorben)

Ukuran pabrik yang umum :


a. Kecil 500 - 3000 Nm3/jam
b. Sedang 3000 - 25,000 Nm3/jam
c. Besar lebih dari 25,000 Nm3/jam
d. Sangat besar diatas 150,000 Nm3/jam
(Dutton, G., 2002)

B. Partial Oxidation (PO)


Ditinjau dari jumlah hidrogen yang dihasilkannya, proses ini nomer dua
sesudah proses reformasi uap hidrokarbon. Proses ini dapat menggunakan gas
bumi, gas kilang minyak, atau gas hidrokarbon campuran lainnya sebagai umpan,
tetapi keunggulannya terutama ialah karena proses ini dapat menggunakan
hidrokarbon cair sebagai umpan, misalnya minyak gas (gas oil), minyak diesel,
dan bahkan minyak bakar berat. Ada tiga macam versi komersial proses ini.
Proses ini pertama kali dikembangkan oleh Texaco dan variasinya kemudian
dikembangkan oleh Shell dan Montecatini, dan perbedaan utamanya adalah pada
rancang dan operasi perubahan oksidasi parsialnya. Semua proses itu
menggunakan pembakaran parsial hidrokarbon dengan oksigen tanpa katalis,
dalam lingkungan uap, di dalam ruang pembakaran dengan suhu nyala api antara
1300 sampai 1500oC. Bila komponen utama umpan adalah metana, reaksi yang
berlangsung adalah sebagai berikut:

CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O ΔH = + 802 kJ

CH4 + CO2 → 2CO + 2H2 ΔH = - 206 kJ

CH4 + H2O → CO + 3H2 ΔH = - 247 kJ

Reaksi pertama sangat eksotermik dan menghasilkan kalor untuk menjalankan


kedua reaksi lainnya yang bersifat endotermik. Reaksi nettonya ialah:

CH4 + 1/2 O2 → CO + 2H2

Program Studi S-1 Teknik Kimia


Fakultas Teknik UPN”Veteran” Jawa Timur II-3
Pra Rencana Pabrik Hidrogen Dari Gas Alam Dengan Metode Steam Methane
Reforming Dan Pemurnian PSA (Pressure Swing Adsorben)

Reaksi ini eksotermik, sehingga reaksi keseluruhan merupakan penghasil kalor


netto; agar operasi efisien, dilakukan pemulihan kalor (dengan ketel uap pemakai
kalor limbah).

Gambar 2.2 Blok Diagram Proses Oksidasi Parsial

Komposisi gas produk bergantung pada rasio karbon/hidrogen di dalam


umpan serta pada kuantitas uap yang ditambahkan. Komposisi tidak dipengaruhi
oleh tekanan, dan proses itu biasanya dilaksanakan pada tekanan antara 2 sampai
4 Mpa, sehingga alatnya lebih kompak dan biaya kompresinya berkurang.
Dalam praktik komersial proses Texaco, minyak yang mengalami pemanasan
pendahuluan dicampur dengan oksigen dibawah tekanan dan diumpankan ke
pembakar oksidasi parsial. Untuk itu digunakan kira-kira 26 m3 oksigen dengan
kemurnian 95 sampai 99 persen per 100 m3 H2 + CO yang dihasilkan. Gas produk
didinginkan dengan kuens atau pendinginan kejut (quench) dengan kontak
langsung dengan air dan diikuti oleh pembasuh air dan penyaring, yang semuanya
itu bertujuan untuk menyingkirkan semua karbon yang tidak bereaksi dari gas
produk. Karbin itu dikeluarkan dari air pendingin dengan menyaring, misalnya,
untuk kemudian dibuang atau dipakai kembali, atau dibuang bersama air sebagai
lumpur.

Langkah-langkah selanjutnya untuk proses konversi gas hasil oksidasi parsial


menjadi hidrogen sama dengan yang digunakan untuk proses reformasi uap-
hidrokarbon: konversi geser gas air, penyingkiran CO2 dengan pembasuhan MEA,
dan metanasi. (Faith & Keyes)

Program Studi S-1 Teknik Kimia


Fakultas Teknik UPN”Veteran” Jawa Timur II-4
Pra Rencana Pabrik Hidrogen Dari Gas Alam Dengan Metode Steam Methane
Reforming Dan Pemurnian PSA (Pressure Swing Adsorben)

3. Integrated Gasification Combined Cycle (IGCC)


Dalam sistem IGCC, gasifier batubara konversi batubara di pulverisasi
kedalam gas sintesis (campuran H2 dan CO) dengan penambahan steam dan
oksigen. Gas sintesis ini selanjutnya dibersihkan dari kotorannya dan digunakan
untuk menghasilkan energi dalam turbin gas. (secara alternatif gas yang
diproduksi dapat digunakan untuk menghasilkan hidrogen, bahan kimia, atau
bahan bakar lainnya).

Reaksi pada IGCC C + H2O ↔ CO + H2

Panas yang terbuang dari turbin gas digunakan dalam turbin steam untuk
menghasilkan banyak elektrisitas. Teknologi gasifier terintegrasi dengan siklus
yang dikombinasikan dalam jalan ini menawarkan efisiensi sistem yang tinggi dan
tingkatan polusi yang sangat rendah. Sistem dirancang untuk menangani berbagai
umpan, mencakup batubara dengan kandungan sulfur yang tinggi dan rendah,
antrasit, dan biomassa. Secara umum sistem memiliki rentang dalam ukuran dari
200 – 800 MWe. Secara umum pabrik menawarkan suatu peningkatan 10% dalam
efisiensi suhu melebihi stasiun pembakaran batubara konvensional.

Gambar 2.3. Blok diagram Proses IGCC

Efisiensi operasi dalah diantara 29 – 41%, tergantung pada karakteristik


bahan bakar (yaitu kandungan sulfur, kandungan abu, dan nilai kalori), tipe dari
sistem IGCC (yaitu entrained, moving-bed atau fluidized bed) dan puncak suhu
turbin gas. Dalam kaitan efisiensi rendah dan biaya, IGCC hanya merupakan

Program Studi S-1 Teknik Kimia


Fakultas Teknik UPN”Veteran” Jawa Timur II-5
Pra Rencana Pabrik Hidrogen Dari Gas Alam Dengan Metode Steam Methane
Reforming Dan Pemurnian PSA (Pressure Swing Adsorben)

teknologi demonstrasi, akan tetapi hal itu diharapkan bahwa teknologi generasi
kedua akan merealisasikan efisiensi dari 45 – 50% dan mengurangi biaya.
(Dutton, G., 2002)

4. Water Electrolysis
Proses elektrolitik menghasilkan gas hidrogen dengan kemurnian tinggi.
Dalam proses ini, arus listrik-searah dialirkan melalui larutan alkali dalam air,
sehingga air terurai menurut persamaan sebagai berikut :

2H2O(l) → 2H2(g) + O2(g) ΔH = + 569 kJ

Voltase teoritis untuk dekomposisi dalam elektrolisis ini adalah 1,23 V pada suhu
kamar. Akan tetapi oleh adanya voltase lebih (overvoltage) hidrogen pada
elektrode dan karena tahanan sel itu sendiri, biasanya diperlukan voltase sebesar
2,0 sampai 2,25 V. Contoh sel komersial yang umum mengelektrolisis larutan
NaOH 15 %, dan menggunakan katode besi dan anode besi dilapisi nikel dan
mempunyai diafragma asbestos yang memisahkan kompartemen-
kompartemennya. Sel itu beroperasi pada suhu 60o sampai suhu 70o C.

Melalui dengan membuat anode berlapis nikel, kelebihan voltase oksigen


dapat dikurangi. Kebanyakan jenis sel tersebut menghasilkan kira-kira 56 L (74.5
L secara teoretis) hidrogen, dan oksigen sebanyak separuhnya, per megajoule. Gas
tersebut mempunyai kemurnian kira-kira 99,7% dan cukup murni untuk
menghidrogenasi minyak makan. Terdapat dua jenis sel: (1) jenis dwikutub
(bipolar) atau jenis filter pres atau penyaring kempa (filter press), dengan masing-
masing platnya merupakan satu sel, dan (2) jenis ekakutub (unipolar), atau jenis
tangki, yang biasanya mempunyai dua kompartemen anode dengan satu
kompartemen katode terletak diantaranya. Sel eka ekakutub dapat berupa tangki
terbuka atau tertutup. Pada kebanyakan instalasi, oksigen yang dihasilkan dibuang
kecuali jika digunakan setempat. Hidrogen juga dapat dibuat dengan proses
elektrolitik lainnya, misalnya elektrolisis larutan garam. (Austin, 1984).

Program Studi S-1 Teknik Kimia


Fakultas Teknik UPN”Veteran” Jawa Timur II-6
Pra Rencana Pabrik Hidrogen Dari Gas Alam Dengan Metode Steam Methane
Reforming Dan Pemurnian PSA (Pressure Swing Adsorben)

II.2 Seleksi Proses

Kriteria pemilihan proses dalam pembuatan gas hidrogen difokuskan dalam


beberapa faktor : kandungan hidrogen dalam umpan, hidrogen yang dihasilkan
dari proses yang meliputi biaya dari umpan, biaya modal dan operasi, energi yang
dibutuhkan, pertimbangan lingkungan, penggunaan yang diharapkan dari
hidrogen.

Berdasarkan uraian proses diatas, maka dapat ditabelkan perbandingan


masing-masing proses sebagai berikut :

Tabel 2.1 Karakteristik dan Efisiensi Proses Produksi Hidrogen.

Process
Steam
Parameter Partial Water Texaco
Reforming
Oxidation Electrolysis Gasifikasi
(SR)
Residual Water and Bituminous
Feedstock Natural Gas
Oil electricity coal
Requirement per day 1.1 x 106 m3 1020 m3 507 MW 2320 ton
Thermal efficiency, % 78.5 76.8 27.2 63.2
By-Product Steam Sulfur Oxygen Sulfur
By-Product Capacity, ton/da 1.7 30 695 70
Capital cost, $x106 83.2 205 132 316
Production cost, $/(100 m3)
feedstock
4.46 3.86 19.21 3.93
capital 2.14 5.39 2.32 8.93
Operation and maintenance 0.75 1.93 0.93 3.29
Total 7.35 11.18 23.46 13.54
By-product credit -0.16 -0.03 -0.83 -0.08
Net H2 production cost,
$/(100 m3)
7.19 11.15 22.63 15.46
$/GJ 5.60 9.10 16.91 12.58
Sumber: Kirk-Othmer Encyclopedia of Chemical Technology,4th ed (27 vol)

Dari uraian diatas, maka dipilih pembuatan hidrogen dari metana dengan
proses reformasi uap hidrokarbon (Steam Reforming), dengan beberapa
pertimbangan :
a. Bahan baku mudah didapat di dalam negeri
b. Biaya Investasi lebih termurah diantara 4 proses diatas
c. Efisiensi energi terbesar diantara 4 proses diatas

Program Studi S-1 Teknik Kimia


Fakultas Teknik UPN”Veteran” Jawa Timur II-7
Pra Rencana Pabrik Hidrogen Dari Gas Alam Dengan Metode Steam Methane
Reforming Dan Pemurnian PSA (Pressure Swing Adsorben)

d. Emisi yang dihasilkan sedikit


e. Produk yang dihasilkan besar
f. Produk samping berupa CO2 dapat dijual

II.3 Uraian Proses

Flowsheet Dasar :

Flue
gas

Gambar 2.4. Blok Diagram Proses Steam Reforming

Proses Steam Methane Reforming (SMR) terdiri atas 4 langkah proses:

a. Pre-heater dan Hidrodesulfurisasi (dibutuhkan karena katalis memiliki


sensitivitas yang tinggi terhadap pengotornya, biasanya kandungan sulfut)
b. Steam reformer
c. CO shift
d. PSA purification (menyerap campuran lainnya selain dari H2 untuk
menghasilkan H2 mencapai 80 – 99,99%).

Adapun Uraian dan penjelasan proses adalah sebagai berikut :

Program Studi S-1 Teknik Kimia


Fakultas Teknik UPN”Veteran” Jawa Timur II-8
Pra Rencana Pabrik Hidrogen Dari Gas Alam Dengan Metode Steam Methane
Reforming Dan Pemurnian PSA (Pressure Swing Adsorben)

1. Unit untuk menghilangkan kandungan sulfur (Hydrodesulphurization)


(D-130)

Gas alam (natural gas) didapatkan dari PT. Conoco Philips Indonesia
yang disalurkan melalui pipeline masuk kedalam Colloidal Storage Tank
kemudian keluar dari keluar Colloidal Storage Tank dengan tekanan sekitar 15
bar dan suhu 25 oC. Gas alam pada kondisi tersebut ditrasnportasikan
menggunakan kompresor (G-111 A/B/C) dinaikkan tekanannya hingga mencapai
tekanan sekitar 20 barg dan suhu sebesar 70 oC sebagian akan dialirkan sebagai
bahan bakar di fired heater reaktor steam reformer. Gas bertekanan dari
kompresor dilewatkan melalui feed preheater (E-120) dengan memakai gas yang
keluar dari unit high temperatur CO shift conversion sebagai media pemanas
hingga suhu mencapai 382 oC. Gas alam yang telah dipanaskan sampai mencapai
382 oC ini akan melewati unit hydrodesulphurization (D-130) untuk dihilangkan
kandungan sulfurnya agar tidak meracuni katalis pada vessel yang lainnya.
Didalam unit hydrodesulpurization bisa dibagi menjadi dua tahapan proses. Pada
tahap pertama, kandungan organik sulfur di konversi menjadi H2S pada suhu
sekitar 354 oC dengan katalis Cobalt-Molybdenum (Co-Mo). Pada tahap kedua
H2S di adsorbsi oleh senyawa Zinc Oxide (ZnO). Gas alam yang keluar dari unit
desulpurization tekananya menjadi 18,3 barg dan suhunya 354 oC dan kandungan
sulfur harus lebih kecil dari 0,001 ppm. Kandungan sulfur harus dihilangkan
karena akan menutupi permukaan katalis reaktor steam reformer dan shift
converter .

ZnO + H2S → ZnS + H2O

2. Unit Steam Reforming dengan memakai katalis Nikel (R-210)

Gas alam yang telah melewati unit hydrodesulpurization, dicampur


dengan sejumlah saturated steam yang tekananya 20 barg, temperatur 216 oC
dimana perbandingan gas alam dengan steam adalah 3 : 1 (Steam Carbon
Ratio) (Leiby, 1994). Sebelum masuk ke unit steam reformer (R-210), gas
alam ini terlebih dahulu lewatkan melalui preheater berupa coil di dalam steam

Program Studi S-1 Teknik Kimia


Fakultas Teknik UPN”Veteran” Jawa Timur II-9
Pra Rencana Pabrik Hidrogen Dari Gas Alam Dengan Metode Steam Methane
Reforming Dan Pemurnian PSA (Pressure Swing Adsorben)

reformer sampai suhu 538oC. kemudian masuk ke suatu pipa yang terdapat
didalam steam reformer (R-210) dan di panaskan lewat pembakaran (burner).
Didalam pipa tersebut, dengan katalis nikel pada suhu 800 oC – 843 oC gas alam
diubah menjadi gas proses yang terdiri dari H2, CO, CO2 serta sejumlah kecil
CH4, N2 dan steam yang tidak terdekomposisi. Reaksi Steam Methane Reforming
(SMR) dapat dilihat pada persamaan berikut:

Selain reaksi reformasi uap, pada reformer furnace,juga terjadi reaksi water-gas
shift namun secara parsial, persamaan reaksi water-gas shift sebagai berikut :

Gas proses keluar dari sistem steam reformer (R-210) suhunya mencapai 843 oC
dan tekananya 16.5 barg dan harus didinginkan dengan cara melewatkannya dari
Waste Heat Boiler (Boiler yang bekerja dengan menyerap panas) (E-211), dalam
proses pendinginan ini dihasilkan Steam.

3. High Temperatur CO Shift Convertion (R-220)

Gas proses yang keluar dari steam reformer (R-210) akan memasuki unit
pengubah CO ( R-220) yang berisi katalis Fe-Cr promoted untuk meningkatkan
yield gas H2. Gas proses tersebut masuk melalui bagian atas, mengalir kebagian
bawah dan terjadilah proses pengubahan gas CO menjadi CO2.

Fe−Cr
CO + H2O → CO2 + H2

Reaksi proses adalah eksotermik, temperatur gas proses yang keluar dari unit
pengubah CO (R-220) meningkat menjadi sekitar 410 oC.

4. Unit Pendinginan gas proses (E-120, E-230, E-240, E-250, E-260)

Gas proses yang keluar dari unit pengubah CO kemudian didinginkan


dengan cara melewatkannya pada alat penukar panas feed-preheater (E-120)

Program Studi S-1 Teknik Kimia


Fakultas Teknik UPN”Veteran” Jawa Timur II-10
Pra Rencana Pabrik Hidrogen Dari Gas Alam Dengan Metode Steam Methane
Reforming Dan Pemurnian PSA (Pressure Swing Adsorben)

dimana panas yang berpindah digunakan sebagai media pemanas umpan gas
alam sebelum masuk ke reaktor hydrodesulphurization, sehingga temperatur gas
proses turun menjadi 382 oC. Gas proses dilewatkan kembali melalui penukar
panas water cooler I (E-240) dengan menggunakan air pendingin biasa hingga
temperatur gas proses turun menjadi 141 oC. Gas proses kembali dilewatkan
melalui penukar panas water cooler II (E-250) dengan menggunakan air pendingin
biasa, hingga temperatur gas proses turun menjadi 121 oC. Kemudian gas proses
didinginkan kembali didalam water cooler III (E-260) dengan menggunakan air
pendingin biasa. Sehingga suhu gas proses akhir setelah pendinginan sekitar 38
o
C.

Adanya proses pendinginan ini akan menyebabkan terjadinya kondensat.


Kondesat ini akan ditampung dan dipisahkan dari gas pada alat knok out drum (D-
130) secara gravitasi. Dimana, fase cair dari H2O akan turun kebawah drum,
sedangkan fase gas akan naik keatas drum. Dalam hal ini itu perlu diingat bahwa
tidak boleh ada steam yang lolos bersama gas, sebab alat yang dipakai selanjutnya
PSA (Pressure swing adsorpsion) (D-320 A,B,C,D), sangat peka terhadap
kerusakan yang disebabkan oleh uap air.

5. Unit Pressure Swing Adsorbtion (PSA) (D-320 A,B,C,D)

Proses gas yang telah didinginkan dan telah dipisahkan kandungan airnya
kemudian dilewatkan melalui alat PSA (pressure swing adsorpsion) , yang
bertujuan untuk memurnikan/ memisahkan H2 dari impuritisnya misalnya H2O
CO,CO2 dan CH4 yang tidak bereaksi.

Kandungan CO dan CO2 yang tersisa dalam H2 dan CH4 maksimum 10 ppm
. Saat berlangsungnya proses di PSA ini, tidak dapat dihindari terjadinya
penghilangan atau terikutnya sejumlah kecil H2 dan gas-gas yang harus dibuang
(dipisahkan). Gas yang diinginkan dari unit PSA ini hanya Hidrogen. Gas-gas
buangan yang dihasilkan unit PSA akan dipakai untuk bahan bakar dari Steam
Reformer, setelah dahulu disimpan dalam sebuah tangki yang disebut Tail off gas
drum.

Program Studi S-1 Teknik Kimia


Fakultas Teknik UPN”Veteran” Jawa Timur II-11
Pra Rencana Pabrik Hidrogen Dari Gas Alam Dengan Metode Steam Methane
Reforming Dan Pemurnian PSA (Pressure Swing Adsorben)

Sistem PSA (pressure Swing Adsorben) ini terdiri dari 4 vessel adsorber A,
B, C, D. Masing-masing vessel terdiri dari 3 bagian adsorben (penyerap) yang
berlainan :

 Pada bagian atas, berisi 5A Zeolit berfungsi untuk menyerap CO2


 Pada bagian tengan, berisi Activated Carbon berfungsi untuk menyerap CH4
 Pada bagian bawah, berisi Activated Alumina dan slica gel berfungsi untuk
menyerap H2O
Ada 4 cara PSA bekerja secara kontinu :

1. Adsorption
Proses gas masuk dari bawah vessel sehingga impuritis dari proses gas
diserap oleh adsorben dan keluar melalui bagian atas vessel. Kemurnian H2
yang keluar sekitar 99,99 % dengan impuritis CH4 (< 5 ppm) dan CO2 (<5
ppm).
2. Regenerasi
Tahap regenerasi dimulai dengan depresurisai, selama proses ini gas
yang dihasilkan proses depresurisasi digunakan untuk purging vessel lain
yang mengalami proses regenerasi.
3. Purging
Pada tahap ini tekanan gas dalam vessel sangat rendah mendekati
ambient pressure dan proses purging ini diambilkan dari gas vessel lain yang
sedang dalam proses depressurisasi. Gas hasil proses ini disebut purge gas
(sebagai bahan baku CO2 plant dan bahan bakar burner reformer).
4. Repressurization

Pada tahap ini tekanan vessel yang tadinya rendah dinaikkan sampai
mencapai tekanan operasi adsorbsi (15 bar).
Gas hidrogen yang telah dimurnikan akan meninggalkan PSA dengan
laju alir yang konstan, dengan tekanan sekitar 15 bar sedikit diatas tekanan gas
sewaktu gas memasuki alat PSA.

Program Studi S-1 Teknik Kimia


Fakultas Teknik UPN”Veteran” Jawa Timur II-12
Pra Rencana Pabrik Hidrogen Dari Gas Alam Dengan Metode Steam Methane
Reforming Dan Pemurnian PSA (Pressure Swing Adsorben)

II.4 Plant Lay Out Pabrik Hidrogen

Gambar 2.4 Plant Layout Pabrik Hidrogen.

Program Studi S-1 Teknik Kimia


Fakultas Teknik UPN”Veteran” Jawa Timur II-13
Pra Rencana Pabrik Hidrogen Dari Gas Alam Dengan Metode Steam Methane
Reforming Dan Pemurnian PSA (Pressure Swing Adsorben)

Keterangan Gambar :

No. Jenis bangunan Ukuran, ( m ) Luas, ( m2 )


1 Pos keamanan 5 x 5 25
2 Parkir 20 x 50 100
3 Kantor 20 x 20 400
4 Ruang meeting 10 x 20 200
5 Perpustakaan 10 x 20 200
6 Logistik 15 x 30 450
7 PMK 10 x 10 100
8 Koperasi 10 x 10 100
9 WTP 15 x 15 225
10 Power plant 15 x 15 225
11 Utilitas 20 x 25 500
12 Timbangan truk 10 x 15 150
13 Laboratorium 15 x 15 225
14 Kantin 15 x 20 300
15 Musholla 25 x 25 625
16 Poliklinik 10 x 10 100
17 Work shop 5 x 10 50
18 Toilet 10 x 10 100
19 Ruang proses 50 x 80 4000
20 Taman dan jalan - x - 8725
21 Perluasan 40 x 80 3200
* Luas Pabrik Hidrogen 100 x 200 20000

Program Studi S-1 Teknik Kimia


Fakultas Teknik UPN”Veteran” Jawa Timur II-14
Pra Rencana Pabrik Hidrogen Dari Gas Alam Dengan Metode Steam Methane
Reforming Dan Pemurnian PSA (Pressure Swing Adsorben)

II.5 Proses Lay Out Pabrik Hidrogen

Gambar 2.6 Proses Lay Out Pabrik Hidrogen

Program Studi S-1 Teknik Kimia


Fakultas Teknik UPN”Veteran” Jawa Timur II-15
Pra Rencana Pabrik Hidrogen Dari Gas Alam Dengan Metode Steam Methane
Reforming Dan Pemurnian PSA (Pressure Swing Adsorben)

Keterangan :
Kode Alat Nama Alat
D-320 A-D Pressure Swing Adsorber
G-111 A.B.C Feed compressors
G-321 A.B.C Product compressors
G-214 I.D fan
G-215 F.D fan
E-120 Feed heater
E-240 Boiling Feed Water exchanger
E-250 Deaerator exchanger
E-260 Process cooler
P-101 A&B BFW pumps
R-210 Reaktor Reformer
D-130 Hidrodesulfurizer
R-220 High Temperature Shift Converter
D-310 Cold condesate drum
F-323 Tail gas drum
V-216 Steam drum
E-140 Steam superheater
E-212 Flue gas steam generator
E-211 Process effluent steam generator
E-230 Shift effluent steam generator
E-213 Air preheater

Program Studi S-1 Teknik Kimia


Fakultas Teknik UPN”Veteran” Jawa Timur II-16

Anda mungkin juga menyukai