Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rahmad Kuncoro Adi

NIM : 20160130159

Kelas : C

Graphene Material Pengganti Baja

Teknologi otomotif kini makin berkembang. Bila sebelumnya produsen otomotif masih
percaya serat karbon sebagai bahan yang ringan namun kuat, kini ada lagi material baru yang
diklaim 10 kali lebih kuat dibanding metal.

Material yang diberi nama graphene ini


dikembangkan oleh tim dari University of Technology
Sydney (UTS) dan disupervisi oleh Professor Guoxiu
Wang ini diprediksi akan sangat potensial digunakan oleh
industri otomotif masa depan.

Material ini seperti dipublikasi dari Journal of Applied


Physics merupakan hasil dari pengolahan graphite yang kemudian dimurnikan dan disaring
dengan bahan kimia tertentu yang kemudian ditransformasi menjadi graphene nanosheets.
Dengan menggunakan berbagai proses tersebut UTS mengklaim kalau material baru yang
mereka temukan itu enam kali lebih ringan dibanding baja tapi lima sampai enam kali lebih
padat.
Selain itu material ini juga dua kali lebih keras dari baja dan sepuluh kali lebih kuat
serta 13 kali lebih rigid dibanding baja.

Sifat mekanik yang luar biasa dari kertas graphene membuat bahan ini menjanjikan
untuk diaplikasi secara komersial,” ungkap kepala peneliti Ali Reza Ranjbartoreh “Bukan
hanya karena ringan, kuat, lebih keras dan lebih fleksibel daripada baja tapi juga merupakan
produk manufactur yang bisa didaur ulang dan bisa berkelanjutan serta ramah lingkungan dan
hemat biaya dalam penggunaannya,” tambahnya.

Contoh material graphene

Bila material ini diaplikasi dalam industri otomotif, Ranjbartoreh mengatakan bahwa
di masa depan akan memungkinkan terjadinya pengembangan kendaraan ringan yang dapat
mengkonsumsi sedikit bahan bakar, memproduksi lebih sedikit emisi CO2 dan tentunya
mengurangi biaya operasi.

Anda mungkin juga menyukai