Sia Sap 7
Sia Sap 7
OLEH:
KELOMPOK 6
AKUNTANSI REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2018
1
1. Proses Bisnis Pengelolaan Pesanan Pelanggan
1) Permintaan informasi
Proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan sering dimulai dengan suatu permintaan dari
pelanggan atau permintaan suatu quatation. Quatation adalah sebuah dokumen yang
disiapkan dan dikirimkan ke pelanggan potensial guna memberikan informasi mengenai
produk harga, ketersediaan produk dan informasi pengiriman. Quotation disiapkan ketika
pelanggan potensial meminta secara khusus informasi secara rinci mengenai pesanan
potensialnya. Suatu permintaan informasi mirip dengan Quatation, tetapi permintaan
informasi tidak berisi informasi pengiriman.
2) Pembuatan kontrak
Beberapa perusahaan memerlukan kontrak (perjanjian legal) yang disiapkan sebelum
menjual kepada pelanggan sebagai suatu kebijakan perusahaan. Kadangkala perjanjian
kontrak ini tidak diperlukan oleh perusahaan. Kontrak adalah suatu perjanjian untuk
menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan. Kontrak biasanya menyebutkan kuantitas
dan jadwal waktu pengiriman. Kontak yang berisi perjanjian mengenai penyediaan suatu
barang pada periode tertentu disebut Blanket Order.
3) Memasukkan pesanan
Memasukkan pesanan atau order entry menyiapkan dokumen pesanan penjualan. Dokumen
yang berbeda atau sama akan disiapkan ketika pelanggan meminta pengiriman barang yang
sudah dirincikan dalam kontrak. Penerimaan pesanan biasanya berisi penentuan harga dan
pemeriksaan ketersediaan barang. Sistem Informasi enterprise resource planning
memungkinkan inplementasi prosedurr penentuan harga yang canggih dan fleksibel antara
pelanggan dan barang spesifik.
4) Pengiriman
Aktivitas pengiriman diawali dengan penyiapan dokumen pengiriman yang disebut delivery.
Dokumen delivery dibuat untuk mengatur pengiriman barang ke pelanggan. Dokumen
delivery diproses untuk menyiapkan jadwal (daftar kerja) pengiriman. Jadwal didasarkan
pada tanggal pengiriman yang diminta oleh pelanggan. Barang yang dikeluarkan dari
persediaan pengiriman memerlukan dokumen pengambilan pesanan, pengepakan pesanan
dan posting pengiriman. Pengambilan pesanan mencakup proses memilih barang dari pabrik
atau gudang sesuai dengan pesanan. Pengepakan barang mencakup ,menyiapkan barang
sampai ke kendaraan angkutan yang membawa sampai ke pelangggan.
2
5) Penagihan
Dokumen delivery dimasukkan dalam jadwal penagihan dan difakturkan. ERP membuat
banyak salinan data yang digunakan untuk penagihan dari dokumen pesanan penjualan
pelanggan atau dokumen delivery pelanggan.
3
i. Control data j. Contact person k. Sales l. Partner function
Pelanggan satu-waktu
Karena kompleks proses pembuatan record master pelanggan, R/3 memungkinkan untuk
membuat record master tunggal secara dummy untuk pelanggan satu-waktu (one-time
customer) atau pelanggan yang tidak rutin. Semua pelanggan melalui record satu-waktu.
Record master mempunyai informasi minimum. Hanya layar address, sales, shipping,
billing, taxes, dan output create customer yang perlu dilengkapi. Untuk layar tersebut
hanya field yang akan diaplikasikan untuk semua pelanggan yang menggunakan record ini
yang perlu dimasukkan. Proses ini mengamankan masalah dalam pembuatan record rinci
untuk pelanggan satu waktu.
4
a) Create sales order
Layar ini digunakan untuk memasukkan informasi untuk wilayah penjualan. Ada 3 field
yang harus ada.
(a) Field organisasi penjualan mengidentifikasikan unit yang bertanggungjawab
terhadap penjualan.
(b) Field jalur distribusi mengklasifikasikan pesanan seperti penjualan langsung, eceran
atau penjualan besar.
(c) Field kode divisi digunakan untuk mengidentifikasi satu subgroup dalam organisasi
penjualan.
b) Layar create sales order
Layar ini punya dua bagian
(a) Header dokuman dan wilayah untuk data item. Header dokumen berisi field untuk
item yang menjelaskan seluruh pesanan.
(b) Field sold to party mengumpulkan kode pelanggan. Nomer pesanan pembelian
pelanggan dimasukkan kedalam field nomor pesanan pembelian.
c) Fitur data base
Setiap aktifitas pada proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan-quatation, pesanan,
pengiriman, faktur dan sebagainya –menghasilkan suatu dokumen. Fitur arus dokumen
pada SAP R/3 memungkinkan untuk melihat dan melacak dokumen dokumen tersebut.
2) Kredit
5
Kredit pelanggan yang masih ada sebaiknya di verifikasikan terlebih dahulu ke bagian
pengiriman barang. Untuk pelanggan regular, pemeriksaan kredit meliputi menentukan
jumlah total kredit yang disetujui tidak melebihi otorisasi dari manajemen secara umum atau
khusus. Untuk pelanggan baru pemeriksaan kredit diperlukan untuk menentukan jangka
waktu penjualan kepada pelanggan.
3) Barang jadi
Barang jadi diambil sesuai dengan yang ada pada picking list. Picking list disiapkan dari
dokumen pengiriman yang disiapkan dengan database pesanan untuk memproses pesanan
yang telah disetujui.
4) Pengiriman
Bagian pengiriman menerima perintah pengiriman setelah cocok dengan pesanan yang ada
pada picking list bersama dengan barang yang dipesan seperti yang ada pada daftar
pengepakan barang. Informasi pesanan yang ada pada daftar pengepakan disiapkan secara
independen karena ia didasarkan pada pesanan yang disiapkan oleh fungsi order entry dan
disetujui oleh fungsi kredit.
5) Penagihan
Penagihan merupakan proses terakhir dari proses pesanan dengan menyiapkan faktur untuk
pesanan yang tampak pada daftar penagihan. Bagian penagihan melakukan verifikasi
pesanan dan kemudian menyiapkan faktur. Faktur berisi total pembayaran untuk jumlah
kuantitas yang dikirimkan, biaya angkut (jika ada) dan pajak (jika ada) . faktur dikirim ke
pelanggan.
6) Piutang dagang dan buku besar
Perbedaan antara penagihan dan piutang dagang penting untuk mempertahankan pemisahan
fungsi. Bagian penagihan bertanggungjawab untuk membuat faktur pesanan secara
individual dan piutang dagang menangani informasi rekening pelanggan dan secara periodik
mengirimkan laporan piutang dagang kepada pelanggan.
6
Piutang dagang mewakili uang yang dimiliki oleh pelanggan untuk barang dan jasa
yang telah dijual yang dimasukkan dalam rekening, karena kebanyakan bisnis dilakukan
secara kredit, piutang dagang sering kali mewakili sejumlah besar modal kerja organisasi
yang sangat penting pada proses bisnis pengelolaan pesanan pelanggan. Ada dua pendekatan
dasar pada aplikasi piutang dagang yaitu:
(1) Proses open item
(2) Proses balance forward
Pada pemrosesan open item, pencatatan terpisah dikelola pada sistem piutang dagang untuk
setiap faktur yang belum dibayar oleh pelanggan, jika pembayaran pelanggan diterima maka
akan dibandingkan dengan faktur yang belum dibayarkan. Pada pemrosesan balance
forward, pembayaran dari pelanggan dibandingkan dengan total saldo pelanggan yang masih
ada dan bukan dibandingkan dengan faktur pelanggan secara individu. Banyak bisnis
menggunakan siklus perencanaan penagihan (cycle billing plan). Dimana rekening piutang
dagang dibagi secara alpabet atau berdasarkan nomor rekening. Idenya adalah
mendistibusikan laporan yang disiapkan selama hari kerja pada setiap bulan.
7
dengan kebutuhan perusahaan. Laporan seperti ini biasanya disiapkan sebagai produk
laporan yang dikirimkan ke pelanggan.
4) Kredit
Fungsi departemen kredit meliputi menyetujui return dan potongan penjualan dan
penyesuaian lainya untuk rekening pelanggan, menilai dan menyetujui neraca saldo umur
piutang untuk menentukan sisa kredit dari pelanggan, dan memulai memo (dokumen)
penghapusan untuk membebani rekening dengan kerugian piutang.
5) Buku besar
Buku besar mengelola rekening pengendali piutang dagang. Debet dan kredit diposting ke
rekening pengendalian piutang dagang dari jurnaldan hasil pencocokan dengan total
pengendali yang diterima dari penagihan dan penerimaan kas. Jumlah ini di rekonsiliasi ke
control total dan dikirimkan ke buku besar langsung dari piutang dagang. Rekonsiliasi ini
merupakan siklus pengendalian transaksi yang penting dalam proses bisnis piutang dagang.
6) Retur dan potongan penjualan
Retur dan potongan penjualan memerlukan pengendalian yang hati-hati. Potongan penjualan
terjadi karena ada barang dagangan yang rusak, kekurangan dalam pengiriman, kesalahan
klerikal, atau adanya perjanjian antara pelanggan dan penjual untuk mengurangi jumlah
yang dipunyai pelanggan. Jumlah potongan dinegosiasikan antara pelanggan dan
departemen penerimaan pesanan penjualan (atau penjualnya). Potongan sebaiknya
dipertimbangan dan disetujui oleh fungsi yang independen (depertemen kredit). Setelah
potongan diotorisasi dan disetujui, bagian penagihan akan membuat memo kredit untuk
mendokumentasikan pengurangan rekening pelanggan. Retur pelanggan terjadi karena
pelanggan mengembalikan barang yang sudah di kirim.
7) Penghapusan piutang dagang
Hal pokok dalam proses penghapusan adalah analisis rekening yang telah jatuh tempo
sebelumnya. Ini biasanya dilakukan dengan menggunakan laporan saldo umur piutang.
Sejumlah teknik dapat digunakan sebagai upaya untuk mengumpulkan rekening yang telah
jatuh tempo. Hal ini melibatkan prosedur dunning seperti mengirimkan ke pelanggan
sejumlah surat sebagai tindak lanjut dan menggunakan agen-agen pengumpul piutang untuk
melakukan pendekatan ke pelanggan untuk membayar. Akan tetapi, sejumlah rekening
memang sudah tidak layak lagi dan harus dihapus. Departemen kredit memulai proses
penghapusan dengan memo penghapusan yang disetujui oleh treasurer atau fungsi
independen lainya. Bagian piutang dagang melakukan otorisasi untuk rekening yang dihapus
8
setelah menerima memo penghapusan yang sudah disetujui, lalu di kirim kepada pihak ke 3
untuk tujuan pencatatan. Ini diperlukan karena setelah penghapusan, piutang dagang tidak
akan masuk dalam rekening yang aktif.
9
(1) Sistem Pengumpulan Lock-Box
Sistem lock-box deposit digunakan untuk mengurangi float-waktu antara penandatangan
pembayaran cek oleh pelanggan dan ketika perusahaan menggunakan dana tersebut.
Sistem lock-box digunakan juga untuk mengurangi float yang biasanya terjadi karena bank
tidak mengizinkan perusahaan untuk menggunakan cek sampai mereka membereskan
urusan dengan bank pelanggan
10
2) Supervisi bertugas mengobservasi kinerja stafnya. Teknik supervisi mencakup
penggunaan professional shopper, yaitu orang yang disewa untuk membeli barang pada
perusahaan eceran dengan tujuan mengobservasi pencatatan transaksi.
3) Teknik Imprest digunakan untuk mengendalikan penerimaan kas dengan cara yang
sama yang digunakan dalam pengendalian pengeluaran kas kecil tetapi biasanya kurang
akurat. Petugas klerikal diberi sejumlah tiket bernomor urut dan harus
mempertanggungjawabkan nilai penjualannya atau tiket yang dimilikinya. Pemborong
eceran harus mempertanggungjawabkan nilai eceran barang yang dimilikinya.
Pengendalian persediaan pada penjualan ini diaplikasikan dengan menggunakan metode
laba kotor atau metode analisis penjualan eceran untuk mengestimasi tingkat persediaan.
Walaupun pengendalian seperti ini tidak begitu efektif untuk menghilangkan
kemungkinan manipulasi, namun cara ini dapat mengurangi kecurangan.
11
DAFTAR REFERENSI
Bodnar, George H. dan William S. Hopwood.2014.Sistem Informasi Akuntansi Edisi
9.Yogyakarta:ANDI.
12