Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PENGANTAR HUKUM BISNIS

EKU 220 A5 RUANG GI 1.3

OLEH:
KELOMPOK:

1. IDA AYU YUNI PRAMITHA (1607531046) / 09


2. NI WAYAN PITRIYANI (1607531047) / 10

AKUNTANSI REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2018
RINGKASAN MATERI KULIAH SAP 10
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
EKA 440 B2 RUANG GI 1.1

OLEH:
KELOMPOK 6

3. NI WAYAN PITRIYANI (1607531047) / 10


4. NI NENGAH WITRI ASTITI (1607531049) / 11
5. PUTU AYU PRAMESTI (1607531050) / 12

AKUNTANSI REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2018

1
1. GARIS BESAR PERENCANAAN DAN ANALISIS SISTEM
Perencanaan sistem meliputi proses identifikasi subsistem-subsistem yang ada pada
sistem informasi yang pengembangannya membutuhkan bantuan khusus. Tujuan perencanaan
sistem ialah untuk mengidentifikasi berbagai bidang permasalahan yang perlu segera
dipecahkan maupun yang nantinya akan diselesaikan. Analisis sistem dimulai setelah
perencanaan sistem telah mengidentifikasi subsistem yang dikembangkan. Tujuan utama
analisissistem adalah untuk memahami sistem dan permasalahan yang ada, memberikan
gambaran informasi yang dibutuhkan,dan untuk menetapkan prioritas untuk kerja sistem
berikutnya.

2. PERENCANAAN SISTEM DAN ANALISIS KELAYAKAN


Pendekatan sistem yang secara total berbasis atas–bawah sangat penting digunakan
ketika mengembangkan sistem. Oleh karena itu perlu adanya perhatian yang seksama ketika
mengembangkan sebuah rencana dan strategi sistem secara keseluruhan. Rencana keseluruhan
perlu mendapat kepastian untuk mencapai tujuan berikut ini:
1) sumber daya yang dimiliki akan ditujukan untuk subsistem yang paling membutuhkan
sumbe daya tersebut.
2) proses duplikasi dan upaya yang sia-sia akan diminimalkan.
3) pengembangan strategi dalam organisasi akan konsisten dengan keseluruhan rencana
strategis organisasi.
Perencanaan sistem dan analisis kelayakan meliputi beberapa tahap yaitu sebagai
berikut:
1) mendiskusikan dan merencanakannya bersama-sama dengan manajemen puncak.
2) menetapkan sebuah dewan penasehat (steering commitee) bagi perencanaan sistem.
3) menetapkan keseluruhan tujuan dan kendala yang dihadapi.
4) mengenbangkan sebuah rencana sistem informasi strategis.
5) mengidentifikasi dan menetapkan prioritas bagi wilayah-wilayah tertentu dalam
organisasi untuk menjadi fokus pengembangan sistem.
6) membuat sebuah proposal sistem yang akan berperan sebagai landasan analisis dan
desain awal bagi subsistem tertentu yang akan dikembangkan.
7) membentuk sebuah tim yang terdiri dari berbagai inividu yang akan bekerja dalam
proses analisis dan desain awal.
Hal paling utama dalam seluruh upaya pengembangan sistem adalah mendapatkan
dukungan dari manajemen puncak. Tugas pengembang sistem adalah mengamati dengan
2
cermat rencana strategis, faktor kunci sukses, dan tujuan keseluruhan manajemen puncak.
Elemen kunci dalam sebuah rencana sistem strategis ialah:
1) keseluruhan pernyataan yang terkait ddengan faktor sukses kunci dari perusahaan dan
tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
2) deskripsi sistem dalam perusahaam yang membutuhkan upaya pengembangan.
3) pernyataan prioritas yang menunjukan bidang-bidang mana saja yang akan
mendapatkan prioritas paling tinggi.
4) garis besar sumberdaya yang dibutuhkan termasuk didalamnya biaya,orang,dan
peralatan.
5) rencana waktu pengembangan sistem tertentu.

(1) Perencanaan Sistem dan Manajemen Puncak


Hal paling utama dalam seluruh upaya pengembangan sistem adalah mendapatkan
dukungan dari manajemen puncak. Tugas pengembang sistem adalah mengamati dengan
cermat rencana strategis, faktor kunci sukses, dan tujuan keseluruhan manajemen puncak.
Pengembang sistem harus mampu melakukan lebih banyak aktivitas dan inisiatif dari pada
sekadar bertanya kepada manajemen puncak tentang masalah yang ada.
(2) Dewan Penasihat
Dewan penasihat merupakan pendekatan yang berguna untuk memandu keseluruhan
upaya pengembangan sistem. Komite ini merupakan perwakilan dari manajemen puncak dan
seluruh fungsi utama dalam operasi dan tugas utamanya harus difokuskan pada kebutuhan
informasi saat ini dan masa yang akan datang.
(3) Mengembangkan tujuan dan batasan sistem
Tujuan-tujuan umum meliputi tujuan-tujuan strategis keseluruhan yang berkaitan siklus
perencanaan jangka panjang perusahaan. Rincian dari tujuan-tujuan strategis adalah tujuan
taktis., ini berkaitan dengan perencanaan taktis dan berjangka waktu satu tahun.
(4) Mengembangkan Rencana Sistem Strategis
Rencana ini haruslah berupa dokumen tertulis yang menggabungkan tujuanjangka
pendek dan tujuan jangka panjang dari upaya pengembangan sistem sebuah perusahaan.
Elemen kunci dalam sebuah rencana sistem strategis ialah:
a. Keseluruhan pernyataan yang terkait ddengan faktor sukses kunci dari perusahaan dan
tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
b. Deskripsi sistem dalam perusahaam yang membutuhkan upaya pengembangan.

3
c. Pernyataan prioritas yang menunjukan bidang-bidang mana saja yang akan
mendapatkan prioritas paling tinggi.
d. Garis besar sumberdaya yang dibutuhkan termasuk didalamnya biaya, orang,dan
peralatan.
e. Rencana waktu pengembangan sistem tertentu.
(5) Mengidentifikasi Proyek Tertentu yang Akan Diprioritaskan
Menetapkan prioritas ini merupakan hal penting karena sumber daya finansial yang
tersedia biasanya terbatas. Penetapan prioritas harus dilakukan seperti halnya dalam anggaran
modal. Manfaat pengembangan system sering sulit untuk diukur, karena itulah pertimbangan
sisi keuangan mudah terabaikan manakala memberikan prioritas pada proyek-proyek
pengembangan system.
(6) Membentuk Komisi Untuk Proyek Sistem
Proyek pengembangan membutuhkan ahli-ahli dari berbagai bidang. Kebutuhan
tersebut tergantung kepada kekhususan proyeknya, tetapi umunya dibutuhkan manajemen,
akuntansi, pemrogram komputer, dan berbagai jenis keahlian teknis. Penting dalam sebuah
pengembangan proyek untuk memiliki pemimpin yang membuat laporan kepada manajemen
tingkat atas.

3. ANALISIS SISTEM
Analisis sistem yang merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning)
dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis
dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di
tahap selanjutnya. Sehingga dapat dijelaskan, tahapan analisis sistem terdiri dari:
Tahap 1: Survei Terhadap Sistem Saat Ini
1) Tujuan survei
Ada empat tujuan survei sistem:
a. Memperoleh pemahaman mendasar mengenai aspek operasional dari sistem.
b. Menetapkan sebuah hubungan kerja dengan pengguna sistem.
c. Mengumpulkan data-data penting yang berguna untuk pengembangan desain sistem.

4
d. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan khusus yang membutuhkan lebih banyak
perhatian dalam upaya desain subskuen.
2) Pertimbangan perilaku
Elemen manusia merupakan faktor kunci untuk melakukan survei sistem. Fakta
menunjukan bahwapengembangan sistem meliputi perubahan sistem yang ada saat ini beserta
permasalahan yang ada di dalamnya, dan kebanyakan orang tidak menyukai perubahan.
Dalam banyak situasi seorang individu dapat saja memiliki pekerjaan dan rutinitas yang tidak
berubah selama beberapa tahun.
3) Sumber-sumber untuk mendapatkan beragam fakta
Beragam teknik dapat digunakan guna mendapatkan data tentang subsistem informasi
yang akan diteliti. Teknik tersebut berupa wawancara, kuisioner, observasi, dan kajian
beragam jenis dokumen seperti catatan rapat, catatan rekening perusahaan, struktur
organisasi, laporan keuangan, prosedur manual, kebijakan perusahaan, deskripsi pekerjaan,
dan sebagainya.
4) Menganalisis hasil survei
Penilaian terhadap efektivitas kemampuan sistem untuk mencapai keseluruhan tujuan
yang telah direncanakan haruslah berfokus pada sumbatan (bottleneck). Sumbatan
mencerminkan kelemahan dalam sistem yang bila dilakukan perubahan kecil akan mampu
memberikan peningkatan besar.
Tahap 2: Mengidentifikasi Kebutuhan Informasi
Tahap kedua dalam analisis sistem adalah proses mengidentifikasi informasi yang
dibutuhkan bagi pengambilan keputusam manajerial. Analisis,ketika mengidentifikasi
innformasi yang dibutuhkan,akan memelajari keputusan-keputusan tertentuyang diambil
manajer dalam hal input informasi yang dibutuhkan dan digunakan. Proses ini disebut analisis
kebutuhan informasi dan hal ini merupakan dasar dilakukannya analisis terhadap pengambilan
keputusan.
Beberapa teknik sistematis dapat digunakan untuk memahami pengambilan keputusan
dan informasi yang dibutuhkan. Pendekatan tersebut adalah:
1) Mengidentifikasi tanggung jawab utama seorang manajer.
2) Mengidentifikasi perangkat apa saja yang digunakan untuk menilai seorang manajer.
3) Mengidentifikasi beberapa permasalahan utama yang dihadapi manajer.
4) Mengidentifikasi perangkat apa saja yang dapat digunakan manajer untuk mengevaluasi
output personal.

5
Tahap 3: Mengidentifikasi Kebutuhan Sistem
Tahap ketiga dalam proyek analisis sistem meliputi proses menentukan kebutuhan
sistem. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat ditentukan dalam dua hal yaitu, input dan output.
Kebutuhan input bagi sebuah subsistem tertentu menentukan kebutuhan kusus apa saja yang
harus dipenuhi agar subsistem tersebut mampu mencapai tujuannya. Hal berikut ini dapat
dipertimbangkan sebagai kebutuhan output:
1) Laporan kemajuan harian.
2) Laporan keuangan harian.
3) Laporan unit yang rusak.
4) Laporan permasalahan bahan baku.
Tahap 4: Mengembangkan Laporan Analisis Sistem
Beberapa elemen kunci dalam laporan analisis sistem adalah:
1) Ringkasan lingkup dan tujuan proyek analisis.
2) Penegasan kembali hubungan antara proyek dengan rencana keseluruhan sistem
informasi strategis.
3) Deskripsi keseluruhan permasalahan dalam subsistem tertentu yang sedang dianalisis.
4) Ringkasan keputusan-keputusan yang dibuat dan informasi tertentu yang dibiutuhkan
untuk mendukung keputusan tersebut.
5) Spesifiksi kinerja sistem yang dibutuhkan.
6) Keseluruhan anggaran biaya dan rencana waktu pelaksanaan proyek.
7) Rekomendasi bagi peningkatan sistem yang ada saat ini atau bagi perenanaan sistem
baru.
8) Rekomendasi yang terkait dengan perubahan tujuan bagi subsistem yang sedang
dipelajari.
Teknik-Teknik Pengumpulan Fakta
Pekerjaan seorang analissistem adalah mengumpulkan dan mengorganisasikan fakta-
fakta yang ada. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan oleh seorang analisis guna
mengatasi kesulitan yang muncul dalam mengerjakan tugas pengumpulan fakta tersebut. Tabel
10.1 memberikan ikhtisar beberapa metode yang dapat digunakan seorang analisis untuk
mengumpulkan fakta.
Teknik Pengorganisasian Fakta
Metodologi Warnier-Orr yang didasarkan pada proses output sebuah aplikasi dan
proses yang diinginkan. Metodologi ini menggunakan teknik pendiagraman seperti yang
diilustrasikan pada gambar 10.5.
6
TABEL 10.1 Teknik-Teknik Mengumpulkan Fakta dan Analisis
Teknik Tujuan
Wawancara mendalam Mendapatkan pmahaman mendasar tentang
sistem
Wawancara terstruktur Tindak lanjut yang sistematis berdasarkan
wawancara mendalam
Kuesioner pertanyaan terbuka Sama seperti wawancara mendalam
Kuesioner pertanyaan tertutup Sama seperti pertanyaan terstruktur
Kajian dokumen Mendapatkan pemahaman mendasar tentang
Flowchart sistem yang ada saat ini
Diagram Organisasi
Prosedur manual
Operasi manual
Referensi manual
Data historis
Observasi Mengenal sistem dengan lebih dalam

TABEL 10.2 Teknik-Teknik Mengumpulkan Fakta Organisasi


Teknik Tujuan
Pengukuran kerja Meringkas sumber daya yang dibutuhkan
untuk beragam tugas
Distribusi kerja Meringkas penggunaan waktu karyawan
untuk melaksanakan tugas
Membuat diagram alur Menggambarkan secara grafis alur dan
Umum hubungan dan proses yang dibutuhkan,
Alur keputusan dengan fokus pada modulasi
Alur logika data
Sistem
Terperinci
Analisis keputusan Meringkas keputusan dan informasi yang
dibutuhkan
Analisis fungsional Meringkas fungsi dan informasi terkait
Fungsi hierarkis
Analisis matriks Meringkas input/output data terkait
Naratif Ringkasan tertulis
Ringkasan file/laporan

Gambar 10.5 Ilustrasi Warnier-Orr

7
Analisis Sistem Terstruktur
Analisis sistem terstruktur adalah sebuah pendekatan untuk menganalisis sistem yang
dimulai dengan deskripsi umum sebuah sistem dan kemudian diproses melalui seperangkat
langkah yang tersusun secara logis, yang di dalamnya tiap-tiap sistem dikembangkan secara
lebih mendetail dan diakhiri derigan kode pemrograman komputer(dan detail lainnya
DiagramAlur Logika versus Flowchart
Dalam praktiknya, kedua tipe diagram tersebut digunakan bersama-sama ketika
menganalisis sistem. Perbedaan utama kedua pendekatan ini adalah flowchart analitik
memberikan deskripsi fisik sebuah sistem,sementara diagram alur data logika memberikan
deskripsi logis sebuah sistem. Diagram alur data logika akan sangat berguna ketika mendesain
sistem baru karena diagram tersebut tidak mengharuskan implementasi fisik tertentu.
Desain Sistem versus Analisis Sistem
Analisis sistem terstruktur dan desain sistem adalah proses yang sama. Tegasnya,
desain merujuk pada penciptaan sebuah model baru atau modifikasi sistem, sementara analisis
melibatkan evaluasi penting sebuah permasalahan tertentu atau sistem yang sudah. Namun
demikian, untukmemudahkan, analisis sistem dan desainsistem seringkali dibedakan.
Langkah-Langkah Dalam Analisis Sistem Terstruktur
1) Mengembangkan Diagram Alur Data Logika
Sistem digambarkan pertama kali dalam bentuk umum dengan menggunakan diagram
alur data logika. Diagram ini tidak menunjukkan detail detail proses logis atau kondisi error
yang terjadi. Pengembangan proses "Sistem Pembelian" ke dalam dua subproses, "Permintaan
Validasi" dan"Persiapan Pesanan Pembelian". Proses ini harus memungkinkan untuk
memberikan detail lebih lengkap guna mendukung diagram konteks sistem pembelian
sebelumnya dengan cara mengembangkan subproses yang ada kedalam subproses-subproses
yang lebih rendah tingkatannya. Prosedur ini harus berlanjut sampai sistem ini digambarkan
secara memadai.
2) Menentukan Kamus Data
Langkah selanjutnya adalah menentukan kamus data (data dictionaries) yang
berhubungan dengan penyimpanan data yang telah direferensikan dalam diagram alur data
logika. Hal ini melibatkan deskripsi struktur data dan elemen data yang ada di dalamnya. Perlu
dicatat bahwa tidak ada detail fisik yang diberikan pada poin ini. Pada tahap desain dan
implementasi, spesifikasi layout formulir, media penyimpanan, dan lain-lainnya perlu
disediakan.

8
3) Menentukan Metode Akses
Penting pula untuk menentukan bagaimana penyimpanan data akan diakses. Proses ini
biasanya akan melibatkan penentuan kunci akses primer dan sekunder.
4) Menentukan Logika Proses
Terdapatbanyak pendekatan yangbisa digunakan untukmendokumentasikan logika
proses, mencakup beragam jenis pohon keputusan dan diagram keputusan, sebagaimana dalam
struktur bahasa Inggris. Bahasa Inggris terstruktur (structured English) adalah bahasa khusus
untuk menggambarkan logika proses yang menggunakan beberapa kata kunci, seperti IF
THEN, ELSE IFdan SO. Aspek lain yang berguna dari bahasa Inggris terstruktur adalah
pendekatan ini sangat mirip dengan sumber kode dalam bahasa pemrograman terstruktur
lainnya seperti COBOL dan FORTRAN V. Oleh karena itu, bahasa Inggris terstruktur dapat
banyak mengurangi tugas pemrograman.

4. DESAIN SISTEM
Kesalahan kecil yang dibuat dalam tahap ini akan berakibat besar terhadap sejumlah
uang dan pengeluaran di tahap berikutnya. Hal yang sama juga sering terjadi ketika mendesain
sistem informasi akuntansi. Sebuah desain sistem sangat mirip dengan layout arsitek sebuah
rumah. Dalam tahap perencanaan, sang arsitek akan menentukan fungsi-fungsi dasar yang
harus dimiliki oleh rumah tersebut dan merumuskan rencana umum yang berhubungan dengan
layout keseluruhan. Dalam tahap desain sang arsitek akan menyiapkan sebuah cetak biru dari
rumah tersebut yang akan digunakan oleh ahli listrik, tukang ledeng, dan tukang
kayu. Kesalahan kecil yang dibuat dalam tahap ini akan berakibat besar terhadap sejumlah
uang dan pengeluaran ditahap berikutnya. Hal yang sama juga sering terjadi ketika mendesain
sistem informasi akuntansi. Implementasi sistem dapat tidak populer dan pada akhirnya
ditolak oleh para individu yang menjadi target di mana sistem tersebut didesain.

5. LANGKAH-LANGKAH DESAIN SISTEM


Desain sistem dapat didefinisikan sebagai perumusan cetak biru untuk sebuah sistem
yang lengkap. Langkah – langkah pokok dalam desain sistem, yaitu :
1) Mengevaluasi Berbagai Alternatif Desain
Dalam setiap kasus yang ditemui, proyek desain sistem berkembang dari munculnya
sebuah kebutuhan tertentu, seperti yang telah ditentukan oleh tahap perencanaan dan analisis
sistem dalam siklus pengembangan. Desain sistem harus menyediakan solusi untuk sebuah
masalah khusus.
9
(1) Enumerasi alternatif desain. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendesain
sebuah sistem baru yang lengkap. Pendekatan yang pertama adalah mendesain sistem
secara lengkap mulai dari awal. Pendekatan lainya adalah memaksa ahli desain untuk
memilih dan merekomendasisistem yang belum dibuat (premade system).
(2) Menggambarkan berbagai alternatif. Setelah daftar utama dibuat, tiap alternatif dapat
didokumentasikan dan digambarkan..
(3) Mengevaluasi alternatif. Setelah tiap alternatif telah dikumpulkan dan didokumentasikan
langkah berikutnya adalah membandingkan tiap alternatif tersebut. Kriteria penting
untuk memilih sebuah alternatif untuk diimplementasikan adalah membandingkan biaya
dan manfaatnya. Selain itu, alternatif yang terpilih seharusnya memuaskan semua sasaran
sistem.
2) Menyiapkan Spesifikasi Desain
Peraturan penting untuk mengembangkan spesifikasi desain adalah ahli desain harus
bekerja secara terbalik yaitu dari output ke input. Perancang sistem manakala bekerja
dengan tujuan sistem, harus mendesain seluruh laporan manajemen dan dokumen output
operasional sebagai langkah pertama dalam proses. Sekali seluruh output telah
dispesifikasikan, input data dan langkah-langkah pemrosesannya ditentukan secara
otomatis. Setelah keputusan diambil perancang sistem kemudian membangun kontrol yang
sesuai dengan spesifikasi tersebut.
3) Mempersiapkan dan Menyerahkan Spesifikasi Desain Sistem
Spesifikasi desain yang telah selesai harus dibuat dalam bentuk sebuah proposal. Jika
proyek berskala besar proposalnya harus dikaji terlebih dahulu oleh manajemen puncak
sebelum disetujui. Namun demikian, proposal-proposal berskala kecil dan tidak mahal dapat
disetujui oleh manajer divisi atau departemen. Rincian proposal desain harus memasukkan
semua yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan desain proyek. Secara umum proposal
akan terdiri dari jadwal waktu khusus penyelesaian proyek, anggaran, dan deskripsi tenaga
kerja yang dibutuhkan, juga flowchart dan diagram yang menggambarkan bagaimana sistem
tersebut akan diimplementasikan. Salinan seluruh output sistem yang diajukan akan
dijadikan satu, termasuk di dalamnya spesifikasi database yang akan diciptakan atau
dimodifikasi.
4) Cetak Biru Proses Bisnis
Saat ini menjadi populer untuk menggunakan seperangkat prapaket cetak biru untuk
seluruh proses bisnis perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan yang
menggunakan SAP Enterprise Resource Planing System memulai upaya desain mereka
10
dengan menggunakan seperangkat lengkap cetak biru yang disediakan SAP untuk seluruh
proses bisnis perusahaan yang ada.

6. PERTIMBANGAN DESAIN SISTEM


Desain sistem umumnya memiliki permasalahan pada elemen sistem, sehingga
menghasilkan pertimbangan-pertimbangan dalam desain sistem. Berikut ini adalah tabel yang
menghubungkan antara elemen sistem dengan pertimbangan desain sistem:
Elemen Sistem Pertimbangan Desain
Output (laporan atau dokumen) Efektivitas biaya, Relevansi, Kejelasan,
Timeliness
Database Efektivitas biaya, Integrasi, Standarisasi,
Fleksibilitas, Keamanan, Akurasi, Efisiensi,
Organisasi
Pemprosesan Data Efektivitas biaya, Keseragaman, Integrasi,
Akurasi
Input Data Efektivitas biaya, Akurasi, Keseragaman,
Integrasi
Pengendalian dan Ukuran Keamanan Efektivitas biaya, Komprehensif, Kesesuaian

1) Desain Output
Pertimbangan pertama dan utama dalam desain adalah efektivitas biaya. Prinsip
efektivitas harus diaplikasikan pada seluruh elemen dalam sistemkarena sebuah investasi
dalam sistem informasi adalah sebuah pengeluaran anggaran modal-yaitu harus dievaluasi
berdasarkan biayamanfaat. Tujuannya adalah memaksimalkan rasio manfaat terhadap
biayadengan tetap mancapai tujuan sistem. Relevansi, kejelasan, dan tepat waktu adalah
penting dalam laporan manajerial.
2) Desain Database
Beberapa prinsip penting berlaku ketika mendesain database. Salah satunya adalah
database perusahaan harus terintegrasi. Integrasi berarti adanya upaya untuk menghindari
pengumpulan dan penyimpanan item data yang sama lebih dari satu tempat dalam
perusahaan. Dalam sebuah sistem yang terintegrasi, berbagai tahapan operasi bisnis dapat
berbagi data yang sama. Pertimbangan penting lainnya saat mendesain database adalah
standarisasi, yang berarti semua item data yang dimasukkan berada dalam bentuk yang

11
standar dan memiliki nama yang sama ketika digunakan di lebih dari satu tempat.
Fleksibilitas dan keamanan adalah prinsip penting lainnya dalam desain database.
3) Pemrosesan Data
Salah satu pertimbangan penting dalam pemrosesan data adalah terkaitdengan
keseragaman dan integrasi. Hal ini menjadi penting ketika seluruhsistem pemrosesan data
sebuah perusahaan berkembang sesuai dengan rencana yang telah disusun.
4) Input Data
Pertimbangan sulit lainnya yang sering muncul ketika mendesain sistem input data
adalah akurasi. Penggunaan sumber-sumber dokumen yangtersusun dengan baik akan
mendorong karyawan untuk merekam dataakurat dengan sedikit mungkin kesalahan.
5) Pengendalian dan Ukuran Keamanan
Mengimplementasikan kendali yang memadai seringkali terabaikan.Pengendalian
yang bersifat komprehensif dan memadai harus dibangun di setiap tahap proses desain
sistem. Ini merupakan suatu wilayah yangdidalamnya akuntan memainkan peranan
penting ketika bekerja dengansebuah tim desain.

7. TEKNIK-TEKNIK DESAIN
Mendesain sebuah sistem merupakan suatu aktivitas yang kreatif. Hal tersebut tidaklah
sama dengan anggapan bahwa dua tim desain akan menghasilkan solusi yang sama untuk suatu
permasalahan. Oleh karena itu desain sistem dapat dipandang sebagai sesuatu yang punya nilai
seni walaupun banyak teknik telah dikembangkan.
1) Desain formulir
Proses mendesain formulir khusus disebut desain formulir. Bagian ini harus
mendapat perhatian penuh oleh tim desain sistem karena formulir merupakan perantara
antara pengguna dan sistem itu sendiri. Oleh karena itu, desain formulir harus berfokus
pada proses produksi dokumen-dokumen yangmenyediakan perantara yang efektif
antara manajer dan sistem informasi.
2) Desain database
Sejumlah teknik yang berguna dapat dimanfaatkan untuk mendesain database:
diagram struktur data, layout record, lembar analisis file, dan matriks yang terkait
dengan file. Diagram struktur data menentukan hubungan antara record data yang
berbeda-beda ini. Diagram layout record akan menunjukan beragam tempat (field) data
dalam sebuah record. Lembar analisis file menyediakan bagi perancang sistem
sejumlah poin penting yang berkaitan dengan isi dari sebuah file tertentu. Informasi
12
tersebut akan berisi layout record, tujuan file, perkiraan jumlah record,dan
lainsebagainya. Matriks yang terkait dengan file menunjukkan hubungan antarfile, isi
file, dan guna file tersebut.
3) Paket desain sistem
Sejumlah metodologi prapaket desain tersedia untuk membantu siklus
pengembangan sistem. Tujuan dari paket-paket ini adalah untuk membantu perancang
sistem melakukan pendekatan secara sistematis terhadap suatu permasalahan. Paket-
paket ini membantu perancang untuk menyusun struktur permasalahan desain dan
menghasilkannya dalam waktu singkat. Rancang bangun perangkat lunak dibantu-
komputer (CASE) adalah sebuah teknologi perangkat lunak yang mendukung
keteraturan rancang bangun otomatis bagi pengembangan perangkat lunak dan
perawatannya.
4) Memilih perangkat lunak dan perangkat keras
Pada suatu titik, ada saat sebuah keputusan harus diambil dalam hal apakah
sebuah perangkat komputer akan dibangun dari awal atau dibeli dari luar. Di lain sisi,
tidak ada hal lain yang menyenangkan bagi para profesional komputer selain kebebasan
untuk mendesain dan membangun sebuah sistem baru dari awal. Namun akan lebih
ekonomis dan layak bagi banyak bisnis, terutama usaha kecil, untuk membeli daripada
membuat sebuah perangkat lunak.
Membeli perangkat lunak mempunyai beberapa keunggulan:
(1) Paket perangkat lunak tersebut lebih murah.
(2) Paket-paket perangkat lunak telah siap digunakan.
(3) Perusahaan dapat mencoba produk tersebut sebelum menginvestasikan sejumlah
uang.
Kelemahan utama canned software package adalah jarangnya perangkat lunak
tersebut persis sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Paket perangkat lunak
tersebut biasanya perlu dimodifikasi ( biasanya menelan biaya yang cukup besar) atau
sebaliknya perusahaan memodifikasi prosedur yang dimilikinya sesuai dengan paket
tersebut.Dedicated software package ditujukan pada pelanggan tertentu seperti toko
eceran atau kantor akuntan publik. Untuk menemukan sebuah dedicated software
package perlu menanyakannya pada orang-orang yang bekerja di perusahaan lain dalam
industri yang sama.

13
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, Hopwood. 2004. Accounting Information Systems Ninth Edition. Prentice Hall: New
Jersey.

14

Anda mungkin juga menyukai