Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PREPLANNING AROMA MASSAGE THERAPY PADA NY.

M
DENGAN GANGGUAN NYERI DI WISMA TOTAL CARE PSTW
BANYUWANGI KABUPATEN BANYUWANGI

TUGAS

oleh:
Handita Diani Ratri
NIM 182311101032

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 323450
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

LAPORAN PREPLANNING AROMA MASSAGE THERAPY PADA NY. M


DENGAN GANGGUAN NYERI DI WISMA TOTAL CARE PSTW
BANYUWANGI KABUPATEN BANYUWANGI

TUGAS

disusun untuk memenuhi laporan akhir Program Profesi Ners


Stase Keperawatan Gerontik

oleh:
Handita Diani Ratri
NIM 18231110101032

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 323450
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Analisa Situasi
Lanjut usia merupakan keadaan dimana seseorang telah mencapai usia lebih
dari enam puluh tahun (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2004). Menurut Pusat Data dan Informasi (2017) pada tahun 2015, jumlah
penduduk yang berusia lebih dari 60 tahun melebihi angka 7 persen dengan
demikian sejak tahun 2015 Indonesia telah memasuki era penduduk menua
(ageing population). Setelah tahun 2100, populasi lansia di Indonesia diprediksi
akan meningkat lebih tinggi dari pada populasi lansia di dunia (Pusat Data dan
Informasi, 2016).
Heningsih, Hapsari, dan Istiningtyas (2014) menyebutkann bahwa pada
saat seseorang berada pada masa lansia, seseorang tersebut akan mengalami
perubahan-perubahan fisik dan psikis. Seorang lansia mengalami penurunan
fungsi berbagai organ sehingga lansia menjadi rentan terhadap penyakit-penyakit
yang bersifat akut atau kronis. Pada masa lansis seseorang cenderung mengalami
peyakit degeneratif, penyakit metabolik, dan gangguan psikososial (Nugroho,
2000).
Rasa nyeri merupakan masalah umum yang sering terjadi pada lansia.
Survey kesehatan nasional 2001 menunjukkan pada usia ≥ 55 tahun 40% lansia
mengalami nyeri (Aisyah, 2017). Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional
yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual dan potensial
(Mohammad, 2012 dalam Lestari, 2014).. Keluhan rasa nyeri yang dialami oleh
lansia berdampak pada status kesehatan dan kualitas hidup lansia tersebut
(Aisyah, 2017).
Nyeri dapat ditangani melalui penggunaan obat-obatan, namun beberapa
teknik nonfarmakologik dapat membantu mengendalikan nyer, teknik
nonfarmakologik tersebut meliputi: masase, relaksasi dan imajinasi, stimulasi
saraf dengan listrik transkutan, penggunaan kompres panas dan dingin, sentuhan
terapeutik, meditasi, hipnotis dan akupresur, TENS (Transcutaneus Electrical
Nerve Stimulation), teknik nonfarmakologik tersebut telah dibuktikan dalam
beberapa penelitian bahwa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
penurunan nyeri pada lansia, sehingga dengan demikian penggunaan metode
nonfarmakologik dalam menurunkan nyeri pada lansia sangat disarankan
digunakan dalam menurunkan nyeri pada lansia (Aisyah, 2017).
Salah satu teknin nonfarmakologik yang dapat dilakukan untuk
menurunkan nyeri pada lansia adalah dengan melalukan aroma massage. Aroma
massage adalah terapi pijat menggunakan minyak aromaterapi, aromaterapi yang
biasanya ditambahkan ke minyak meliputi: eucalyptus, rosemary, geranium,
patchouli, clary sage, lavender, sweet marjoram, camphor, tea tree, black cumin,
peppermint, dan citrus oils. Penggunaan aroma massage telah terbukti dapat
menurunkan nyeri yang dirasakan oleh lansia serta aroma massage juga dapat
membuat lansia menjadi lebih rileks (Hongratanaworakit, Soontornmanokul, &
Wongareesanti, 2018).
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

Berdasarkan hasil pengkajian mahasiswa Program Profesi Ners Universitas


Jember pada tanggal 18 September 2018 terhadap Ny. M dengan nyeri didapatkan
hasil yaitu Ny. M mengalami nyeri akibat kekakuan sendi dan pemendekan otot.
Hal ini terjadi karena Ny. M memiliki hambatan mobilitas sehingga Ny. M hanya
dapat melakukan tirah baring. Saat tirah baring Ny. M tidak mendapatkan latihan
rentang gerak akibatnya terjadi pemendekan otot dan kekakuan sendi yang
akhirnya bermanifestasi menjadi nyeri.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam kegiatan
yang akan dilakukan ini adalah bagaimana aroma masage dapat dilakukan pada
Ny. M di wisma total care PSTW Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi?

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT


2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan aroma massage ini bertujuan untuk mengatasi nyeri yang dialami
oleh Ny. M di PSTW Banyuwangi.

2.1.2 Tujuan Khusus


Setelah dilakukan kegiatan aroma massage:
1. Klien mengalami penurunan skala nyeri menjadi skala 1 (1-10);
2. Klien dapat bergerak dengan bebas.

2.2 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari kegiatan aroma massage antara lain:
1. Menurunkan skala nyeri pada lansia;
2. Membantu lansia agar dapat bergerak dengan bebas.

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Peningkatan usia lanjut berdampak pada populasi lanjut usia yang semakin
banyak. Masalah yang sering terjadi akibat peningkatan jumlah populasi lansia,
seperti kemunduran fisik, psikologis, dan pada sosial. Salah satu masalah fisik
yang dapat timbul pada lansia adalah nyeri.
Nyeri yang tidak diatasi dapat menyebabkan lansia merasa tidak nyaman
serta kesulitan untuk melakukan aktifitas sehari-hari sehingga lansia dapat
mengalami penurunan kualitas hidup. Aroma massage ditujukan untuk membantu
lansia menurunkan nyeri. Aroma massage sangat penting dilakukan pada lansia
karena dengan menurunnya tingkat nyeri maka, lansia dapat bebas bergerak
dengan demikian lansia dapat melakukan aktifitas sehari-hari tanpa adanya
hambatan. Menurunnya tingkat nyeri dapat membuat kualitas hidup pada lansia
menjadi meningkat.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah


Kerangka penyelesaian masalah dapat dilakukan melalui latihan penurunan
nyeri dengan melakukan aroma massage. Latihan ini akan membantu lansia untuk
menurunkan tingkat nyeri, membantu lansia meningkatkan rentang gerak serta
membuat lansia menjadi rileks.

Pemateri menjelaskan secara singkat tentang nyeri dan


aroma massage

Pemateri mengajarkan dan mendemonstrasikan aroma


massage

Klien mampu memahami maksud dari pemateri

Pemateri memberikan reinforcement positif pada klien setelah


melakukan tindakan

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Terapi penurunan nyeri dengan aroma massage bermanfaat untuk
membantu lansia dalam menurunkan tingkat nyeri yang dirasakannya sehingga
diharapkan tingkat kualitas hidup lansia dapat meningkat. Aroma massage
membantu melancarkan peredaran darah serta membuat lansia merasa rileks,
apabila lansia merasa rileks maka rasa nyeri yang dirasakan oleh lansia dapat
berkurang.

4.2 Khalayak Sasaran


Khalayak sasaran pada kegiatan latihan ini adalah Ny. M wisma total care
di Pelayanan Sosial Tresna Werdha Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi.

4.3 Metode yang Digunakan


1. Jenis model pembelajaran: Praktik
2. Landasan teori: Latihan
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Menjelaskan tujuan dan manfaat dari latihan aroma massage
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

c. Melakukan praktik aroma massage


d. Diskusi antara mahasiswa dan klien
e. Evaluasi

: Sasaran

: Pemateri

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti. 2017. Manajemen Nyeri Pada Lansia Dengan Pendekatan Non
Farmakologi. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 2 (1)
Heningsih, Hapsari, H.I, & Istiningtyas, A. 2014. G Ambaran Tingkat Ansietas
pada Lansia di Panti Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta.
http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-heningsihh-
635-1-artikel-).pdf. [Diakses online 19 September 2018].
Hongratanaworakit T, Soontornmanokul S, Wongareesanti P. 2018. Development
of Aroma Massage Oil for Relieving Muscle Pain and Satisfaction
Evaluation in Humans. J App Pharm Sci, 8(04): 126-130.
Lestari, Indah. 2014. Terapi Kompres Jahe dan Massage Pada Osteoartritis di
Panti Wreda ST Theresia Dhrma Bhakti Kasih Surakarta. [Skripsi]
Surakarta: Program Studi S1 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Surakarta Kusuma Husada.
Nugroho, W. 2000. Keperawatan Geriatrik. Edisi 2. Jakarta : EGC.
Pusat Data dan Informasi. 2017. Analisis Lansia di Indonesia. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Pusat Data dan Informasi. 2017. Situasi Lanjut Usia (Lansia) di Indonesia.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Satuan Operasional Prosedur (SOP)
Lampiran 5 : Materi

Pemateri

Handita Diani Ratri


NIM 182311101032
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

Lampiran 1: Berita Acara

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2018/2019

BERITA ACARA
Pada hari ini, tanggal 21 Bulan September tahun 2018 jam 07.00 s/d 08.00 WIB
bertempat di PSTW Banyuwangi Kabupaten/Kota Banyuwangi Propinsi Jawa
Timur telah dilaksanakan Kegiatan terapi aroma massage oleh Mahasiswa
Program Profesi Ners Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh ….. orang
(daftar hadir terlampir)

Jember, …………. 2018

Mengetahui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Stase Keperawatan Gerontik
PSIK Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.


NIP 19710926 200912 2 001
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

Lampiran 2: Daftar Hadir


KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2018/2019

DAFTAR HADIR
Kegiatan terapi aroma massage oleh Mahasiswa Program Profesi Ners
Universitas Jember. Pada hari ini, tanggal 21 Bulan September tahun 2018 jam
07.00 s/d 08.00 WIB bertempat di PSTW Banyuwangi Kabupaten/Kota
Banyuwangi Propinsi Jawa Timur.

NO NAMA ALAMAT TANDA


TANGAN
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.

Jember, …………… 2018


Mengetahui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Stase Keperawatan Gerontik
PSIK Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.


NIP 19710926 200912 2 001
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

Lampiran 3: SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik/materi : Terapi aroma massage
Sasaran : Ny. M
Waktu : 07.00 – 07.30 WIB
Hari/ Tanggal : Jumat, 21 September 2018
Tempat : Wisma total care

1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan terapi aroma massage klien mengalami penurunan
kecemasan
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan terapi aroma massage sasaran akan mampu:
a. Mengetahui defisini aroma massage
b. Mengetahui tujuan dan manfaat aroma massage

3. Pokok Bahasan
Terapi aroma massage
4. Subpokok Bahasan
a. Definisi aroma massage
b. Tujuan dan manfaat aroma massage
c. Langkah-langkah aroma massage

5. Waktu
1x30 menit
6. Bahan/ Alat yang digunakan
a. Materi

7. Model Pembelajaran
a. Jenis Model Pembelajaran : Praktik
b. Landasan teori : Latihan
c. Langkah pokok
1. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
2. Menjelaskan tujuan dan manfaat dari terapi aroma massage
3. Melakukan praktik aroma massage
4. Diskusi antara mahasiswa dan klien
5. Evaluasi.

8. Persiapan
Sebelum melakukan terapi aroma massage mahasiswa menyiapkan materi
mengenai aroma massage.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan


Tindakan
Proses Kegiatan Waktu
Kegiatan Penyuluhan
peserta
Pendahuluan 1. Salam pembuka Memperhatikan 2 menit
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan umum dan
tujuan khusus
Penyajian Menjelaskan tentang: Memperhatikan 20 menit
1. Definisi aroma massage; dan
2. Tujuan dan manfaat aroma mempraktikan
massage;
3. Langkah-langkah aroma
massage.
Penutup 1. Menyimpulkan materi yang Memperhatikan 3 menit
telah diberikan dan menanggapi
2. Mengevaluasi hasil latihan
aroma massage;
3. Salam penutup

10. Evaluasi
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat
1. Apakah definisi aroma massage?
2. Apakah tujuan dan manfaat aroma massage?
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

Lampiran 4: SOP

AROMA MASSAGE PADA LANSIA

PSIK
UNIVERSITAS JEMBER
PROSEDUR TETAP NO NO. REVISI: HALAMAN:
DOKUMEN:
TANGGAL DITETAPKAN OLEH :
TERBIT:
1.` PENGERTIAN Aroma massage merupakan terapi pijat yang
dilakukan dengan menggunakan minyak aroma
terapi.
2. TUJUAN Aroma massage digunakan untuk menurunkan rasa
nyeri, melancarkan peredaran darah, serta membuat
pasien merasa rileks
3. INDIKASI Pasien yang merasakan nyeri otot
4. KONTRAINDIKASI -
5. PERSIAPAN PASIEN Mempersiapkan klien untuk berebah dengan nyaman.
6. PERSIAPAN ALAT Menyiapkan minyak aroma terapi.
7. CARA KERJA Teknik Massase Kaki
1) Identifikasi faktor-faktor atau kondisi seperti
fraktur tulang rusuk atau vertebrata, luka
bakar, daerah kemerahan pada kulit, atau luka
terbuka dan responden tidak mengkonsumsi
obat anti-hipertensi.
2) Pada klien yang mempunyai riwayat
hipertensi atau disritmia, kaji denyut nadi dan
tekanan darah.
3) Jelaskan prosedur dan posisi yang diinginkan
klien.
4) Persiapan bahan dan instrumen massage
meliputi minyak aroma terapi, handuk,
selimut
5) Gunakan jari untuk memijat daerah antara
tendon pada kaki, mulai dari jari kaki dan
bergerak menuju pergelangan kaki.
6) Gerakan meremas digunakan untuk memijat
sisi masing-masing kaki.
7) Pada akhir, memijat kaki, ujung jari kaki
diremas, dengan gerakan melingkar pada
telapak kaki.
8) Gerakan menyapu dari atas dan bawah kaki
digunakan untuk menyimpulkan pijat kaki
pertama sebelum pindah ke kaki kedua.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

Teknik Massase Tangan


a. Punggung tangan
1) Lakukan pemijatan dari pergelangan tangan
sampai ke ujung jari, tekanan sedang.
2) Selanjutnya, pemijatan pada daerah sisi
tangan dengan setengah lingkaran
menggunakan tekanan sedang
b. Telapak tangan
1) Pemijatan dilakukan pada telapak tangan
sampai ujung jari menggunakan tekanan
sedang
2) Remas dengan lembut pada seluruh telapak
tangan dilakukan dengan menggunakan
tekanan sedang.
3) Gerakan melingkar di atas telapak seluruh
menggunakan tekanan sedang.
4) Pemijatan setengah lingkaran digunakan dari
pusat telapak tangan ke sisi menggunakan
tekanan sedang.
c. Jari
1) Remas dengan lembut setiap jari dari pangkal
ke ujung di kedua sisi dan bagian depan dan
belakang menggunakan tekanan ringan
2) Lakukan gerakan meremas dengan lembut
pada jari
3) Berikan tekanan pada kuku
d. Penyelesaian
1) Letakkan tangan responden pada tangan
peneliti dan tarik tangan responden ke arah
peneliti beberapa kali. Kemudian, putar
tangan klien atas dan dengan lembut menarik
ke arah peneliti beberapa kali.
2) Akhiri usapan dengan gerakan memanjang
dan beritahu klien bahwa pemberi intervensi
mengakhiri usapan.
3) Bersihkan kelebihan lubrikan dengan handuk
mandi. Bantu lansia merapikan bajunya
kembali.
4) Bantu klien kembali pada posisi yang
nyaman.
5) Letakkan handuk yang kotor pada tempatnya
dan cuci tangan.
6) Kaji kembali denyut nadi dan tekanan darah.
7) Catat respon terhadap massase dan kondisi
kulit.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

8. HASIL Respon Verbal :


1. Tidak muncul tanda-tanda seperti nyeri dada,
palpitasi, denyut jantung irreguler, pusing,
sakit kepala, mual, muntah, keringat dingin,
kelelahan yang hebat dan pucat.
2. Menyatakan adanya manfaat yang dirasakan
setelah melakukan terapi..
Respon Non Verbal :
1. Tubuh lebih rileks.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

Lampiran 5: Materi
1. Definisi aroma massage:
Aroma massage adalah suatu seni gerak tangan yang bertujuan untuk
mendapatkan kesenangan dan memelihara kesehatan yang dilakukan dengan
menggunakan minyak aroma terapi. Gerak tangan secara mekanis pada roma
massage akan menimbulkan rasa tenang dan nyamam bagi penerimanya. Pijat
adalah suatu metode refleksologi yang bertujuan untuk memperlancar
kembali aliran darah, dengan penekanan-penekanan atau pijatan-pijatan
kembali aliran darah pada titik-titik sentra reflex. Pijat merupakan bentuk
sentuhan terstruktur dengan menggunakan tangan atau kadang-kadang bagian
tubuh yang lain seperti lengan atas dan siku digunakan untuk menggerus kulit
dan memberikan tekanan pada otot-otot dalam.
2. Tujuan dan manfaat aroma massage:
a. Membantu dalam manajemen nyeri.
b. Bagi individu lanjut usia aroma massage dapat membantu meningkatkan
rentang gerak.
c. Membantu meningkatkan kekuatan dan koordinasi otot.
d. Meningkatkan tingkat energi alami dan kesadaran mental.
e. Meningkatkan postur dengan mengurangi ketegangan otot.
f. Memberikan efek menenangkan yang mendalam.
3. Langkah-langkah aroma massage:
Teknik Massase Kaki
1) Identifikasi faktor-faktor atau kondisi seperti fraktur tulang rusuk atau
vertebrata, luka bakar, daerah kemerahan pada kulit, atau luka terbuka dan
responden tidak mengkonsumsi obat anti-hipertensi.
2) Pada klien yang mempunyai riwayat hipertensi atau disritmia, kaji denyut
nadi dan tekanan darah.
3) Jelaskan prosedur dan posisi yang diinginkan klien.
4) Persiapan bahan dan instrumen massage meliputi minyak aroma terapi,
handuk, selimut
5) Gunakan jari untuk memijat daerah antara tendon pada kaki, mulai dari
jari kaki dan bergerak menuju pergelangan kaki.
6) Gerakan meremas digunakan untuk memijat sisi masing-masing kaki.
7) Pada akhir, memijat kaki, ujung jari kaki diremas, dengan gerakan
melingkar pada telapak kaki.
8) Gerakan menyapu dari atas dan bawah kaki digunakan untuk
menyimpulkan pijat kaki pertama sebelum pindah ke kaki kedua.
Teknik Massase Tangan
a. Punggung tangan
1) Lakukan pemijatan dari pergelangan tangan sampai ke ujung jari,
tekanan sedang.
2) Selanjutnya, pemijatan pada daerah sisi tangan dengan setengah
lingkaran menggunakan tekanan sedang

b. Telapak tangan
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

1) Pemijatan dilakukan pada telapak tangan sampai ujung jari


menggunakan tekanan sedang
2) Remas dengan lembut pada seluruh telapak tangan dilakukan dengan
menggunakan tekanan sedang.
3) Gerakan melingkar di atas telapak seluruh menggunakan tekanan
sedang.
4) Pemijatan setengah lingkaran digunakan dari pusat telapak tangan ke
sisi menggunakan tekanan sedang.
c. Jari
1) Remas dengan lembut setiap jari dari pangkal ke ujung di kedua sisi
dan bagian depan dan belakang menggunakan tekanan ringan
2) Lakukan gerakan meremas dengan lembut pada jari
3) Berikan tekanan pada kuku
d. Penyelesaian
1) Letakkan tangan responden pada tangan peneliti dan tarik tangan
responden ke arah peneliti beberapa kali. Kemudian, putar tangan
klien atas dan dengan lembut menarik ke arah peneliti beberapa kali.
2) Akhiri usapan dengan gerakan memanjang dan beritahu klien bahwa
pemberi intervensi mengakhiri usapan.
3) Bersihkan kelebihan lubrikan dengan handuk mandi. Bantu lansia
merapikan bajunya kembali.
4) Bantu klien kembali pada posisi yang nyaman.
5) Letakkan handuk yang kotor pada tempatnya dan cuci tangan.
6) Kaji kembali denyut nadi dan tekanan darah.
7) Catat respon terhadap massase dan kondisi kulit.

Anda mungkin juga menyukai