Handita - Laughter Yoga
Handita - Laughter Yoga
METODOLOGI
• Desain penelitian ini adalah pre-post test design dengan 13 responden yang
berpartisipasi pada penelitian ini dan melakukan sesi laughter yoga selama 6 sesi
dalam waktu 6 bulan.
• Setiap sesinya responden melakukan laughter yoga selama 45 dan dibimbing oleh
satu instruktur.
• Kuesioner J-POMS-B digunakan untuk mengukur perubahan suasana hati pada
responden.
• Responden diambil sample darahnya pada 15 menit sebelum sesi dimuai dan 15
menit setelah sesi berakhir.
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Analisis menggunakan uji three way ANOVA, uji tersebut
digunakan untuk menguji hasil dari kuesioner J-POMS-B yang
telah diisi oleh repsonden.
• Hasil uji three way ANOVA menunjukkan bahwa adanya
penuruan ketegangan, ansietas, depresi, perasaan marah,
kelelahan, dan kebingungan setelah sesi laughter yoga
berakhir.
• Uji paired t-test digunakan utnuk mengetahui perbedaan hasil
lab sebelum dan setelah sesi laughter yoga berlangsung.
• Hasil lab yang dilihat pada penelitian ini adalah hasil lab
terhadap tingkat kortisol dan ACTH. Tingkat kortisol dan
ACTH telah menurun sejak sesi pertama dan menurun secara
drastris pada sesi keempat.
IMPLIKASI KEPERAWATAN
• Terapi laughter yoga terbukti dapat menurunkan kecemasan, emosi, stres, depresi,
perasaan marah, dan dapat meningkatkan emosi positif. Laughter yoga selain dapat
diaplikasikan kepda lansia dapat juga diaplikasikan pada perawat atau siapapun
yang mengalami ganguan psikologis.
KESIMPULAN
• Hasil dan pembahasan pada jurnal membuktikan bahwa intervensi laughter yoga
efektif untuk dilakukan karena dapat menurunkan stres, kecemasan, perasaan marah,
dan meningkatkan emosi positif.
Terimakasih
Be a rainbow, in someone else’s cloud
- Maya Angelou