Sc
Perkembangan Elektrokimia
T.Afdhaluz Zikri
Risqi Meldy Tiara Putri
Puji Pebrianti
Melly Shintia Melcin
Mega Wulan Sari
Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pekanbaru
2017
BAB VI : PERKEMBANGAN
ELEKTROKIMIA
Pilar Volta
Perkembangan ilmu kimia sebagai salah satu ilmu dalam kelompok ilmu kealaman telah
mengalami perkembangan pada abad ke-18 dalam bidang fisika yaitu pengetahuan tentang
listrik. Sebenarnya fenomena listrik suda diketahui sejak zaman purba karena fenomena
tersebut sering muncul di alam salah satunya petir.
Orang Yunani pada zaman purba sudah mengenal listrik yang ditimbulkan oleh batu
ambar. Batu ambar ialah sejenis batu yang terjadi dari getah pohon pinus yang telah menjadi
fosil. Ketiga batu ambar digesekkan dengan kain, batu ambar akan bermuatan listrik (negatif)
yang akan menarik benda-benda ringan disekitarnya. Kata Yunani untuk batu ambar ialah
“elektron” dan dari kata inilah terjadi istilah “electricity” atau listrik
Luigi Galvani
Lahir pada tahun 9 September 1737 di Bologna. Ia merupakan seorang dokter dan ahli
fisiologi di italia. Pada tahun 1791 ia menerbitkan naskah tentang peristiwa yang
dialami dalam laboratoriumnya. Ia melakukan sebuah eksperimen katak yang
dibedahnya di meja dekat mesin listrik. Secara kebetulan ia melihat kaki katak itu
bergerak pada waktu ia menyentuhnya dengan pisau. Kemudian ia meletakkan sebuah
logam tembaga pada sum-sum tulang belakang dan batang perak pada kedua kaki
katak yang apabila kedua logam disentuhkan maka otot-otot katak nampak bergerak.
Dari eksperimen ini ia dapat menyimpulkan bahwa listrik hewan (animal electricity)
bersumber pada tubuh binatang itu sendiri dan memegang peran penting dalam
fisiologi. Pendapat galvani ini dibantah oleh Volta dengan teori kontak dan dapat
dibuktikan salah. Meskipun demikian Galvani telah menyumbangkan pikirannya
tentang sifat listrik pada kerja syaraf dan ia diberikan penghargaan berupa alat yg
dapat mendeteksi/mengukur arus listrik yang bernama galvanometer.
Alessandro Volta
Dilahirkan di Como, Italia pada 18 februari 1745. Ia menjadi guru besar dalam ilmu
fisika di Como dan 5 tahun kemudian menjadi guru besar filsafat alam di Pavia
selama 25 tahun. Ia sangan tertarik dengan penelitian Galvani kemudian ia
melakukan sebuah eksperimen dengan dua batang logam yang berlainan yang
diletakkan pada syaraf katak. Apabila ujung-ujung yang lain dihubungkan satu
dengan yang lain maka terjadi gerakan pada katak. Ia beranggapan bahwa gerakan
otot tersebut hanyalah akibatadanya arus listrik. Volta berpendapat bahwa setiap
logam mempunyai “fluida listrik” dengan suatu tegangan tertentu, apabila suatu
logam dilekatkan pada logam lain akan terjadi perpindahan fluida listrik atau suatu
tegangan tinggi kepada tegangan yang rendah. Dan apabila keduanya juga
dihubungkan oleh penghantar, maka fluida listrik akan mengalir kembali ke logam
asalnya. Pendapat Volta ini disebut “teori kontak”.
Dalam perkembangannya Volta berhasil membuat pilar yang terdiri atas tumpukan logam
seng dan perak dengan susunan sebagai berikut : seng – perak – penghantar – seng – perak –
pengahantar – seng – perak – pengahantar – seng – dstnya ...................perak
Pada susunan itu ujung yang satu adalah logam seng dan ujung yang lainnya adalah logam
perak. Apabila kedua ujung ini dihubungkan dengan kawat, maka terjadilah aliran listrik yang
kuat. Pilar Volt ini dibuat pada tahun 1800.
Humphry Davy
Lahir pada 17 Desember 1778 di Cornwall, Inggris. Pada tahun 1799 ia mempelajari
macam-macam gas terutama nitrogen oksida. Tahun 1800 ia mempelajari pengaruh
listrik terhadap zat kimia dengan menggunakan pilar volta. Dalam mempelajari
pengaruh listrik atas zat kimia ia telah menemukan logam-logam alkali. Pada 6
Oktober 1807 ia melakukan eksperimen dengan potas yang telah dikeringkan dengan
pemanas, dibiarkan sebentar diudara sehingga menghasilkan arus listrik. Setelah itu
diletakkan di atas cawan paltina. Cawan ini dihubungkan dengan kutub negatif suatu
batrai (pilar volta). Sebuah kawat platina dihubungkan dengan kutub positif ujungnya
dikenakan pada permukaan potas cair. Dengan demikian terjadinya proses
menggelegak pada permukaan potas yang disebabkan oleh terjadinya gas. Sebagian
dari gelembung ini segera terbakar dan disertai letusan, serta nyala yang terang.
Sebagian lagi diapisi oleh lapisan berwarna putih.
Dengan peristiwa ini Davy telah menemukan logam kalium dan beberapa hari
kemudian Davy berhasil menemukan logam natrium dengan proses yang sama.
Teori Dualistik
Pada tahun 1803 Berzelius menuliskan suatu naskah bersama dengan Hissiner tentang
elektrolisis. Kesimpulan yang mereka peroleh ialah :
1. Senyawa kimia dapat diuraikan oleh arus listrik dan komponen-komponennya
berkumpul pada kutub-kutub
2. Zat yang mudah terbakar, alkali, alkali tanah, dan logam menuju kekutub negatif,
sedngkan oksigen, asam atau oksida menuju kekutub positif
3. Banyak sedikitnya penguraian tergantung pada afinitas dan permukaan kutub-kutub
sebanding pula dengan jumlah (kuantitas) listrik. (kesimpulan ini dikemudian hari
diubah berdasarkan hasil penelitian Faraday)
4. Penguraian senyawa kimia pertama-tama tergantung pada afinitas komponen terhadap
kutub, kedua pada afinitas komponen satu dengan yang lain dan ketiga pada gaya
kohesi senyawa yang terbentuk.
Kesimpulan ini merupakan dasar dari teori dulistik yang dikemukakan oleh Berzelius.
Berzelius mempunyai pandangan bahwa alam itu sama haknya dengan magnet mempunyai
dua kutub, positif dan negatif. Alam yang sama mempunyai jumlah dan intensitas muatan
yang sama pula.
Kekuatan asam atau basa sangat tergantung pada sifat elektrokimianya. Berdasarkan pada
pokok pemikiran tentang sifat listrik unsur-unsur, serta fakta elektrolisis larutan garam,
Berzelius berpendapat bahwa semua garam terdiri atas asam dan basa. Asam mempunyai
muatan istrik negatif dan basa mempunyai muatan positif. Teori dualistik Barzelius tentang
pembentukan suatu senyawa hanya dapat menerangkan senyawa biner, sedangkan senyawa
terner sukar diterangkan. Berzelius mengatakn bahwa asam tidak dapat diuraikan, tetapi
hanya memperbesar daya hantar larutan dan dengan demikian air akan terurai dengan arus
listrik menjadi gas oksigen dan hidrogen.
Apabila seng sulfat diuraikan dengan jalan eektrolisis, terjadilah logam seng pada kuub
negatif dan dan oksigen pada kutub positif. Beberapa kawan Barzelius berpendapat bahwa
pada elektrolisis seng sulfat terjadi oksida seng dan asam belerang. Disamping itu air juga
terurai menjadi gas hidrogen dan oksigen. gas oksigen keluar pada kutub positif sedangkan
gas oksigen bereaksi dengan oksida seng membentuk logam seng. Berzelius tidak menyetujui
pendapat ini oleh karena ia mengetahui bahwa logam seng dengan air walaupun lambat tapi
dapat bereaksi menghasilkan gas hidrogen.
Teori Berzelius ini ternyata diterima oleh sebagian besar ahli kimia walupun ada sedikit
keraguan di sana sini. Hal ini disebabkan karena teori ini dapat dipakai untuk meneragkan
proses kimia terutama kimia anorganik. Selain itu Berzelius juga memberikan sumbangan
bagi perkembangan kimia organik.