PENDAHULUAN
Selain itu, body language juga menunjukkan mental. Jadi tunjukkanlah sikap welcome,
berjabat tangan dengan mantap, dan tataplah pewawancara dengan tatapan hangat. Tanpa
diminta, siapkan segala berkas yang mungkin dibutuhkan. Buatlah diferensiasi yang berbeda
pada surat lamaran dan pertimbangkan foto sebagai daya tarik. Dikarenakan perekrut hanya
mempunyai waktu terbatas untuk melihat tumpukan berkas pelamar, otomatis aspek visual
yang akan berperan pertama kali.
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk Mengetahui arti pentingnya wawancara kerja.
1.3.2. Untuk mengetahui persiapan menghadapi wawancara kerja.
1.3.3. Untuk mengetahui praktek menghadapi wawancara kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
Bagi perusahaan, wawancara kerja merupakan salah satu cara untuk menemukan
kecocokan antara karakteristik pelamar dengan persyaratan jabatan yang harus dimiliki
pelamar tersebut untuk memegang jabatan/pekerjaan yang ditawarkan. Sedangkan bagi
perusahaan wawancara merupakan tahapan yang penting untuk mengetahui dan menyaring
calon pegawai yang berkualitas dan bisa bersaing secara global karena melalui wawancara
perusahaan dapat melakukan komunikasi dua arah yang tentunya hal ini sangat bermanfaat
untuk mengetahui identitas calon pegawai secara lebih mendalam.
3
semakin siap maka semakin rendah ketegangan yang kita rasakan terhadap proses
wawancara. Pastikan untuk mempelajari setiap perbedaan budaya ketika memersiapkan diri
untuk wawancara, dan dasarkan pendekatan kita pada apa yang diharapkan penerima. Untuk
memersiapkan diri demi wawancara yang berhasil, pelajari organisasinya, pikirkan
pertanyaan yang akan di ajukan sejak awal, dukunglah rasa percaya diri, perbaiki gaya
wawancara, rencanakan untuk tampil baik, dan bersiaplah ketika kita tiba. Wawancara akan
memakan waktu, maka dari itu mulailah untuk mencari pekerjaan jauh hari sebelum tanggal
yang kita inginkan untuk mulai bekerja, sebagai contoh mahasiswa mulai mencari pekerjaan
hingga sembilan bulan sebelum kelulusan. Berpura-pura melakukan wawancara dengan
teman juga merupakan cara yang baik untuk mengasah gaya wawancara kita. Jika kita merasa
malu atau tidak percaya diri, ingatlah bahwa pewawancara/perekrut juga manusia biasa.
Persiapan yang baik merupakan kunci dari lolos wawancara. Maka dari itu dibutuhkan
persiapan yang matang untuk melaluinya jangan sampai wawancara yang merupakan pintu
masuknya sebuah pekerjaan akan kacau berantakan dan harus cari lowongan kerja lagi.
Berpenampilan dengan rapi, tampak professional, dan memakai pakaian yang tepat adalah
sangat penting. Mental merupakan hal terpenting yang harus dipersiapkan untuk menghadapi
wawancara, jika saat wawancara menunjukkan sikap canggung dan kurang percaya diri maka
akan mempengaruhi penilaian. Oleh karena itu usahakan untuk selalu percaya diri dan
bersikap tenang. Memberikan senyuman dan sikap rileks pada saat wawancara akan dapat
membantu menjawab pertanyaan dari interviewer dengan baik. Apalagi dengan indonesia
menjadi anggota MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) tentunya kita harus bisa berbahasa
internasional jika ingin melamar pekerjaan di perusahaan asing. Di saat kita akan melakukan
wawancara kerja sebaiknya kita tidak merasa cemas karena apabila kita cemas akan
menghilangkan rasa percaya diri kita, kecemasan yang timbul diakibatkan oleh pikiran-
pikiran negatif dari diri sendiri. Kecemasan itu akan terus timbul, kita hanya dapat berusaha
untuk menekan rasa cemas, interaksi komunikasi antarpribadi saat tes wawancara belum
efektif karena sebagian besar calon karyawan memberi informasi yang dibuat-buat mengenai
dirinya agar pewawancara menganggap mereka sosok yang positif dan bersemangat.
4
merupakan salah satu kunci yang akan menentukan suksesnya sebuah wawancara kerja.
Penampilan yang rapi akan menjadi alasan bagi pewawancara untuk memilih kamu. Rapinya
penampilanmu juga menjadi parameter profesionalitasmu. Adapun hal-hal yang perlu
dihindari antara lain; datang terlambat, tanpa persiapan, berpenampilan berlebihan, bersikap
tidak sopan, memberikan informasi tidak relevan, emosional, memotong pembicaraan dan
melebih-lebihkan diri sendiri.
5
kasus, pewawancara akan mencari orang dengan keluwesan dalam menerapkan
keterampilan yang berbeda-beda di beberapa bidang. Ketika menguraikan
keterampilan, bersikaplah jujur. Jika kita tidak mengetahui cara melakukan sesuai,
katakan saja. Tingginya biaya akibat perekrutan karyawan yang tidak sesuai, membuat
semakin banyak perusahaan mengadakan pemeriksaan latar belakan. Selain itu, banyak
pemberi kerja melakukan uji praperekrutan. Tes semacam itu memverifikasi
keterampilan pekerjaan kandidat dan menentukan apakah para pelamar cocok dengan
pekerjaan itu dan apakah mereka akan bernilai karena telah melakukan pengeluaran
untuk perekrutan dan penelitian.
b) Pertanyaan penting dalam wawancara kerja
Dalam wawancara, pelamar akan ditanyai berbagai macam jenis pertanyaan sehingga
pelamar harus benar-benar mempersiapkan diri agar dapat menjawab semua pertanyaan
dengan baik dan benar. Pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan dapat berkaitan dengan
pekerjaan yang Anda lamar, program pendidikan dan pelatihan yang pernah Anda
pernah Anda ikuti, pengalaman kerja, pergaulan antar sesama/ sejawat, pimpinan Anda
(terdahulu), penilaian pribadi Anda, hobi, kepribadian, latar belakang keluarga, dan
tujuan karier.
c) Ucapan terima kasih
Setelah melakukan wawancara, sebaiknya pelamar memberikan surat berisi ucapan
terima kasih kepada pewawancara sebagai penghargaan pelamar atas waktu yang telah
mereka sediakan untuk melakukan wawancara. Tulislah surat ucapan terima kasih yang
sederhana, singkat dan jelas serta sampaikan pula harapan Anda untuk memperoleh
keputusan sesegera mungkin. Setelah melakukan wawancara kerja, kita dapat
mengekspresikan rasa terimakasih dalam waktu paling pendek dua hari setelah
wawancara kerja. Meskipun kita merasa hanya memiliki sedikit peluang untuk diterima
di perusahaan yang kita inginkan, namun hal ini menunjukkan etiket yang baik dari kita
dan bisa memberikan kesan yang positif. Ucapkan terima kasih untuk waktu dan
kebaikan pewawancara, dan pastikan untuk menyatakan kembali pekerjaan khusus
yang kita inginkan. Sampaikan bahwa kita masih tertarik dengan pekerjaan itu, dan
selanjutnya tanyakan tentang keputusanya dengan sopan. Ucapan terima kasih kita buat
dengan singkat (kurang dari lima menit untuk telepon atau hanya satu halaman untuk
surat), dan organisasikan seperti pesan rutin. Kita harus memperlihatkan sikap dan nada
positif tanpa terdengar terlalu percaya diri. Meskipun pewawancara pernah mengatakan
bahwa kita tidak memenuhi syarat untuk pekerjaan itu, tetapi paling tidak ucapan
terima kasih membuat kesempatan mungkin bisa terbuka dengan lebar.
6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Wawancara kerja merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu perusahaan
dalam menyaring jumlah pelamar yang ada. Untuk menghadapi wawancara kerja tersebut
pelamar harus mempersiapkan diri untuk meyakinkan pewawancara. Berbagai aspek,
khususnya kepribadian yang ditampilkan baik secara verbal maupun noverbal, bahkan pada
saat Anda memasuki ruang wawancara akan memperoleh perhatian dari pewawancara.
Aspek-aspek kepribadian (personality aspects) yang akan dinilai antara lain mencakup;
penampilan secara fisik, sopan santun, nada suara, rasa percaya diri, inisiatif, kebijaksanaan,
daya tanggap dan kerja sama, ekspresi wajah, kemampuan berkomunikasi, sikap terhadap
pekerjaan serta sedikit selera humor. Selama kegiatan wawancara berlangsung, berusahalah
untuk memberikan informasi secara jelas, padat, akurat, dan tidak berbelit-belit. Jawablah
semua pertanyaan yang diminta secara baik dan janganlah memberikan informasi di luar yang
ditanyakan atau tidak relevan dengan pertanyaan pewawancara.
Persiapan akan membantu kita tampil lebih baik di bawah tekanan, selain itu, semakin
siap maka semakin rendah ketegangan yang kita rasakan terhadap proses wawancara.
7
Pastikan untuk mempelajari setiap perbedaan budaya ketika memersiapkan diri untuk
wawancara, dan dasarkan pendekatan kita pada apa yang diharapkan penerima. Untuk
memersiapkan diri demi wawancara yang berhasil, pelajari organisasinya, pikirkan
pertanyaan yang akan di ajukan sejak awal, dukunglah rasa percaya diri, perbaiki gaya
wawancara, rencanakan untuk tampil baik, dan bersiaplah ketika kita tiba.
Dalam prakteknya, sebelum melakukan wawancara sebaiknya kita mempelajari terlebih
dahulu mengenai pekerjaan dan perusahaan. Informasi tersebut bisa diperoleh dari berbagai
publikasi resmi yang dikeluarkan perusahaan tersebut, baik berbentuk jurnal, majalah atau
bulletin. Pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan dapat berkaitan dengan pekerjaan yang
Anda lamar, program pendidikan dan pelatihan yang pernah Anda pernah Anda ikuti,
pengalaman kerja, pergaulan antar sesama/ sejawat, pimpinan Anda (terdahulu), penilaian
pribadi Anda, hobi, kepribadian, latar belakang keluarga, dan tujuan karier. Setelah
melakukan wawancara, sebaiknya pelamar memberikan surat berisi ucapan terima kasih
kepada pewawancara sebagai penghargaan pelamar atas waktu yang telah mereka sediakan
untuk melakukan wawancara.
DAFTAR PUSTAKA