Anda di halaman 1dari 5

Waspadai Golongan Merugi Di Bulan Ramadhan

ْ‫إِنّ الْحَمْدَ ِلِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِالِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا َمن‬
‫يَهْدِهِ الُ فَلَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضِْللْ فَلَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لَ إِلهَ إِلّ الُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا‬
ُ‫عَبْدُ ُه وَرَسُوْلُه‬
.‫اَللهُمّ صَلّ وَ َسلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آِلهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِِإحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن‬
َ‫يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا الَ َحقّ تُقَاتِهِ وَلَ تَمُوْتُنّ إِلّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْن‬
‫يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي َخلَقَكُمْ ِمنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَ َخلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا‬
‫رِجَالً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا الَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلَرْحَام َ إِنّ الَ كَانَ َعلَيْكُمْ رَقِيْبًا‬
ْ‫يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا الَ وَقُوْلُوْا قَوْلً سَدِيْدًا يُصِْلحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ُذنُوْبَكُمْ وَمَن‬
… ُ‫ أَمّا بَعْد‬،‫ُيطِعِ الَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا‬
ّ‫ وَشَر‬،َ‫ وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى ال عَلَْيهِ وَسَلّم‬،ِ‫فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ ال‬
ِ‫ وَكُلّ ضَلَلَةِ فِي النّار‬،ً‫ وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلَلَة‬،‫اْلُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا‬
Ma'asyiral Muslimin Jama'ah Jum'at Rahimani wa Rahimakumullah,
Pada kesempatan khutbah kali ini, khatib tidak pernah bosan-bosannya untuk menghimbau diri
khatib secara pribadi dan para jama’ah sekalian untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah  di
mana saja kita berada dengan berupaya semaksimal mungkin mengerjakan perintah-perintahNya
dan menjauhi larangan-laranganNya. Karena tidak ada bekal terbaik di hari kiamat kelak yang
membuat kita mulia di sisiNya melainkan dengan taqwa. Tidak ada yang mampu menjadi tameng
kita dari adzab dan api nerakaNya melainkan adalah taqwa yang kita miliki.

ْ ْ
Allah  berfirman,

‫ي الَّزاِد الَّتقوى‬
َ ‫خ‬َ ‫َوَتَزَّودُوا فَِإَّن‬
َ
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku
hai orang-orang yang berakal.” (QS. al-Baqarah:197)

Dan Rasulullah  bersabda,


(‫اِتّقِ الَ حَيْثمُاَ كُنْتَ َوأَتبِْعِ السّيّئَةَ اْلَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النّاسَ بِخُلقٍُ حَسَنٍ )رَوَاهُ التّرْمِذِي‬
“Bertakwalah kamu di mana saja kamu berada, dan sertakanlah olehmu kejahatan dengan
kebaikan niscaya ia akan menghapuskannya (kejahatan tersebut), serta pergaulilah manusia
dengan akhlak yang baik.” (HR. at-Tirmidzi, dengan sanad hasan shahih)

Ma'asyiral Muslimin Jama'ah Jum'at Rahimani wa Rahimakumullah,


Dalam kesempatan di bulan Ramadhan ini, bulan yang penuh berkah, bulan yang akan menempa
kita menjadi manusia-manusia yang bertakwa, terdapat banyak hal yang dapat kita lakukan untuk
mendapatkan predikat takwa tersebut. Salah satu langkah yang dapat kita tempuh adalah berusaha
untuk tidak termasuk pada golongan-golongan yang merugi di bulan Ramadhan. Merugi karena
tidak mendapatkan keutamaan di bulan Ramadhan, bahkan kebanyakan hanya mendapatkan dosa.

Ma'asyiral Muslimin Jama'ah Jum'at Rahimani wa Rahimakumullah,


Golongan pertama yang merugi di bulan Ramadhan adalah mereka yang berpuasa namun
meninggalkan shalat lima waktu yang wajib. Sebagian ulama menjelaskan bahwa meninggalkan
shalat wajib yang lima waktu hukumnya adalah kafir berdasarkan kebanyakan dalil yang ada, di
antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah , bahwa Rasulullah  bersabda,
ِ‫لة‬
َ ّ‫إِنّ بَيْنَ الرّ ُجلِ وَ بَيْنَ الشّرْكِ وَ الْكُفْرِ تَرْكُ الص‬
Sesungguhnya (pembatas) antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah
meninggalkan shalat. (HR. Muslim)

Diriwayatkan dari Buraidah bin Al-Hushain Al-Aslami , Rasulullah  bersabda,


َ‫ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَر‬،ُ‫لت‬
َ ّ‫اَلْعَهْدُ الّذِيْ بَيْنَنَا وَ بَيْنَهُمُ الص‬
Perjanjian antara kita dengan mereka adalah shalat, maka barang-siapa yang meninggalkannya
berarti ia telah kafir. (HR. Ahmad)

Meninggalkan shalat wajib merupakan salah satu dari sekian banyak dosa-dosa besar serta
termasuk dosa besar yang dapat menyebabkan pelakunya terjerumus pada kekafiran dan
kesyirikan. Dengan demikian orang yang meninggalkan shalat tidak mendapatkan keutamaan
sebagaimana yang disebutkan dalam salah satu hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ,
dari Nabi , beliau bersabda,
‫ وَ رَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنّ إِذَا‬،ِ‫ الْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَة‬،ِ‫اَلصَّلوَاتُ الْخَمْس‬
ُ‫اجْتُنَِبتِ الْكَبَائِر‬
Shalat lima waktu, dari (shalat) Jum'at ke (shalat) Jum'at yang lain, dan dari (puasa) Ramadhan
ke (puasa) Ramadhan yang lain adalah penghapus dosa-dosa kecil di antara waktu-waktu
tersebut, selama tidak melakukan dosa besar. (HR. Muslim, at-Tirmidzi)

Mereka yang meninggalkan shalat lima waktu terhalang dari keutamaan tersebut karena me-
ninggalkannya termasuk dosa besar. Sedangkan menjauhi dosa besar adalah syarat mendapatkan
keutaman seperti yang disebutkan dalam hadits di atas. Para ulama juga menjelaskan bahwa dosa
besar tidak akan diampuni melainkan dengan bertaubat nasuha.

Ma'asyiral Muslimin Jama'ah Jum'at Rahimani wa Rahimakumullah,


Golongan kedua yang sangat merugi di bulan Ramadhan adalah mereka yang telah diwajibkan
untuk berpuasa namun mereka tidak berpuasa di siang hari bulan Ramadhan, dengan disengaja
dan tanpa udzur syar'i. Golongan ini mendapatkan ancaman sebagaimana yang diriwayatkan dari
Abu Umamah Al Bahili , ia berkata: Saya mendengar Rasulullah  bersabda, “Ketika aku
sedang tidur tiba-tiba ada dua orang yang datang dan memegang pangkal lenganku dan
membawaku ke sebuah gunung yang tinggi seraya berkata, 'Naiklah!', Aku berkata, 'Aku tidak
bisa'. Keduanya berkata lagi, 'Kami akan memberi kemudahan kepadamu', lalu akupun naik
sampai ke pertengahan, tiba-tiba terdengar suara keras. Aku bertanya, 'Suara apa itu?' Mereka
menjawab, 'Itu suara teriakan penghuni Neraka.' Kemudian mereka membawaku mendaki lagi,
tiba-tiba aku melihat sekelompok orang yang digantung dengan urat belakang mereka, dari
pinggiran mulutnya mengeluarkan darah. Aku bertanya, 'Siapakah mereka?' Dijawab, 'Mereka
adalah orang-orang yang berbuka puasa (pada) bulan Ramadhan sebelum tiba waktunya'.” (HR.
Al-Bukhari dan Muslim).
Telah diriwayatkan dari Ibnu Umar , ia berkata bahwasanya Rasulullah  bersabda,
ِ‫ وَ إِقَام‬،ُ‫ شَهَادَةِ أَنْ لَ إِلَهَ إِلّ الُ وَ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُه‬،ٍ‫بُنِيَ اْلِسْلَمُ َعلَى خَمْس‬
َ‫ وَ صَوْمِ رَمَضَان‬،ِ‫ وَ إِيْتَاءِ الزّكَاةِ وَ َحجّ الْبَيْت‬،ِ‫الصّلَة‬
Islam didirikan di atas lima dasar, yaitu bersaksi bahwasanya tidak ada ilah (sesembahan) yang
berhak diibadahi kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat,
mengeluarkan zakat, berhaji ke Baitullah dan puasa pada bulan Ramadhan. (Muttafaq 'Alaihi)

Dan umat telah sepakat tentang kewajiban puasa bulan Ramadhan, dan ia merupakan salah satu
rukun dari rukun-rukun Islam yang telah diketahui dari agama secara pasti. Barangsiapa yang
mengingkari akan kewajibannya, maka ia telah kafir atau keluar dari Islam.

Ma'asyiral Muslimin Jama'ah Jum'at Rahimani wa Rahimakumullah,


Golongan yang merugi selanjutnya adalah mereka yang mengerjakan dosa-dosa besar.
Sebagaimana dalam hadits yang telah disebutkan di atas, bahwa mereka yang mengerjakan dosa-
dosa besar terhalangi dari keutamaan dihapuskannya seluruh dosa-dosa kecil dari Ramadhan
yang satu ke Ramadhan yang lain, terkecuali dengan bertaubat nasuha dari berbagai dosa besar.

Ma'asyiral Muslimin Jama'ah Jum'at Rahimani wa Rahimakumullah,


Golongan berikutnya yang merugi di bulan Ramadhan adalah mereka yang mengucapkan kata-
kata kotor, membuat kegaduhan dan melakukan perbuatan-perbuatan orang-orang bodoh
termasuk caci-maki dan berkelahi serta menyenangi perbuatan sia-sia. Diriwayatkan dari Abu
Hurairah , bahwasanya Rasulullah  bersabda, “Jika pada hari salah seorang di antara kalian
berpuasa, maka janganlah ia mengucapkan kata-kata kotor, membuat kegaduhan dan tidak juga
melakukan perbuatan orang-orang bodoh. Dan jika ada orang yang mencacinya atau
menyerangnya, maka hendaklah ia mengatakan, 'Sesungguhnya aku sedang berpuasa.'”
(Muttafaqun 'Alaihi)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah , dia berkata: Rasulullah  bersabda, artinya, “Barangsiapa
yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengerjakannya, maka Allah tidak memerlukan
orang itu untuk meninggalkan makanan dan minumannya (puasanya).” (HR. Bukhari, Abu
Dawud, Tirmidzi)

Ma'asyiral Muslimin Jama'ah Jum'at Rahimani wa Rahimakumullah,


Golongan terakhir adalah mereka yang menjauhi berbagai hal yang dimakruhkan di bulan
Ramadhan, namun tidak mengerjakan hal-hal yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan
Ramadhan. Mereka ini tidak perhatian dalam menjalankan shalat malam di bulan Ramadhan,
tidak memperbanyak bacaan al-Qur'an, tidak banyak bersedekah serta tidak beri'tikaf di sepuluh
malam terakhir di bulan Ramadhan. Dengan meninggalkan berbagai amalan sunnah yang sangat
dianjurkan ini, golongan ini telah menyia-nyiakan kesempatan emas yang Allah berikan kepada
ummatnya untuk mendapatkan pahala serta keridhaan Allah .

َ‫أَقُوْ ُل قَوْلِي هَذا أَسْتَغْفِرُ الَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِّنهُ هُو‬
ِ‫الْغَفُوْرُ الرّحِيْم‬
Khutbah Kedua

ْ‫إِنّ الْحَمْدَ ِلِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِالِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا َمن‬
‫يَهْدِ ِه الُ فَلَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضِْللْ فَلَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لَ إِلهَ إِلّ الُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا‬
،ُ‫ وَبَعْد‬،ُ‫عَبْدُ ُه وَرَسُوْلُه‬
Ma'asyiral Muslimin Jama'ah Jum'at Rahimani wa Rahimakumullah,
Demikianlah berbagai golongan yang merugi di bulan Ramadhan menurut tingkatannya. Ada
yang kerugiannya begitu besar sampai-sampai tidak mendapatkan apapun di bulan Ramadhan
bahkan hanya mendapatkan dosa hingga golongan mendapatkan kerugian yang sedikit sehingga
mengurangi pahala yang didapatkan di bulan Ramadhan.

Adapun kita yang hadir saat ini hendaklah tetap berusaha untuk mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya di bulan Ramadhan ini dan senantiasa mewaspadai hal-hal yang dapat
mendatangkan kerugian pada amalan-amalan di bulan Ramadhan ini. Dengan demikian, semoga
kita mendapatkan apa yang dijanjikan oleh Allah berupa predikat takwa dan berbagai pahala yang

ْ ‫يـٰٓأيا ٱ ّ َلين ءامنوا كتب عل‬


disediakan sebagaimana firmanNya,

َِ ّ ‫كما كُِتب عَل ٱ‬


‫لين ِمن‬ ‫يام‬‫ص‬ ‫ٱل‬ ‫م‬‫ك‬ ‫ي‬ َ َ َ ِ ُ ۟ ُ َ َ َ ِ َ ُّ َ َ
َ َ َ َ َ ُ َ ِّ ُ ُ
‫كْم َتَّتقُون ۝‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ْ ‫قْبِلك‬
‫م‬
َ ُ ّ َ
َ ُ َ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. al-Baqarah: 183)

Juga seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah , ia berkata, Rasulullah  bersabda,
ِ‫مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدّمَ مِنْ ذَنْبِه‬
Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, niscaya
dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. (Muttafaq 'Alaihi)

Semoga Ramadhan di tahun ini lebih baik daripada Ramadhan di tahun-tahun sebelumnya dengan
meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita sehingga Ramadhan ini berlalu dan kita meraih
ketakwaan yang sebenar-benar takwa. Amiin...

َ‫ إِنّك‬،َ‫اَللّهُ ّم صَلّ عَلَى مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمّدٍ كَمَا صَلّيْتَ َعلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْم‬
ِ‫ وَبَارِكْ َعلَى مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمّدٍ كَمَا بَارَكْتَ َعلَى إِبْرَاهِيْمَ وَ َعلَى آل‬.ٌ‫حَمِيْدٌ مَجِيْد‬
.ٌ‫ إِنّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد‬،َ‫إِبْرَا ِهيْم‬
َ‫ إِنّك‬،ِ‫ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلَمْوَات‬،ِ‫اَللّهُمّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَات‬
.ِ‫سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَات‬
‫رَبّنَا لَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ َأخْطَأْنَا رَبّنَا وَلَ تَحْمِلْ عَلَْينَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِ ْن‬
‫قَبْلِنَا رَبّنَا وَلَ تًحَمّلْنَا مَالَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى‬
‫الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ‪.‬‬
‫رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ‪ .‬وَ الْحَمْدُ لِلّهِ رَبّ الْعَالَمِيَ‪.‬‬

Anda mungkin juga menyukai