Anda di halaman 1dari 55

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rencana Strategis Bisnis (RSB) adalah suatu dokumen perencanaan yang harus dibuat
oleh setiap organisasi yang mencari laba maupun yang nirlaba. Puskesmas Kaliwungu
sebagai puskesmas milik Pemerintah KabupatenKendal juga harus memiliki RSB
sebagai syarat agar bisa ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD). Lingkungan bisnis yang terus berubah memerlukan pengelolaan perubahan
yang dapat memetakan pengaruh kekuatan-kekuatan terhadap arah organisasi.
Pemetaan kekuatan-kekuatan tersebut, akan dijadikan bahan penyusunan dokumen
perencanaan yang diharapkan benar-benar mampu menampung berbagai kepentingan
dan pengetahuan antisipatif sebagai dasar penetapan keputusan strategis dalam
rangka pencapaian visi organisasi.
Dalam upaya mewirausahakan puskesmas maka perubahan Puskesmas Kaliwungu
menjadi BLUD adalah sangat tepat. Fleksibilitas yang diberikan akan menjadikan
puskesmas secara leluasa merencanakan alokasi sumber daya, sesuai dengan
perubahan kondisi puskesmas itu sendiri. Diharapkan Puskesmas Kaliwungu akan
dapat tumbuh, efisien dalam pengelolaan keuangan dan bahkan bersaing menjadi
mandiri sesuai dengan arah bisnis yang ditetapkan dalam dokumen RSB. Tentu saja
dengan catatan semua pihak berhak dan wajib berkomitmen agar dokumen
perencanaan ini tidak hanya sekadar dokumen kelengkapan administrasi saja.

B. Tujuan
Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan RSB di antaranya adalah:
1. Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas
2. Tersedianya sistem administrasi dan pelaporan puskesmas yang baik.
3. Tersedianya sarana dan prasarana yang layak dan cukup
4. Tersedianya pedoman alat pengendalian organisasi terhadap penggunaan anggaran.
5. Untuk menyatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh insan puskesmas dalam
meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu layanan yang telah
ditargetkan dalam dokumen perencanaan.
C. Pengertian dan Ruang Lingkup
Renstra Strategis Bisnis (RSB) adalah dokumen yang mencerminkan adanya proses
berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan bisnis di bidang penyediaan
jasa layanan kesehatan dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan
antisipatif, mengorganisasikannya untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan
tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik dalam rangka meningkatkan nilai
tambah bagi stakeholder (pihak terkait) Puskesmas.
RSB memiliki kerangka waktu 5 tahun mulai tahun 2018 sampai dengan tahun 2022,
yang akan dijabarkan ke dalam masing-masing pusat pertanggungjawaban pada
unit-unit pelayanan yang ada.

D. Konsep Dasar
Pengelolaan keuangan dan non keuangan pada entitas bisnis merupakan sebuah siklus
yang terus berlangsung dalam organisasi. Siklus tersebut diawali dengan aktivitas
perencanaan, pengukuran, evaluasi, dan pelaporan yang akan dijadikan umpan balik
untuk perencanaan berikutnya. Pengelolaan pelayanan kesehatan pada puskesmas
menuntut kecermatan, keakuratan dan kecepatan pengambilan keputusan karena
menyangkut kepentingan hidup-matinya pasien. Oleh karena itu perencanaan
puskesmas memiliki fleksibilitas dan elastisitas relatif tinggi yang mensyaratkan
pemenuhan implementasi siklus tersebut dalam pelaksanaan pengelolaan kinerjanya.

E. Metodologi
RSB disusun oleh suatu kelompok kerja dengan memanfaatkan dokumen-dokumen
yang tersedia, pengamatan, dan wawancara. Kelompok Kerja tersebut terdiri dari
seluruh komponen yang memiliki kompetensi perencanaan. Seluruh isi materi RSB
telah ditelaah dan dibahas secara transparan dengan menggunakan kaidah-kaidah
profesi yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari kelompok kerja.
Penyusunan RSB memperhatikan sejarah puskesmas, aspek legal, lokasi dan isu
strategis yang sedang berkembang. Potensi yang dimiliki digali dari lingkungan baik
internal maupun eksternal, posisi puskesmas dan diidentifikasi faktor-faktor kunci
keberhasilannya. Keinginan para pemangku kepentingan diapresiasi menjadi arah
bisnis atau mau dibawa ke mana organisasi puskesmas. Arah itu tercermin dalam visi,
misi dan strategi. RSB disusun dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard
(BSC). BSC adalah alat yang menyediakan bagi para pimpinan pengukuran secara
komprehensif bagaimana organisasi mencapai kemajuan lewat sasaran-sasaran
strategisnya. Metode ini secara komprehensif memandang pada empat perspektif
meliputi :
1. Perspektif Pelanggan/stakeholder
2. Perspektif Proses Bisnis Internal
3. Perspektif Keuangan
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Setiap perspektif yang ada harus menunjukkan cause-effect relationshipsehingga


masing-masing dapat dihubungkan dengan misi yang akan dicapai.Adapun kaitan
masing-masing perspektif dapat dijelaskan sebagai berikut

1) Perspektif Pelanggan. Perspektif ini menunjukkan seperti apa puskesmas di


mata pelanggan. Pelanggan mempunyai kemampuan teknis melihat puskesmas dari
berbagai sisi: waktu, kualitas, kinerja dan jasa, dan biaya yang dikeluarkan oleh
pelanggan untuk memperoleh pelayanan. Dimensi kebutuhan pelanggan yang demikian
pada akhirnya akan menentukan bagaimana perusahaan dilihat oleh pelanggan.
Semakin baik persepsi pelanggan, semakin baik pula nilai puskesmas di mata
pelanggan.

2) Perspektif Proses Bisnis Internal. Ukuran ini menunjukkan dalam proses pelayanan
seperti apa puskesmas akan lebih baik. Orientasi kepada pelanggan memang mutlak,
akan tetapi permasalahan bagi manajemen adalah bagaimana caranya menyiapkan
kompetensi yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.

3) Perspektif Keuangan. Perspektif ini menunjukkan bagaimana puskesmas dilihat oleh


pemerintah daerah baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang dalam
mengelola keuangan. Puskesmas bisa defisit pada waktu tertentu, akan tetapi
pemerintah daerah menyadari bahwa setelah itu puskesmas akan surplus. Semakin
baik puskesmas di mata pemerintah daerah, semakin aman puskesmas memperoleh
sumber pembiayaan.

4) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. Perspektif ini menunjukkan bagaimana


puskesmas dapat bertahan dan mampu berubah sesuai dengan tuntutan eksternal.
Pendekatan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
pertanggungjawaban dengan menggunakan Strategic Based Responsibility,yang berarti
seluruh unit layanan yang ada di Puskesmas Kaliwungu diukur kinerja berdasarkan
perspektif tersebut.
BAB II
PROFIL PUSKESMAS KALIWUNGU

A. Sejarah Puskesmas Kaliwungu


..............................................

PIMPINAN
Dalam menjalankan kegiatan Manajemen di Puskesmas Kaliwungu telah beberapa kali
berganti pemimpin Adapun pemimpin tersebut adalah :
.......
.......
.......

Puskesmas Kaliwungu didirikan diatas tanah seluas ...... m2 dengan luas bangunan ....
m2. Sarana yang tersedia meliputi fasilitas sarana pelayanan langsung (medis dan
keperawatan) dengan tidak langsung (penunjang medis) .
Kegiatan yang direncanakan adalah kegiatan upaya kesehatan wajib yaitu upaya yang
ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai
daya tingkat tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Upaya kesehatan wajib ini harus di selenggarakan oleh Puskesmas Kaliwungu yaitu
1. Upaya Promosi Kesehatan ( penyebarluasan informasi kesehatan )
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta KB
4. Upaya perbaikan gizi masyarakat
5. Upaya pencegahan dan pembrantasan penyakit menular
6. Upaya pengobatan (BP Umum, BP Gigi dan KIA)
Yang dapat dikelompokkan dalam upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan pribadi.
Selain dari upaya wajib juga ada upaya kesehatan pengembang yaitu :
1. Kesehatan Jiwa
2. Kesehatan mata dan pencegahan kebutaan
3. Kesehatan telinga dan pencegahan ketulian
4. Kesehatan Usia Lanjut
5. Kesehatan Kerja
6. Kesehatan Olah Raga
7. Pembinaan pengobatan tradisional
8. Laboratorium sederhana
9. Penyuluhan obat
10. Rekam Medik

Adapun kegiatannya dilaksanakan didalam maupun di luar gedung puskesmas.

B. Aspek Legal
Organisasi puskesmas ini diselenggarakan berdasarkan Peraturan Daerah
KabupatenKendal Nomor ......Tahun ...... tentang pembentukan, susunan organisasi
dan tata kerja lembaga teknis daerah KabupatenKendal.
Sesuai SK BupatiKendal no .... tahun ....., tentang penetapan puskesmas induk dan
puskesmas pembantu.
Sebagai puskesmas besarnya tarif pelayanan mengacu pada Peraturan Daerah Nomor
..... tahun ...... tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan.di Puskesmas Kendal.

C. Lokasi Bisnis
Puskesmas Kaliwungu terletak di Jalan.......... ,yangtermasuk dalam wilayah
KecamatanKaliwungu Kota Kendal. Lalu lintas utama di daerah tersebut terdapat di
jalan Raya Kaliwungu yang terletak di depan puskesmas. Yang merupakan lalu lintas 2
arah yaitu dari barat ke timur dan sebaliknya,dengan intensitas lalu lintas tinggi.

LUAS WILAYAH PUSKESMAS KALIWUNGU


Luas wilayah puskesmas Kaliwungu tersebar di kelurahan dengan rata-rata kepadatan
penduduk sebesar ..............
LUAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIWUNGU

No Kelurahan Luas Jumlah Jumlah Kepadatan Ket


wilayah/ Ha penduduk KK penduduk /
Ha
1

2
3
4
5
6
7
8
9
JUMLAH

Pada tahun …… ini jumlah penduduk diwilayah kerja puskesmas Kaliwungu ……. jiwa
dengan jumlah kepala keluarga ……. KK.
Adapun jejaring Puskesmas Kaliwungu kecamatan Kaliwungu :
a. Puskesmas Kaliwungu adalah Puskesmas induk dan
mempunyai 1Puskesmas Pembantu yaitu :
- Puskesmas pembantu : Karang Tengah
b. Pos pelayanan terpadu ( POSYANDU )
- …………….

………………

………………

………………..

D. Isu-isu Strategis Pelayanan Puskesmas


Indeks Pembangunan Manusia (IPM) KabupatenKendal berdasarkan data BPS
Kabupaten Kendal tahun ....... sebesar .......% . Untuk menaikkan IPM sebagai indikator
keberhasilan pembangunan kesejahteraan rakyat, Pemerintah KabupatenKendal
bertekat membenahi kebijakan maupun program-program di bidang kesehatan. Salah
satunya dengan meningkatkan pelayanan kesehatan di puskesmas dengan
menerapkan Puskesmas Kaliwungu dari PPK BLUD bertahap menjadi PPK BLUD (Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah) Penuh pada tahun 2019.
Namun usaha itu juga tidak lepas dari peran serta masyarakat dan pemerintah daerah
sebagai pemilik puskesmas.
Peran pihak swasta dalam pelayanan kesehatan sangat penting. Klinik swasta di
samping sebagai mitra bagi pemerintah daerah sekaligus juga sebagai pesaing bagi
pemerintah daerah. Apabila prestasi puskesmas pemerintah sampai di
bawah klinik swasta, maka hal itu menunjukkan puskesmas kurang berhasil dalam
menjalankan misinya.
Usaha puskesmas akan semakin ketat dalam persaingan, bukan hanya pelaku usaha
nasional tapi juga asing akan berebut pasar di Indonesia. Persaingan ini tentu saja
bukan sekedar mengenai jumlah pelaku usaha yang akan masuk, namun juga tentang
kemajuan teknologi, kualitas SDM hingga strategi pemasaran yang akan
dipertarungkan untuk memperebutkan pasar potensial masyarakat kelas ekonomi
menengah ke atas.
Pendapatan fungsional yang terus meningkat belum diimbangi dengan pengelolaan
keuangan yang profesional. Selain itu, pola tarif pelayanan yang belum
memperhitungkan biaya satuan (unit cost) menyebabkan pelayanan kurang optimal.
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

A. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Tiga Tahun Terakhir


Puskesmas Kaliwungu adalah salah satu unit pelayanan kesehatan di wilayah
Kecamatan KaliwunguKabupatenKendal. Namun demikian derajat kesehatan
masyarakat masih di bawah harapan, yang ditunjukkan dengan masih rendahnya
Indeks Pembangunan Manusia. Untuk mengangkat IPM tersebut, salah satu upaya
yang harus dilakukan adalah meningkatkan peran puskesmas. Hal yang perlu
diperhatikan adalah kondisi lingkungan baik yang mendukung maupun yang
menghambat. Setidaknya puskesmas lebih diuntungkan, karena sebagian anggaran
belanja puskesmas masih ditopang dari subsidi pemerintah, hampir seratus prosen
infrastruktur dan belanja pegawai yang sebagian besar PNS daerah dibayar dari APBN
dan APBD.
Untuk mengukur kinerja puskesmas digunakan beberapa indikator yang dapat mewakili
penilaian pada masing-masing perspektif BSC. Kerangka indikator kinerja yang
digunakan dibatasi pada ketersediaan data. Dimungkinkan adanya indikator-indikator
lainnya yang lebih tepat digunakan dalam menilai kinerja puskesmas, namun hal itu
belum dapat disajikan dalam masing-masing unit kerja yang bermanfaat dalam proses
penyusunan program dan kegiatan pada setiap penyusunan anggaran tahunan.
Suatu perancangan yang baik selalu didasarkan pada kondisi obyektif lingkungan
sebagai bahan evaluasi untuk proyeksi rencana. Sampai sejauh mana pengaruh
lingkungan bisnis terhadap kinerja, agresivitas, pertumbuhan, daya saing dan budaya
kerja pada Puskesmas Kaliwungu maka akan diuraikan analisis lingkungan internal dan
eksternal sebagai berikut:

B. Analisis Lingkungan Internal


1.1 Perspektif Pelanggan
Salah satu kinerja pelayanan adalah bagaimana memperoleh gambaran dari perilaku
pelanggan.
Terdapat tiga indikator yang dapat menunjukkan perilaku pelanggan, yaitu:
a. Customer Acquisition. Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana
"pasien baru" menggunakan jasa layanan yang disediakan. Berdasarkan data historis 3
tahun terakhir menunjukkan kecenderungan peningkatan kinerja. Rata-rata kunjungan
pasien baru mencapai .......% per tahun dengan jumlah kunjungan tertinggi pada tahun
..... mencapai .....% Perkembangan jumlah kunjungan pasien baru dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tahun Pasien Baru Total Pasien %
2015
2016
2017
Rata-rata

b. Customer Loyality. Indikator ini bertujuan untuk mengukur sampai sejauh mana
puskesmas mampu mempertahankan pasien lama (kunjungan ulang) untuk
menggunakan jasa layanan yang disediakan. Berdasarkan data historis 3 tahun terakhir
rata-rata ......% dengan kunjungan pasien lama terendah terjadi pada tahun
........sebesar ......% dan tertinggi pada tahun ........ sebesar ......%. .
Perkembangan kunjungan pasien lama dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tahun Pasien Lama Total Pasien %


2015
2016
2017
Rata-rata

c. Keluhan Pasien. Indikator ini untuk mengukur sampai sejauh mana kepuasan pasien
terhadap layanan yang diberikan. Data survei kepuasan pelanggan yang tersedia hanya
pada tahun …….
Survey tentang kepuasan pelanggan terakhir dilakukan pada tahun ….. dengan
menyediakan layanan keluhan pelanggan baik melalui kotak saran, maupun layanan
pesan singkat (SMS). Sampai dengan bulan Desember 2017, terdapat ….keluhan dari
pasien dan seluruhnya (75%) telah direspon dan dapat diselesaikan dengan baik.
Selain itu, pihak manajemen secara mandiri telah melakukan survei mutu pelayanan
dengan metode sampling terhadap 50 pasien. Hasil survey tersebut menyimpulkan
bahwa mutu pelayanan Puskesmas Kaliwungu……………………..
Dari ketiga indikator berkenaan dengan perspektif pelanggan menunjukkan indikasi
yang masih belum menguntungkan posisi puskesmas.

1.2 Perspektif Proses Bisnis Internal


Kinerja pelayanan juga dapat diukur dari aspek teknis yang diharapkan dari
tujuan (goal) pelayanan medis, yang meliputi kualitas mutu pelayanan (quality of
services).

Quality Of Services
Kualitas mutu layanan puskesmas mengacu pada SPM
Rincian lengkap bisa dilihat di table lampiran.

Tahun Evaluasi kinerja


2015
2016
2017
Rata-rata

Perspektif proses bisnis internal yang diukur dari quality of service menunjukkan kinerja
yang sangat baik, yaitu sesuai dengan standar nasional. Dengan demikian
Puskesmas Kaliwungu dapat memberikan mutu pelayanan seperti harapan
masyarakat.

1.3 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran


Dalam pencapaian mutu layanan pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran,
dibutuhkan upaya manajemen dalam penyediaan sumber daya pelayanan utamanya
dari aspek sumber daya manusia dan infrastruktur. Dalam perspektif ini terdapat empat
aspek yang dinilai, yaitu:

Penyediaan Sumber Daya Manusia


Puskesmas Kaliwungu senantiasa menempatkan sumber daya manusia pada posisi
sentral dalam pengelolaannya. Sebab keberhasilan pengelolaan SDM merupakan salah
satu kunci sukses dalam upaya memberikan pelayanan yang berkualitas bagi
masyarakat. Oleh karenanya, seluruh aspek terkait dengan sumber daya manusia, baik
kuantitas maupun kualitas mendapat perhatian yang sungguh-sungguh.
Puskesmas Kaliwungu memiliki 1 puskesmas pembantu sebagai upaya untuk
mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan membantu pelaksanaan
program menuju tercapainya visi dan misi puskesmas.

A. Kegiatan Pengelolaan SDM


Saat ini tengah dilakukan berbagai upaya penyempurnaan fungsi manajemen;
Penyempurnaan Sistem pengelolaan aset; pengembangan kompetensi dan pembinaan
karir; Penyempurnaan Sistem Reward and punishment; Pengembangan SDM
diprioritaskan pada pendidikan SDM yang mempunyai daya ungkit yang signifikan
terhadap kemajuan Puskesmas berdasarkan prestasi, kompetensi & kontribusi
terhadap puskesmas serta pengembangan/pendidikan yang mengutamakan pelayanan,
maka berbagai kegiatan manajemen umum, diantaranya meningkatkan kinerja
manajemen operasional dengan mewujudkan indikator kinerja serta menyempurnakan
sistem informasi manajemen; sistem pengelolaan keuangan dan akuntansi
serta mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi.
Komposisi ketenagaan berdasarkan latar belakang pendidikan di Puskesmas
Kaliwungu tahun 2016 adalah sebagai berikut

DATA : KEPEGAWAIAN PUSKESMAS KALIWUNGU

No Nama Pendidikan Jabatan/ Program


1 Dr. Alis Fak. Kedokteran Ka. UPTD
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
DATA : KEPEGAWAIAN PUSTU KARANG TENGAH

No Nama Jabatan Status

Dari data diatas proporsi terbesar adalah lulusan DIII kesehatan sebesar 33%
dan terkecil adalah Sarjana sebesar 6% yaitu dokter gigi maupun umum
Sedangkan Komposisi ketenagaan berdasarkan jenis ketenagaan saat ini 90 %
tenaga di Puskesmas adalah PNS dan sisanya adalah tenaga wiyata bakti.
Kebijakan kegiatan pengembangan SDM didasarkan pada peningkatan kualitas
SDM sesuai standar kompetensi, kebutuhan Puskesmas sehingga memiliki daya ungkit
yang besar dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dari alokasi biaya
pengembangan SDM, sampai akhir tahun 2016 Puskesmas telah memberikan
kesempatan peningkatan pendidikan berbagai jenis ketenagaan diantaranya tenaga
perawat, tenaga medis, tenaga non medis, dan tenaga kesehatan lainnya.
Sedangkan penyelenggaraan pelatihan, seminar dan workshop baik internal
maupun eksternal meningkat dibandingkan dengan penyelenggaraan pada tahun
2015, yaitu dari 48 kali penyelenggaraan di tahun 2015 menjadi 72 kali
penyelenggaraan di tahun 2016, dengan jumlah SDM terlatih meningkat.
Perkembangan ini tentunya diharapkan akan mampu meningkatkan kinerja pelayanan
Puskesmas pada tahun-tahun selanjutnya

b. Pengembangan Infrastruktur
Unsur pengukuran kinerja pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran lainnya
adalah kondisi infrastruktur puskesmas. Dalam menilai kondisi infrastruktur digunakan
dua indikator yaitu ketersediaan peralatan dan ruangan. Ketersediaan peralatan diukur
dengan 3 proxy yaitu (1) kelengkapan peralatan, (2) kalibrasi, dan (3) kondisi peralatan
pada layanan rawat jalan, rawat inap, penunjang medis, dan non medis. Sedangkan
ketersediaan ruangan diukur dengan pemenuhan standar minimum luas ruangan pada
layanan rawat jalan, rawat inap , penunjang medis, dan non medis.
Kondisi ketersediaan peralatan tahun 2008 dibandingkan dengan standar minimum
digambarkan dalam tabel berikut:
Layanan Kelengkapan Alat Alat di Kondisi
Kalibrasi Alat
Rawat Jalan 70% 80%
Penunjang Medis 75% 80%
Non Medis - - -
Rata-rata 72.5% 80%
Dari tabel di atas, rata-rata kelengkapan alat baru mencapai 72.5% dari standar
minimum yang harus ada.Kalibrasi alat masih belum dilakukan. Sedangkan kondisi
peralatan 80% masih baik.

Kondisi ketersediaan ruangan tahun 2016 dibandingkan dengan standar minimum


digambarkan dalam tabel berikut:

Layanan Pemenuhan Standar Minimum


Luas Ruangan
Rawat jalan 100 m2
Rawat inap
Penunjang medis 75.2m2
Non medis 92m2

Dari kinerja indikator perspektif pelanggan di atas dapat disimpulkan bahwa penyediaan
sumber daya pelayanan berupa SDM dan infrastruktur masih belum memadai dalam
rangka memberikan pelayanan kesehatan yang prima.

1.4 Perspektif Keuangan


Kinerja keuangan adalah gambaran posisi keuangan puskesmas baik dari sumber
pendanaan maupun pembiayaan. Dalam mengukur perspektif keuangan digunakan 3
indikator yaitu :

a. Sales Growth Rate (SGR) : Indikator ini digunakan untuk mengukur kemampuan
puskesmas menggali pendapatan fungsional dari jasa layanan kesehatan. Rata-rata
pertumbuhan pendapatan fungsional Puskesmas Kaliwungu dapat dilihat dari tabel
berikut :
Tahun Realisasi Pendapatan Tingkat
Fungsional Pertumbuhan
(Rp) (%)
2015
2016
2016
Rata-rata

Berdasarkan data 2 tahun tersebut di atas, tingkat pertumbuhan pendapatan


puskesmas (dengan dasar pengukuran pendapatan tahun 2015 s.d tahun 2016
rata-rata sebesar 52,47 %dan menunjukkan kecenderungan peningkatan.

b. Cost Recovery Rate (CRR) : Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh
mana kontribusi pendapatan fungsional puskesmas mampu menutup belanja
operasional pelayanan. Perkembangan kemampuan pembiayaan operasional
puskesmas dari 2015-2016 dapat dilihat dari tabel berikut:

Tahun Realisasi Pendapatan Realisasi Belanja CRR


Fungsional Langsung (%)
2015
2016
2017

Berdasarkan data historis 3 tahun terakhir menunjukkan biaya langsung


puskesmas belum dapat menutupi pendapatan fungsional sehingga kekurangan
belanja langsung dibantu oleh pemerintah daerah.

c. Tingkat Kemandirian Puskesmas: Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai


sejauh mana kontribusi pendapatan fungsional terhadap total belanja. Berdasarkan
data historis 2 tahun terakhir tingkat kemandirian keuangan puskesmas rata-rata ....%
dari total belanja puskesmas.

Dari gambaran tersebut di atas, tampak bahwa sejak tahun 2015 sampai tahun 2016
tingkat kemandirian keuangan puskesmas cenderung menurun. Kondisi keuangan
puskesmas yang demikian cukup wajar karena adanya kegiatan pembangunan rawat
inap puskesmas yang membutuhkan dana besar walaupun masih ditunjang dari subsidi
pemerintah (pemerintah pusat maupun daerah). Biaya investasi untuk kegiatan
pembangunan gedung rawat inap puskesmas diproyeksikan masih cukup dominan
untuk lima tahun ke depan. Pemerintah masih berkomitmen untuk terus mengucurkan
dana dalam rangka mendukung program penguatan kapasitas infrastruktur sesuai
dengan pesatnya perkembangan teknologi kedokteran dan perkembangan jenis
penyakit.
Dari gambaran tiga indikator kinerja perspektif keuangan dapat disimpulkan bahwa satu
sisi pendapatan fungsional terdapat kecenderungan meningkat, namun sisi lain
puskesmas masih memiliki ketergantungan kepada pemerintah dalam segi pembiayaan
untuk pengadaan sarana dan prasarana.
Atas dasar pengukuran kinerja internal yang diuraikan di atas, selanjutnya data
pengukuran dijadikan obyek analisis pada masing-masing perspektif sebagai kekuatan
atau kelemahan yang dimiliki puskesmas dengan kesimpulan sebagai berikut:

Kekuatan Kelemahan
1 2 3 -1 -2 -3
A PELANGGAN
1 Customer acquisition 2 - - - -
2 Customer loyality - 2 - - - -
3 Number of complain - 2 - - - -
Sub Jumlah 6
B PROSES BISNIS INTERNAL
Qualty of Service
1 Mutu pelayanan puskesmas - 2- - - -- -
Sub Jumlah
C PERTUMBUHAN DAN
PEMBELAJARAN
1 Penyediaan SDM - - - - -2 -
2 Pengembangan SDM - - - - -2 -
3 Pengembangan Infrastruktur 1 - - - - -
Sub Jumlah 1 -4
D KEUANGAN
1 Sales Growth Rate - - 3 - - -
2 Cost Recovery Rate - 2 - - - -
3 Tingkat kemandirian keuangan - - - - - -3
Sub Jumlah 2 -3
Jumlah 8 -7
C. Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk melihat situasi eksternal puskesmas yang
dapat memberikan peluang atau ancaman bagi keberadaan puskesmas. Faktor-faktor
yang perlu dipertimbangkan adalah berikut:
A. Kebutuhan pelanggan terhadap provider kesehatan, yang dapat
diindikasikan dari variabel-variabel berikut:
Derajat Kesehatan
1. Angka Kematian (Mortalitas)
a. Angka Kematian Ibu
Kasus Kematian Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Kaliwungu adalah :
2015
2016

b. Angka Kematian Bayi


Kasus Kematian Bayi di Puskesmas Kaliwunguadalah :
-
2015
2016

c. Kematian Balita

2015
2016

2. Angka Kesakitan (Morbiditas)

a. Pola 10 Penyakit Terbesar


Dari sumber SP2TP Kaliwungu ditemukan bahwa penyakit ISPA (faringitis, tonsilitis, cc)
tetap menempati urutan 1 pola 10 penyakit terbesar selama 3 tahun terakhir ini. Disusul
dengan penyakit - penyakit lain yang tetap bertahan di peringkat 10. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar penyakit yang ada merupakan penyakit menular
berbasis lingkungan di samping penyakit degeneratif yang banyak menyerang usia
lanjut yang semakin lama semakin meningkat.
b. Penyakit Menular
Penyakit menular yang menjadi sorotan selama periode 2011 adalah DBD, diare,
campak, TBC paru, pneumonia.

c. Penyakit Tidak menular


Penyakit tidak menular yang banyak ditemukan di wilayah kerja puskesmas Kaliwungu
adalah hipertensi, penyakit gigi dan mulut, dan penyakit sistem otot dan jaringan ikat.

Hipertensi
Penyakit hipertensi cukup banyak ditemukan di tahun 2016, yaitu sebesar 198 kasus.
Penyakit degeneratif ini telah memasuki sepuluh pola penyakit terbesar di puskesmas.
Angka ini tak jauh berbeda dibandingakn dengan tahun sebelumnya. 112 kasus.

Penyakit gigi dan mulut


Sepanjang tahun 2010 ditemukan kasus penyakit gigi dan mulut, meliputi karies
dentis, abses dan stomatitis aptosa.

3. Status Gizi Masyarakat


2.1.1 STATUS GIZI
1. Status Gizi Balita

NO KEGIATAN 2013 2014 2015 2016


SPM% CAK SPM% CAK SPM% CAK SPM% CAK
1 Balita Naik Berat
Badanya
2 Cakupan Balita BGM
3 Balita Mendapat Vit A
2x
4 Bumil mendapat tablet
FE
5 Pemberian MPASI
bayi BGM
6 Balita Gizi Buruk
mendapat perawatan
7 Kelurahan mengalami
KLB ditangani
8 Kelurahan rawan gizi
9 Bayi ASI Eklusif
10 Kelurahan dengan
garam yodium baik
11 WUS dengan Kapsul
Yodium

4. Kemampuan daya beli masyarakat


Berdasarkan hasil Susenas tahun 2009 indeks daya beli masyarakat Kota Kendal
sebesar ..........% sedang indeks daya beli masyarakat provinsi Jawa Tengah sebesar
..........%.

5. Jumlah peserta jaminan kesehatan


Jumlah penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Kaliwungu adalah ……. jiwa.,yang
terbagi dalam 2 puskesmas yaitu puskesmas kaliwungu dan puskesmas kaliwungu
selatan.Jaminan kesehatan yang melalui asuransi kesehatan (jamkesmas) adalah ……
jiwa, berarti masih ada masyarakat miskin yang belum memiliki jaminan kesehatan
dalam hal ini ikut BPJS.
Secara khusus pelayanan bagi masyarakat miskin di Puskesmas dikembangkan
dengan adanya program jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas), pecakupan
pelayanan bagi masyarakat miskin di Puskesmas terus meningkat dengan
berkembanganya asuransi jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin oleh Pemerintah
hal ini dilihat dari jumlah kunjungan pasien miskin yang dilayani .

Jejaring puskesmas sebagai sumber rujukan.

I. BALAI PENGOBATAN
II. DOKTER PRAKTEK
III. BIDAN PRAKTEK

Peraturan Perundang-undangan
Lahirnya Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
beserta peraturan pelaksanaannya membuka koridor baru dalam pengelolaan
keuangan pada puskesmas yang ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum. Hal ini
merupakan peluang bagi puskesmas khususnya dalam rangka meningkatkan
pelayanan kesehatannya melalui fleksibilitas pengelolaan keuangan yang diberikan
melalui peraturan-peraturan tersebut.
Atas dasar pengukuran data eksternal yang diuraikan di atas, selanjutnya data
pengukuran dijadikan obyek analisis pada masing-masing perspektif sebagai peluang
atau ancaman bagi puskesmas dengan kesimpulan sebagai berikut:
Peluang Ancaman
1 2 3 -1 -2 -3
A KEBUTUHAN PELANGGAN
TERHADAP PROVIDER
KESEHATAN
1 Angka Kesakitan - 2 - - - -
2 Kemampuan Daya Beli 1 - - - - -
Masyarakat
3 Jumlah Peserta Jaminan - 2 - - - -
Kesehatan
4 Jejaring Puskesmas Sebagai - 2 - - - -
Sumber Rujukan
Sub Jumlah 6 -
B KEKUATAN PESAING - - - -1
Sub Jumlah - -1
C PERATURAN PERUNDANG- - 2 - - - -
UNDANGAN
Sub Jumlah 2 -
Jumlah 8 -1

C. Posisi Puskesmas Kaliwungu


Atas dasar hasil analisis lingkungan internal dan eksternal menunjukkan posisi
Puskesmas Kaliwungu berada tepat di garis yang memisahkan kuadran I dan kuadran
II.
PELUANG
KEKUATAN
KELEMAHAN
ANCAMAN
Posisi puskesmas tersebut menggambarkan bahwa puskesmas memiliki peluang cukup
besar untuk meraih pangsa pasar yang sangat potensial di KabupatenKendal. Peluang
tersebut akan dapat dicapai apabila puskesmas mengoptimalkan kekuatan yang telah
dimiliki dan mengatasi beberapa kelemahan utama seperti pada ketersediaan SDM,
sarana dan prasarana, kualitas pelayanan dan promosi/ pemasaran.
Diharapkan dengan adanya perencanaan strategis bisnis dan pelaksanaannya secara
konsisten, Puskesmas Kaliwungu mampu untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dalam rangka memuaskan harapan masyarakat dan stakeholders.

D. Faktor-faktor Kunci Keberhasilan


Dari hasil analisis SWOT di atas, dapat dikemukakan lima faktor kunci keberhasilan,
sebagai berikut:
1. Adanya fleksibilitas pengelolaan keuangan dengan tetap memperhatikan aspek
pengendalian internal yang berpihak pada kepentingan pasien.
2. Menerapkan standar pelayanan minimum, meliputi standar input, standar output dan
standar mutu secara konsisten sesuai kaidah ilmu kedokteran klinik dan standar yang
ditetapkan oleh departemen teknis terkait serta melakukan evaluasi kinerja mutu
pelayanan secara periodik dengan mengembangkan sistem pengukuran data kinerja
secara bertahap.
3. Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan puskesmas yang ada dalam
memecahkan persoalan-persoalan elementer puskesmas melalui pendidikan dan
pelatihan.
4. Penataan kelembagaan dengan memperjelas peran dan komitmen semua komponen
puskesmas yang berfokus pada peningkatan mutu layanan serta mengembangkan
budaya kerja organisasi yang dilandasi etika kerja sesuai pedoman perilaku yang telah
ditetapkan.
5. Pemanfaatan pendanaan subsidi pemerintah secara efisien untuk memicu peningkatan
mutu layanan.
BAB IV
ARAH BISNIS PUSKESMAS KALIWUNGU

A. VISI
…………………………..
B. MISI
1. Menyelenggarakan Pembangunan yang berwawasan Kesehatan
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan berorientasi pada
kepuasan pasien.
3. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan.
5. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga kelompok dan masyarakat
beserta lingkungannya.
6. Menerapkan system manajemen yang professional, transparan dan akuntable.
7. Membangun Puskesmas dengan konsep nyaman, aman .
8. Meningkatkan sumber daya manusia.
9. Menggalang kemitraan dengan semua pihak dan pemberdayaan masyarakat untuk
hidup sehat dan produktif.

C. Strategis
Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia untuk mencapai kemandirian
puskesmas.
Pernyataan misi tersebut menunjukkan perhatian yang seimbang terhadap seluruh
aspek puskesmas, yaitu :
a. Perspektif keuangan, yang dicerminkan dengan kemandirian puskesmas
b. Perspektif pelanggan, yang dicerminkan dengan menjadi puskesmas yang terpercaya
dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
c. Perspektif proses bisnis internal, yang dicerminkan dengan menjadi puskesmas yang
unggul dalam pelayanan masyarakat khususnya ibu dan anak..
d. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, yang dicerminkan dengan SDM yang
profesional, sehingga senantiasa berupaya meningkatkan keahlian dan profesionalitas
pegawai.
D. Kebijakan dan Sasaran Strategis
Strategi puskesmas sejalan dengan visi Pemerintah pusat mendukung pencapaian
MDGs danmendukung visi dinas kesehatan Kendal yaitu, terwujudnya derajat
kesehatan masyarakat Kendal yg optimal.
1.1 Perspektif Pelanggan
Berdasarkan data historis 5 tahun kondisi pelanggan Puskesmas Kaliwungu
menunjukkan kecenderungan customer loyality meningkat setiap tahunnya. Untuk
meningkatkan customer acquisition dan mempertahankan customer loyality dan
mempertimbangkan peluang yang ada, puskesmas menetapkan beberapa sasaran
strategis dan target sebagai berikut:

a. Meningkatnya kepuasan pasien, dengan indikator beserta target kinerjanya sebagai


berikut:

Indikator Kinerja Target Kinerja


Kunjungan Pasien
- Customer Acquisition 50%
- Customer Loyality 75%
Indeks Kepuasan Pasien 80%
Tingkat Keluhan Yang Ditangani 100%

b. Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat miskin, dengan indikator beserta


target kinerjanya sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Kinerja


Prosentase masyarakat miskin yang
dilayani:
- Jamkesmas 100%
- Jamkesda 100%
- Askes 100%

1.2 Perspektif Proses Bisnis Internal


Perspektif proses bisnis internal menjadi tumpuan utama bagi puskesmas agar
pelayanan prima dapat diberikan kepada pelanggan. Sasaran strategis dan target yang
telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

a. Meningkatnya mutu layanan puskesmas


Indikator Kinerja Target Kinerja
kunjungan ibu hamil K-4 95%
komplikasi kebidanan yang ditangani 80%
pertolongan persalinan oleh tenaga 100%
kesehatan
pelayanan nifas 100%
neonatus dengan komplikasi yang 80%
ditangani
kunjungan bayi 100%
atau kelurahan Universal Child 100%
Immunization (UCI)
Pelayanan anak balita 100%
balita gizi buruk mendapat perawatan 100%
Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 100%
6-24 bulan keluarga miskin
balita gizi buruk mendapat perawatan 100%
penjaringan kesehatan siswa SD dan 100%
setingkat
peserta KB aktif 70%
Cakupan penemuan dan penanganan penderita <15 per 100.000 pend/th
penyakit, meliputi penyakit
Acute Flaccid Paralysis (AFP)
Penderita pneumonia balita 100%

Pasien baru TB BTA positif 85%


Penderita DBD yg ditangani 100%
Pelayanan kesehatan rujukan 100%
desa/ kelurahan mengalami KLB yang dilakukan 100%
penyelidikan epidemiologi < 24 jam

Promosi kesehatan dan pemberdayaan 100%


masyarakat: Cakupan desa siaga aktif

b. Meningkatnya status puskesmas dengan indikator beserta target kinerjanya sebagai


berikut:
Indikator Kinerja Target Kinerja
Penetapan PUSKESMAS sebagai BLUD Tahun 2018
Peningkatan jumlah kunjungan Tahun 2018
puskesmas

1.3 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran


Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran berkaitan dengan penyediaan dan
pengembangan SDM, komitmen SDM, serta penyediaan infrastruktur puskesmas.
Sasaran strategis dan target yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

a.Meningkatnya kecukupan tenaga kesehatan, dengan indikator beserta target


kinerjanya sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Kinerja


Rasio tenaga kesehatan:
- Tenaga medis 6
- Tenaga keperawatan 42
- Tenaga penunjang medis 12
- Tenaga non medis 14

b.Meningkatnya kemampuan dan keahlian SDM, dengan indikator beserta target


kinerjanya sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Kinerja


Jumlah pegawai yang mengikuti 100%
diklat teknis dan tugas belajar:
- Tenaga medis 100%
- Tenaga keperawatan 100%
- Tenaga penunjang medis 100%
- Tenaga non medis 100%
- Manajemen 100%

c. Meningkatnya ketersediaan infrastruktur pelayanan kesehatan puskesmas,


dengan indikator beserta target kinerjanya sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Kinerja


Ketersediaan peralatan:
- Kelengkapan peralatan 90%
- Prosentase peralatan dikalibrasi 100%
- Kondisi Peralatan Baik 80%
Ketersediaan ruangan 100%

1.4 Perspektif Keuangan


Untuk perspektif keuangan, sasaran strategis dan target yang telah ditetapkan adalah
sebagai berikut:

Meningkatnya tingkat kemandirian puskesmas, dengan indikator beserta target


kinerjanya sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Kinerja


Sales Growth Rate (SGR) 50% per tahun
Cost Recovery Rate (CRR) 80%
Tingkat kemandirian Puskesmas 75%
BAB V
STRATEGI BISNIS

Strategi bisnis merupakan upaya-upaya yang dilakukan puskesmas untuk mencapai


sasaran strategis yang ditetapkan.
Upaya tersebut dilakukan dengan menyusun program kerja yang direncanakan
dengan memperhatikan kekuatan sumber dana yang dimiliki.
Program kerja yang diarahkan pada pencapaian sasaran strategis dapat diuraikan
sebagai berikut:

A. Program Kerja
Penetapan Program Kerja merupakan bagian dari tahap formulasi strategi dalam upaya
pencapaian arah bisnis puskesmas yang telah ditetapkan pada Bab IV. Adapun secara
sistematis program-program kerja diarahkan pada pencapaian keberhasilan yang
mendukung sasaran strategis dalam empat perspektif BSC sebagai berikut:

1. Perspektif Pelanggan
Program dalam perspektif pelanggan diarahkan untuk meningkatkan kepuasan kepada
pelanggan. Beberapa program dimaksud merupakan program lokalitas kewenangan
UPTD, sebagai berikut:
a. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
b. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin.

2. Perspektif Proses Bisnis Internal


Program dalam perspektif proses bisnis internal diarahkan untuk meningkatkan
pelayanan kepada pelanggan. Program-program dimaksud dalam perspektif ini
merupakan merupakan program lokalitas kewenangan UPTD, sebagai berikut:
 Program Upaya Kesehatan Masyarakat – KIA dan Pelayanan kesehatan dasar
 Program Perbaikan gizi Masyarakat
 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit endemis
 Program pelayanan kesehatan akibat gizi buruk

3. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran


Program-program dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran diarahkan pada
usaha untuk memenuhi kebutuhan pelayanan akan ketersediaan tenaga kesehatan dan
ketersediaan infrastruktur pendukung pelayanan. Program-program tersebut adalah
sebagai berikut:
Program dan Kegiatan Lokalitas Kewenangan UPTD
 Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Puskesmas
 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana puskesmas
 Program Pengembangan Sumber daya manusia- Kesehatan
.
4. Perspektif Keuangan
Program dalam perspektif keuangan selain diarahkan untuk mendukung penyediaan
pelayanan, juga diarahkan kepada upaya-upaya untuk mencapai kemandirian
puskesmas khususnya dalam hal pembiayaan belanja operasional terkait pelayanan
dan peningkatan akuntabilitas keuangan dan kinerja kepada merintah dan
masyarakat. Program-program dalam perspektif ini merupakan merupakan program
lokalitas kewenangan UPTD, yaitu sebagai berikut:
a. Program Manajemen Pelayanan Kesehatan.
b. Program manajemen keuangan Puskesmas.
c. Program penertiban administrasi ketatausahaan.

Kerangka Pembiayaan Lima Tahun


Program-program kerja yang diarahkan pada pencapaian sasaran strategis didukung
dengan kerangka pembiayaan meliputi proyeksi pembiayaan belanja langsung dan
belanja tidak langsung.
PROFIL
UPTD PUSKESMAS KALIWUNGU
KECAMATAN KALIWUNGU
KABUPATEN KENDAL
TAHUN 2017

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KENDAL


TAHUN 20
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami panjatkan Ke hadirat Allah SWT Atas segala rahmat

dan karunianNya, sehingg kami dapat menyeleseaikan Penyusunan profil

Puskesmas tahun 2016, sebagai salah satu koreksi untuk dasar pelaksanaan tugas

kedepan yang lebih baik.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Bapak Kepala Dinas Kesehatan Kab Kendal beserta jajaran pimpinan dan staf

Dinas Kesehatan yang telah memberikana arahan dan bimbing melaksananka

tugas sebagai pelayan masyarakat.

2. Semua staf Puskesmas Kaliwungu yang ikut berperan aktif dalam penyusunan

profil ini.

Semoga dengan tersusunnya profil puskesmas Kaliwungu ini akan menjadi

bahan evaluasi untuk Acuan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan

yang berkesinambungan.
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR………………………………………………………….i

DAFTAR ISI ...………….……………………………………………… ….. ...ii

BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………….
A. LATAR BELAKANG………………………………………………..….

B. TUJUAN …………………………………………………………………
1.Tujuan Umum ……………………………………………………….
2.Tujuan Khusus ………………………………………………………

C.VISI DAN MISI UPTD PUSKESMAS KALIWUNGU…………………


1.Visi ………………………………………………………………….
2.Misi…………………………………………………………………..

D.TATA NILAI ……………………………………………………………..

E. MOTIVASI / BUDAYA KERJA……….. ………………………………

F. MOTTO UPTD PUSKESMAS KALIWUNGU ………………………….

BAB II.
GAMBARAN UMUM………………………………………………………..
A. SEJARAH SINGKAT PUSKESMAS ………………………….... ……..

B. DATA PUSKESMAS ……………………………………………………..

C. LETAK GEOGRAFIS ………………………………………………….


1. Batas Wilayah ……………………………………………………...
2.Pemerintahan ………………………………………………………..
3.Kependudukan………………………………………………………

D. SOSIAL …………………………………………………………………….

E. STATUS KEPEMILIKAN DAN PELAYANAN PROGRAM


PUSKESMAS …….........................................................................................

F. STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS KALIWUNGU .........

BAB III.
SUMBER DAYA KESEHATAN………………………………………….
A. DATA TENAGA…………………………………………………………
1.Tenaga PNS………………………………………………………. .
2.Tenaga PTTD & PTTP ……………………………………………
3.Tenaga Wiyata Bakti……………………………………………. …

B. PRASARANA PENUNJANG MEDIS…………………………………..


BAB IV.
PENUTUP……………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas sebagai organesasi atau lembaga milik Pemerintah berperan sebagai
ujung tombak terdepan dalam melaksanankan pembangunan di bidang Kesehatan.
Dalam menjalankan fungsinya Puskesmas harus mampu menerapkan fungsi managemen
dengan sebaik – baiknya, karena dalam organisasi puskesmas terdapat sumber – sumber
daya, program, sarana dan prasarana yang komplek yang mana bila tidak menjalankan
Managemen dengan baik akan tiimbul banyak permasalahan-permasalahan yang akan
memgganggu proses dalam mencapai tujuan. Dalam proses pencapaian tujuan yang di
inginkan Puskesmas harus melaksanankan Perencanaan, Pengorganesasian ,
Pelaksananaan dan penilaian ( Evaluasi) dengan sebaik-baiknya karena hanya dengan
cara tersebut suatu organesasi akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Untuk mencapai keberhasilan program kesehatan sangat di perlukan juga sumber
daya manusia yang memiliki nilai dasar : profesional, unggul, santun, komitmen, etika,
semangat, , manusiawi dan asih dalam melaksanakan pekerjaanya.
Profil Puskesmas Kaliwungu disusun dengan maksud untuk memberikan
gambaran kepada Pembaca, Masyarakat atau relasi yang ingin mengetahui informasi
secara lengkap mengenai Puskesmas Kaliwungu.
Profil Puskesmas Kaliwungu ini berisi tentang data Puskesmas.

B. Tujuan

Profil Puskemas Kaliwungu disusun dengan tujuan


1. Tujuan Umum
Untuk memberikan gambaran tentang Puskesmas Kaliwungu.

2.Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kepada publik tanpa kecuali yang dibutuhkan oleh
masyarakat
b. Menjamin akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dasar yang
maksimal)
c. Mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat pada masyarakat
d. Memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar ber perilaku hidup
bersih dan sehat ( PHBS )
e. Meningkatkan peran aktif segala lapisan masyarakat untuk hidup sehat dan
bersih baik di lingkungan sendiri maupun umum.
f. Meningkatkan status gizi keluarga dan masyarakat.
g. Menjamin ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan
h. Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, baik menular
maupun tidak menular
i. Memelihara dan memanfaatkan sarana dan prasarana kesehatan yan tersedia
j. Menggalang dan meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektoral

C .VISI DAN MISI PUSKESMAS KALIWUNGU

1.Visi
” Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Sehat”

2. Misi
1. Menggerakkan Pembangunan Kesehatan Berwawasan Sehat
2. Memberdayakan masyarakat dan keluarga sehat
3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu

D. TATA NILAI
” Puskesmas Klaiwungu berseri ”
Bersih
Sehat
Ramah
Dan Informatif

E. Motivasi Kerja
~ Disiplin dalam Bekerja
~ Santun dalam Bahasa
~ Prima dalam Pelayanan
untuk mewujudkan Masyarakat Kaliwungu yang Sehat dan Sejahtera.

F. MOTTO PUSKESMAS KALIWUNGU


” Kepuasan anda adalah kebahagian kami ”
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Puskesmas
Puskesmas Kaliwungu yang beralamat di desa Kutoharjo Kecamatan Kaliwungu
Kabupaten Kendal berdiri tahun 1976 sebelumnya Balai Pengobatan.
Setelah adanya INPRES 1977 menjadi Puskesmas.
Puskesmas Kaliwungu pada :
Tahun 1983 s/d 1986 di pimpin oleh dr. Bambang Riyanto
Tahun 1987 oleh dr. Undang Suhiriyanto
Tahun 1988 s/d 1989 oleh dr. Sri Hartini
Tahun 1990 s/d 1992 oleh dr. Sapuji Widiyanto
Tahun 1993 s/d 2000 oleh dr.Abdul Ghafar
Tahun 2001 s/d 2007 oleh dr.Aryo Adhianto
Tahun 2008 s/d 2011 oleh dr. Didik Bashar, M.Kes
Tahun 2011 s/d 2016 oleh dr. Fatchroyati Susana
Tahun 2016 s/d Sekarang oleh dr. Tri Nur Alis R

A. DATA PUSKESMAS
Nomor Kode : 080101
Nama : UPTD Puskesmas Kaliwungu
Alamat : JL Sukarno Hatta No 98 Kaliwungu
Telp,(294382012) Kode pos (51372
Kecamatan : Kaliwungu
Kabupaten : Kendal
Propinsi : Jawa Tengah

B. LETAK GEOGRAFIS
Puskesmas Kaliwungu terletak di dataran rendah dan memiliki luas wilayah 4812 M2 ,
Wilayah kerja meliputi 9 DESA antara lain :
1. Desa Kutoharjo
2. Desa Krajankulon
3. Desa Sarirejo
4. Desa Kumpulrejo
5. Desa Krangtengah
6. Desa Wonorejo
7. Desa sumberejo
8. Desa Mororejo
9. Desa Nolokerto

Hubungan lalu lintas darat dapat dijangkau ke seluruh desa menggunakan kendaraan roda
2 maupun roda 4. Jarak tempuh dari Puskesmas ke desa terjauh adalah Wonorejo dan
terdekat yaitu Kutoharjo dengan

A. BATAS WILAYAH:
a. Batas Utara : Laut Jawa
b.Batas Timur : Kota Semarang
c.Batas Selatan : Kecamatan Kaliwungu Selatan
d.Batas Barat : Kecamatan Brangsong

Luas Wilayah Menurut Desa/ Kelurahan Th 2016


NO Desa/Kelurahan Luas ( Km2) Presentase ( %)

1 2 3 4
1 Kumpulrejo 1,25 2,62
2 Karangtengah 1,20 2,52
3 Sarirejo 1,33 2,79
4 Krajankulon 2,16 4,53
5 Kutoharjo 2,31 4,85
6 Nolokerto 5,19 10,87
7 Sumberejo 7,88 16,51
8 Mororejo 14,35 30,07
9 Wonorejo 12,05 25,25

Jumlah 47,73 100,00

Sumber data : Registrasi Penduduk Kecamatan Kaliwungu

Jarak Kantor Desa ke Kota Kecamatan Kaliwungu Th 2016


No Desa /Kelurahan Jarak ( KM)
1 2 3
1 Kumpulrejo 1,00
2 Karangtengah 0,80
3 Sarirejo 0,20
4 Krajankulon 1,00
5 Kutoharjo 1,20
6 Nolokerto 2,00
7 Sumberejo 3,00
8 Mororejo 3,20
9 Wonorejo 3,50
Sumber Data : Kantor Kecamatan Kaliwungu

B. PEMERINTAHAN
Kecamatan Kaliwungu terdiri dari 9 desa dengan jumlah dusun / dukuh, Rukun
Warga (RW) dan jumlah Rukun Tetangga ( RT)

Jumlah Dusun/Dukuh, Rukun Warga (RW), dan Rukun Tetangga(RT) Menurut


Desa/Kelurahan Th 2016
No Desa/ Kelurahan Dusun/Dukuh Rukun Warga Rukun
(RW) Tetangga( RT)
1 2 3 4 5
1 Kumpulrejo 2 4 14
2 Karangtengah 2 3 14
3 Sarirejo 3 10 56
4 Krajankulon 3 12 40
5 Kutoharjo 7 9 52
6 Nolokerto 6 7 34
7 Sumberejo 4 9 39
8 Mororejo 3 8 37
9 Wonorejo 4 9 26

Jumlah 2015 34 71 312


2014 34 71 312
2013 34 68 293
Sumber Data : Monografi Desa
C. KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk menurut registrasi kecamatan kaliwung terdiri dari jenis
kelamin laki2& perempuan, rumah tangga, luas wilayah, kepadatan penduduk, &
Laju pertumbuhan Penduduk menurut desa

Jumlah Penduduk Menurut Desa/Kelurahan dan Jenis Kelamin Th 2016


NO Tahun Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 2 3 4 5
1 2006 25.668 26.821 52. 489
2 2007 26.066 27.313 53.379
3 2008 26.217 27.429 53.646
4 2009 26.326 27.503 53.829
5 2010 26.460 27.632 54.092
6 2011 26.832 28.065 54.897
7 2012 28.543 29.779 58.322
8 2013 29.858 28.959 58.817
9 2014 29.739 29.067 58.806
10 2015 29.279 28.913 58.192

Sumber data : Registrasi Penduduk Kecamatan Kaliwungu


Jumlah Penduduk Menurut Desa/Kelurahan dan Jenis Kelamin Per Desa Th 2016
NO Tahun Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 2 3 4 5
1 Kumpulrejo 1.320 1.321 2.641
2 Karangtengah 1.250 1.338 2.688
3 Sarirejo 3.143 3.056 6.199
4 Krajankulon 4.795 4.860 9.655
5 Kutoharjo 5.893 5.785 11.678
6 Nolokerto 3.630 3.512 7.142
7 Sumberejo 3.629 3.654 7.283
8 Mororejo 3.489 3.383 6.872
9 Wonorejo 2.030 2.004 4.034

Jumlah 2015 29.279 28.913 58.192


2014 29.739 29.067 58.806
2013 25.858 28.959 58.817
Sumber data : Registrasi Penduduk Kecamatan Kaliwungu

Jumlah Penduduk ,Rumah Tangga,dan Rata-Rata Anggota Rumah Tangga


Menurut Desa / Kelurahan Th 2016
NO Desa/Kelurahan Penduduk Rumah Tangga Rata-Rata Anggota
Rumah Tangga
1 2 3 4 5
1 Kumpulrejo 2.641 726 3,64
2 Karangtengah 2.688 840 3,20
3 Sarirejo 6.199 2.012 3,08
4 Krajankulon 9.655 3.142 3,07
5 Kutoharjo 11.678 3.196 3,65
6 Nolokerto 7.142 2.060 3,47
7 Sumberejo 7.283 2.210 3,30
8 Mororejo 6.872 1.896 3,62
9 Wonorejo 4.034 1.172 3,44
Jumlah 2015 58.192 17.254 3,37
2014 58.806 16.992 3,46
2013 58.817 16.867 3,49
Sumber data : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kendal

Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Desa/


Kelurahan Th 2016
NO Desa/Kelurahan Luas ( Km2) Penduduk Kepadatan
penduduk Per
Km2
1 2 3 4 5
1 Kumpulrejo 1,25 2.641 2.113
2 Karangtengah 1,20 2.688 2.233
3 Sarirejo 1,33 6.199 4.661
4 Krajankulon 2,16 9.655 4.467
5 Kutoharjo 2,31 11.678 5.048
6 Nolokerto 5,19 7.142 1.376
7 Sumberejo 7,88 7.283 924
8 Mororejo 14,35 6.872 479
9 Wonorejo 12,05 4.034 335

Jumlah 2015 47,73 58.192 1.219


2014 47,73 58.806 1.232
2013 47,73 58.817 1.232
Sumber data : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kendal

Jumlah Angka Kelahiran /Laju pertumbuhan penduduk Menurut Desa/ Kelurahan


Th 2016
No Desa/ Kelurahan Pddk 2014( Jiwa ) Pddk 2015 ( Laju
Jiwa ) Pertumbuhan
pddk ( ( % )
1 2 4 5 6
1 Kumpulrejo 2.671 2.641 -1,12
2 Karangtengah 2.640 2.688 1,82
3 Sarirejo 6.128 6.199 1,82
4 Krajankulon 9.849 9.655 -1,97
5 Kutoharjo 11.798 11.678 -1,02
6 Nolokerto 7.242 7.142 -1,38
7 Sumberejo 7.405 7.283 -1,65
8 Mororejo 7.047 6.872 -2,48
9 Wonorejo 4.026 4.043 0,20

Jumlah 58.806 58.192 -1,04


Sumber data : Registrasi Penduduk Kecamatan Kaliwungu

Jumlah PUS Akseptor KB Aktif Menurut Desa / Kelurahan Th 2016


Desa/Kel PUS IU PIL Kon IMP Sunti MO MO Jumlah
D dom k P W
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kumpulrejo 472 22 83 2 24 284 5 6 426
Karangtengah 531 15 109 3 18 316 2 13 476
Sarirejo 1 187 60 203 0 83 614 13 22 995
Krajankulon 1 864 15 413 4 60 863 14 56 1 569
9
Kutoharjo 2 246 50 745 24 65 923 18 42 1 867
Nolokerto 1 468 34 215 2 29 907 1 12 1200
Sumberejo 1 489 57 233 6 87 796 6 60 1 245
Mororejo 1 218 40 161 1 71 728 0 22 1 023
Wonorejo 674 12 103 0 22 425 0 11 573

Jumlah 2015 11 149 44 2 263 42 4593 5 856 59 244 9 374


9
2014 11 143 39 2 270 42 373 5 776 56 225 9.140
5
2013 11 088 35 2 327 42 279 5 588 47 216 8 854
5
Sumber data : Registrasi Penduduk Kecamatan Kaliwungu

Jumlah Calon Jamaah Haji Menurut Desa / Kelurahan Th 2016


No Desa/Keluraha 2013 2014 2015
n
1 2 3 5
1 Kumpulrejo 3 1 7
2 Karangtengah 2 3 3
3 Sarirejo 11 10 11
4 Krajankulon 30 18 15
5 Kutoharjo 16 9 18
6 Nolokerto 7 12 3
7 Sumberejo 8 13 2
8 Mororejo 5 11 2
9 Wonorejo 2 8 6

Jumlah 2015 84 85 67
Sumber data : Registrasi Penduduk Kecamatan Kaliwungu

D. SOSIAL
Sarana Kesehatan dan Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan
Pelayanan kesehatan dalam mencetak Sumber Daya Manusia yang sehat dan berkualitas,
untuk itu diperlukan prasarana yang memadai dan representative guna mendukung
keberhasilan Kesehatan dan pendidikan .

Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Desa/ Kelurahan Th 2016


No Desa/Kelurahan Dokter Mantri Bidan Perawat
Kesehatan
1 2 3 4 5 6
1 Kumpulrejo 0 1 1 0
2 Karangtengah 1 3 2 1
3 Sarirejo 4 3 1 1
4 Krajankulon 5 2 4 1
5 Kutoharjo 2 2 3 1
6 Nolokerto 4 1 2 1
7 Sumberejo 3 3 2 1
8 Mororejo 0 1 2 0
9 Wonorejo 0 0 1 0

Jumlah 2015 19 16 18 8
2013 16 15 16 6
2012 16 13 15 6
Ssumber Data : Puskesmas Kecamatan Kaliwungu

Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Desa/ Kelurahan Th 2016


Desa/ Kel Ruma Pus Pu Rumah Prakte Prakte Pos Apoti
h kes stu Bersali k k Kesehatan k/Tok
Sakit mas n Dokter Dokter Desa(PKD) o
Umum Gigi Obat
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kumpulrejo 0 0 0 0 1 0 1 0
Karangtengah 1 0 1 0 1 0 1 0
Sarirejo 0 0 0 0 3 0 1 3
Krajankulon 0 0 0 1 4 0 1 4
Kutoharjo 0 1 0 1 2 1 1 2
Nolokerto 0 0 0 0 2 0 1 0
Sumberejo 0 0 0 2 3 1 1 0
Mororejo 0 0 0 0 0 0 1 0
Wonorejo 0 0 0 0 0 0 1 0

Jumlah 2015 0 1 1 4 16 2 9 13
2014 0 1 1 4 15 2 9 13
2012 0 1 1 4 15 2 9 13
Sumber data : Registrasi Penduduk Kecamatan Kaliwungu

Jumlah Sarana Air Bersih Menurut Desa/ Kelurahan Th 2016


No Desa/ Kelurahan Sumur SPT Sumur Gali Pelanggan
Artistis PAM
1 2 3 4 5 6
1 Kumpulrejo 1 0 272 344
2 Karangtengah 3 0 288 496
3 Sarirejo 1 0 694 948
4 Krajankulon 2 0 1 097 1 299
5 Kutoharjo 4 0 1 139 595
6 Nolokerto 3 2 138 968
7 Sumberejo 1 5 636 0
8 Mororejo 4 0 461 0
9 Wonorejo 45 0 462 0

Jumlah 2015 64 7 5 187 4 650


2014 64 7 5177 4.162
2013 64 7 5 128 3 922
Sumber Data : Puskesmas Kecamatan Kaliwungu
E. STATUS KEPEMILIKAN DAN PELAYANAN PROGRAM
PUSKESMAS
Status kepemilikan Puskesmas Kaliwungu adalah milik Pemerintah Daerah
Kabupaten Kendal. Puskesmas Kaliwungu sebagai sarana / wadah yang mempunyai
tugas melaksanakan dan meningkatkan kesehatan yang berdaya guna dengan
mengutamakan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

PENYELENGGARAAN PELAYANAN PROGRAM PUSKESMAS MELIPUTI :

1.Pogram UKM
a. UKM Essensial
~Promkes ( Promosi Kesehatan )
~Kesling ( Kesehatan Lingkungan )
~Gizi
~KIA_KB
~P2P ( Pencatatan Pelaporan Penyakit )

b. UKM Pengembangan
~UKGS( Usaha Kesehatan Gigi Sekolah )
~UKS( Usaha Kesehatan Sekolah )
~IMS & VCT ( Infeksi Menular Seksual)& ( V

2.UKP, Kefarmasian Laboratorium


~ Pemeriksaan umum
~KIA-KB
~IGD
~Rawat Inap
~Laboratorium
~Kesehatan GIGI & Mulut
~Gizi
~Persalinan
~Kefarmasian
~TB_DOT
~Klinik IMS & VCT

1. Jaringan pelayanan & JejaringFasyankes


a. Pustu Karang Tengah
b. 5 PKD ( Pos Kesehatan Desa )
~Desa sumberejo
~Desa nolokerto
~Desa kumpulrejo
~Desa Mororejo
~Desa Kutoharj

Puskesmas dalam Penyelenggaraan Pelayanan pada Pasien selain program Pokok


Juga melaksanakan kegiatan sehari-hari antara lain :

1. Pelayanan Pasien Rawat Jalan


a. BP Umum
b. KIA, KB dan Imunisasi
c. MTBS ( Management Terpadu Balita Sakit)
d. BP Gigi
e. Loket
d. Konseling Sanitasi
e. Konseling gizi
F. PKPR ( Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja )
g. Prolanis ( Pelayanan Penyakit Kronis )

2. Pelayanan Farmasi
a. Apotik

3. Pelayanan Penunjang
a. Laborat

4. Pelayanan Terpadu/Luar Gedung


a. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)
b. Pustu (Puskesmas Pembantu)
c. PKD (Pos Kesehatan Desa)

3. Pelayanan IGD

4. Pelayanan Rawat Inap

F. Struktur Organesasi Puskesmas Kaliwungu terdiri dari :


1. Kepala Puskesmas
2. Tata Usaha :
a. Administrasi Kepegawaian
b. Administrasi Umum
c. Administrasi Keuangan

3. UKM (Upaya Kesehatan masyarakat Kesehatan)


A.UKM Essensial
~Promkes
~Gizi
~Kesling
~KIA-KB
~P2P ( Pencatatan dan Pelaporan penyakit )
~Perkesmas

B.UKM Pengembangan
~UKGS
~Klinik IMS & VST
~UKS

4. UKP ( Upaya Kesehatan Perorangan ), Kefarmasiaan dan laboratorium)


a. Pemeriksaan Umum
b. KIA-KB
c. IGD
. d. Rawat Inap
e. Laboratorium
f. Kesehatan gigi & mulut
g. Gizi
h. Persalinan
i. Kefarmasian
j. TB-DOT
k. Klinik IMS & VCT

5. Jaringan Pelayananan & Jejaring Fasyankes


a. Pustu Karangtengah

b. 5 PKD (Pos Kesehatan Desa)


~ Desa Sumberejo
~ Desa Nolokerto
~ Desa Kumpulrejo
~ Desa Mororejo
~ Desa Kutoharjo

Laporan Bulanan Kunjungan Pasien Baru/ Lama 2017


Bulan Umum Bpjs Masda
Baru Lama Jumlah Baru Lama Jumlah Baru Lama Jumlah
Januari 335 3232 3567 132 814 953 20 19 39
Februari 851 2578 3429 127 822 1009 23 19 42
Maret 874 3019 3893 153 909 1062 26 15 41
April 792 2720 3512 110 778 888 17 14 31
Mei 480 2461 2941 113 804 917 27 14 41
Juni 620 1330 1950 69 552 621 10 7 17
Juli 920 2111 3031 114 995 1109 19 17 36
Agustus 901 2430 3331 129 985 1114 15 17 32
September 793 2524 3317 161 875 1036 13 18 31
Oktober 1061 2185 3246 132 983 1115 28 13 41
November 980 2518 3498 149 1278 1308 13 10 23
Desember 810 2235 3045 121 978 1099 19 12 31
BAB III
SUMBER DAYA KESEHATAN

A. DATA TENAGA
Tenaga kerja Puskesmas Kaliwungu merupakan tenaga PNS dan PTT (Pegawai
TidakTetap ) serta dibantu oleh Tenaga Wiyata Bhakti, dengan melaksanakan tugas
sesuai tupoksinya

DATA KETENAGAAN ( PNS )


NO TENAGA JUMLAH PENDIDIKAN KETERANGAN

1 Dokter 5 S1 1 Kepala Puskesmas


4 Dokter Umum
2 Dokter Gigi 1 S1 Dokter Gigi

3 Perawat 14 D3 5 Perawat Rawat Jalan


9 Perawat Rawat Inap

4 Bidan 19 D3 (15 orang) 12 Bidan Desa


D4 (4 orang) 3 Bidan Rawat Inap
4 Bidan Puskesmas

5 Perawat Gigi 2 SPRG (1) BP Gigi


D3 ( 1 )

6 Asisten Apoteker 2 D 3 SAA ( 2 ) Apotik

7 Analis Kesehatan 1 D3 Laborat

8 Promkes 1 S1 Pelaksana Program

9 Sanitarian (HS) 1 SI Pelaksana Program

10 Gizi 1 D3 Nutrision
12 Tata Usaha 5 D4 ( 1 ) 4 Administras
S 1( 1 ) 1 Loket
SLTA ( 3 )

JUMLAH 52

DATA KETENAGAAN ( P T T PUSAT & PTT DAERAH )


NO TENAGA JUMLAH PENDIDIKAN KETERANGAN

1 Staf 2 SLTP (1) Administrasi


SD (1) Pesuruh dan Kebersihan

2 Bidan PTTP 1 D3 1 Bidan desan Nolokerto

JUMLAH 3

DATA KETENAGAAN (WIYATA BAKTI)


NO TENAGA JUMLAH PENDIDIKAN KETERANGAN
1 Bidan 4 D3 Bidan Rawat Inap

2 Perawat 3 D3 Perawat Rawat Inap

3 Staf 5 S1 ( 1 ) 1 (Admin BP Umum)


SLTA ( 4 ) 2 (Admin Loket)
1 (Admin Apotik)
SLTP ( 1 ) 1 (Admin Laborat)

4 Driver 1 SLTA

SLTP (1)
5 Petugas Dapur 2 SD (1 ) Memasak

SLTP
6 1
Loundry

SLTA
7 Cleaning Servis 1

JUMLAH 17
Sumber Data : Puskesmas Kaliwungu

B. PRASARANA KESEHATAN

1. Mobil Ambulan : 2 Unit

2. Sepeda Motor : 4 Unit

3. Gedung Induk : 1 Unit


~ Gedung Pustu : 1 Unit

4. Alat – alat Besar ( Genset ) : 2 Unit

5, Tabung Oksigen Besar : 1 unit

6. Tabung Gas sedang : 2

7. Tabung Gas Kecil : 1

7. Kursi roda : 1

8 .Brankard : 2

9. Tempat tidur Rawat Inap :

~ Kelas II : 6

~ Kelas III : 6

C. SUMBER DANA DARI

1. APBD

2. BOK ( Bantuan Operasional Kesehatan)

3. JKN ( Jaminan Kesehatan Nasional)


BAB IV

PENUTUP

Profil ini merupakan gambaran tentang siatuasi & kondisi UPTD Puskesmas Kaliwungu

yang dapat di pergunakan sebagai bahan panduan tentang keberadaan Puskesmas

kaliwungu.

Karena keterbatasan kami, kami mengharapkan adanya saran dan kritik demi

kesempurnaan profil ini.

Demikian profil ini di buat semoga bermanfaat , kurang lebihnya mohon maaf apabila

ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas karena

kurangnya pengetahuan atau referensi yang kami peroleh.

Sekian dan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai